Metode Pembelajaran NHT Numbered Head Together

24 d Group Investigation; e Learning Together; f Complex Instruction; g Structural Dyadic Methods Slavin, 2008:24-25 Jadi “Pembelajaran kooperatif adalah model belajar yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan bel ajar” Sugiyanto, 2008: 35. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dikelompokkan secara heterogen dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang sosio ekonomi, serta kemampuan akademis Anita Lie, 2004: 41. Selanjutnya Slavin 2008:10 menjelaskan bahwa “Pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan yang tidak ditemukan dalam pembelajaran lain seperti penghargaan tim, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan sukses yang sama”. Dalam kegiatan belajar individual cenderung mementingkan pribadi dan tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya. Pengertian pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada proses belajar dalam kelompok dengan siswa ikut berpartisipasi pada proses pembelajaran yang difokuskan pada kerjasama siswa dalam kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar dalam kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang disampaikan, sehingga siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah- masalah itu dengan temannya.

5. Metode Pembelajaran NHT Numbered Head Together

Metode struktural dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawan. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan metode lainnya, metode structural menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja sama, saling bergantung dalam kelompok-kelompok kecil secara 25 kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya untuk mengajarkan ketrampilan sosial. Numbered Head Together adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan 1998 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam review berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu. Arends,2008:16. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur 4 langkah, yaitu sebagai berikut : a. Langkah Pertama : Penomoran Numbering Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang tiap kelompok. Masing-masing anggota kelompok tersebut diberi nomor urut yang berbeda untuk setiap anggota kelompok, demikian dengan kelompok lain juga diberi nomor seperti kelompok tersebut. b. Langkah Kedua : Pengajuan Pertanyaan Questioning Guru mengajukan sebuah kasuspertanyaan kepada siswa. Pertanyaan ini dapat bervariasi dari yang bersifat umum, spesifik ataupun penerapan. Soal yang bersifat umum misalnya pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa pendapaturaian, sedangkan pertanyaan spesifik misalnya pertanyaan mengenai suatu tempat sehingga jawabannya pasti, sedangkan pertanyaan yang bersifat penerapan misalnya penerapan suatu rumus ke dalam permasalahan hitungan. c. Langkah Ketiga : Berpikir Bersama Head Together Para siswa ini yang termasuk dalam satu kelompok berfikir bersama mengenai pemecahan soal maupun kasus yang diberikan oleh guru. Setiap anggota kelompok harus meyakinkan bahwa semua anggota dalam kelompoknya mengerti dan memahami jawaban dari soal tersebut. d. Langkah Keempat : Pemberian Jawaban Answering Guru menyebutkan salah satu nomor dan para siswa dari setiap kelompok yang dimiliki nomor seperti yang disebutkan mengangkat tangan 26 dan memberikan jawaban untuk semua kelas jawaban dari masing-masing kelompok didiskusikan dengan seluruh kelas. Berdasarkan sintak di atas, langkah-langkah pembelajaran NHT Numbered Head Together dalam penelitian yang dilakukan adalah guru memberikan soal pretest kepada siswa, dimana nilai tes awal pre-test ini yang akan digunakan sebagai salah satu dasar pembentukan kelompok, menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam belajar kimia yaitu metode pembelajaran NHT, menyampaikan materi persamaan reaksi secara garis besar, membagi siswa dalam 7 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 orang siswa dan memberi nomor sehingga setiap siswa pada masing-masing kelompok memiliki nomor urut antara 1 sampai 6. Langkah selanjutnya adalah membagikan pedoman mengerjakan soal kerja kelompok kelas NHT, membagikan satu lembar soal tiap masing-masing kelompok sebagai bahan untuk kerja kelompok diskusi, guru memberikan waktu selama 25 menit untuk berpikir bersama dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dengan masing-masing kelompoknya, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Langkah terakhir guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

6. Metode Pembelajaran LT Learning Together

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER II PADA MATERI POKOK HUKUM

0 5 175

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DAN TEKA TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TATA NAMA SENYAWA

0 13 85

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN STAD DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SEMESTER I SMA N 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 8 70

STUDI KOMPARASI PENDEKATAN Contextual Teaching and Learning (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN LABORATORIUM DAN PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI KIMIA KELAS VII

0 2 97

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE INKUIRI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE INKUIRI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA PADA SISWA KELAS IV SD N KATEGUHAN I TAWANGSARI, SUKOHARJO 2011

0 1 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION(TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS X

0 0 7

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TGT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM DASAR KIMIA.

0 0 7

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DANMIND MAPPINGTERHADAP PRESTASI BELAJAR DENGAN MEMPERHATIKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI REDOKS KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 7

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DILENGKAPI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA

0 0 9

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TPS DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012 2013 | Wardani | Jurnal

0 0 8