Gambar 2.1 Tahap pencarian algoritma Maximal Shift.
2.5.  Algoritma Quick Search
Menurut  Sunday,  1990  algoritma  Quick  Search  adalah  algoritma  yang  paling sederhana  dimana  perbandingan  yang  dilakukan  secara  ketat  dari  kiri  ke  kanan
Stephen,  1994.  Algoritma  Quick  Search  ini  mencari  data  secara  berurut  pada  tiap karater  dalam  teks  sehingga  pencarian  disebut  pencarian  sekuensial  atau  sequential
search.  Algoritma  Quick  Search  mencari  pola  karakter  berdasarkan  nilai  Quick Search-bad character atau qsBc Handik, 2006.
[ ]    {   {                     [         ]    } }
Proses pertama yang dilakukan adalah mencari nilai Quick Search-bad character atau qsBc yang digunakan untuk proses pergeseran. Seperti pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Perhitungan preQsBc pada Contoh QS
Langkah-langkah pencarian dengan algoritma Quick Search. 1.
Pertama dihitung selisih panjang pola dan panjang teks. 2.
Proses pencarian dimulai dengan mencocokkan karakter pola pertama dengan karakter teks pertama.
C A
C G
T qsBc[c]
2 7
1 9
Universitas Sumatera Utara
3. Jika  terjadi  kecocokkan  maka  pencarian  diteruskan  dengan  mencocokkan
karakter pola selanjutnya dengan karakter pada teks. 4.
Jika  semua  pola  ditemukan  maka  dianggap  telah  menemukan  ouput  string yang dicari.
5. Jika  ada  ketidakcocokkan  maka  terjadi  perhitungan  qsBc,  dari  hasil
perhitungan  qsBc  akan  digunakan  untuk  pergeseran,  pergeseran  terus  terjadi hingga jumlah pergeseran lebih besar dibandingan selisih panjang teks dengan
panjang pola.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Tahap pencarian algoritma Quick Search
2.6. Kompleksitas Algoritma
Kompleksitas  dari  suatu  algoritma  merupakan  ukuran  seberapa  banyak  komputasi yang  dibutuhkan  algoritma  tersebut  untuk  menyelesaikan  masalah.  Algoritma  yang
dapat  menyelesaikan  suatu  permasalahan  dalam  waktu  yang  singkat  memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikan  masalahnya  mempunyai  kompleksitas  yang  tinggi.  Kompleksitas algoritma  terdiri  dari  dua  macam  yaitu  kompleksitas  waktu  dan  kompleksitas  ruang
Azizah,  2013.
Kompleksitas waktu dinyatakan oleh Tn, diukur dari jumlah tahapan komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan sebagai fungsi dari ukuran masukan n, dimana ukuran
masukan  n  merupakan  jumlah  data  yang  diproses  oleh  algoritma.  Waktu  yang diperlukan  untuk  menjalankan  suatu  algoritma  harus  semakin  cepat.  Karena
kompleksitas  waktu  menjadi  hal  yang  sangat  penting,  maka  analisis  kompleksitas algoritma deteksi tepi akan dilakukan terhadap running time algoritma tersebut.
2.6.1.  Notasi Asimptotik
Untuk  nilai  n  cukup  besar,  bahkan  tidak  terbatas,  dilakukan  analisis  efisiensi asimptotik  dari  suatu  algoritma  untuk  menentukan  kompleksitas  waktu  yang  sesuai
atau  disebut  juga  kompleksitas  waktu  asimptotik.  Notasi  yang  digunakan  untuk menentukan  kompleksitas  waktu  asimptotik  dengan  melihat  waktu  tempuh  running
time. Kompleksitas waktu asimptotik terdiri dari tiga macam yaitu Lavitin,  2011: 1.
Keadaan terbaik best case dinotasikan dengan         Big-Omega. 2.
Keadaan rata-rata everage case dilambangkan dengan notasi          Big- theta.
Universitas Sumatera Utara
3. Keadaan terburuk worsh case dilambangkan dengan notasi       Big-O.
Gambar 2.3 Contoh Grafik Notasi
Asimptotik Ω.
Gambar 8.3 menunjukan notasi Ω menjadi batas bawah dari suatu fungsi      agar berada  dalam  suatu  faktor  konstan.  Dinyatakan
jika  terdapat konstanta  positif
dan sedemikian sehingga pada
dan  dikanan ,  nilai
selalu berada tepat pada atau diatas       Lavitin, 2011.
Gambar 2.4 Contoh Grafik Notasi Asimptotik
.
Gambar  8.4  menunjukan  notasi membatasi  suatu  fungsi        agar  berada  dalam
faktor  konstan.  Dinyatakan  dengan jika  terdapat  konstanta  positif
Universitas Sumatera Utara
, , dan
sedemikian sehingga pada dan di kanan
, nilai selalu berada
tepat pada , tepat pada
, atau diantara dan
.
Gambar 2.5 Contoh Grafik Notasi Asimptotik
.
Gambar  8.5  menunjukan  noatsi menjadi  batas  atas  dari  suatu  fungsi        agar
berada dalam suatu faktor konstan. Dinyatakan dengan jika terdapat
konstanta positif , dan
sedemikian sehingga pada dan di kanan
, nilai selalu  berada  tepat  pada
, atau dibawah      . Kompleksitas waktu algoritma biasa  dihitung  dengan  menggunakan  notasi
,  dibaca           dari Lavitin, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Farmakologi
Farmakologi  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  obat,  bertujuan  agar  dapat menggunakan  obat  untuk  pencegahan,  diagnosis,  dan  pengobatan  penyakit.  Prinsip
farmakologi  adalah  molekul  obat  harus  dapat  mempengaruhi  secara  kimia  satu  atau lebih  isi  sel  agar  mengahasilkan  respons  farmakologi.  Cabang-cabang  farmakologi
mencakup Susanti  Kumala, 2011 : 1.
Farmakoqnosi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat.
2. Farmasi  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  cara  membuat,
memformulasikan, menyimpan dan menyediakan obat. 3.
Farmakologi  klinik  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  efek  obat  pada manusia.
4. Farmakokinetika  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  nasib  obat  dalam
tubuh yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya. 5.
Farmakodinamika  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  efek  obat  terhadpa fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh mekanisme kerjanya.
6. Toksikologi  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  keracunan  zat  kimia
termasuk obat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang