Analisis Algoritma Modifoed Least Significant Bit MLSB

3.3 Analisis Algoritma Modifoed Least Significant Bit MLSB

Modified Least Significant Bit MLSB atau modifikasi dari Algoritma LSB digunakan untuk meng-encode data ke dalam media. MLSB menggunakan manipulasi beberapa tingkat bit-bit dari data sebelum meng-encodedata tersebut Zaher, 2011. Modifikasi data dengan algoritma MLSB dimana bit-bitdata yang seharusnya 1 byte memiliki nilai 8 bit ASCII code akan dimodifikasi menjadi 5 bit. Pada algoritma ini setiap byte data direpresentasikan dalam 5 bit yang kemudian akan disisipkan ke dalam media dengan teknik LSB. Penyisipan dilakukan dengan proses-proses sebagai berikut: 1. Proses mengubah data sebagai penyisip dengan kode ASCII. Misalnya data berupa pesan “STEGO with 05 bits” yang jika diubah ke biner membutuhkan memori sebesar 18 x 8 bit = 144 bit. Pada algoritma MLSB pesan di atas diubah menjadi ASCII HEX menjadi: 53h, 54h, 45h, 47h, 4fh, 20h,77h, 69h,74h, 68h, 20h, 30h, 35h, 20h, 62h, 69h,74h,73h. Kemudian dilakukan normalisasi dengan tabel Control Symbol seperti Tabel 3.1 Tabel 3.1. Control Symbol Zaher, 2011 Hex Representation Operation 1 Bh Define Small Letter 1 Ch Define Capital Letter 1 Dh Define Space 1 Eh Define Number 1 Fh Define end of text Universitas Sumatera Utara 2. Baca data penyisip ASCII sampai tanda spasi 20h yaitu 53, 54, 45, 47, 4f. 3. Semua nilai dikurangi dengan nilai terendah yaitu 40 menjdi 53-40= 13, 54-40= 14, 45-40= 05, 47-40 = 07, 4f-40 = f. 4. Data penyisip kelompok pertama adalah 1ch, 13h, 14h, 05h, 07h, 0f dimana 1ch adalah Control Symbol untuk huruf besar capital. 5. Data penyisip kelompok ke dua adalah 77h, 69h,74h, 68h dikurangi dengan nilai terendah 60 menjadi 77-60= 17, 69-60= 09, 74-60= 14, 68-60= 08. 6. Data kelompok ke dua ini digabung dengan kelompok pertama dan diberi nilai Control Symbol 1dh spasi dan 1bh huruf kecil menjadi 1dh, 1bh, 17h, 09h, 14h, 08h. 7. Data kelompok ketiga adalah: 30h, 35h dikurangi dengan nilai terendah menjadi: 30-30= 0, 35-30= 05. 8. Data tersebut digabung dengan kelompok sebelumnya ditambah dengan Control Symbol 1dh spasi, 1eh nomor menjadi 1dh, 1eh, 00h, 05h. 9. Data kelompok keempat adalah: 62h, 69h,74h,73h dikurangi dengan nilai terendah menjadi: 62-60= 02, 69-60= 09, 74-60= 14, 73-60= 13. 10. Data tersebut digabung dengan kelompok sebelumnya ditambah dengan Control Symbol 1bh huruf kecil, menjadi idh, 1bh, 02h, 09h, 14h, 13h dan akhir data 1fh. Jadi pesan menjadi: 1ch, 13h, 14h, 05h, 07h, 0fh, 1dh, 1bh, 17h, 09h, 14h, 08h, 1dh, 1eh, 00h, 05h, 1bh, 02h, 09h, 14h, 13h, 1fh Pesan diatas membutuhkan 22 x 5 bit = 110 bit. Pesan di atas diubah menjadi biner: 11100 , 10011, 10100, 00101, 00111, 01111, 11101, 11011, 10111, 01001, 10100 , 01000, 11101, 11110, 00000, 00101, 11011, 00010, 01001, 10100, 10011, 11111 . Pesan biner disisipkan ke dalam sebuah media cover seperti pada Tabel 3.2 . Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Contoh Media Cover 5 2 4 9 4 6 4 6 2 8 8 5 7 4 1 5 6 4 5 4 4 1 5 2 F 3 D 1 D 2 A 4 D 1 7 C 1 1 2 4 5 6 8 1 1 1 5 Data Media Cover di atas dikonversikan ke dalam biner menjadi seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Biner Media Cover 01010 010 01001 001 01000 110 01000 110 00101 000 00001 000 00000 000 00000 000 01010 111 01000 001 01010 110 01000 101 01000 100 00010 101 00101 111 00111 101 00011 101 00101 010 00000 000 01001 101 00000 001 01111 100 00000 001 00010 010 01000 101 01101 000 00000 000 00000 001 00010 001 00000 101 Universitas Sumatera Utara Penyisipan dilakukan pada setiap byte pada nilai biner paling belakang seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Sampel Biner Hasil Penyisipan 01010 011 01001 001 01000 111 01000 110 00101 000 00001 001 00000 000 00000 000 01010 111 01000 001 01010 111 01000 100 01000 101 00010 100 00101 110 00111 101 00011 100 00101 011 00000 000 01001 100 00000 001 01111 101 00000 001 00010 011 01000 101 01101 000 00000 000 00000 001 00010 001 00000 101 Setelah penyisipan, representasi nilai Media Cover menjadi seperti pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Nilai Hexa Media Hasil Penyisipan 53 49 47 46 28 09 00 00 57 41 57 44 45 14 2E 3D 1C 2B 00 4C 01 7D 01 13 45 68 00 01 11 05 Pada proses ekstraksi dengan algoritma MLSB dilakukan dengan cara: 1. Input stego media. 2. Setiap bytestego media diubah kedalam bentuk biner. Universitas Sumatera Utara 3. Pisahkan 1 bit terakhir dari setiap stego media kemudian dikelompokkan menjadi 5 bit per blok. 4. Konversikan setiap blok kedalam ASCII hexadecimal. 5. Blok pertama dibandingkan dengan Control Symbol untuk mendefenisikan jenis karakter berikutnya. - Jika Control Symbol 1Bh maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol ditambah + 60 - Jika Control Symbol 1Ch maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol ditambah + 40 - Jika Control Symbol 1Eh maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol ditambah + 30 - Jika Control Symbol 1Dh maka menyatakan spasi 6. langkah ke 3 sampai ke 5 diulangi sampai ditemuakannya Control Symbolend of the text 1Fh. 7. Rekonstruksikan setiap blok data sebagai data penyisip. Proses extraction pada stego media sebagaimana terlihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6. Stego Media 01010 011 01001 001 01000 111 01000 110 00101 000 00001 001 00000 000 00000 000 01010 111 01000 001 01010 111 01000 100 01000 101 00010 100 00101 110 00111 101 00011 100 00101 011 00000 000 01001 100 00000 001 01111 101 00000 001 00010 011 01000 101 01101 000 00000 000 00000 001 00010 001 00000 101 Universitas Sumatera Utara 1. Pisahkan 1 bit terakhir dari setiap byte stego mediakemudian dikelompokkan menjadi 5 bit per blok seperti Tabel 3.7. Tabel 3.7. Blok-Blok Pesan 11 100 10 011 10 100 10 100 11 111 00 111 2. Konversikan setiap blok kedalam ASCII hexadecimal menjadi: 1ch, 13h, 14h, 05h, 07h, 0fh 3. Blok pertama yaitu 1ch dibandingkan dengan Control Symbol yang merupakan menandakan huruf kapital maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol ditambah + 40 menjadi : 53h, 54h, 45h, 47h, 4fh 4. Data yang terakhir inilah kemudian direkonstruksi sebagai teks penyisip embed menjadi: S T E G O

3.4 Pemodelan Sistem