Daur volume maksimumdaur pendapatan tertinggidaur produksi maksimum

39 dilakukan pengguntingan dengan panjang cutting antara 2-3 cm dan daun ditinggal 13 bagian. Potongan cutting digantung di atas rak dan ujung cutting terendam larutan fungisida dosis 20 gramliter air dan zat pengatur tumbuh Rooton F dosis 200 gramliter air di dalam baki plastik. Kemudian, cutting ditanam dalam tube di rumah kaca green house dengan pengurangan cahaya 30 memakai sarlon. Penyiraman dilakukan dengan misting nozzle yaitu dengan sistem pengkabutan secara otomatis agar kelembaban di rumah kaca selalu berkisar 80-90. Pada fase ini dilakukan penyemprotan fungisida Antracol dan Dithane dengan dosis masing-masing 2 grliter air dan insektisida Durban dengan dosis 2 ccliter air. Setelah 5 minggu di rumah kaca, stek sudah mengalami pengerasan batang dan dipindah ke area terbuka open growing area. Pemupukan di area terbuka dilakukan 2 kali setiap minggu dengan dosis 1500gr NPK200 liter air dan pemupukan kedua dengan mencampurkan 400 gr Urea dan 1500 gr TSP200 liter air. Penyiraman dilakukan setiap 30 menit selama 10 menit atau tergantung kondisi cuaca. Pengiriman bibit stek dari area terbuka ke lokasi penanaman dilakukan setelah bibit berumur 3,5-4 bulan. Bibit yang dikirim ke lapangan adalah bibit sehat dan segar, diameter bibit ≥ 0,2 cm, akar kompak, jumlah daun minimal 4 helai, tinggi bibit ≥ 25 cm dan tidak bercabang. Selain itu bibit disiram terlebih dahulu sebelum dikirim ke lapangan. Penanaman Tahapan dalam kegiatan penanaman meliputi kegiatan persiapan lahan dan penanaman, sebagai berikut: Persiapan lahan . Persiapan lahan mencakup kegiatan pembersihan secara manual manual slash yang dimulai dengan memotong sampai putus semua gulma, tunggul dan coppice yang ada di areal 2 bulan sebelum penanaman dilakukan T-2. Kemudian 1,5 bulan sebelum penanaman T-1,5 dilakukan penyemprotan Pre plant spraying 1 terhadap gulma menggunakan herbisida dengan bahan aktif glukasil-90 dosis 1,8 literha, sedangkan terhadap alang-alang menggunakan paraquat dengan dosis 2,5 liter hektar. Jika masih ada gulma yang 40 hidup setelah 2 minggu penyemprotan, maka dilakukan penyemprotan ke 2 pre plant spraying 2 dengan dosis 1,5 literha 2 minggu sebelum kegiatan penanaman dimulai. Herbisida yang digunakan adalah Round up. Penanaman . Kegiatan penanaman baik pada rotasi 1 maupun rotasi 2 relatif sama sesuai dengan standar operasional perusahaan. Kegiatan penanaman dilakukan dengan jarak tanam 3 x 2,5 m atau 3 x 2 m kecuali pada umur 5 tahun jarak tanam masih 3x3 m dimana 3 m untuk jalur tanam Timur ke Barat dan 2,5 m jalur tanam Utara ke Selatan. Pembuatan lubang tanam menggunakan alat berupa dodos dan lubang tanam berukuran 30 cm x 30 cm x 20 cm. Penanaman dilakukan dengan hati-hati terutama pada saat meletakan bibit karena akan menentukan keberhasilan tanaman. Bersamaan dengan waktu penanaman, dilakukan pemberian pupuk dasar pemupukan 1A dan 1B. Pupuk dasar 1A menggunakan rock posphat 300 kgha yang dicampurkan di atas titik tanam dengan tanah di dalam lubang tanam, sedangkan pemupukan dasar 1B dengan menggunakan pupuk NPK majemuk 100 kgha yang diletakkan dengan tugal di kiri kanan tanaman yang baru ditanam dengan jarak tugal 10 cm dari lubang tanam. Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan mulai dari penyulaman atau penyisipan tanaman, penyemprotan gulma dan alang-alang dan pemupukan yang dilakukan mulai tanaman berumur 1 bulan setelah tanam sampai tanaman berumur 22 bulan di lapangan. Pemeliharaan 1-12 bulan setelah tanam disebut pemeliharaan I dan umur 17-22 bulan setelah tanam disebut pemeliharaan II. Tahapan-tahapan pemeliharaan meliputi: a. 1 satu bulan setelah tanam T+1 :  Penyulaman atau penyisipan blanking dilakukan untuk mengisi tanaman yang mati dilaksanakan paling lambat dalam suatu compartement .  Penyemprotan gulma atau ilalang dengan herbisida glukosil atau paraquat BSS1 yang disemprotkan dalam jalur dengan dosis 1,8 literha.