MAKNA VISUAL TAYANGAN ADZAN(Analisis Semiotik Visual Tayangan Adzan Maghrib Versi “ Kisah Seorang Anak Miskin ” di Stasiun Televisi Indosiar)
MAKNA VISUAL TAYANGAN ADZAN(Analisis Semiotik Visual Tayangan
Adzan Maghrib Versi “ Kisah SeorangAnak Miskin ” di Stasiun Televisi
Indosiar)
Oleh: Fathur Rozi ( 02220152 )
Communication Science
Dibuat: 20080407 , dengan 2 file(s).
Keywords: Makna Visual Tayangan Adzan
ABSTRAK
Adzan mempunyai kedudukan yang penting dalam agama Islam. Adzan merupakan ajakan dan
pemberitahuan tentang waktunya sholat. Dalam kehidupan saat ini, kita sering mendengarkan
adzan dari media elektronik seperti radio dan televisi. Untuk televisi tayangan adzan ditayangkan
sesuai dengan waktu sholat Jakarta dan tayangan inipun beragam. Semua tayangan adzan
berbeda antar televisi dan yang sangat menarik menurut penulis adalah tayangan adzan yang
ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar. Umat Islam perlu menyadari dan bisa memilah
kualitas tayangan dan tayangan apa saja yang layak untuk ditonton, karena jika tidak umat Islam
akan hancur akibat tayangan – tayangan yang menggerogoti umat Islam. Rumusan masalah
penelitian in adalah “Apa Makna Visual Tayangan Adzan Maghrib versi “kisah seorang anak
miskin” di stasiun televisi Indosiar?
Televisi adalah salah satu media massa yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Dengan
semakin berkembangnya teknologi juga diiringi bertambahnya jumlah televisi. Hanya saja
masyarakat tidak bisa menangkap isi pesan dengan keseluruhan, mereka hanya menangkap
permukaannya saja yang mengakibatkan peniruan terhadap perilaku atau gaya hidup dari tokoh –
tokoh dalam iklan atau dalam sinetron. Semiotik adalah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda –
tanda. Semiotik memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang
disebut tanda. Semiotika Roland Barthes, terdiri dari dua dimensi untuk menguak sebuah tanda
atau makna. Dimensi pertama penanda berhubungan dengan petanda sehingga menghasilkan
tanda denotatif. Denotatif lebih mengacu pada anggapan umum, makna jelas dari suatu tanda.
Dimensi kedua tanda denotatif menjadi penanda yang berhubungan dengan petanda pada tingkat
dua dan menghasilkan tanda konotasi, tanda konotasi inilah yang merupakan makna dari apa
yang diteliti, pada dimensi kedua inilah mitos itu berada.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif yang dalam menjawab
permasalahan tidak menggunakan angka angka, melainkan berupa konsep, makna tersembunyi
yang berada pada data. Ruang lingkup penelitian adalah tayangan adzan maghrib versi ‘Kisah
seorang anak miskin’ di stasiun televisi Indosiar. Dengan teknik analisis data pertama, data
visual tayangan adzan dipotong peradegan berupa kumpulan photo – photo. Kedua, setiap
gambar atau photo diberi keterangan tentang angle kamera yang digunakan. Ketiga,
menginterpretasikan makna yang ada dalam rangkaian photo adzan maghrib untuk menjawab
permasalahan penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang manusia
bisa berubah. Manusia hidup didunia penuh dengan ujian dan mencoba mendapatkan
kebahagiaan. Kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan yang kita dapatkan di akhirat kelak.
Dengan cara beriman dan bertaqwa dengan sebenarbenarnya taqwa kita akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan didunia akan kita dapatkan ketika mensyukuri
apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, dengan cara beramal dan beribadah dengan
ikhlas. Keikhlasan yang membawa kita kepada ketenangan hati dan ketentraman hidup. Semua
hal yang ada didunia ini milik Allah SWT dan semuanya akan kembali kepada Allah SWT.
ABSTRACT
Adzan have to domicile important in Islam. Adzan represent notification and invitation about its
time of sholat. In life in this time, we Bering listen adzan of electronic media like television and
radio. For television display adzan displayed as according to time of sholat Jakarta and display
this immeasurable. All displaying adzan different between television and which is very draw
according to writer displaying adzan displayed by television station of Indosiar. People Islam
require to realize and can chose quality of displaying and display any kind of competent to look
on, because otherwise Islam people will fall to pieces effect display gnawing Islam people.
Formula is problem of research "What is Visual Meaning Display Adzan Maghrib version " story
a impecunious child" in television station of Indosiar?
Television is one of the inherent mass media of society. progressively expanding technological it
of also accompanied increasing it is amount of television. just Only is of society cannot catch
content of pecan with entirety, they are only catching its just surface which result imitation to life
style or behavior of figure’s in Man or in sinetron. Semiotic is science which studying life of
sign. Semiotic comprehend world as relation system owning elementary unit is so called sign.
Semiotic Roland Barthes, consist of two dimensions to open a meaning or sign. First dimension
forerunner relate to forerunner so that yield sign of denotative. Denotative more relate at public
ascription, clear meaning from sign. Dimension both of sign of denotative become forerunner
related to forerunner at storey level two and yield sign of connotative, sign of connotative this
represent meaning from what checked, at second dimension this is that myth reside in.
Approach in this research use approach Qualitative which in replying problems do not use
number’s, but in the form of concept, meaning hidden residing data. Research scope is
displaying version adzan maghrib ‘Story a impecunious child' in television station of Indosiar.
With analyze technique first data, visual data display crosscut by adzan is scene in the form of
photo corps photo. Second, each every photo or picture given by boldness about camera angle of
which used. Third, interpreting existing meaning in photo network of adzan maghrib to answer
problems of this research.
Pursuant to research bacillus and solution can be pulled by conclusion that a human being can
change. Human being live world full of test of and try to get bliss. Real bliss is bliss which we
get in eternity later. By believe of and god fearing with really god fearing we will get bliss in
eternity and world. Bliss of world we will get when thanking goodness Allah SWT What have
pass to us, by doing a good deed and has religious service to candidly. Candidness bringing us to
liver calmness of and freshmen of life. Everything that there is this world of Allah SWT of
roperty and altogether will return to Allah SWT.
Adzan Maghrib Versi “ Kisah SeorangAnak Miskin ” di Stasiun Televisi
Indosiar)
Oleh: Fathur Rozi ( 02220152 )
Communication Science
Dibuat: 20080407 , dengan 2 file(s).
Keywords: Makna Visual Tayangan Adzan
ABSTRAK
Adzan mempunyai kedudukan yang penting dalam agama Islam. Adzan merupakan ajakan dan
pemberitahuan tentang waktunya sholat. Dalam kehidupan saat ini, kita sering mendengarkan
adzan dari media elektronik seperti radio dan televisi. Untuk televisi tayangan adzan ditayangkan
sesuai dengan waktu sholat Jakarta dan tayangan inipun beragam. Semua tayangan adzan
berbeda antar televisi dan yang sangat menarik menurut penulis adalah tayangan adzan yang
ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar. Umat Islam perlu menyadari dan bisa memilah
kualitas tayangan dan tayangan apa saja yang layak untuk ditonton, karena jika tidak umat Islam
akan hancur akibat tayangan – tayangan yang menggerogoti umat Islam. Rumusan masalah
penelitian in adalah “Apa Makna Visual Tayangan Adzan Maghrib versi “kisah seorang anak
miskin” di stasiun televisi Indosiar?
Televisi adalah salah satu media massa yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Dengan
semakin berkembangnya teknologi juga diiringi bertambahnya jumlah televisi. Hanya saja
masyarakat tidak bisa menangkap isi pesan dengan keseluruhan, mereka hanya menangkap
permukaannya saja yang mengakibatkan peniruan terhadap perilaku atau gaya hidup dari tokoh –
tokoh dalam iklan atau dalam sinetron. Semiotik adalah ilmu yang mengkaji kehidupan tanda –
tanda. Semiotik memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang
disebut tanda. Semiotika Roland Barthes, terdiri dari dua dimensi untuk menguak sebuah tanda
atau makna. Dimensi pertama penanda berhubungan dengan petanda sehingga menghasilkan
tanda denotatif. Denotatif lebih mengacu pada anggapan umum, makna jelas dari suatu tanda.
Dimensi kedua tanda denotatif menjadi penanda yang berhubungan dengan petanda pada tingkat
dua dan menghasilkan tanda konotasi, tanda konotasi inilah yang merupakan makna dari apa
yang diteliti, pada dimensi kedua inilah mitos itu berada.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif yang dalam menjawab
permasalahan tidak menggunakan angka angka, melainkan berupa konsep, makna tersembunyi
yang berada pada data. Ruang lingkup penelitian adalah tayangan adzan maghrib versi ‘Kisah
seorang anak miskin’ di stasiun televisi Indosiar. Dengan teknik analisis data pertama, data
visual tayangan adzan dipotong peradegan berupa kumpulan photo – photo. Kedua, setiap
gambar atau photo diberi keterangan tentang angle kamera yang digunakan. Ketiga,
menginterpretasikan makna yang ada dalam rangkaian photo adzan maghrib untuk menjawab
permasalahan penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang manusia
bisa berubah. Manusia hidup didunia penuh dengan ujian dan mencoba mendapatkan
kebahagiaan. Kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan yang kita dapatkan di akhirat kelak.
Dengan cara beriman dan bertaqwa dengan sebenarbenarnya taqwa kita akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan didunia akan kita dapatkan ketika mensyukuri
apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, dengan cara beramal dan beribadah dengan
ikhlas. Keikhlasan yang membawa kita kepada ketenangan hati dan ketentraman hidup. Semua
hal yang ada didunia ini milik Allah SWT dan semuanya akan kembali kepada Allah SWT.
ABSTRACT
Adzan have to domicile important in Islam. Adzan represent notification and invitation about its
time of sholat. In life in this time, we Bering listen adzan of electronic media like television and
radio. For television display adzan displayed as according to time of sholat Jakarta and display
this immeasurable. All displaying adzan different between television and which is very draw
according to writer displaying adzan displayed by television station of Indosiar. People Islam
require to realize and can chose quality of displaying and display any kind of competent to look
on, because otherwise Islam people will fall to pieces effect display gnawing Islam people.
Formula is problem of research "What is Visual Meaning Display Adzan Maghrib version " story
a impecunious child" in television station of Indosiar?
Television is one of the inherent mass media of society. progressively expanding technological it
of also accompanied increasing it is amount of television. just Only is of society cannot catch
content of pecan with entirety, they are only catching its just surface which result imitation to life
style or behavior of figure’s in Man or in sinetron. Semiotic is science which studying life of
sign. Semiotic comprehend world as relation system owning elementary unit is so called sign.
Semiotic Roland Barthes, consist of two dimensions to open a meaning or sign. First dimension
forerunner relate to forerunner so that yield sign of denotative. Denotative more relate at public
ascription, clear meaning from sign. Dimension both of sign of denotative become forerunner
related to forerunner at storey level two and yield sign of connotative, sign of connotative this
represent meaning from what checked, at second dimension this is that myth reside in.
Approach in this research use approach Qualitative which in replying problems do not use
number’s, but in the form of concept, meaning hidden residing data. Research scope is
displaying version adzan maghrib ‘Story a impecunious child' in television station of Indosiar.
With analyze technique first data, visual data display crosscut by adzan is scene in the form of
photo corps photo. Second, each every photo or picture given by boldness about camera angle of
which used. Third, interpreting existing meaning in photo network of adzan maghrib to answer
problems of this research.
Pursuant to research bacillus and solution can be pulled by conclusion that a human being can
change. Human being live world full of test of and try to get bliss. Real bliss is bliss which we
get in eternity later. By believe of and god fearing with really god fearing we will get bliss in
eternity and world. Bliss of world we will get when thanking goodness Allah SWT What have
pass to us, by doing a good deed and has religious service to candidly. Candidness bringing us to
liver calmness of and freshmen of life. Everything that there is this world of Allah SWT of
roperty and altogether will return to Allah SWT.