g Iterate dan memoles model.
http:id.wikipedia.orgwikiDiagram_kelas
6. Perencanaan Sistem Informasi
Secara konseptual siklus perencanaan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut:
a. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan
kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses
organisasi. Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
1 Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan
kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki
sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2 Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi
atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau
tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3 Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4 Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.
b. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file,
program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
c. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak
yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan
testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap
perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
d. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru,
melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
e. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi
dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
f. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah
dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-
model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.
C. Kerangka Berfikir
Sistem Informasi Bimbingan Konseling adalah sarana yang digunakan dalam kegiatan konseling siswa dengan maksud agar proses pendataan
data oleh guru dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Peran sistem informasi bimbingan konseling menjadi sangat penting didalam proses
kegiatan pendataan siswa karena dapat membantu guru dalam pemberian konseling dan bimbingan terhadap presensi peserta didik. Dengan adanya
sistem informasi bimbingan konseling berbasis website ini dapat memperkenalkan peserta didik dengan teknologi informasi yang sekarang
sedang berkembang pesat.