4. Teknik Tempa
Teknik tempa adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan memberikan gaya tekan pada logam untuk mengubah bentuk dan ukuran dari
logam yang
dikerjakan. http:www.scribd.comdoc86849305makalah-
pembentukan Penjelasan lain tentang teknik tempa yaitu, teknik tempa adalah teknik
pembentukan yang mengandalkan pukulan. Benda kerja yang biasanya merupakan benda setengah jadi dan kebanyakan dari jenis logam lunak, dipukul
atau ditempa dengan menggunakan palu tempa untuk membuat bentuk benda kerja sesuai dengan yang diinginkan.
http:webcache.googleusercontent.comproses-pembentukan-logam-smt2.doc Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik tempa yaitu proses
pembentukan logam secara plastis dengan memberikan gaya tekan atau pukulan dengan menggunakan palu tempa pada logam untuk mengubah bentuk dan ukuran
untuk membuat bentuk benda sesuai dengan yang diinginkan.
5. Teknik Sodetan
Teknik Sodetan yaitu teknik yang digunakan hanya menekan logam dari arah depan dan belakang positif dan negatif dengan menggunakan landasan kain
atau karpet tebal. http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespendidikanDrs.20B. 20Muria20Zuhdi,20M.Sn.1020Kriya-Logam.pdf
Penjelasan lain tentang teknik sodetan yaitu teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat dengan cara ditekan dengan menggunakan alat sodetan.
http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilesUkir20Tekan202.pdf
Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa teknik sodetan yaitu teknik yang digunakan untuk menekan logam dari arah depan dan belakang
positif dan negatif dengan menggunakan landasan kain atau karpet tebal dengan menggunakan alat sodetan.
Dalam pembuatan karya seni logam dengan objek burung, penulis menggunakan teknik sodetan karena teknik ini yang paling cocok digunakan
untuk membuat karya seni logam dengan menggunakan teknik sodetan.
e. Bentuk
Bentuk dalam sebuah karya seni menampilkan keseluruhan elemen yang terkandung dari karya seni tersebut. Semua unsur yang telah masuk dan diproses
di atas bidang logam, kertas, kanvas,dll merupakan bentuk yang dihadirkan seniman untuk menampakkan identitas serta originalitas karyanya. Soedarso Sp
2006: 129, mengemukakan bahwa sebuah lukisan dapat dilihat dan dinikmati pertama kali dari aspek bentuknya. Bentuk adalah yang bersifat inderawi atau
kasat mata. Selanjutnya Mikke Susanto 2012: 54, 140, 359, mengartikan beberapa pengertian tentang bentuk: a form yaitu bentuk atau bangun visible
shape atau konfigurasi atas sesuatu, b bentuk yaitu, 1 bangun, gambaran, 2 rupa, wujud, 3 system, susunan. Dalam seni rupa biasanya dikaitkan dengan
matra yang ada seperti dwimatra atau trimatra. c shape berarti patung “bentuk dalam” exsternal form atau kontur pinggiran dari objek atau daerah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk adalah wujud, bangun, rupa baik dua dimensi atau tiga dimensi yang