Kebahagiaan pada Mahasiswa KAJIAN PUSTAKA

44

C. Kebahagiaan pada Mahasiswa

Kebahagiaan merupakan dambaan setiap manusia. Emosi positif ini memberikan efek yang menenangkan serta membantu pembentukan kepribadian yang sehat. Kebahagiaan merupakan kesenangan dan ketenteraman hidup secara lahir dan batin. Kebahagiaan dapat diraih melalui pemenuhuan kebutuhan dan harapan setiap manusia. Oleh karena itu, individu rela bekerja keras untuk mendapatkan kebahagiaan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merasa bahagia. Cara-cara tersebut terkadang hanya memberikan dampak kebahagiaan yang hanya sementara atau bahkan memberikan dampak yang kurang baik, seperti kebahagiaan yang diraih dari narkoba dan sex bebas. Maka tak jarang ditemukan individu yang bahagia namun kemudian menjadi depresi atas apa yang telah dilakukan sebelumnya. Kebahagiaan dapat dirasakan oleh siapa saja, termasuk oleh individu dewasa dini. Individu yang telah memasuki masa dewasa dini dianggap sosok yang mandiri dan memiliki tanggung jawab. Selain itu, individu dewasa dini dianggap telah mampu mengambil keputusan untuk kehidupannya yang berpengaruh pada dirinya sendiri maupun orang lain. Mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan bagi dunia. Mahasiswa termasuk ke dalam masa dewasa, khususnya dewasa dini. Masa dewasa dini merupakan masa yang memiliki banyak masalah. Hal tersebut dikarenakan banyaknya perubahan-perubahan baru yang harus dihadapi. Perubahan yang 45 terjadi merupakan tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebagai individu dewasa dini. Mahasiswa sebagai individu dewasa dini telah dianggap mampu dalam membuat keputusan untuk menjalani kehidupannya. Hal tersebut sesuai dengan perkembangannya secara pribadi maupun sosial yang semakin matang. Mahasiswa yang mampu membuat keputusan seharusnya mampu melaksanakannya dengan baik, karena keputusan yang dibuat dianggap telah sesuai dengan kemampuan dan harapan. Pada kenyaataanya, tidak semua dapat melaksakana keputusan tersebut dengan baik, atau bahkan memunculkan kegagalan akibat keputusan tersebut yang dapat mengakibatkan ketidakbahagiaan. Sementara itu, mahasiswa yang kurang bahagia cenderung memiliki kepribadian yang kurang sehat. Kepribadian yang kurang sehat membuat mahasiswa rentan mengalami depresi sebagai akibat kurangnya kebahagiaan. Mahasiswa menjadi sering menyendiri murung, sehingga kehidupan sosialnya terganggu. Mahasiswa menjadi tidak dapat berempati dengan diri sendiri maupun orang lain. Selain itu juga mengakibatkan terganggunya pencapaian tugas perkembangan pada masa dewasa dini maupun masa-masa selanjutnya. 46

D. Pertanyaan Penelitian