Beo Nias Deskripsi Karya Seni Logam
Komposisi yang diterapkan pada karya seni logam ini menggunakan prinsip asymmetry balance keseimbangan asimetris, artinya keseimbangan pada
karya seni logam ini bukan ditentukan dari kesamaan jumlah dan bobot objek yang terdapat pada bagian kanan dan kiri serta bagian atas dan bawah bidang
lembaran logam tembaga. Objek tiga burung beo Nias ini terdapat pada bagian depan, kanan, dan kiri lembaran logam tembaga, sedangkan objek dahan pohon
dan dedaunan berada dibagian kiri dan kanan lembaran logam tembaga. Prinsip asymmetry balance keseimbangan asimetrisditerapkan dengan harapan
terciptanya kesatuanunity yang dinamis pada karya seni logam. Bagian background di buat menggunakan tekstur titik-titik dengan
pewarnaan lebih gelap dari pada objek utamanya. Tekstur titik-titik dan pewarnaan yang lebih gelap bertujuan untuk menerapkan prinsip simplicity
kesederhanaan dalam karya seni logam ini, sehingga objek-objek yang terdapat di dalam karya seni logam ini menjadi lebih terfokus untuk dilihat.
Objek burung beo Nias dan objek pendukung lainnya dibuat lebih terang dari pada background serta dengan proporsi ukuran perbandingan dibuat lebih kecil dari
ukuran burung yang sebenarnya diletakkan pada bagian depan background dengan warna yang lebih gelap. Hal ini menjadikan tercapainya aksentuasi
emphasis atau pembeda pada karya ini, sehingga objek burung beo Nias dan objek pendukungnya menjadi point of interest pusat perhatian pada karya seni
logam. Harmonisasi dihadirkan melalui pengulangan bentuk-bentuk objek yang
selaras, seperti pengulangan bentuk pada burung beo Nias dan dedaunan, serta
tekstur titik-titik, sehingga menjadikan karya seni logam ini mempunyai harmonisasi dan kesatuan.
Burung beo Nias merupakan burung endemik Pulau Sumatera Utara dan mempunyai keunikan, yaitu terdapat sepasang gelampir cuping yang menyatu di
belakang kepala. Burung ini merupakan burung yang pintar karena bisa menirukan perkataan manusia maupun burung-burung yang lain. Namun karena
keunikannya, burung Beo Nias yang cantik ini terancam populasinya di dunia, karena banyak pemburu yang menginginkan burung ini. Sehingga burung ini
menjadi langka dan hampir punah.