90
dapat meneruskan pesan-pesan politik yang disampaikan kandidat kepada masyarakat atau komunitasnya. Strategi pass
marketing dilakukan dengan menjalin hubungan politik dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh
pemuda. Dalam
hal ini
kandidat dapat
membuat kontrakperjanjian politik dengan para tokoh tersebut sebagai
suatu ikatan yang kuat, agar ketika kandidat yang dipasarkan memperoleh kemenangan, maka para tokoh tersebut dapat
menuntut janji-janji politik yang dituangkan dalam kontrak, untuk kepentingan masyarakat di mana para tokoh tersebut
berdomisili.
2.2.5 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini berfokus pada satu variable yaitu stratgi pemenangan PDIP dalam
pilpres terhadap hasil perolehan suara. Adapun hubungan yang terjadi dalam menjaring perolehan suara dengan
menggunakan indicator dari patron klien dan rasional choice
91
yang diambil dari teori Herbert dan steven 2007 dan Anthony Downs 1957
Gambar 2 :Kerangka Pemikiran
Sumber : Firmanzah 2008 Herbert dan steven 2007 dan Anthony Downs 1957
Strategi PDI P Dalam Pilpers
a. Patron Klient
1. Partai 2. Calon
3. Broker 4. Pemilih
b. Rasional Choice
1. Retrospektif 2. Rasionalitas
pemilih
Perolehan Suara
Marketing Politik 1. Push Marketing
2. Pull Marketing 3. Pass Marketing
Prilaku Pemilih
92
2.2.6 Definisi konsepsional
1. Pemilihan Presiden adalah Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden merupakan suatu
ritual politik yang secara periodik dilaksanakan di Indonesia. UU No. 42 tahun 2008 yang merupakan
hasil up-grade dari Undang-Undang Pemilu presiden dan wakil presiden sebelumnya pemilu
2004 2. Patron klient adalah Patron klien merupakan
hubungan yang
melibatkan persahabatan
instrumental, dimana seseoran dengan status sosial ekonomi lebih tinggi disebut sebagai patron,
dengan menggunakan pengaruh dan sumber daya untuk memberikan perlindungan, keuntungan,
kepada seorang dengan status lebih rendah. 3. Rasional Choice adalah kegiatan memilih sebagai
produk kalkulasi
untung dan
rugi. Yang
dipertimbangkan tidak hanya “ongkos” memilih
93
dan kemungkinan suaranya dapat memengaruhi hasil yang diharapkan, tetapi ini digunakan pemilih
dan kandidat yang hendak mencalonkan diri diri untuk terpilih sebagai wakil rakyat atau pejabat
pemerintah. Bagi pemilih, pertimbangan untung dan rugi digunakan untuk membuat keputusan
tentang partai atau kandidat yang dipilih, terutama untuk membuat keputusan apakah ikut memilih
atau tidak ikut memilih. 4. Marketing politik adalah konsep permanen yang
harus dilakukan terus-menerus oleh sebuah partai politik
atau kontestan
dalam membangun
kepercayaan dan image publik. Membangun kepercayaan dan image ini hanya bisa dilakukan
melalui hubungan jangka panjang, tidak hanya pada masa kampanye. marketing politik harus dilihat
secara komprehensif.
94
2.2.7 Definisi Oprasional