UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA PERDAGANGAN INDONESIA DAN INDIA DALAM BIDANG NON MIGAS

(1)

SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA PERDAGANGAN

INDONESIA DAN INDIA DALAM BIDANG NON MIGAS

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1

Ilmu Hubungan Internasional

Disusun oleh :

SL.M. Agung Bintari Astuti Utami 09260073

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG

2014


(2)

                                                             


(3)

                                                               


(4)

                                                               


(5)

                                                               


(6)

UNGKAPAN PRIBADI/ MOTTO

“Tidak ada kata terlambat untuk seseorang yang ingin menjadi yang terbaik,

teruslah berusaha dengan iringan doa dan niat yang kuat maka semua pintu

kesuksesan akan terbuka bagimu. Dan apapun yang terjadi tetaplah berpegang

teguh pada keyakinan dan harapan……☺”

Ucapan terimakasih ini saya persembahkan untuk:

1. Kepada Ida shang Hyang Widhi Wasa, yang telah memberikan pertolongan-Nya dengan melancarkan segala urusan dan cobaan untuk menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

2. Kepada orang tua yang sudah melahirkan, membesarkan, menafkahi dan sebagai penyemangat hidup dan selalu mendukung dalam doa yang tidak bisa dibalas dengan apapun. Lelaki terhebat yang paling saya sayangi Bapak Si Ketut Siarta dan wanita terhebat yang sudah melahirkan dan mengajarkan banyak hal tentang arti kasih sayang dan selalu mengerti dengan sejuta kesabarannya Ibu Frederika L.A Djara, I love you so much more than everything.

3. Kakak tercinta SL. Putu Sri Agung Yeni Putri Utami yang paling saya sayangi dan adik tersayang SL.Komang Tri Agung Saraswati Utami,. Keponakan tercinta Carol Agung Putra Sura dan Sesco Agung De Chantal Sura, Nenek Andung Bitu Ata Simba, Oma, Opa, Matius Oli, Mas his dan keluarga besar di Bali, Sumba, Lombok dan Kupang yang sudah


(7)

membantu dan mendukung saya baik dalam doa, moril dan materi. Kalian adalah keluarga terhebat ku.

4. Yang tercinta, tersayang, pendukung setia dan yang terbaik. My boyfriend, my hero and my everything Anwar Bin Thalib, terima kasih sudah selalu sabar menemani dan mengantar untuk bimbingan skripsi selama ini dan juga kepada Baba Fuad Bin Thalib, Tante Fairus Thalib yang sudah mendukung secara moril.

5. The sexi girl and Hot mami Siska Monika Pramanik dan Erlis Nurul Hidayah yang sedang menjalani masa bimbingan skripsi. Terima kasih sudah mendoakan saya dengan sejuta doa tahajudnya dan maaf saya lulus duluan daripada kalian..hahahahahahah…

6. Teman-teman seperjuangan yang paling the best Mba Kiki Atamimi, Ria, Rifan, Tata, Dwi Rahma, Ika, Mulyadi, Vike dan Asti, dan Crew The Rempira. Dan juga Sarif dan Chotita selaku part time Kajur Hubungan Internasional yang sudah banyak membantu dan juga teman-teman HI terutama kelas B angkatan 2009.

7. Teman-teman seatap kosan Baiduri Pandan 1/19 yang sudah banyak membantu yang tercantik dan tersayang Mutiara Rozina, Putri Manoarva, Alwysa Dhale, Mace Erna Bienal, Angela, Rosalia Uly, Puput Soedrajat, Marchelina dan calon suaminya Unez Sadega yang tidak habis-habis gentengnya. Dan semua pihak yang telah membantu yang belum bisa saya sebutkan satu-satu namanya, terimah kasih sebanyak-banyak dan sebesar-besarnya saya ucapkan atas segala bantuan yang sudah diberikan.


(8)

KATA PENGANTAR Om Swasti Astu

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa, atas berkat dan karunia pertolongan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yaitu Skripsi dengan Judul Upaya Peningkatan Kerjasama Perdagangan Indonesia dan India dalam Bidang Non Migas. Dengan demikian terpenuhinya salah satu persyaratan akademis untuk mendapatkan gelar sarjana Strata-1 (S1), pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadyah Malang.

Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis akan menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya atas segala bantuan dan dukungan yang sudah diberikan kepada saya baik moril maupun materi dari semua pihak agar dapat menyelesaikan Skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa dan membantu dalam penyelesaian Skripsi ini

1. Kepada Drs. Muhadjir Effendi, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadyah Malang.

2. Bapak Gonda Yumitro. MA, selaku pembimbing I saya. Terimakasih telah memberikan semangat untuk melanjutkan sidang skripsi ini dan juga terima kasih untuk saran yang diberikan.

3. Bapak M. Syaprin Zahidi. MA, sebagai pembimbing II saya. Terima kasih telah membantu saya dengan memberikan saran, nasehat, dan berbagai masukan lainnya terkait skripsi yang saya tulis.


(9)

4. Dan juga kepada Ibu Peggy Puspa H., S.Sos. M.SC dan Ibu Helmiah Asyathri, S.IP selaku dosen penguji skripsi saya dan juga telah berhasil mengerjai dengan acting yang luar biasa membuat air mata saya menetes dan terseduh-seduh.

5. Bapak Dr. Asep Nurjaman. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Gonda Yumitro. MA, selaku ketua jurusan ilmu Hubungan Internasional terima kasih atas semangat dan dukungannya selama ini. 7. Para dosen Hubungan Internasional yang telah mengajar dengan sepenuh

hati, terimah kasih atas ilmu yang diberikan. Staff Administrasi yang ada di kantor jurusan HI dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dan Semua pihak yang telah membantu baik secara materiil maupun moril dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan penyusunan Skripsi ini yang sudah saya tulis, semoga dapat bermanfaat bagi semua orang yang telah membaca dan juga sangat mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca jika skripsi ini masih dianggap kurang sempurna. SUKRIYA, MATUR SUKSMA, MATUR SUWUN dan TERIMA KASIH.

Malang, 12 Mei 2014 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Lembar Cover/Sampul Dalam... i

Lembar Persetujuan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan Skripsi ... iii

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Ungkapan Pribadi/Motto ... vi

Abstraksi ... ix

Kata Pengantar ... xi

Daftar Isi ... xiv

Daftar Tabel ... xvii

Daftar Grafik ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 5

1.3.Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

1.5 Tinjauan Pustaka ... 7

1.5.1 Penelitian Terdahulu ... 7

1.6 Kerangka Pemikiran Landasan teori ... 12

1.6.1 Kerangka teoritis ... 12

1.6.1.1 Teori Keunggulan Komparatif ... 12

1.7 Metode Penelitian ... 14

1.7.1 Jenis Penelitian ... 14

1.7.2 Teknik Analisa Data ... 14

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data ... 14


(11)

1.8.1 Batasan Materi ... 15

1.8.2Batasan Waktu Penelitian ... 15

1.9. Argumen Dasar ... 16

1.10 Sistematika Penulisan ... 17

BAB II KERJASAMA PERDAGANGAN NON MIGAS INDIA DENGAN INDONESIA 2.1 Latar Belakang Ekonomi India ... 18

2.2 Latar Belakang Ekonomi India ... 20

2.3 Kerjasama Perdagangan Non Migas India dan Indonesia... 22

2.4 Perkembangan Kerjasama Ekonomi Indonesia dan India ... 29

2.5 Analisa Pendorong Peningkatan Kerjasama dan Hambatan Hubungan Kerjasama Indonesia dan India ... 31

2.5.1 Faktor Pendorong Kerjasama Non Migas India dan Indonesia ... 31

2.5.2Hambatan Kerjasama Non Migas India dan Indonesia ... 33

BAB III UPAYA POLITIK DALAM PENINGKATAN KERJASAMA INDONESIA DAN INDIA DALAM BIDANG NON MIGAS 3.1 Kemitraan Strategis India dan Indonesia 2005 ... 36

3.2 Hubungan Indonesia dan India Tahu 2007 ... 38

3.3 Kunjungan Kepresidenan Tahun 2008 ... 39

3.4 Kerjasama Indonesia dan India Tahun 2010 ... 40

3.5 Kerjasama Indonesia dan India Tahun 2011 ... 41

3.6 KunjunganTingkat Mentri India dan Indonesia Tahun 2012 ... 43

3.7 Kerjasama India dan Indonesia Tahun 2013 ... 44

3.8 Kepentingan Politik Kedua Negara ... 47

3.9 Hubungan Politik India dan Indonesia Sebagai Pendorog Kerjasama Non Migas ... 49


(12)

BAB IV UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA INDONESIA DAN INDIA DALAM BIDANG EKONOMI

4.1 Upaya Peningkatan Kerjasama Ekonomi Indoesia dan India ... 52

4.1.1 Isi Memoramdum of Understanding 2005 ... 52

4.1.2 Isi Memorandum of Understanding 2007 ... 53

4.1.3 Isi Memorandum of Understanding 2011 ... 53

4.1.4 Isi Memorandum of Understanding 2013 ... 54

4.2. Kerjasama Indonesia dan India Melalui AIFTA ... 54

4.2.1 Terbentuknya AIFTA ... 54

4.2.2 Perjanjian Perdagangan AIFTA ... 57

4.2.3 Sektor Perdagangan ... 59

4.3 Manfaat dan Keuntungan ... 63

BAB V PENUTUP ... 68

Lampiran ... 71


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel. 1.1. Penelitian Terdahulu ... 10 Tabel. 2.1. Neraca Perdagangan Indonesia- India 2006- 2010 ... 25 Tabel. 2.2. Tambahan Output Liberalisasi Perdagangan Indo- India ... 27

                             


(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1.Neraca Perdagangan India-Indonesia 2006-2010 ... 26 Grafik 4.1 Trend Perdagangan India –Indonesia 2011-2013 ... 66


(15)

Daftar Pustaka

Sumber Buku dan Skripsi

Mohamad Sadli, 2002, Ekonomi Indonesia di Era Politik Baru ,cet 1, Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

Naota A. Parongko. 2012. Suatu Analisis Kerjasama Free Trade Area Asean-India Dan Pengaruhnya Terhadap Industri Domestik Indonesia (Studi Kasus: Industri Kelapa Sawit). Skripsi. Fakultas Ilmu Politk Dan Ilmu Pemerintahan. Universitas Hasanuddin, Makasar

Haryo Prasodjo, 2013, Liberaslisasi Ekonomi dan Look East Policy India Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya ASEAN-India Free Trade Agreement. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang.

Siti Rabi. 2011. Peluang dan Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Hubungan Internasional, Universitas Hasanudin Makasar.

Arisa Permata Siwi , 2010 .Hubungan Perdagangan Indonesia-China dalam Kerangka ACFTA .Skripsi .Hubungan Internasional .Universitas Airlangga Waren J. Keegan. 1996. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta. PT Prenhallindo.

Sumber Internet

Johar Arifin, 2008 “Mencermati Peluang Hubungan dan Kerjasama Bilateral

IndonesiaIndia”http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&t

ask=view&id=3064&Itemid=29,    

International Labour Organization. 2013. Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Hubungan Bilateral Indonesia dan Tiga Negara (China, India, dan Australia) Terhadap Kinerja Ekspor-Impor, Output Nasional dan Kesempatan Kerja di Indonesia: Analisis Simulasi Social Accounting

Matrix (SAM) dan the SMART Model. Cetakan Pertama. ILO, halaman 3.

Tjahja Gunawan, 2014 ”Upaya Merajut Kerja Sama Ekonomi dengan India” http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3218&coid=2&caid=30& gi=

Kunjungan Kenegaraan Presiden Republik India Ke Indonesia 28 November-3

Desember2008”http://www.deplu.go.id/Pages/PressRelease.aspx?IDP=630


(16)

Ananda Teresia, 2012. India Siap Genjot Investasi di Indonesia.

http://kemenperin.go.id/artikel/7206/India-Siap-Genjot-Investasi-di-Indonesia.

Septian Deny, 2013 “Indonesia Harus Benahi 12 Sektor Hadapi Pasar Bebas

Asean”

,http://bisnis.liputan6.com/read/773376/indonesia-harus-benahi-12-sektor-hadapi-pasar-bebas-asean.

Hubungan Bilateral dan Mulititeral Pemerintah dengan Negara-Negara ASEAN,

dalam http://politik.kompas.hubungan-bilateral-dan-multilateral-pemerintah-indonesia-dengan-negara-negara-di-asean.html.

Andi Suruji, Krisis Ekonomi 1998 Tragedi Tak Terlupakan, http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Reformasi/Krisis_ekonomi.htm, Palupi Anisa Auliani. 2009.Indonesia Pasti Bisa Atasi Ekonomi Saat Ini ,

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/09/1049305/Bank.Dunia.In donesia.Pasti.Bisa.Atasi.Ekonomi.Saat.Ini

Prospek peningkatan Hubungan dan Kerjasama Bilateral India dan Indonesia:

Suatu Tinjauan,

http://kemlu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-NewsLike.aspx?l=id&ItemID= 63c44d61-2c80-40cf-b6d3-c0bde2bb26d1.  Wirgantoro,“Rahasia Sukses Ekonomi China dan India “,hal 4-6 ,

http://www.insteps.or.id/File/media/Rahasia%20Sukses%20Ekonomi%20C hina%20dan%20India.pdf  

Kunto Wibisono, 2009 “Made in India Tampilkan Produk India”,

http://www.antaranews.com/berita/150178/made-in-india-tampilkan-produk-unggulan-india

Tjahja Gunawan,2014 ”Upaya Merajut Kerja Sama Ekonomi dengan India” http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3218&coid=2&caid=30& gid=1 

Priyambodo RH. 2007 “RI-India Perluas Kerjasama Ekonomi, Energi dan

Hukum

”,.http://www.antaranews.com/berita/66799/ri-india-perluas-kerjasama-ekonomi-energi-dan-hukum,

Chairil. 2013.Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2013, http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=676 5,

Suryanto. 2012. Indonesia Buka Peluang Bisnis Bagi India, http://www.antaranews.com/berita/309652/indonesia-buka-peluang-bisnis-bagi-pengusaha-india,


(17)

Peningkatan Investasi dan ekspor Non Migas,

http://www.bappenas.go.id/files/2113/5228/3473/bab-17-peningkatan-investasi-dan-ekspor-non-migas.pdf hal,30

Dany Presetya. 2011. Indonesia-India akan kurangi hambatan dagang dengan

penyederhanaan aturan.

http://industri.kontan.co.id/news/indonesia-india-akan-kurangi-hambatan-dagang-dengan-penyederhanaan-aturan-1,

Joint Statement on five initiatives for strengthening the India-Indonesia Strategic

Partnership, http://pib.nic.in/newsite/erelease.aspx?relid=100004.

Prashant Parameswaran. 2013. “Enhancing the India-Indonesia Strategic Partnership” http://cogitasia.com/enhancing-the-india-indonesia-strategic-partnership/

Parlina Ina .2013.The Future of Indonesia-India Relationship http://www.thejakartapost.com/news/2008/08/15/the-future-of-indonesiaindia-relationship.html.

Johar Arifin. 2008. Mencermati Peluang Hubungan dan Kerjasama Bilateral

Indonesia-India,

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=30 64.

Fajar Nugraha. 2013. Besarnya Peran Diaspora India di Indonesia. http://international.okezone.com/read/2013/07/19/411/839294/besarnya-peran-diaspora-india-di-indonesia.

Aulia Akbar. 2013. Pejabat DPR India Berkunjung ke Indonesia. http://international.okezone.com/read/2013/04/13/411/790861/pejabat-dpr-india-berkunjung-ke-indonesia.

Joint Statement - Five initiatives for strengthening the India-Indonesia Strategic

Partnership. http://pib.nic.in/newsite/erelease.aspx?relid=100004,

 

Bhanu Singh. 2014“India-Indonesia: Is there a Case for a Special

Relationship?”. http://www.idsa.in/IndiaIndonesiaRelations

   


(18)

1   

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Hubungan kerjasama antara India dan Indonesia sudah berlangsung sejak lama, yaitu semenjak masa kerajaan Hindu-Budha.Pertukaran ilmu, budaya, ekonomi, dan politik, bisa dilihat bahwa kedua negara telah memiliki fondasi dasar yang kuat serta banyaknya persamaan untuk meningkatkan hubungan bilateral.Di samping itu juga kedua negara memiliki kesamaan dalam kemajemukan suku bangsa sebagai kekuatan nilai sosial dan budaya didasarkan pengalaman sejarah dan secara bersama telah memelopori kebangkitan baru negara–negara Asia Afrika dengan dibentuknya Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Selain itu kedua negara memiliki perhatian yang sama dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam forum-forum internasional Gerakan Non-Blok,G-77,G-15 dan kerjasama Selatan-Selatan. 1

Liberalisasi perdagangan dibagi menjadi tiga bentuk kerjasama, yaitu kerjasama bilateral, kerjasama regional dan multiteral. Terdapat tiga faktor pendorong utama, yang menjadi alasan suatu negara melakukan perdagangan internasional dan kemudian membentuk kerjasama perdagangan bebas, yang pertama adalah adanya keuntungan dari pertukaran antar negara yang terlibat, keuntungan dari sisi produksi adalah, produsen memiliki insentif lebih banyak       

1

Johar Arifin, 2008 “Mencermati Peluang Hubungan dan Kerjasama Bilateral Indonesia-India”

,http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3064&Itemid=29, diakses pada tanggal31 Oktober 2013 pukul 13.30.


(19)

2   

untuk berproduksi karena pasar tidak terbatas pada pasar domestik saja dan kelebihan hasil produksi dapat dijual di pasar internasional. Dan yang terakhir dari sisi konsumsi, konsumen domestik memiliki banyak pilihan akan hadirnya barang-barang impor di pasar domestik.Hal ini dapat berdampak pada terciptanya harga barang yang makin kompetitif dan cenderung akan meningkatkan surplus konsumen. 2

Hubungan bilateral Indonesia dan India telah berlangsung sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 3 Maret 1951 dan berkembang semakin pesat.Terutama setelah Indonesia menerapkan prinsip-prinsip demokrasi secara penuh, hubungan kerjasama kedua negara ditandai dengan beberapa kunjungan kepala negara Indonesia. Seperti kunjungan kenegaraan ke India, pada masa pemerintahan K.H. Abdurahman Wahid pada di tahun 2000 tanggal 8-9 Februari, dimana merupakan tonggak bersejarah dalam usaha memperteguh kerjasama politik, ekonomi dan kebudayaan kedua negara, kemudian dari pihak India Perdana Menteri Atal Behari Vajpayee melakukan kunjungan balasan ke Indonesia tanggal 10-14 Januari 2001. Presiden Megawati Soekarno Putri mengadakan kunjungan kenegaraan ke India tanggal 1-5 April 2002 dan kunjungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerjasama politik, ekonomi, khususnya perdagangan, investasi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi kedua

      

2

International Labour Organization. 2013. Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Hubungan Bilateral Indonesia dan Tiga Negara (China, India, dan Australia) Terhadap Kinerja Ekspor-Impor, Output Nasional dan Kesempatan Kerja di Indonesia: Analisis Simulasi Social Accounting Matrix (SAM) dan the SMART Model. Hal 3. http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/presentation/wcms_217746.pdf. diakses pada tanggal 10 November 2013


(20)

3   

negara, dari kunjungan tersebut Indonesia dan india terdapat data data pada bulan juni-sepetember 2002.3

Ekonomi India dan Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, hal ini bisa dilihat dari kunjungan Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21-14 November 2005, dimana kedua kunjungan tersebut, membahas kesepakatan bersama dalam

New Strategic Partnership. Presiden Republik India YM Pratibha Devisingh Patil

juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 28 November-3 Desember 2008. Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama RI dengan India terutama di bidang politik, ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata. Pada pertemuan akan direncanakan penandatanganan empat Memorandum of Understanding (MoU) yakni di bidang kerjasama Pemuda

dan Olah Raga, Minyak dan Gas, Pertanian, Program Pertukaran Pendidikan.4

Tahun 2011 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi negara India sekaligus memenuhi undangan dan menjadi tamu utama (Chief Guest) dalam

acara Hari Republik India pada tanggal 26 januari. Undangan tersebut merupakan pengulangan sejarah karena pada perayaan Hari Republik yang pertama kali di tahun 1950, Presiden Pertama RI Soekarno juga hadir. Pada tahun 50 dan 60-an, Indonesia yang dipimpin Soekarno dan India yang dipimpin Nehru, memang punya hubungan yang sangat erat. Kedua negara saling mendukung dalam perjuangan kemerdekaan masing-masing. Kunjungan Presiden SBY ke India di       

3

Tjahja Gunawan, 2014 ”Upaya Merajut Kerja Sama Ekonomi dengan

India”http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3218&coid=2&caid=30&gid=1 diakses pada tanggal 27 januari 2014 jam 12.00

4

Kunjungan Kenegaraan Presiden Republik India Ke Indonesia 28 November-3 Desember 2008”

, http://www.deplu.go.id/Pages/PressRelease.aspx?IDP=630&1=id diakses pada tanggal 25 februari 2014 pukul 12.00


(21)

4   

Hari Republik itu, dimanfaatkan bukan hanya untuk merawat hubungan baik kedua negara, namun juga untuk mengembangkan hubungan dan kerjasama di berbagai bidang dan menandatangani 11 nota kesepahaman atau Memorandum of

Undertanding.5

India melihat pasar Indonesia mempunyai peluang investasi yang sangat besar dari sisi populasi dan meningkatnya konsumen kelas menengah. India akan berfokus pada sektor-sektor yang memang sudah menjadi andalannya di Indonesia, antara lain infrastruktur, otomotif, obat-obatan,dan energi 6. Kemudian

Indonesia sendiri melihat sudut pandang pasar India sangat menguntungkan dengan berinvestasi atau mengeksport hasil-hasil bumi yang menjadi keunggulan yaitu di sektor pertanian, petambangan, dan perhutanan akan tetapi Indonesia juga harus membenahi 12 sektor perdagangan yang mencakupi electronics, healthcare,

agro-based products, rubber based products, wood based products, automotives,

textiles and apparels, fisheries, air travel, tourism, dan logistics.7

Duta Besar India Gujurit Singh mengatakan, bahwa tahun 2013 merupakan tahun yang baik bagi hubungan bilateral India-Indonesia dan kita mengerjakan banyak hal bersama. Pertanda hubungan baik ini dibuktikan oleh adanya kunjungan Perdana Menteri Manmohan Singh 2013. Tidak hanya itu kedatangan sejumlah Menteri Indonesia bersatu jilid II juga melakukan kunjungan balasan ke India dan semakin menujukan penguatan hubungan kedua negara. Penguatan       

5

ibid

6

Ananda Teresia, 2012 India Siap Genjot Investasi di Indonesia.

http://kemenperin.go.id/artikel/7206/India-Siap-Genjot-Investasi-di-Indonesia. diakses 4 januari 2014 pukul 09.30

7

Septian Deny, 2013 “Indonesia Harus Benahi 12 Sektor Hadapi Pasar Bebas Asean”, http://bisnis.liputan6.com/read/773376/indonesia-harus-benahi-12-sektor-hadapi-pasar-bebas-asean. diakses 5 januari pukul 09.45.


(22)

5   

hubungan terjadi dalam sejumlah sektor termasuk dengan sektor politik dan ekonomi. Penguatan ini akan terus berlanjut kedepannya dan India menganggap Indonesia sebagai mitra penting mereka di wilayah Asia Tenggara.8

Asumsi awal penulis adalah peningkatan hubungan kerjasama tersebut dengan adanya beberapa persamaan diantara kedua negara tersebut yaitu Indonesia dan India yang merupakan salah satu kekuatan demokratis terbesar di dunia dengan melihat jumlah penduduk dengan sistem pemilihan umum yang bersifat demokrasi, persamaan sejarah dan kesamaan visi dalam memperjuangkan kepentingan negara berkembang merupakan modal dasar yang dapat digunakan sebagai peluang peningkatan potensi kerjasama bilateral yang terjalin selama ini.

Berdasarkan informasi diatas, penulis akan melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Upaya peningkatan Hubungan Kerjasama Indonesia dan India Dalam Bidang Non Migas”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang terjadi di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya peningkatan hubungan kerjasama Indonesia dengan India dalam bidang non migas?

      

8 Andreas Gerry Tuwo , 2014 “Bilateral RI-INDIA Meningkat di

2013” http://international.okezone.com/read/2014/01/28/413/932609/bilateral-ri-india-meningkat-di-2013 diakses pada tanggal 25 Februari 2014 pukul 12.00


(23)

6   

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang di lakukan oleh kedua negara untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara India dan Indonesia dalam bidang non migas.

1.4Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan akan memperluas khasanah kajian Ilmu Hubungan Internasional bagi para akademisi yang menekankan pada aktor-aktor serta peran mereka dalam proses menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain khususnya dalam regionalisasi kawasan yang sedang menjadi topik hangat dalam Kajian Hubungan Internasional.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini maka akan memperluas khasanah kajian Ilmu Hubungan Internasional yang meliputi hubungan kerjasama antara Indonesia dengan India dalam bidang non migas, serta melihat faktor-faktor pendorong kerjasama dan upaya-upaya kedua negara untuk meningkatkan kerjasama bilateral ini yang dapat bermanfaat bagi kedua negara masing-masing.

1.5Tinjauan Pustaka

1.5.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian ini yakni pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Naoto


(24)

7   

A.Parongko9,yang menjelaskan tentang suatu analisis kerjasama Free Trade Area

ASEAN-India dan Pengaruhnya Terhadap Industri Domestik Indonesia Studi Kasus Industri Kelapa Sawit. Naoto menjelaskan kerjasama Free Trade

ASEAN-India atau lebih dikenal dengan AIFTA dan pengaruhnya terhadap industri kelapa sawit Indonesia dalam produk Crude Palm Oil (CPO). Secara spesifik penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ASEAN-India Free Trade Area

terhadap industri domestik Indonesia khususnya industri kelapa sawit, strategi kebijakan pemerintah Indonesia dalam menghadapi AIFTA guna melindungi industri kelapa sawit nasional, peluang dan tantangan yang dihadapi produk kelapa sawit Indonesia pasca diberlakukannya AIFTA.

Peneliti kedua adalah Haryo Prasodjo dalam skripsinya yang berjudul Liberaslisai Ekonomi dan Look East Policy Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya Kerjasama ASEAN-India Free Trade Agreement. Dalam penelitan dijelaskan bahwa terdapat faktor pendorong lahirnya AIFTA yaitu, dengan adanya liberalisasi menjadikan pasar domestik dan internasional semakin terbuka. Selain itu, kebijakan liberalisasi ekonomi memungkinkan semua pihak untuk melakukan investasi langsung. Dengan demikian setiap pelaku ekonomi India memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi sehingga terbentuk iklim ekonomi kawasan yang dinamis yang nantinya akan memicu pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan dengan kebijakan look east, India memandang ASEAN merupakan

kawasan regional yang strategis guna perluasan pasar dan kerjasama luar negeri       

9Naota A. Parongko. 2012. Suatu Analisis Kerjasama Free Trade Area Asean-India Dan Pengaruhnya Terhadap Industri Domestik Indonesia (Studi Kasus: Industri Kelapa Sawit). Skripsi. Fakultas Ilmu Politk Dan Ilmu Pemerintahan. Universitas Hasanuddin. Makassar.


(25)

8   

India. Sehingga ASEAN menjadi salah satu mitra strategis India dalam orientasi kebijakan luar negeri India. 10.

Selain dari tulisan Haryo dan Noata ada juga tulisan dari Siti Rabi11. Tulisan

yang berjudul Peluang dan Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia, penulis menjelaskan bahwa terdapat banyak kepentingan Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia. Kepentingan Indonesia dan India di kawasan ini antara lain, yaitu pemanfaatan isi dasar samudera yang diyakini memiliki 65 persen kandungan minyak mentah dan 31 persen gas alam diseluruh dunia. Dengan angka yang fantastis ini, maka Indonesia dan India sebagai dua negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ingin mengambil manfaat dari samudera tersebut. Dalam pencapaian kepentingan nasionalnya, Indonesia dan India juga melakukan strategi yang diyakini dapat mempermudah jalan dalam mencapai kepentingan nasional masing-masing negara di Kawasan Samudera Hindia. Strategi yang diterapkan kedua negara tersebut akan menjadi suatu peluang dalam memanfaatkan sumber daya yang terkandung di Samudera Hindia dalam jangka waktu yang panjang.

Peneliti yang keempat adalah Arisa Permata Siwi yang berjudul Hubungan Perdagangan Indonesia-China dalam Kerangka ACFTA12. Peneliti menjelaskan

bahwa perdagangan antar kedua negara ini sama-sama ada untung ruginya dan

      

10Haryo Prasodjo,2013,Liberaslisasi Ekonomi dan Look East Policy India Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya ASEAN-India Free Trade Agreement.Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang.

11

Siti Rabi, 2012 Peluang dan Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Hubungan Internasional, Universitas Hasanudin Makasar.

12

Arisa Permata Siwi , 2010 .Hubungan Perdagangan Indonesia-China dalam Kerangka ACFTA


(26)

9   

adapula sisi positif negatifnya akan tetapi Cina telah menjadi sorotan utama perdagangan di ASEAN. China sendiri lebih banyak mengekspor barang dibandingkan dengan mengimpor barang dari Indonesia kondisi tersebut tentunya merupakan keuntungan bagi negara China dan otomatis Indonesia mengalami kerugian dari tahun ke tahun akan tetapi Indonesia tidak tinggal diam,Indonesia pun mereview kembali kenapa hal ini terjadi dan kemudian jawaban dari ini semua adalah dikarenakan barang dari china sangat murah dibanding dengan produk luar negri.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa Ekonomi China yang sudah lebih fleksibel dibandingkan dengan ekonominya terdahulu membuat perkeonomian China saat ini jauh lebih terbuka. Terbukanya perekonomian China merupakan salah satu cara bagi China untuk semakin mengembangkan ekonominya salah satunya dengan lebih mengutamakan kepentingan asing terutama dalam hal perdagangan dengan negara lain ini juga merupakan salah satu cara untuk semakin meningkatkan pertumbuhan perekonomian China dan dengan murahnya barang-barang China semakin menjadi point plus bagi negara ini.

Hal mendasar yang menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian-penelitian sebelumnya membahas tentang keuntungan dan kepentingan nasional antara negara-negara yang saling bekerjasama, sedangkan dalam penelitian ini nantinya peneliti akan memberikan ulasan tentang sejarah kerjasama, latar belakang ekonomi kedua negara kemudian hambatan dan upaya dari segi politik maupun ekonomi kedua negara agar terciptanya sebuah kerjasama yang baik dan menguntungkan. Sehingga tulisan ini


(27)

10   

akan membahas tentang bagaimana upaya kedua negara yaitu India dan Indonesia melakukan peningkatan hubungan kerjasama dalam bidang non migas.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Nama /Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Naota. A. Parongko

Suatu Analisis

Pengaruh Kerjasama Free Trade ASEAN-India dan Pengaruhnya Terhadap Domestik Indonesia (Studi Kasus

Industri Kelapa Sawit)”

Deskriptif dan konsep Kepentingan Nasional.

Berlakunya AIFTA mempengaruhi Industri kelapa sawit khususnya komoditi CPO, yaitu peningkatan dalam total produksi dan ekspor CPO ke India.Peningkatan ekspor tidak terlepas dari meningkatnya permintaan CPO dari India yang merupakan importir terbesar CPO Indonesia. Strategi kebijakan pemerintah dalam

menghadapi AIFTA guna melindungi industri kelapa sawit yaitu dilakukan dengan menaikkan bea keluar CPO dan membuat road map pengembangan industri kelapa sawit serta menyesuaikan kebijakan bea keluar ketika ada protes dari negara-negara tujuan ekspor komoditi kelapa sawit seperti CPO. Haryo Prasodjo

Liberaslisasi Ekonomi

dan Look East Policy India Sebagai Faktor Pendorong Lahirnya ASEAN-India Free Trade Agreement”

Landasan Teori Neo Liberaslisme, konsep free trade dan look east policy.

Peneliti menemukan adanya pengaruh dari liberalisasi ekonomi dan India look east policy sebagai faktor pendorong lahirnya ASEAN-India Free Trade Agreement


(28)

11   

(AIFTA) Siti Rabi “Peluang dan

Tantangan Ekonomi Politik Indonesia dan India di Kawasan Samudera Hindia”

Deskriptif dan

Kepentingan Nasional

Kepentingan Indonesia dan India di kawasan ini antara lain, yaitu

pemanfaatan isi dasar samudera yang diyakini memiliki 65 persen kandungan minyak mentah dan 31 persen gas alam diseluruh dunia. Dengan angka yang fantastis ini, maka Indonesia dan India sebagai dua negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ingin mengambil manfaat dari samudera tersebut, beberapa tantangan yang dihadapi kedua negara ini dalam proses pencapaian kepentingan nasional masing-masing negara, seperti kejahatan lintas laut, pembajakan kapal dan aksi teror yang kerap terjadi di sekitar Kawasan Samudera Hindia

Arisa Permata Siwi “Hubungan

Perdagangan Indonesia –China dalam Kerangka ACFTA”

Deskriptif dan Teori Kerjasama Regional.

Kerjasama antara Indonesia dan China ini sangat baik akan tetapi dalam kerjasama tersebut Indonesia cenderung mendapatkan kerugian di lihat dari neraca-neraca perdagangan dari tahun ke tahun,dan kemudian sebabnya diketahui kenapa ini semua bisa terjadi bahwa China mempunyai poin tertentu yang dapat membuat ekonominya maju yaitu dengan cara menjual barang atau produknya lebih murah.


(29)

12   

SL.M.Agung B.A.Utami “Upaya Peningkatan Hubungan Kerjasama Indonesia dengan India dalam Bidang Non Migas”

Deskriptif, teori bilateral dan Interdependensi

Peneliti menemukan adanya beberapa upaya yang dilakukan oleh masing-masing negara untuk lebih meningkatkan hubungan kerjasama bilateral khusunya dalam bidang non migas.

1.6Kerangka Pemikiran Landasan Teori 1.6.1Kerangka Teoritis

1.6.1.1 Teori Keunggulan Kompratif

Comparative advantage atau keunggulan komparatif adalah pembuktian

bahwa sebuah negara dapat untung dari perdagangan bahkan sekalipun negara itu mempunyai kekurangan absolut dalam memproduksi semua barang, atau sebuah negara dapat untung dari perdagangan bahkan sekalipun negara itu mempunyai kelebihan absolut dalam memproduksi semua barang 13. Hal ini memungkinkan

antara kedua negara yang bekerjasama akan fokus pada produk inti keunggulannya untuk memaksimalkan keuntungan dan mendorong pendapatan bagi negara itu sendiri.

David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara dan dari keunggulan komparatif tersebut akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Teori ini didasarkan akan eksistensi dan kemampuan

      

13


(30)

13   

khusus suatu bangsa dalam melakukan produksi komoditas yang dapat bersaing di pasar dunia berdasarkan keunggulan komparatif yang dimilikinya.14

Dari kerangka teori keunggulan komparatif seperti yang dijelaskan di atas, hubungan perdagangan internasional India dan Indonesia sendiri memiliki produk keunggulan masing-masing yang memang sudah menjadi produk andalan kedua negara, dimana negara India sendiri unggul dengan industri otomotif (TVS dan Bajaj) dan Indonesia unggul di sektor pertanian dan pertambangan (kelapa sawit dan batu bara). Dimana dalam kerjasama ini telah memberi dampak yang baik dan saling menguntungkan bagi kedua negara.

1.7Metode Penelitian 1.7.1Jenis Penelitian

Tipe yang digunakan peneliti dalam tulisan ini yaitu deskriptif, dimana peneliti mencoba menggambarkan bagaimana kedua negara yaitu Indonesia dan India mengupayakan untuk terjadinya peningkatan kerjasama dalam bidang non migas. 1.7.2 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu berbagi informasi tentang fenomena atau permasalahan yang disimbolkan dalam bentuk tulisan, angka, dan data statistik. Akan tetapi data yang dimaksud berorientasi pada makna dan hubungan antar variabel yang membentuk permasalahan dibahas. Data-data yang diperoleh dari berbagai sumber melalui studi pustaka dan memilik korelasi positif dengan permasalahan penelitian serta       

14

Yanuar Ikbar, MA. 2006. Ekonomi Politik Internasional Jilid 1. Konsep dan Teori. Bandung. PT Refika Aditama. Hal 44


(31)

14   

kerangka berfikir akan ditempatkan serta dicari tingkat kohorensinya yang seterusnya akan diolah dan kemudian diubah alam kalimat yang kemudian digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab dan menjelaskan rumusan masalah.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan sebuah studi pustaka atau library research, dimana

data atau informasi yang dicari dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu berupa data dari buku, majalah, artikel, jurnal, catatan, e-book, internet, skripisi maupun

tesis. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah, dan diidentifikasi yang kemudian akan digunakan sebagai sarana pendukung dalam penulisan serta uraian peneliti dalam menjawab rumusan masalah tersebut.

1.8Ruang Lingkup Penelitian

Salah satu bagian terpenting dalam penulisan ilmiah adalah menentukan ruang lingkup pembahasan. Dengan ruang lingkup pembahasan kita dapat membatasi permasalahan yang diajukan, sehingga pembahasan menjadi terfokus dimana tidak akan timbulnya keracuan pada masalah yang akan dibahas.

1.8.1 Batasan Materi

Materi yang akan dibahas pada penelitian ini memfoskuskan pada kerjasama bilateral antara India dan Indonesia yang membahas tentang upaya peningkatan kerjasama kedua negara dalam bidang non migas, dengan sasaran utama untuk menciptakan kerjasama perdagangan yang lebih baik untuk memajukan perekonomian kedua negara.


(32)

15   

1.8.2 Batasan Waktu Penelitian

Batasan waktu yang digunakan adalah pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2013, terhitung sejak Presiden RI berkunjung ke India untuk kemitraan strategis dan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudyono terjadi peningkatan kerjasama yang baik.


(33)

16   

1.9Argumen Dasar

Indonesia dan India adalah negara berkembang yang mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup baik dalam melakukan perdagangan bebas dengan memajukan perdagangan unggulan yang dimiliki oleh masing-masing negara. Kedua negara sepakat melakukan kerjasama bilateral melihat perkembangan hubungan kerjasama ekonomi sebagai pemenuhan kebutuhan baik di Indonesia maupun India. Upaya untuk menjaga hubungan kerjasama antara kedua negara ini sudah dilakukan yaitu dengan melakukan kunjungan kepala negara untuk membicarakan kerjasama yang akan dibangun dalam bidang politik, ekonomi, pembangunan, keamanan serta tentang kebudayaan.

Dalam pelaksanaan implementasi kerjasama kedua negara telah melakukan berbagai macam upaya salah satunya dengan mengikuti kerjasama regional yaitu ASEAN-India Free Trade Agreement, dimana dalam kerjasama tersebut

menghasilkan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan dapat menikmati tarif sampai dengan 0% dalam perdagangan bebas tersebut.


(34)

17   

1.10 Sistematika Penulisan

Penulisan ini akan disusun menjadi lima bab dimana masing-masing bab akan menyajikan penjelasan yang berbeda, hal yang dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan memenuhi tujuan dari penelitian ini.

Bab 1 merupakan bagian pendahuluan yang menggambarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dimana untuk menjelaskan perbedaan penelitian ini dibanding dengan penelitian terdahulu. Bab ini menyajikan landasan konsep dan teori yang digunakan sebagai kerangka menganalisis permasalahn dan menjawab rumusan masalah kemudian peneliti juga memakai metode penelitian, ruang lingkup, argumen dasar sebagai jawaban sementara penelitian ini dan diakhiri dengan sistematika penulisan sebagai gambaran alur penulisan bab-bab berikutnya.

Bab II penelitian menyajikan latar belakang ekonomi kedua negara tersebut, sejarah hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi dan faktor-faktor pendorong kerjasama, kemudian akan dijelaskan juga tentang hambatan dan peluang dalam melakukan kerjasama bilateral ini

Bab IIImenjelaskan tentang upaya politik dalam peningkatan kerjasama antara Indonesia dan India.

Bab IV Peneliti akan menjelaskan tentang upaya Indonesia dan India dalam melakukan hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi.


(1)

SL.M.Agung B.A.Utami “Upaya Peningkatan Hubungan Kerjasama Indonesia dengan India dalam Bidang Non Migas”

Deskriptif, teori bilateral dan Interdependensi

Peneliti menemukan adanya beberapa upaya yang dilakukan oleh masing-masing negara untuk lebih meningkatkan hubungan kerjasama bilateral khusunya dalam bidang non migas.

1.6Kerangka Pemikiran Landasan Teori

1.6.1Kerangka Teoritis

1.6.1.1 Teori Keunggulan Kompratif

Comparative advantage atau keunggulan komparatif adalah pembuktian bahwa sebuah negara dapat untung dari perdagangan bahkan sekalipun negara itu mempunyai kekurangan absolut dalam memproduksi semua barang, atau sebuah negara dapat untung dari perdagangan bahkan sekalipun negara itu mempunyai kelebihan absolut dalam memproduksi semua barang 13. Hal ini memungkinkan antara kedua negara yang bekerjasama akan fokus pada produk inti keunggulannya untuk memaksimalkan keuntungan dan mendorong pendapatan bagi negara itu sendiri.

David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara dan dari keunggulan

komparatif tersebut akan tercapai jika suatu negara mampu

memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Teori ini didasarkan akan eksistensi dan kemampuan

      

13


(2)

khusus suatu bangsa dalam melakukan produksi komoditas yang dapat bersaing di pasar dunia berdasarkan keunggulan komparatif yang dimilikinya.14

Dari kerangka teori keunggulan komparatif seperti yang dijelaskan di atas, hubungan perdagangan internasional India dan Indonesia sendiri memiliki produk keunggulan masing-masing yang memang sudah menjadi produk andalan kedua negara, dimana negara India sendiri unggul dengan industri otomotif (TVS dan Bajaj) dan Indonesia unggul di sektor pertanian dan pertambangan (kelapa sawit dan batu bara). Dimana dalam kerjasama ini telah memberi dampak yang baik dan saling menguntungkan bagi kedua negara.

1.7Metode Penelitian

1.7.1Jenis Penelitian

Tipe yang digunakan peneliti dalam tulisan ini yaitu deskriptif, dimana peneliti mencoba menggambarkan bagaimana kedua negara yaitu Indonesia dan India mengupayakan untuk terjadinya peningkatan kerjasama dalam bidang non migas. 1.7.2 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu berbagi informasi tentang fenomena atau permasalahan yang disimbolkan dalam bentuk tulisan, angka, dan data statistik. Akan tetapi data yang dimaksud berorientasi pada makna dan hubungan antar variabel yang membentuk permasalahan dibahas. Data-data yang diperoleh dari berbagai sumber melalui studi pustaka dan memilik korelasi positif dengan permasalahan penelitian serta       

14


(3)

kerangka berfikir akan ditempatkan serta dicari tingkat kohorensinya yang seterusnya akan diolah dan kemudian diubah alam kalimat yang kemudian digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab dan menjelaskan rumusan masalah.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan sebuah studi pustaka atau library research, dimana data atau informasi yang dicari dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu berupa data dari buku, majalah, artikel, jurnal, catatan, e-book, internet, skripisi maupun tesis. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah, dan diidentifikasi yang kemudian akan digunakan sebagai sarana pendukung dalam penulisan serta uraian peneliti dalam menjawab rumusan masalah tersebut.

1.8Ruang Lingkup Penelitian

Salah satu bagian terpenting dalam penulisan ilmiah adalah menentukan ruang lingkup pembahasan. Dengan ruang lingkup pembahasan kita dapat membatasi permasalahan yang diajukan, sehingga pembahasan menjadi terfokus dimana tidak akan timbulnya keracuan pada masalah yang akan dibahas.

1.8.1 Batasan Materi

Materi yang akan dibahas pada penelitian ini memfoskuskan pada kerjasama bilateral antara India dan Indonesia yang membahas tentang upaya peningkatan kerjasama kedua negara dalam bidang non migas, dengan sasaran utama untuk menciptakan kerjasama perdagangan yang lebih baik untuk memajukan perekonomian kedua negara.


(4)

1.8.2 Batasan Waktu Penelitian

Batasan waktu yang digunakan adalah pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2013, terhitung sejak Presiden RI berkunjung ke India untuk kemitraan strategis dan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudyono terjadi peningkatan kerjasama yang baik.


(5)

1.9Argumen Dasar

Indonesia dan India adalah negara berkembang yang mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup baik dalam melakukan perdagangan bebas dengan memajukan perdagangan unggulan yang dimiliki oleh masing-masing negara. Kedua negara sepakat melakukan kerjasama bilateral melihat perkembangan hubungan kerjasama ekonomi sebagai pemenuhan kebutuhan baik di Indonesia maupun India. Upaya untuk menjaga hubungan kerjasama antara kedua negara ini sudah dilakukan yaitu dengan melakukan kunjungan kepala negara untuk membicarakan kerjasama yang akan dibangun dalam bidang politik, ekonomi, pembangunan, keamanan serta tentang kebudayaan.

Dalam pelaksanaan implementasi kerjasama kedua negara telah melakukan berbagai macam upaya salah satunya dengan mengikuti kerjasama regional yaitu ASEAN-India Free Trade Agreement, dimana dalam kerjasama tersebut menghasilkan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan dapat menikmati tarif sampai dengan 0% dalam perdagangan bebas tersebut.


(6)

1.10 Sistematika Penulisan

Penulisan ini akan disusun menjadi lima bab dimana masing-masing bab akan menyajikan penjelasan yang berbeda, hal yang dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan memenuhi tujuan dari penelitian ini.

Bab 1 merupakan bagian pendahuluan yang menggambarkan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dimana untuk menjelaskan perbedaan penelitian ini dibanding dengan penelitian terdahulu. Bab ini menyajikan landasan konsep dan teori yang digunakan sebagai kerangka menganalisis permasalahn dan menjawab rumusan masalah kemudian peneliti juga memakai metode penelitian, ruang lingkup, argumen dasar sebagai jawaban sementara penelitian ini dan diakhiri dengan sistematika penulisan sebagai gambaran alur penulisan bab-bab berikutnya.

Bab II penelitian menyajikan latar belakang ekonomi kedua negara tersebut,

sejarah hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi dan faktor-faktor pendorong kerjasama, kemudian akan dijelaskan juga tentang hambatan dan peluang dalam melakukan kerjasama bilateral ini

Bab IIImenjelaskan tentang upaya politik dalam peningkatan kerjasama

antara Indonesia dan India.

Bab IV Peneliti akan menjelaskan tentang upaya Indonesia dan India dalam

melakukan hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi.