tertarik untuk membuka usaha sendiri, dibanding ia harus menunggu penerimaan sedikit demi sedikit yang dapat dihasilkan dari usahanya sendiri.
2. Kurangnya seni dan hobby
Seni dan hobby yang dimiliki pengrajin mempengaruhi keberhasilan usaha kerajinan sangkar burung dari bambu ini karena dibutuhkan kreatifitas yang
tinggi. Pengusaha dan masyarakat yang hobby memelihara burung belum begitu banyak di berbagai daerah sehingga yang mengusahakan kerajinan sangkar
burung tidak begitu banyak. Pemanfaatan sangkar burung juga masih terbatas pada hal yang sederhana.
Sebagimana diketahui bahwa sangkar burung dapat dibuat berbagai corak dan model dengan warna-warna yang indah, namun hanya beberapa pengusaha
sangkar yang memiliki keterampilan khusus dalam membuat kerajinan sangkar burung. Sehingga hanya beberapa pengusaha saja yang dapat menikmati nilai
tambah dari sentuhan seni yang diberikan pada sangkar burung ini.
3. Adanya persaingan model dan motif
Sangakar burung adalah suatu karya seni yang indah yang memiliki nilai seni yang tinggi. Rata-rata harga sangkar burung Rp. 11.500 hingga 12.000unit.
Sangkar burung tetap akan dicari orang terutama masyarakat yang hobby memelihara burung dan dengan model dan corak yang semakin banyak saat ini.
4. Serangan hama dan penyakit di lingkungan
Masalah penyakit yang ada dilingkungan masyarakat saat ini merupakan masalah bagi pengusaha sangkar burung, terutama kasus flu burung yang ada saat
ini sangat mengganggu produksi kerajinan sangkar burung. Sehingga kelompok masyarakat yang sebelumnya hobby memelihara burung berpikir dua kali untuk
Universitas Sumatera Utara
memelihara burung, dan lebih berhati-hati. Sehingga adanya wabah flu burung sangat mengganggu penjualan dari kerajinan sangkar burung itu sendiri.
5. Lembaga-lembaga terkait kurang berperan
Kurangnya dukungan pemerintah dan pelatihan keterampilan, di daerah penelitian, pengrajin tidak pernah mengikuti pelatihan kerajinan khususnya
kerajinan sangkar burung dari bambu. Sehingga banyak pengrajin yang kurang kreatif dalam mengembangkan model-model baru dan corok yang baru dalam
pembuatan kerajinan sangkar burung dari bambu. Begitu juga informasi yang sangat minim seperti buku khususnya untuk kerajinan sangkar burung dari bambu,
dan cara penegmbangan sangkar burung ini sendiri. Untuk lebih jelasnya, masalah-masalah yang dihadapi pengusaha dalam
pengembangan kerajinan sangkar burung di Desa Karang Rejo dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Masalah-Masalah yang Dihadapi Pengusaha Berdasarkan Sumbernya InternalEksternal dan Klasifikasinya
KelemahanAncaman
No. Kendala-Kendala
Sumber Klasifikasi
Internal Eksternal
Kelemahan Ancaman
1. 2.
3. 4.
5. Modal terbatas
Kurangnya seni dan hobby
Adanya persaingan model dan motif
Serangan hama dan penyakit dilingkungan
Lembaga-lembaga terkait kurang berperan
v v
v v
v v
v v
v v
Universitas Sumatera Utara
Upaya-upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala yang Dihadapi dalam Usaha Kerajinan Sangkar Burung Dari Bambu
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala yang
dihadapi dalam usaha kerajinan sangkar burung dari bambu adalah sebagai berikut
1. Membentuk Mitra Usaha
Adanya mitra usaha sangat diperlukan untuk kemudahan dalam menjalankan produksi agar lebih menguntungkan. Dalam usaha pembuatan kerajinan sangkar
burung dari bambu yang digunakan untuk memelihara burung bisa melakukan kerjasama bermitra dengan agen pembuat kerajinan untuk rumah tangga.
Dengan adanya mitra usaha ini pengrajin lebih mudah dalam memasarkan sangkar burungnya dengan harga sesuai kesepakatan bersama.
2. Membuat Variasi Model dan Corak Sangkar Burung