memenuhi kriteria kontinuitas. Laju aliran berturut-turut disesuaikan dari satu loop dengan loop yang lain, sampai laju aliran tiap-tiap loop dicukupi dalam suatu
toleransi kecil yang telah ditetapkan Cross, 1936.
2.2. DASAR TEORI 2.2.1. Metode Pendistribusian Air pada Pipa
Di dalam pendistribusian air diperlukan cara untuk mengalirkan air agar air dapat mengalir dari sumber air ke semua pemakai air. Adapun metode
pendistribusian air terdiri dari tiga tipe sistem yaitu Sistem Gravitasi, Sistem Pemompaan, dan Sistem Gabungan.
2.2.1.1 Sistem Gravitasi
Metode pendistribusian dengan sistem gravitasi bergantung pada topografi sumber daya air yang ada dan daerah pendistribusiannya. Biasanya sumber air
ditempatkan pada daerah yang lebih tinggi dari daerah distribusinya, agar air yang didistribusikan dapat mengalir dengan sendirinya tanpa pompa. Adapun
keuntungan dengan sistem ini yaitu energi yang dipakai tidak membutuhkan biaya dan sistem pemeliharaannya murah.
2.2.1.2. Sistem Pemompaan
Metode ini menggunakan pompa dalam mendistribusikan air menuju lokasi pemakaian air. Pompa langsung dihubungkan dengan pipa yang menangani
pendistribusian. Dalam pengoperasiannya pompa terjadwal untuk beroperasi sehingga dapat menghemat pemakaian energi. Keuntungan dari metode ini yaitu
tekanan pada daerah distribusi dapat terjaga.
2.2.1.3. Sistem gabungan antara pemompaan dan gravitasi
Metode ini merupakan gabungan antara metode gravitasi dan pemompaan yang biasa digunakan untuk daerah distribusi yang berbukit-bukit dan
pendistribusian air di gedung bertingkat. 2.3. Kecepatan dan Kapasitas Aliran
Fluida
Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang memungkinkan untuk membantu dalam menentukan besarnya kapasitas aliran
sehingga pengukuran kecepatan merupakan fase yang sangat penting dalam menganalisa suatu aliran fluida. Kecepatan dapat diperoleh dengan melakukan
pengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan suatu partikel untuk bergerak sepanjang jarak yang telah ditentukan.
Kapasitas aliran Q untuk fluida yang inkompresibel Ihwanda,2000. yaitu:
Q = A . v …………………………………………………………………….2.1
Di mana: Q= Kapasitas aliran = m3s,
A = luas penampang aliran m2, v = kecepatan aliran fluida ms
Untuk nilai kecepatan searah gaya gravitasi, maka kecepatan dihitung berdasarkan tinggi jatuh air atau
√2gh , maka diperoleh persamaan: Q =
√2gh x 0,25 π D
2
2.4. Jenis Aliran Fluida