Laporan hasil penelitian gadai syari'ah di indonesia antara konsep fiph dan gadai konvensional.
F' Efセ@ p us·r11. ゥ|GNpセイMQ@
Lrrャ|ゥセLM@
UIN SYJ\f-ilD ,1;\:e11t!aa11 ter!tatla11 suatu barang yang hergerak kept11IJ'lltlll
omng lain yang senwta-mata dipe1janjika11 de11ga11 menyemltkan Bezit
alas bent/a ter.vebut t!enJ:an tujua11 untuk 111e11ga111bil 11elu11asa11 suatu.
hutang dari pendap11ti111 pe11j1111la11 bent/a itu lebih dalwlu dari penagih
3
.
I(l[JlJl)Jll.
Beberapa pengerlian di atas 1nasih 1nerupakan pengertian yang bersifat
menyeluruh atau universal sehingga membutuhkan interpretasi atau tafsiran baik
berupa rumusan sil'at-sifat gadai ataupun ketentuan-ketentuan lain dari kitab
undang-undang hukum perdata. Ada beberapa sifat um um gadai seperti :4
I. gadai adalah untuk bencla bcrgerak.
Objek gaclai adalah benda bcrgerak baik berwujud sepcrti mobil ataupun
tidak berujud seperti hak tagihan ( Yorder(ngsrecht) sepe11i terdapat pada pasal
1153 KUHPER. Sistem jaminan menurut KUHPER terdiri atas benda bergerak
セ@ K_UJ-IPER, Edisi Re\ isi. ditcr,ic1nahkan olch Prof. Dr. Subekti. S.H dan R. ᄋQセェゥエイウオ、「ッL@
(Jakarta.
PT Prad\U Para1nita. [l)95J ィNセYW@
·' Si1nan.funtak, J\NI I. [lokok-pokok J Iukun1 Pcrdata di Indonesia, (Jakarta. Djan1batan, 1999)
h.227
iv!arian1 Daruz Badrul1.a111an.J)r. SI l. Bab !I tcntang Crcdictvcrband, Ciadai dan Fiducia,
(Bandung. Pencrbit Atuinni. 1970) h. 56
.i
dah tidak bergerak. Gadai khusus benda bergerak sedangkan benda tetap adalah
objek clari Hypotheek.
2. S ifat kebendaan
Si fat kebendaan itu juga memberikan jaminan bagi pemegang gadai bahwa
piutang alcan terbayar Iewat has ii barang jaminan tersebut.
Sifat kebenclaan ini tertera jelas pada pasal 528 KUHPER yang berbunyi : "atas
sesuatu kebendaan, seseorang dapat mempunyai, baik suatu keduclukan berkuasa,
baik hak 111ilik, baik hak waris, baik hak pakai basil, baik hak pengabdian tanah,
baik hak gadai atau hipotik.
3. Benda gadai clikuasai pemegang gadai (In Bezit Stelling)
Pasal 1152 menyatakan bahwa benda yang digadaikan berada dibawah
kekuasaan pemegang gadai. Keadaan ini ditandai oleh penyerahan benda gadai
tersebut kepacla pemegang gadai clan sejak saat itu ada hubungan yang mengikat
atau berdampak hukum antara benda tersebut dengan pemegang gadai. Di sisi
lain, hak gadai terhapuskan oleh ketiadaan kekuasaan penerima gadai atas benda
tersebut. Ketiadaan kekuasaan tentu saja sesuai dengan prosedur yang diakui. Bila
barang gadai itu hilang atau dicuri maka kekuasaan itu tidak hilang, pemegang
gadai
boleh menuntut barµng yang hilang tersebut (pasal
I 152 ayat 3
KUHPERDIK).
4. Hak menjual sendiri benda gadai (Recht Van Eigen Machtige Verkoop)
Saat orang yang berhutang tidak menepati perjanjian ataupun melanggar
janji/wanprestasi, maka pemegang gadai berhak menjual barang tersebut untuk
mengambil pelunasan hutang beserta bunga dan biayanya (Pasal 1155 KUHPER).
Dalam ha! ini, acla aturan lain tentang pemberitahuan kepada orang yang
berhutang (Pasal 1156 KUHPER).
5. Hak Yang clidahulukan
Pemegang gadai memiliki hak untuk didahulukan clalam ha! pelunasan
hutang dari pada yang lain terutama terkait dengan penjualan barang gaclai. Hal ini
terterajelas clalarn pasal 1150 KUHPER tentang pengertian gadai.
6. Hak Accessoir
Hak gadai ticlak bercliri sencliri melainkan tergantung pada pe1janjian
pokok te1llang k.redit I hutang. 1-lak gadai 1nenjadi pel.engk.ap dari pe1ja11jian k.redit
terscbut yang sebelumnya disebut sebagai jam inan pelunasan kredit.
[)cngan uraian sifat-sifat u1nun1 tentang gadai yang n1ana ura1an itu
merupakan pemahaman kembali masalah gaclai yang termaktub KUH Perdata dari
pasal 1150 sampai clengan 1160 semakin rnemperjelas aspek-aspek hukurn tentang
gadai yang 1nengikat :
I. Pegadai, (orang yang 1nenggadaikan barangnya dan berhutang)
2. Benda gadai (barang yang digadaikan)
3. Penerima Gadai (orang yang menerima gadai dan memberikan kredit).
B. Dasar Huk.um Gadai
Dasar hukum gadai yang berlaku di Indonesia adalah kitab undang-undang
hukum perclata di mana kitab ini merupakan terjemahan clari BW atau Burgelijk
Wetboek. BW adalah kitab undang-undang hukurn pada zaman pemerintahan.
belanda yang dijadikan hukum Indonesia berdasarkan peraturan peralihan undangundang dasar sen1entara.
Pacla kitab tersebut terdapat I I pasal yang memuat aturan tentang gadai
clari pasal I I 50 sampai dengan I I6 I. selain itu pemerintah mengeluarkan aturanaturan yang 111cngatur status penggadaian, struktur organisasi penggadaian, besar
scwa modal, besar administrasi, pajak, lelang, clan sebagainya.
Beberapa rincian aturan tersebut antara lain
I. Pada tahun
1905
dikeluarkan
5
:
aturan
dasar
pagadaian
(Pandhivis
Reglcment) dengan STBL tahun 1905 No. 490 yang diubah dengan STBL
tahun 1928 No.81, 1930 No.82 clan STBL tahun 1935 No.596.
2. Penetapan aturan dasar (Panclhuis Reglement) diatas dengan Ordonantie
yang kemudian clirubah dengan Regeerins Verordenings berdasarkan stbl
no 64 tahun 1928.
3. STBL no 266 tahun I 930 menetapkan status pegaclaian menjadi suatu
Jawatan yaitu
Jembaga resmi Negara sebagai bagian dari birokrasi
pemerintahan
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU) No. I 9/1960
menetapkan bahwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari
pemerintah dijadikan Perusahaan Negara (PN).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun 1961 No. 178 tanggal 3
Mei I 96 I yang termuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1961 No. 209, merubah seeara resmi status Jawatan pagadaian
menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian
5
Ketut Sethyon, !vlenapak ke Masa Dcpan dcngan Kegigihan ivlasa lalu, Jakarta, Cipla S\vara
Scrasi, 2002) h. ....
6. Pcraturan
Pcmcrintah NO. 7 tahun
1969 yang mcncabut PP No.
17811961 (yang diatas) dan nicnyatakan bahwa mulai I Mei 1969 status PN
Pegadaian ditetapkan mcnjadi Pcrusahaan Jawatan (Pe1jan) Pegadaian.
7. Pelaksanaan PP No.9/1969 tentang pembatasan perusahaan Negara
menjadi Pe1jan. Perum clan Persero ditetapkan oleh Menteri Keuangan
dengan suratnya No. KEP-664/MK/IV/9/1969 tanggal 20 September 1969.
8. Peraluran Pemcrintah No. I0 1990 tanggal I0 April 1990 mcrubah status
Pegaclaian sebagai Perusahaan .la\vatan 1nenjadi Perusahaan Un1u1n
Pegadaian.
Sampai saat ini pegaclaian yang berumur I04 tahun dikenal dengan Perum
pegadaian berdasarkan Peraturan Pcn1erintah yang disebut ter::ikhir.
C. Kilas Balik Penggadaian Masa Lain.
Pada tanggal I april 200 I pegadaian genap berusia I abad atau I 00 tahun.
Satu pc1jalanan yang cukup panjang bagi sebuah perusahaan untuk tetap bertahan
(Life Cycle) Tahun 2005 ini. usia pegadaian telah bertambah lagi menjadi 104
tahun. Untuk melakukan kilas balik sejarah pegadaian untuk mengetahui apa dan
bagai1nana pegadaian saat ini .
Cikal bakal pegadaian telah ada sejak Indonesia dijajah oleh pemerintah
belanda dan sejak itu pegadaian melewati masa pemerintahan atau penguasa yang
berganti-ganti. Sebelum resmi berdiri pada tahun-1901 sedikitnya pegadaian
melewati beberapa periocle. yaitu :
. 1. Za111a11
voe
voe (1746-1811
yang
rnerupakan
MJ
singkatan
clari
Vereenigde
Oost
Indische
eornpagnic, rnerupakan sebuah rnaskapai pencrbangan kepunyaan orang belancla
yang datang ke Indonesia dengan tujuan rerdagangan. Tinjan1an
Sewa Modal
Rp.
Per 15 Bari
20.000 - 150.000
1.125 %
Biaya Administrasi
AK: Rp.500
AG: Rp.500
B
151.000 - 500.000
1.625 %
BK: Rp.2000
BG: Rp.3500
Cl
505.000 - 1.000.000
1.625 %
CK: Rp.3000
CG·: Rp.5000
C2
1.0 I 0.000 - 20.000.000
1.625 %
0,5 % x UP
D-1
20.050.000 - 50.000.000
1,625 %
0.5 % x UP Min Rp.15.000
D-2
50.100.000
1,625 %
0,5 %
200.000.000
-
Tabel di atas sekaligus menunjukkan besarnya biaya administrasi dari
masing-masing golongan yang harus dibayar pada saat transaksi. Biaya
administrasi ini biasanya disebut sebagai biaya pemeliharaan dan biaya sewa
kantong/gudang. Pemberian pinjaman memang ditentukan oleh nilai taksiran
barang yang digadaikan. Sebcrapa besar persentase dari nilai taksiran yang dapat
diberikan juga dibedakan berdasarkan golongan. Table di bawah ini akan semakin
memperjelas ha! ini :
Tabel Prosentase uang pinjaman terhadap taksiran barang
Gol
Besar Pinjaman
A
92 % dari taksiran barang
.
B
88%
Cl-C2
88%
I DI -02
0
Sebagai contoh :
Seorang ibu rumah tangga menggadaikan cincin emas 24 karat seberat 7 gram.
Setelah menyerahkan KTP dan cincin tersebut kepada petugas, dia kembali duduk
di bangku. Petugas penaksir memeriksa
、セョ@
menguji nilai dan berat emas serta
disesuaikan dengan harga pusat dan pasar. Taksirannya mencapai Rp. 749.000.
Besarnya pinjaman adalah 88% x 749.000 =659.120
Jangka waktu 120 hari ( I Januari - I April)
Sewa modal 1,62% x 749.000 .Per 15 Hari
B iaya administrasi Rp.3000 (barang kantong golongan C)
Bila ia melunasi pinjaman pada hari ke 16 maka sewa modalnya 1,62% :x
749.000
=
12.133 ... Per 15 hari. Jadi dikalikan dua. 16 hari dibulatkan
1
Lrrャ|ゥセLM@
UIN SYJ\f-ilD ,1;\:e11t!aa11 ter!tatla11 suatu barang yang hergerak kept11IJ'lltlll
omng lain yang senwta-mata dipe1janjika11 de11ga11 menyemltkan Bezit
alas bent/a ter.vebut t!enJ:an tujua11 untuk 111e11ga111bil 11elu11asa11 suatu.
hutang dari pendap11ti111 pe11j1111la11 bent/a itu lebih dalwlu dari penagih
3
.
I(l[JlJl)Jll.
Beberapa pengerlian di atas 1nasih 1nerupakan pengertian yang bersifat
menyeluruh atau universal sehingga membutuhkan interpretasi atau tafsiran baik
berupa rumusan sil'at-sifat gadai ataupun ketentuan-ketentuan lain dari kitab
undang-undang hukum perdata. Ada beberapa sifat um um gadai seperti :4
I. gadai adalah untuk bencla bcrgerak.
Objek gaclai adalah benda bcrgerak baik berwujud sepcrti mobil ataupun
tidak berujud seperti hak tagihan ( Yorder(ngsrecht) sepe11i terdapat pada pasal
1153 KUHPER. Sistem jaminan menurut KUHPER terdiri atas benda bergerak
セ@ K_UJ-IPER, Edisi Re\ isi. ditcr,ic1nahkan olch Prof. Dr. Subekti. S.H dan R. ᄋQセェゥエイウオ、「ッL@
(Jakarta.
PT Prad\U Para1nita. [l)95J ィNセYW@
·' Si1nan.funtak, J\NI I. [lokok-pokok J Iukun1 Pcrdata di Indonesia, (Jakarta. Djan1batan, 1999)
h.227
iv!arian1 Daruz Badrul1.a111an.J)r. SI l. Bab !I tcntang Crcdictvcrband, Ciadai dan Fiducia,
(Bandung. Pencrbit Atuinni. 1970) h. 56
.i
dah tidak bergerak. Gadai khusus benda bergerak sedangkan benda tetap adalah
objek clari Hypotheek.
2. S ifat kebendaan
Si fat kebendaan itu juga memberikan jaminan bagi pemegang gadai bahwa
piutang alcan terbayar Iewat has ii barang jaminan tersebut.
Sifat kebenclaan ini tertera jelas pada pasal 528 KUHPER yang berbunyi : "atas
sesuatu kebendaan, seseorang dapat mempunyai, baik suatu keduclukan berkuasa,
baik hak 111ilik, baik hak waris, baik hak pakai basil, baik hak pengabdian tanah,
baik hak gadai atau hipotik.
3. Benda gadai clikuasai pemegang gadai (In Bezit Stelling)
Pasal 1152 menyatakan bahwa benda yang digadaikan berada dibawah
kekuasaan pemegang gadai. Keadaan ini ditandai oleh penyerahan benda gadai
tersebut kepacla pemegang gadai clan sejak saat itu ada hubungan yang mengikat
atau berdampak hukum antara benda tersebut dengan pemegang gadai. Di sisi
lain, hak gadai terhapuskan oleh ketiadaan kekuasaan penerima gadai atas benda
tersebut. Ketiadaan kekuasaan tentu saja sesuai dengan prosedur yang diakui. Bila
barang gadai itu hilang atau dicuri maka kekuasaan itu tidak hilang, pemegang
gadai
boleh menuntut barµng yang hilang tersebut (pasal
I 152 ayat 3
KUHPERDIK).
4. Hak menjual sendiri benda gadai (Recht Van Eigen Machtige Verkoop)
Saat orang yang berhutang tidak menepati perjanjian ataupun melanggar
janji/wanprestasi, maka pemegang gadai berhak menjual barang tersebut untuk
mengambil pelunasan hutang beserta bunga dan biayanya (Pasal 1155 KUHPER).
Dalam ha! ini, acla aturan lain tentang pemberitahuan kepada orang yang
berhutang (Pasal 1156 KUHPER).
5. Hak Yang clidahulukan
Pemegang gadai memiliki hak untuk didahulukan clalam ha! pelunasan
hutang dari pada yang lain terutama terkait dengan penjualan barang gaclai. Hal ini
terterajelas clalarn pasal 1150 KUHPER tentang pengertian gadai.
6. Hak Accessoir
Hak gadai ticlak bercliri sencliri melainkan tergantung pada pe1janjian
pokok te1llang k.redit I hutang. 1-lak gadai 1nenjadi pel.engk.ap dari pe1ja11jian k.redit
terscbut yang sebelumnya disebut sebagai jam inan pelunasan kredit.
[)cngan uraian sifat-sifat u1nun1 tentang gadai yang n1ana ura1an itu
merupakan pemahaman kembali masalah gaclai yang termaktub KUH Perdata dari
pasal 1150 sampai clengan 1160 semakin rnemperjelas aspek-aspek hukurn tentang
gadai yang 1nengikat :
I. Pegadai, (orang yang 1nenggadaikan barangnya dan berhutang)
2. Benda gadai (barang yang digadaikan)
3. Penerima Gadai (orang yang menerima gadai dan memberikan kredit).
B. Dasar Huk.um Gadai
Dasar hukum gadai yang berlaku di Indonesia adalah kitab undang-undang
hukum perclata di mana kitab ini merupakan terjemahan clari BW atau Burgelijk
Wetboek. BW adalah kitab undang-undang hukurn pada zaman pemerintahan.
belanda yang dijadikan hukum Indonesia berdasarkan peraturan peralihan undangundang dasar sen1entara.
Pacla kitab tersebut terdapat I I pasal yang memuat aturan tentang gadai
clari pasal I I 50 sampai dengan I I6 I. selain itu pemerintah mengeluarkan aturanaturan yang 111cngatur status penggadaian, struktur organisasi penggadaian, besar
scwa modal, besar administrasi, pajak, lelang, clan sebagainya.
Beberapa rincian aturan tersebut antara lain
I. Pada tahun
1905
dikeluarkan
5
:
aturan
dasar
pagadaian
(Pandhivis
Reglcment) dengan STBL tahun 1905 No. 490 yang diubah dengan STBL
tahun 1928 No.81, 1930 No.82 clan STBL tahun 1935 No.596.
2. Penetapan aturan dasar (Panclhuis Reglement) diatas dengan Ordonantie
yang kemudian clirubah dengan Regeerins Verordenings berdasarkan stbl
no 64 tahun 1928.
3. STBL no 266 tahun I 930 menetapkan status pegaclaian menjadi suatu
Jawatan yaitu
Jembaga resmi Negara sebagai bagian dari birokrasi
pemerintahan
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU) No. I 9/1960
menetapkan bahwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari
pemerintah dijadikan Perusahaan Negara (PN).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun 1961 No. 178 tanggal 3
Mei I 96 I yang termuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1961 No. 209, merubah seeara resmi status Jawatan pagadaian
menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian
5
Ketut Sethyon, !vlenapak ke Masa Dcpan dcngan Kegigihan ivlasa lalu, Jakarta, Cipla S\vara
Scrasi, 2002) h. ....
6. Pcraturan
Pcmcrintah NO. 7 tahun
1969 yang mcncabut PP No.
17811961 (yang diatas) dan nicnyatakan bahwa mulai I Mei 1969 status PN
Pegadaian ditetapkan mcnjadi Pcrusahaan Jawatan (Pe1jan) Pegadaian.
7. Pelaksanaan PP No.9/1969 tentang pembatasan perusahaan Negara
menjadi Pe1jan. Perum clan Persero ditetapkan oleh Menteri Keuangan
dengan suratnya No. KEP-664/MK/IV/9/1969 tanggal 20 September 1969.
8. Peraluran Pemcrintah No. I0 1990 tanggal I0 April 1990 mcrubah status
Pegaclaian sebagai Perusahaan .la\vatan 1nenjadi Perusahaan Un1u1n
Pegadaian.
Sampai saat ini pegaclaian yang berumur I04 tahun dikenal dengan Perum
pegadaian berdasarkan Peraturan Pcn1erintah yang disebut ter::ikhir.
C. Kilas Balik Penggadaian Masa Lain.
Pada tanggal I april 200 I pegadaian genap berusia I abad atau I 00 tahun.
Satu pc1jalanan yang cukup panjang bagi sebuah perusahaan untuk tetap bertahan
(Life Cycle) Tahun 2005 ini. usia pegadaian telah bertambah lagi menjadi 104
tahun. Untuk melakukan kilas balik sejarah pegadaian untuk mengetahui apa dan
bagai1nana pegadaian saat ini .
Cikal bakal pegadaian telah ada sejak Indonesia dijajah oleh pemerintah
belanda dan sejak itu pegadaian melewati masa pemerintahan atau penguasa yang
berganti-ganti. Sebelum resmi berdiri pada tahun-1901 sedikitnya pegadaian
melewati beberapa periocle. yaitu :
. 1. Za111a11
voe
voe (1746-1811
yang
rnerupakan
MJ
singkatan
clari
Vereenigde
Oost
Indische
eornpagnic, rnerupakan sebuah rnaskapai pencrbangan kepunyaan orang belancla
yang datang ke Indonesia dengan tujuan rerdagangan. Tinjan1an
Sewa Modal
Rp.
Per 15 Bari
20.000 - 150.000
1.125 %
Biaya Administrasi
AK: Rp.500
AG: Rp.500
B
151.000 - 500.000
1.625 %
BK: Rp.2000
BG: Rp.3500
Cl
505.000 - 1.000.000
1.625 %
CK: Rp.3000
CG·: Rp.5000
C2
1.0 I 0.000 - 20.000.000
1.625 %
0,5 % x UP
D-1
20.050.000 - 50.000.000
1,625 %
0.5 % x UP Min Rp.15.000
D-2
50.100.000
1,625 %
0,5 %
200.000.000
-
Tabel di atas sekaligus menunjukkan besarnya biaya administrasi dari
masing-masing golongan yang harus dibayar pada saat transaksi. Biaya
administrasi ini biasanya disebut sebagai biaya pemeliharaan dan biaya sewa
kantong/gudang. Pemberian pinjaman memang ditentukan oleh nilai taksiran
barang yang digadaikan. Sebcrapa besar persentase dari nilai taksiran yang dapat
diberikan juga dibedakan berdasarkan golongan. Table di bawah ini akan semakin
memperjelas ha! ini :
Tabel Prosentase uang pinjaman terhadap taksiran barang
Gol
Besar Pinjaman
A
92 % dari taksiran barang
.
B
88%
Cl-C2
88%
I DI -02
0
Sebagai contoh :
Seorang ibu rumah tangga menggadaikan cincin emas 24 karat seberat 7 gram.
Setelah menyerahkan KTP dan cincin tersebut kepada petugas, dia kembali duduk
di bangku. Petugas penaksir memeriksa
、セョ@
menguji nilai dan berat emas serta
disesuaikan dengan harga pusat dan pasar. Taksirannya mencapai Rp. 749.000.
Besarnya pinjaman adalah 88% x 749.000 =659.120
Jangka waktu 120 hari ( I Januari - I April)
Sewa modal 1,62% x 749.000 .Per 15 Hari
B iaya administrasi Rp.3000 (barang kantong golongan C)
Bila ia melunasi pinjaman pada hari ke 16 maka sewa modalnya 1,62% :x
749.000
=
12.133 ... Per 15 hari. Jadi dikalikan dua. 16 hari dibulatkan
1