18
B. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut sebagai berikut : “ Mengapa ketentuan sanksi tindakan sebagaimana diatur dalam Pasal 24 UU
Nomor 3 Tahun 2007 tidak diimplementasikan oleh Hakim Pengadilan Negeri Ponorogo dalam memutuskan perkara tindak pidana yang dilakukan
oleh anak ? “
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tidak di implementasikan
ketentuan sanksi Pasal 24 ayat 1 UU Nomor 3 Tahun 1997 mengenai tindakan yang dapat dijatuhkan oleh hakim dalam memutuskan perkara
tindak pidana yang dilakukan oleh anak. b.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Hakim Pengadilan Negeri Ponorogo dalam menjatuhkan pidana penjara kepada
anak yang melakukan tindak pidana selama ini .
2. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi sebagian syarat untuk mendapatkan gelar Magister dalam Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum khususnya
dibidang hukum kebijakan publik dalam bentuk penelitian tesis.
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan kontribusi terhadap pemecahan berbagai masalah dalam penegakan hukum yang terkait dengan implementasi kebijakan penjatuhan
pidana kepada anak .
19
BAB II KERANGKA TEORITIK
A. Landasan Teori
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
Perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh anak sehingga menyebabkan dilanggarnya norma-norma hukum yang berlaku memang
harus dilakukan tindakan baik bersifat
preventif
maupun
represif
. Akan tetapi upaya penindakan terhadap anak yang melkukan perbuatan melawan
hukum haruslah mengacu pada ketentuan hak-hak asasi yang melekat pada diri pribadi anak tersebut.
Di tingkat nasional berlakunya berbagai perundang-undangan antara lain Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak,
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan Pokok Kesejahteraan Sosial, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988
tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak yang mempunyai masalah. Peraturan-peraturan ini menunjukkan bahwa pentingnya peranan anak di
masa mendatang sebagai penerus generasi bangsa, sehingga keberadaannya patut untuk mendapatkan pembinaan dan perlindungan baik secara fisik
maupun hukum yang memadai. Hal mana sebagai anak tidak atau belum mempunyai kemampuan untuk sendiri melengkapi dan mengembangkan
dirinya dalam melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Keadaan kondisi fisik, mental, sosial anak yang dependen seringkali
disalahgunakan secara legal atau ilegal, secara langsung atau tidak langsung oleh orang sekelilingnya tanpa dapat berbuat sesuatu. Bahkan tidak sedikit
orang-orang tertentu menyalahgunakan situasi dan kondisi untuk mencari keuntungan priadi atau kelompok.
Meskipun telah ada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku akan tetapi berbagai macam penelantaran dan penyalahgunaan anak
cenderung makin meningkat, hal ini disebabkan antara lain : 1 penelantaran dan penyalahgunaan anak dianggap tidak membahayakan negara; 2 mudah