Matriks B merepresentasikan peubah yang Peubah Penelitian

dalam biplot imbuhan yaitu matriks yang merepresentasikan suatu peubah. Algoritme untuk membangun biplot imbuhan dari biplot biasa:

1. Matriks B merepresentasikan peubah yang

merupakan pendekatan untuk analisis biplot biasa. 2. Matriks merepresentasikan peubah yang merupakan pendekatan untuk analisis biplot imbuhan. 3. Misalkan menyatakan panjang vektor dari pendekatan analisis biplot biasa. 4. Misalkan menyatakan panjang vektor dari pendekatan analisis biplot imbuhan.

5. Hubungan antara matriks B dengan

matriks adalah , dengan merupakan matriks diagonal berupa konstanta yang menyatakan besarnya peregangan atau pemampatan dari vektor biplot biasa. 6. Hubungan antara dan adalah | | . Bartkowiak dan Szustalewicz 1995. Analisis Procrustes Misalkan X dan Y merupakan matriks yang berukuran dan yang masing-masing adalah representasi konfigurasi yang akan dibandingkan. Koordinat titik ke-i pada ruang Euclid yang diberikan oleh nilai-nilai baris ke-i pada matriks. Konfigurasi pertama berada pada ruang berdimensi p dan koordinat titik ke-i yaitu , , … , . Sedangkan konfigurasi kedua berada pada ruang berdimensi q dan koordinat titik ke-i yaitu , , … , . Jika maka konfigurasi kedua berada dalam subruang dari ruang berdimensi p. Berdasarkan analisis procrustes, perbedaan ruang dimensi ini dapat diselesaikan dengan memasangkan kolom nol di kanan Y sehingga menjadi matriks berukuran . Dengan demikian, dapat digunakan secara umum . Untuk menentukan ukuran kesesuaian dalam dua konfigurasi, analisis procrustes menggunakan jumlah kuadrat jarak antara titik yang bersesuaian yaitu , ∑ ∑ tr T 12 Bakhtiar dan Siswadi 2011. Translasi Translasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan seluruh titik dengan jarak yang tetap dan arah yang sama. Dari persamaan 12 diperoleh , ∑ 13 Penguraian dari persamaan 13 menghasilkan , , 14 dengan , , … , , , … , ∑ y untuk j=1, 2, ... , p dan merupakan konfigurasi X dan Y setelah ditranslasi. dan masing- masing adalah sentroid kolom dari X dan Y. Sedangkan merupakan jarak dari kedua sentroid kolom X dan Y. Untuk menghasilkan E yang minimum, maka . Dengan demikian, nilai perbedaan minimum antara dua konfigurasi X dan Y setelah ditranslasi adalah , , ∑ ∑ 15 Rotasi Rotasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemindahan seluruh titik dengan sudut yang tetap tanpa mengubah jarak setiap titik terhadap sentroidnya. Dalam transformasi ini dilakukan penggandaan konfigurasi dengan suatu matriks ortogonal. Rotasi Y terhadap X dilakukan dengan mengalikan matriks Y dengan matriks ortogonal Q yaitu , , dengan T T . Dengan demikian, perbedaan minimum konfigurasi X dengan Y setelah penyesuaian dengan rotasi ialah , inf , 16 Secara aljabar, nilai perbedaan minimum setelah dilakukan penyesuaian dengan rotasi ialah , tr T tr T tr T tr T T 17 Nilai E akan minimum jika tr T T maksimum. Jadi, dipilih matriks ortogonal Q yang memaksimumkan tr T T . Teorema Jika X dan Y merupakan elemen dalam dan Q elemen dalam merupakan matriks ortogonal maka tr T T akan maksimum bila dipilih T dengan ∑ T merupakan hasil Dekomposisi Nilai Singular Bentuk Lengkap DNSBL dari matriks T . Bukti: Andaikan ∑ T merupakan hasil DNSBL dari matriks p T sehingga p T p ∑ T . ∑ adalah matriks diagonal dengan dan U, V merupakan matriks ortogonal, sehingga tr T T tr T T tr T T T tr T tr ∑ T tr T ∑ Karena Q merupakan matriks ortogonal maka T juga merupakan matriks ortogonal. Dimisalkan T maka berlaku , sehingga tr T T tr ∑ ∑ tr ∑ Jadi, tr ∑ akan maksimum jika ∑ T ∑ ∑. Kondisi ini dapat dipenuhi jika T Bakhtiar 1995. Dilasi Dilasi dapat didefinisikan sebagai pembesaran atau pengecilan jarak setiap titik dalam konfigurasi terhadap sentroidnya. Dilasi Y terhadap X dilakukan dengan mengalikan konfigurasi Y dengan suatu skalar

c. Konfigurasi setelah dilasi menjadi cY. Dengan demikian perbedaan minimum antara

dua konfigurasi setelah dilasi ialah , inf , 18 Secara aljabar, perbedaan minimum setelah dilakukan penyesuaian dengan dilasi ialah , tr T tr T tr T tr T 19 Persamaan 19 merupakan fungsi kuadrat dengan variabel c. Syarat untuk memperoleh nilai E yang minimum ialah turunan pertama sama dengan nol dan turunan kedua lebih besar nol. Dengan terlebih dahulu menentukan titik kritis dari turunan pertama sehingga diperoleh c sebagai titik tetap. tr T tr T tr T tr T tr T tr T 20 Untuk membuktikan nilai E minimum ialah turunan kedua dari persamaan 19 harus lebih dari nol. tr T Dari bukti di atas dapat disimpulkan bahwa nilai E minimum dengan nilai c pada persamaan 20. Setelah itu, substitusi nilai c ke dalam persamaan 19 sehingga diperoleh nilai E yang minimum sebagai berikut , tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T tr T METODE PENELITIAN Pada bagian ini dijelaskan tahapan-tahapan dalam penelitian, yaitu studi literatur, objek dan peubah yang akan digunakan dalam penelitian, serta analisis dan pemrograman. Studi Literatur Studi literatur meliputi pencarian berbagai informasi yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Studi literatur dilakukan di Perpustakaan Pusat Institut Pertanian Bogor, Perpustakaan FMIPA IPB, Perpustakaan Statistika IPB, dan Perpustakaan Matematika IPB. Langkah-langkah untuk mendapatkan informasi: 9 Menelusuri ketepatan biplot biasa dengan menggunakan ukuran kesesuaian dari Gabriel 2002. 9 Menentukan kesesuaian konfigurasi matriks data, objek, dan peubah menggunakan analisis procrustes. 9 Melakukan perbandingan analisis biplot biasa dengan biplot imbuhan dari analisis yang diperoleh. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai mahasiswa Beasiswa Utusan Daerah Departemen Agama BUD DEPAG yang diperoleh dari Direktorat Pendidikan Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor TPB IPB, yang terdiri atas data tentang provinsi asal pondok pesantren, data nilai mutu mata kuliah yang diikuti bersama dan IPK mahasiswa BUD DEPAG TPB IPB tahun akademik

20092010. Peubah Penelitian

Peubah yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Nilai mutu mata kuliah Agama AG, 2. Nilai mutu mata kuliah Biologi BI, 3. Nilai mutu mata kuliah Ekonomi Umum EK, 4. Nilai mutu mata kuliah Fisika FI, 5. Nilai mutu mata kuliah Bahasa Indonesia ID, 6. Nilai mutu mata kuliah Bahasa Inggris IG, 7. Nilai mutu mata kuliah Kalkulus KA, 8. Nilai mutu mata kuliah Kimia KI, 9. Nilai mutu mata kuliah Pengantar Kewirausahaan KW, 10. Nilai mutu mata kuliah Pengantar Matematika PM, 11. Nilai mutu mata kuliah Olahraga dan Seni OR, 12. Nilai mutu mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian PI, 13. Nilai mutu mata kuliah Sosiologi Umum SO, 14. Nilai mutu mata kuliah Pengantar Kewarganegaraan PK, dan 15. Nilai mutu Indeks Prestasi Kumulatif IP. Objek Penelitian Objek penelitian adalah provinsi yang terwakili oleh mahasiswa BUD DEPAG TPB IPB tahun akademik 20092010 yang berjumlah 18 provinsi asal dari 69 mahasiswa seperti disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Objek penelitian berdasarkan provinsi Asal Provinsi Kode Jumlah mahasiswa NAD 1 3 SUMUT 2 3 SUMBAR 3 2 RIAU 4 1 JAMBI 5 1 SUMSEL 6 1 LAMPUNG 7 1 DKI JAKARTA 8 3 JABAR 9 18 BANTEN 10 5 JATENG 11 6 DIY 12 1 JATIM 13 17 BALI 14 1 NTB 15 2 SULSEL 16 2 SULBAR 17 1 GORONTALO 18 1 Total Mahasiswa 69 Analisis dan pemrograman Dalam penelitian ini, eksplorasi data asal matriks data 69 15 dilakukan dengan boxplot peubah mata kuliah dan IPK masing- masing provinsi, serta korelasi Pearson menggunakan MINITAB 15. Pengelompokan provinsi berdasarkan hasil dari visualisasi biplot menggunakan data asal dan dianalisis dengan menggunakan paket BiplotPack versi 4.1.0 dengan software Mathematica 8.0 Ardana 2011 untuk biplot biasa dan biplot imbuhan menggunakan program yang akan disusun menggunakan software Mathematica. HASIL DAN PEMBAHASAN Rumusan Umum Biplot Imbuhan Dalam pembahasan ini, diperkenalkan matriks H dari hasil dekomposisi nilai singular dengan menggunakan dari hasil biplot biasa. Matriks H merepresentasikan gambaran suatu peubah. Bentuk umum matriks H berukuran , yaitu p … … … … 21 kemudian dilakukan pendekatan dengan menggunakan dua kolom pertama dari matriks H, , yaitu matriks B mempunyai bentuk umum sebagai berikut: p 22 Matriks H juga didekati dengan matriks berukuran yang merupakan pendekatan untuk modifikasi biplot yang lebih dikenal dengan biplot imbuhan dan mempunyai bentuk umum: p 23 Hubungan antara matriks dengan matriks adalah p = p p , dengan C adalah matriks diagonal … … … dengan T merupakan matriks T yang elemen-elemen diagonal utamanya digantikan oleh elemen-elemen diagonal utamanya matriks T . Rumusan Umum Ukuran Kesesuaian dengan Analisis Procrustes Ukuran kesesuaian matriks data, objek dan peubah dalam analisis biplot biasa dan analisis biplot imbuhan dapat diperoleh dengan menggunakan nilai perbedaan minimum dalam analisis procrustes. Hal ini dilakukan dengan menggunakan tiga transformasi geometris, yaitu translasi, rotasi dan dilasi. Algoritme untuk menghitung ukuran kesesuaian dengan analisis procrustes: 1. Misalkan suatu konfigurasi matriks berukuran dan Y konfigurasi matriks pendekatannya. 2. Menghitung sentroid kolom dari masing- masing konfigurasi, yaitu dan , dengan rumus T dan T .

3. Menghitung konfigurasi X dan konfigurasi Y