H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan menganalisis data kuantitatif yang
diperoleh dari angket uji ahli dan uji lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto 1993 : 207, data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil
perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase.
Persentase ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Persentase Kelayakan =
ℎ × 100
Pencarian presentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase, tetapi dapat juga
persentase kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, misalnya Sangat setuju 80 - 100, Setuju 60 - 79, Ragu-ragu 40
- 59, Tidak Setuju 20 – 39, Sangat Tidak Setuju 0 – 19. Adapun keempat skala tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
Table 10. Presentase Pencapaian
Persentase Pencapaian Skala Nilai
Interpretasi
80 – 100 5
Sangat Setuju 60 – 79
4 Setuju
40 – 59 3
Ragu-ragu 20 – 39
2 Tidak Setuju
0 – 19 1
Sangat Tidak Setuju Sedangkan kesesuaian aspek dalam sistem informasi yang dikembangkan
menggunakan berikut:
Table 11. Skala Persentase
No Skor dalam Persen
Kategori Kelayakan
1. 0 - 25
Tidak layak 2.
26 - 50 Kurang layak
3. 51 - 75
Layak 4.
76 - 100 Sangat layak
Tabel skala persentase di atas digunakan untuk menentukan nilai kelayakan produk yang dihasilkan. Nilai kelayakan untuk Sistem
Informasi Bimbingan Konseling Berbasis Web di SMA N 2 Ngaglik ini ditetapkan kriteria kelayakan minimal layak.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan
1. Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data ini digunakan untuk menentukan tahap awal merancang suatu sistem, apa saja yang dibutuhkan untuk membuat suatu
sistem, baik kebutuhan pengguna, kebutuhan spesifikasi yang meliputi kebutuhan perangkat keras maupun perangkat lunak.
a. Analisis Kebutuhan Pengguna
Ini diperlukan agar pengembangan sistem tepat sasaran dan dapat
difungsikan secara baik sebagai sistem informasi bimbingan konseling. Pada tahap ini mengumpulan informasi bagaimana sistem
yang dibuat nantinya sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna. Dilakukan dengan cara observasi ke guru bimbingan konseling di
SMA N 2 Ngaglik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat diuraikan
kebutuhan pengguna yaitu: 1
Sistem Informasi
Bimbingan Konseling
yang sudah
komputerisasi dan mampu menampilkan informasi berupa data
siswa SMA N 2 Ngaglik.