92 dengan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat umum mengenai keberadaan
HCY sehingga publik tertarik dan masuk menjadi memberanggota HCY. Selain itu untuk membangun relationship dengan publik internalnya, devisi
public relations juga menerima masukan, saran serta informasi dari mereka khususnya menyangkut hal yang berkaitan dengan kemajuan keanggotaan
HCY. Adapun relationship dengan publik eksternal dilakukan dengan berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat baik secara langsung, menjaga
hubungan baik dengan beberapa perusahaan sponsor khususnya sponsor tetap kegiatan HCY dan yang tidak kalah adalah membangun hubungan baik
dengan media khususnya media cetak yang sering membantu HCY dalam mempublikasikan dan membuat artikel yang mengupas mengenai keberadaan
dan kegiatan HCY. c.
Peranan Back-up Management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen orang atau perusahaan. Dijelaskan bahwa public relations
melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Proses tersebut dalam teorinya melalui tahapan yang dikenal
dengan “POAC”,
yaitu Planning
perencanaan, Organizing
perorganisasian, Actuating penggiatan, dan Controling pengawasan. Sehubungan dengan pesan sebagai back up manajemen, kegiatan
– kegiatan tersebut juga dilakukan oleh public relations HCY termasuk di dalamnya
devisi ini membantu dalam membuat strategi atau kiat – kiat untuk menarik
masyarakat bergabung dalam komunitas HCY.
93 d.
Membentuk Coorporate Image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra diri bagi instansi atau lembaganya. Public Relations HCY
memang selalu dan senantiasa berusaha mengubah imagehijabyang semula bagi beberapa kalangan masyarakat di anggap kuno, tidak gaul ketinggalan
mode dan lain sebagainya. Kegiatan pun bagi sebagain orang awam dianggap monoton hanya pengajian
– pengajian saja. Maka dari itu public relation HCY berupaya untuk mengubah image yang demikian itu dengan selalu
menjelaskan dalam setiap kesempatan ataupun melalui artikel di surat kabar mengenai tujuan dari HCY sebagai komunitas untuk membangun tali
ukhwah islamiyah sesama muslimah, melalui berbagai kegiatan fashion muslimah, ajang bazaar maupun memalui forum pengajian yang rutin
dilakukan. Public relations berusaha membangun image bahwa HCY merupakan komunitas muslimah yang tetap bisa bergaya meskipun meskipun
mengenakan hijab, tetapi sekaligus juga wadah untuk berbagi ilmu pengetahuan baik agama, fashion, kesehatan, kecantikan dan sekaligus forum
untuk saling belajar agama. Konsep komunitas seperti itulah yang menurut analisis penulis selalu dibangun oleh public relations HCY.
Peran public relations tersebut secara real kemudian di tuangkan ke dalam berbagai kegiatan
– kegiatan yang dilakukan oleh public relation seperti yang sudah penulis paparkan sebelumnya. Pada kenyatannya serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh public relations tersebut dilakukan melalui berbagai tahapan
– tahapan seperti yang sudah penulis paparkan sebelumnya.
94 Secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa dalam upaya mengubah
persepsi masyarakat untuk menarik minat mereka dan menambah jumlah anggota HCY, devisi public relations yang bertugas menangani hal yang
berkaitan dengan public melakukan berbagai langkah – langkah kegiatan dalam
upaya untuk membangun image yang bagus mengenai HCY sehingga masyarakat tertarik dan mau bergabung menjadi anggota HCY.
Dalam rangka mendapatkan anggota baru HCY, public relations HCY melaksanakan empat aktivitas kunci yang dijalankan oleh public relations yang
menurut Kasali 2003 meliputi: a.
Research Penelitian.
Secara garis besar bahwa pengertian riset dalam public relations merupakan proses penghimpunan fakta lapangan, pencatatan dan
menganalisis data yang berkaitan dengan persoalan bagian dari kegiatan manusia.
Pada aktivitas ini, kegiatan riset dilakukan oleh public relations HCY melalui kegiatan riset informal, dimana kegiatan riset dilakukan
tidak dengan waktu, tempat dan narasumber yang sudah ditentukan, namun tetap dengan panduan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa riset informal dilakukan untuk lebih banyak menggali informasi dari publik mengenai keinginan, kebutuhan serta mencari tahu mengenai
pandangan masyarakat mengenai HCY. Menurut pendapat Ike dalam jurnal Ilmu Komunikasi VOLUME
7, NOMOR 2, Desember 2010, dikatakan bahwa riset dapat
95 dimanfaatkan untuk mengetahui profil khalayak perusahaan, penentuan
kebijakan, program kerja, evaluasi atas berbagai kegiatan, penentuan strategi menghadapi persaingan bisnislembaga.
Menurut analisis, aktivitas tersebut sudah cukup berhasil, karena melalui riset informal tersebut, public relations HCY dapat mengetahui
secara riel apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain itu, menurut penulis, riset informal tersebut telah mampu untuk dijadikan
pedoman bagi public relations HCY dalam penyusunan program yang dekat dengan kebutuhan publik. Hal tersebut terbukti dengan respon
positif yang diberikan oleh public pada saat HCY menyelenggrakan program kegiatan.
b. Action Program Perencanaan.
Menurut Broom dan Dozier merencanakan strategi adalah memutuskan apa yang kamu inginkan di masa yang akan datang tujuan
dan bagimana cara untuk mendapatkannya carastrateginya Wilcox, Cameron, Ault Agee, 2005:145. Pada tahap ini, pihak public relations
bersangkutan merancang suatu perencanaan dan upaya pengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan menetapkan
program kerja organisasiperusahaan yang sejalan dengan kepentingan pihak lainnya publik sebagai khalayak sasaran yang memiliki sikap,
opini dan ide-ide dan reaksi tertentu terhadap kebijaksanaan keputusan yang telah ditetapkan oleh pihak organisasi Ruslan, 2006:47.
96 Hasil penelitian menunjukkan setelah dilaksanakan riset maka
kemudian public relations HCY membuat program perencanaan dengan melakukan pertemuan dengan anggota public relations HCY serta
berkoordinasi dengan devisi lain yang ada di HCY untuk membuat program
– program kegiatan baik kegiatan rutin dan rencana insidential atau darurat yang tidak terencana secara pasti waktunya. Dalam rangka
merealisasikan program – programnya tersebut, public relations HCY
juga membangun relationship dengan pihak – pihak yang sekiranya
dapat membantu mensukseskan program kegiatan yang dilakukannya terutama dalam rangka menjaring anggota baru. Sponsorship juga
merupakan bagian perencanaan kegiatan yang perlu diperhitungkan oleh public relations dalam penyusunan beberapa kegiatan yang dalam hal ini
dilakukan salah satunya dengan wardah kosmetik, butik muslim dan lain sebagainya.
Menurut analisis, aktivitas ini memang perlu dilakukan dan sangat efektif untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam memandu pelaksanaan
kegiatan HCY khususnya untuk menjaring minat muslimah bergabung dalam HCY. Hal ini sesuai dengan pendapat Trimanah dalam Jurnal
Ilmiah Komunikasi MAKNA Vol. 3 No. 1, Februari – Juli 2012 yang
menjelaskan bahwa perencanaan public relations disusun berdasarkan empat alasan yaitu :
a. Untuk menentukan target – target PR yang nantinya akan menjadi
tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
97 b.
Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan biaya yang diperlukan.
c. Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program
dan waktu yang diperlukan mengerjakan program PR yang telah menjadi prioritas.
d. Untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai
upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas.
c.
Communication Memutuskan.
Tahapan ini adalah bagaimana public relations mampu menjelaskan
dan sekaligus
mendramatisir informasi
mengenai pelaksanaan yang akan dilakukan, sehingga menimbulkan pesan-pesan
yang efektif untuk mempengaruhi opini publik atau pihak lain yang dianggap penting, berpotensi dalam upaya memberikan dukungan penuh
Ruslan, 2006:47. Ike dalam jurnal Ilmu Komunikasi Volume 7, Nomor 2,
Desember 2010 memaparkan bahwa tahap komunikasi merupakan implementasi dari rencana program yang didasarkan pada temuan
fakta. Aksi dan komunikasi merupakan bentuk riil yang menyangkut operasional dan teknis. Pada tahap ini, public relations berhadapan
langsung dengan publik sehingga diperlukan teknik kehumasan. Ketika implementasi dilakukan, dibutuhkan adanya monitoring
terhadap pelaksanaan program.
98 Secara nyata berdasar hasil penelitian yang sudah dilaksanakan
menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi lebih difokuskan pada upaya untuk menyampaikan program
– program kegiatan yang disusun oleh devisi public relations HCY. Hal tersebut bertujuan agar public HCY
mengetahui akan adanya kegiatan atau event yang akan diselenggarakan HCY, sehingga pada akhirnya mereka akan datang dan berpartisipasi
dalam kegiatan tersebut. Kegiatan atau aktivitas komunikasi juga dilakukan oleh public
relations HCY dengan mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan HCY baik secara langsung maupun dengan memanfaatkan
media. Komunikasi langsung dilakukan ketika HCY sedang melakukan event, dimana pada saat event atau kegiatan berlangsung, HCY juga
memanfaatkan untuk menginformasikan berbagai kegiatan yang akan diselenggrakan HCY. Disitulah biasanya akan terjalin komunikasi
dengan public, karena public biasanya kemudian yang menanyakan informasi lebih lanjut terkait dengan pengumuman atau informasi yang
disampaikan HCY tersebut Komunikasi dalam rangka mendekatkan diri dengan publik
dimaksudkan agar mereka tertarik dengan HCY, selain melalui beberapa cara tersebut diatas, komunikasi dilakukan HCY dengan public melalui
penyediaan jasa yang disediakan HCY untuk perusahaan atau kelompok masyarakat yang membutuhkan kursus atau materi tutorial jilbab atau
fashion muslim.
99 Menurut analisis, kegiatan komunikasi HCY dengan public
tersebut cukup efektif karena HCY telah memanfaatkan berbagai macam media atau saluran komunikasi, yang diharapkan melalui kegiatan
tersebut akan semakin banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan HCY dan berpartisipasi untuk kemudian tertarik dan menjadi member
HCY. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari suatu proses komunikasi nitu sendiri yaitu menginformasikan, membujuk, mendorong atau
mencapai suatu pemahaman. Berdasar capaian hasil, kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
devisi public relations secara umum sudah cukup efektif karena respon positif yang ada setiap penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh
HCY. d.
Evaluation Penilaian.
Apa yang dicapai penerima dan apa dampaknya kepada publik. Menurut Bissland, evaluasi merupakan penilaian sistematis dari suatu
program dan hasilnya. Hal itu bagi praktisi berarti bahwa program yang ada dapat menghasilkan bukti yang tampak Wilcox, Cameron, Ault
Agee, 2003:192. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa devisi public
relations HCY selalu melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai landasan serta masukan untuk
penyusunan program kegiatan berikutnya. Selain itu dalam rangka mendapatkan jumlah anggota baru, setelah kegiatan dilaksanakan, pihak
100 devisi public relations selalu melakukan evaluasi terhadap jumlah
peserta yang hadir maupun yang mendaftar untuk menjadi mamber HCY. Tahap evaluasi menurut Ike dalam jurnal Ilmu Komunikasi
Volume 7, Nomor 2, Desember 2010 menjelaskan bahwa evaluasi merupakan tahap akhir dimana PR melakukan assesment terhadap
hasil dari program kerja yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini riset kembali dibutuhkan untuk melakukan evaluasi atas hal-hal yang
sudah dilakukan. Menurut analisis, evaluasi yang dilakukan oleh devisi public
relations HCY perlu untuk selalu dilakukan dan cukup efektif untuk mengukur atau sebagai indikator keberhasilan suatu kegiatan. Meski
demikian jika dianalisis lebih lanjut, sesuai dengan tujuan HCY untuk mendapatkan jumlah anggota baru sesuai dengan target yang telah
ditetapkan menunjukkan bahwa adanya penambahan jumlah member atau anggota baru HCY dari tahun ke tahun. Hanya saja jika dilihat dari
jumlah target yang telah ditetapkan, penambahan jumlah anggota baru tersebut masih kurang efektif karena masih jauh dari harapan.
Tahap – tahap aktivitas public relations yang dikemukakan di atas,
sesuai dengan proses operasional
public relations
menurut Cultip Center Yayu Fuady, Jurnal Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 akan melalui tahap:
Penemuan fakta
fact finding,
perencanaan planning,
komunikasi communicating, evaluasi evaluating.
101 Namun demikian, secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa dalam
upaya mengubah persepsi masyarakat untuk menambah jumlah anggota HCY, devisi public relations yang bertugas menangani hal yang berkaitan dengan
publik melakukan berbagai langkah – langkah kegiatan dalam upaya untuk
membangun image yang bagus mengenai HCY sehingga masyatakat tertarik dan mau bergabung menjadi anggota HCY. Dalam hal ini public relations HCY
telah menjalankan aktivitas dan elemen – elemen yang harus dijalankan oleh
public relations.
102
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tentang “Aktivitas Public Relations Hijabers Community
Yogyakarta Dalam Mengubah Persepsi Calon Anggota Tahun 2013-2014 ” studi deskriptif
kualitatif pada Hijabers Community Yogyakarta dapat diambil kesimpulan bahwa public relations dalam komunitas HCY merupakan devisi yang tidak hanya sebagai media
komunikasi antara HCY dengan publiknya, namun berperan pula dalam melakukan koordinasi, pembuatan kebijakan serta penyusunan program untuk merealisasikan tujuan
HCY. Dalam upaya mengubah persepsi calon anggota HCY pada tahun 2013-2014, public relations HCY melakukan aktivitas diluar organisasi juga untuk mendekatkan diri dengan
publik dengan menggali informasi, opini, dan mengetahui kebutuhan publik terkait forum muslimah. Public relations HCY selalu membuat program kegiatan yang berkesinambungan
agar kegiatan tersebut tepat sasaran dan mendapat respon dari masyarakat. Program yang berkesinambungan ini akan memudahkan bagi HCY untuk menjaring anggota baru.
Kegiatan riset yang dilakukan oleh public relations HCY melalui riset informal yang dilakukan tidak dengan waktu, tempat dan narasumber yang sudah ditentukan. Riset ini
dilakukan untuk menggali informasi dari masyarakat mengenai apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka, sekaligus mengetahui apa pandangan mereka tentang HCY sendiri.
Setelah melakukan riset, devisi public relations membuat program perencanaan kegiatan dengan melibatkan devisi lain yang ada dalam komunitas HCY termasuk anggotanya. Hal ini
untuk menghindari adanya konflik kesalahpahaman antara mereka. Kegiatan atau aktivitas komunikasi juga dilakukan public relations HCY dalam upaya
mengubah persepsi calon anggota untuk menjaring anggota baru. Dimana pada saat event
berlangsung, public relations memanfaatkannya sebagai sarana informasi berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan HCY terhadap anggota-anggotanya maupun calon anggota
masyarakat sekitar yang pada saat itu ikut melihat event tersebut. Setelah kegiatan atau event selesai dilakukan, devisi public relations HCY selalu melakukan evaluasi sebagai
landasan serta masukan untuk penyusunan program selanjutnya. Selain itu dalam rangka mendapatkan anggota baru setiap tahunnya, public relations HCY selalu mencatat jumlah
kehadiran anggota dan yang mendaftar untuk menjadi anggota baru dalam HCY. Dalam upaya mengubah persepsi calon anggota HCY, keempat tahapan aktifitas
public relations yaitu riset, perencanaan program, komunikasi dan evaluasi sudah dilakukan oleh devisi public relations HCY. Aktifitas yang dilakukan public relations HCY pada tahun
2013-2014 sudah cukup efektif, terbukti dengan adanya respon positif dari masyarakat selama ini pada saat HCY menyelenggarakan program kegiatan dan adanya penambahan
jumlah member atau anggota baru dari tahun ke tahun. Hanya saja jika dilihat dari jumlah target yang ditetapkan, penambahan jumlah anggota baru tersebut masih kurang efektif
karena masih jauh dari harapan.
B. SARAN
Dalam upaya mengubah persepsi calon anggota baru, ada beberapa saran dari peneliti yang mungkin membangun, diantaranya :
1. Riset bisa dilakukan dengan menambahkan kuesioner. Hal ini dapat menjadi
tambahan penting untuk informasi yang diperlukan devisi public relations. Yang terpenting adalah dengan membuat kuesioner yang ringan, contohnya: menentukan
jenis informasi apa yang diperlukan, usahakan tidak terlalu banyak membuat pertanyaan pertanyaan yang panjang akan mengurangi nilai tanggapan seseorang,
menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti.
2. Dalam perencanaan program yang dilakukan tidak hanya semata-mata mendasar pada
kebutuhan dan keinginan publik. Sebaiknya, dalam perencanaan program banyak hal lain yang harus dijadikan bahan pertimbangan, contohnya : materi keagamaan apa
yang menarik dan dapat diangkat menjadi bahan diskusi dalam setiap kegiatan yang dilakukan HCY, issue apa yang sekiranya dapat mengedukasi masyarakat khususnya
para muslimah. Pada intinya, program yang akan dilakukan harus mendasar pada visi dan tujuan yang ingin dicapai HCY sendiri.
3. Dalam upaya mengubah persepsi calon anggota, sekedar berkomunikasi dengan
publik saja tidak cukup. Public relations harus memiliki kemampuan persuasif dalam berkomunikasi untuk mengubah persepsi calon anggotanya. Dalam hal ini, public
relations sebaiknya mampu menjelaskan apa saja keuntungan yang bisa didapat atau bermanfaat untuk para calon anggota HCY jika mereka mendaftar menjadi anggota
dengan maksud membujuk. Penjelasan yang cukup baik dan matang akan menjadi ketertarikan sehingga mereka mau bergabung menjadi anggota baru.