Pengacakan Kunci Enkripsi Beaufort Cipher

a. Pengacakan Kunci

Langkah pertama yang dilakukan setelah pengguna melakukan input plaintext adalah menginputkan kunci. Kunci untuk masing-masing algoritma dapat diinputkan langsung oleh pengguna atau memanfaatkan fitur acak kunci yang telah disediakan sistem. Fitur acak kunci pada algoritma Beaufort Cipher sama dengan fitur acak kunci pada algoritma One Time Pad. Fitur tersebut memanfaatkan fungsi RandomNumber pada bahasa pemrograman Python. Kunci hasil pengacakan dihasilkan melalui penjumlahan indeks masing-masing karakter plaintext dengan bilangan yang diacak dengan RandomNumber Python. Hasil penjumlahan tersebut kemudian dimodulo dengan jumlah karakter yang digunakan. Sehingga karakter hasil pengacakan kunci dipastikan tidak akan keluar dari list karakter yang digunakan. Berikut contoh hasil pengacakan kunci dengan plaintext D, RandomNumber 95 dan jumlah karakter 93. � = + � � = � � = Dari hasil perhitungan pengacakan kunci, kunci yang diperoleh adalah karakter yang berada pada indeks ke-5, yaitu F. Hasil pengacakan kunci kedua algoritma untuk plaintext universitas dapat dilihat pada gambar 4.6. Gambar 4.6 Hasil Pengacakan Kunci Informasi kunci untuk algoritma Beaufort Cipher dan One Time Pad yang diperoleh melalui proses pengacakan kunci dapat dilihat pada tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Informasi Kunci Beaufort dan One Time Pad Beaufort Cipher One Time Pad Plaintext Kunci Ciphertext 1 Kunci Karakter Indeks Karakter Indeks Karakter Indeks Karakter Indeks u 56 A b 37 69 n 49 , 63 O 14 y 60 i 44 S 54 K 10 d 39 v 57 V 21 v 57 8 34 e 40 U 56 Q 16 \ 90 r 53 J 45 _ 85 k 46 s 54 T 19 W 22 68 i 44 J 45 B 1 X 23 t 55 72 R 17 81 a 36 I 8 65 f 41 s 54 1 26 66 j 45

b. Enkripsi Beaufort Cipher

Proses enkripsi yang pertama dilakukan dengan menggunakan algoritma Beaufort Cipher. Plantext yang telah diinputkan oleh pengguna dienkripsi menggunakan kunci Beaufort. Proses ini menghasilkan ciphertext yang pertama yang disebut sebagai C1. Hasil enkripsi Beaufort Cipher dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7 Hasil enkripsi Beaufort Cipher Gambar 4.7 memperlihatkan hasil dari proses enkripsi yang pertama yang menghasilkan ciphertext 1. Indeks Ciphertext 1 diperoleh melalui operasi pengurangan indeks kunci terhadap indeks plaintext. Hasil pengurangan masing-masing karakter plaintext dapat dilihat pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil enkripsi Beaufort Cipher Plaintext P Kunci K Ciphertext C Karakter Indeks Karakter Indeks = � − � � Karakter u 56 A 37 b n 49 , 63 14 O i 44 s 54 10 K v 57 V 21 57 v e 40 u 56 16 Q r 53 j 45 85 _ s 54 T 19 58 w i 44 j 45 1 B t 55 72 17 R a 36 I 8 65 s 54 1 27 66 Pada tabel 4.2 dihasilkan ciphertext 1 melalui fungsi enkripsi Beaufort Cipher. Fungsi enkipsi Beaufort untuk menghasilkan ciphertext diperoleh dengan operasi pengurangan indeks kunci terhadap indeks plaintext.

c. Enkripsi One Time Pad