Hubungan Asupan Natrium dengan Tekanan Darah

8 reseptor estrogen adalah mengatur pelebaran pembuluh darah saat relaksasi otot polos di dinding pembuluh darah, meningkatan bioavabilitas NO Nitric Oxide, menghambat pertumbuhan sel otot polos VSMC, memicu poliferasi setelah terjadi kerusakan, menghambat sistem renin-angiotensin- aldosteron RAAS dan sistem endotelin serta menghambat sistem saraf simpatis. Bila fungsi reseptor estrogen menurun akan berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah Barton dan Meyer, 2009.

3.7 Hubungan Asupan Lemak dengan Tekanan Darah Sistolik

Asupan lemak didapatkan dari hasil wawancara Semi Quantitatif Food Frequency Quesioner FFQ yang berisi daftar makanan yang cukup sering di konsumsi dalam jangka waktu satu bulan. Distribusi asupan lemak subjek penelitian dengan tekanan darah sistolik dapat dilihat pada Tabel 7 Tabel 7. Distribusi Asupan Lemak dengan Tekanan Darah Sistolik Variabel Mean±SD p Asupan lemak 106,513±27,9554 0,048 Tekanan darah sistolik 138,45±17,830 Tabel 7 menunujukkan bahwa rata-rata asupan lemak subjek adalah 106,513±27,9554 perhari dan rata-rata tekanan darah sistolik 138,45±17,830 mmHg. Berdasarkan hasil uji pearson product moment diperoleh nilai p = 0,048. Nilai p 0,05 yang artinya ada hubungan asupan lemak dengan tekanan darah sistolik pada wanita pralansia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iriani 2014 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan lemak dengan tekanan darah sistolik dibuktikan dengan nilai p 0,019. Nilai OR adalah 2,167, artinya bahwa resiko tekanan darah sistolik hipertensi pada orang yang mempunyai asupan lemak berlebih sebesar 2,1 kali dibanding dengan orang yang mempunyai asupan lemak normal. Nilai RR = 1,444 artinya orang yang mempunyai asupan lemak lebih mempunyai resiko tekanan darah sistolik hipertensi sebesar 1,4 kali dibanding dengan orang yang mempunyai asupan lemak baik, dan orang yang mempunyai asupan lemak baik mempunyai resiko 0,667 kali untuk terjadi tekanan darah sistolik hipertensi dibanding orang yang mempunyai asupan lemak lebih. Asupan lemak yang berlebih dapat menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol, LDL, dan trigliserida yang menumpuk pada dinding pembuluh darah dan akan membentuk plak. Plak tersebut akan bercampur dengan protein dan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium yang pada akhirnya berkembang menjadi arterosklerosis. Pembuluh darah koroner pada penderita arterosklerosis selain tidak elastis juga akan mengalami penyempitan sehingga tahanan aliran darah dalam pembuluh koroner naik. Pembuluh darah yang sudah tidak elastis akan menyebabkan naiknya tekanan darah sistolik dan diastolik yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang disebut tekanan darah tinggi Widyaningrum, 2012.

3.8 Hubungan Asupan Natrium dengan Tekanan Darah

Asupan natrium didapatkan dari hasil wawancara Semi Quantitatif Food Frequency Quesioner FFQ yang berisi daftar makanan yang cukup sering di konsumsi dalam jangka waktu 9 satu bulan. Distribusi asupan natrium subjek penelitian dengan tekanan darah sistolik dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Distribusi Asupan Natrium dengan Tekanan Darah Sistolik Variabel Mean±SD p Asupan natrium 133,794±47,400 7 0,000 Tekanan darah sistolik 138,45±17,830 Tabel 8 menunujukkan bahwa rata-rata asupan natrium subjek adalah 133,794±47,4007 perhari dan rata-rata tekanan darah sistolik 138,45±17,830 mmHg. Berdasarkan hasil uji pearson product moment diperoleh nilai p = 0,000. Nilai p 0,05 yang artinya ada hubungan asupan natrium dengan tekanan darah sistolik pada wanita pralansia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sase 2013 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara asupan natrium dengan tekanan darah sistolik dengan nilai p 0,000. Nilai OR = 24,000, artinya bahwa resiko tekanan darah sistolik hipertensi pada orang yang mempunyai asupan natrium lebih sebesar 24 kali dibanding dengan orang yang mempunyai asupan natrium baik. Nilai RR = 3,556, artinya bahwa orang yang mempunyai asupan natrium lebih mempunyai risiko tekanan darah sistolik hipertensi sebesar 3,5 kali dibanding dengan orang yang mempunyai asupan natrium baik, dan orang yang mempunyai asupan natrium baik mempunyai risiko 0,148 kali untuk terjadi tekanan darah sistolik hipertensi dibanding orang yang mempunyai asupan natrium lebih. Pengaruh asupan natrium terhadap hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma dan tekanan darah. Natrium merupakan kation utama dalam cairan ektraseluler yang berperan penting dalam mempertahankan volume plasma dan ekstraseluler, keseimbangan asam-basa dan juga fungsi neuromuskular. Asupan tinggi natrium dapat menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat sehingga untuk menormalkannya cairan intraseluler ditarik keluar dan mengakibatkan peningkatan cairan ektraseluler yang mengakibatkan meningkatnya volume darah dan berdampak pada peningkatan tekanan darah Krummel, 2004 ; Susanto dan Masri, 2010 ; Astawan, 2007.

3.9 Hubungan Status Gizi Dengan Tekanan Darah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAGNESIUM, ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo.

0 2 15

SKRIPSI Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo.

0 2 5

SKRIPSI Hubungan Asupan Lemak, Asupan Natrium Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Sistolik Pada Wanita Pralansia Di Pos Kesehatan Lansia Kelurahan Bojongbata Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Lemak, Asupan Natrium Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Sistolik Pada Wanita Pralansia Di Pos Kesehatan Lansia Kelurahan Bojongbata Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.

0 3 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Asupan Lemak, Asupan Natrium Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Sistolik Pada Wanita Pralansia Di Pos Kesehatan Lansia Kelurahan Bojongbata Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.

0 3 6

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM, KALIUM, MAGNESIUM DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI Hubungan Asupan Natrium, Kalium, Magnesium Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kalurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura.

0 1 18

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM, KALIUM, MAGNESIUM DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI Hubungan Asupan Natrium, Kalium, Magnesium Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kalurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura.

0 1 13

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DENGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DENGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH GERIATRI DI PANTI WREDA SURAKARTA.

0 1 16