PERAN HUMAS DALAM PENCITRAAN KOTA BATU SEBAGAI KOTA WISATA Studi pada Humas Pemerintah Kota Batu Malang

PERAN HUMAS DALAM PENCITRAAN KOTA BATU SEBAGAI KOTA
WISATA
Studi pada Humas Pemerintah Kota Batu Malang

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Mei Fieta Pratiwi
NIM: 06220011

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

ii

iii


iv

v

KATA PENGANTAR

Tiada untaian yang paling indah selain rasa syukur kehadirat Alloh SWT,
karena atas rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi

dan

Fakultas

Ilmu

Sosial


dan

Ilmu

Politik

Universitas

Muhammadiyah Malang.
Penyusunan skripsi ini berdasarkan atas penelitian yang telah dilakukan di
bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Batu pada bulan Maret-Mei 2010.
Penelitian ini dilakukan agar kita mengetahui lebih mendalam tentang apa dan
bagaimana peran humas dalam membangun citra Kota Batu sebagai Kota Wisata.
Karena apa yang menjadi tugas dan peran humas tersebut merupakan tanggung
jawab yang besar karena menyangkut citra dan nama baik Kota Batu sendiri.
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Alloh SWT, hanya atas ridho-Nya maka skripsi ini bisa terselesaikan.
2. Dengan iringan cinta, do’a, dan ucapan terima kasih skripsi ini Ananda

persembahkan sebagai tanda bakti kepada Bunda, Bunda, dan Bunda Fieta
tersayang. Terima kasih atas segala motivasi dan dukungan, serta do’a
yang tiada pernah terhenti untuk Ananda Fieta. Fieta sayang Bunda.
3. Mama Sul, Papa Subagio, Bu Eyis, Om Sam, Papa Ugi’, Dek Lala, Mas
Ami, Mas Apink, Mama Iyank, Mas Feris, Si Upil-David, Lusi, Brian,
Adik n’ Kakak Fieta, keponakan, serta kluarga besar H.Mufid tersayang
yang tak pernah lelah memberi dukungan moril dan materiil dalam segala
aktivitas penulis. Kalian selalu jadi semangat Fieta untuk selalu jadi yang
terbaik.
4. Ibu Roziana Febrianita, S.Sos dan Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si,
selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II, terima kasih atas waktu,
pengetahuan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan kepada penulis.

vi

5. Bpk. Ing. Aris Widodo, AP, selaku Kasubag Humas Pemerintah Kota
Batu, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan segala
informasi penting yang sangat dibutuhkan penulis.
6. Bpk. Yudi Ari Bastian, selaku Subbag Protokol Pemerintah Kota Batu,
yang telah memberikan kesempatan dan telah sabar dalam memberikan

segala data dan informasi sehingga membantu penulis.
7. Mas J. Bramono. S, selaku staff Humas Pemerintah Kota Batu, yang selalu
sabar dalam melayani dan memberikan segala data dan informasi yang
dibutuhkan sehingga sangat membantu penulis.
8. Bpk. Eko Suhartono, MM, selaku Kabag Humas dan Protokol Pemerintah
Kota Batu, terimakasih telah memberikan kesempatan dan waktunya
dalam memberikan informasi yang dibutuhkan penulis.
9. Saudara-saudara tercinta PH A.15 Feat Cnupy. Capi yang selalu ngeboo,
Meliza dengan

love

storynya (umey,kribo,kebo),

Cicilia dengan

passwordnya “Mav,,aq lupa..”, Cnupy yang suka ngidam, marah, emosi
tak terkendalikan dan Bibi dengan madingnya..hahahaha... Oia para
pejantan yang selalu mendampingi PH, Fafa n’ Bima. Terima kasih atas
support dan waktu kalian semua dalam menemani ndud dalam setiap suka

dan duka. Kenangan yang kita lalui bersama telah mendewasakan ndud
dan semua itu kenangan terindah dalam hidup ndud. Makasi juga teruntuk
pangeran kodox M1G1E 181106.
10. Dandy Bramanta, walaupun perjalanan kita baru sesaat tetapi kehadiranmu
telah memberi warna dalam hidupku. Maaf kalau terkadang membuatmu
khawatir. Meski terlalu singkat, Mey benar chayank Mas Dandy. Makasi
teruntuk do’a, kasih sayang juga semangatnya.
11. Teman-teman Ilmu Komunikasi 2006, Quiky EO (Dora-Mbeem, ZhindyB.Komandan, Vicky-Mpeng, Reni, Mas Gilang, Bang Nely), NickyChaby, Ucup, Piet-Montok, Nia, Bams makasi buat segala kenangan,
pengalaman, dan kebersamaan selama ini.
12. Sahabat-sahabat Mey dari SMA hingga sekarang, walaupun jarak
memisahkan kita tetapi persahabatan yang kita jalani tak pernah putus.

vii

Cece, Lela, Wed, Etniez, Venty, Ladung, All, Liet, Randy Wisnu, Pandu,
Poe-poe, Si Black. Terima kasih atas do’a, dukungan, dan semangatnya
yang selalu kalian berikan. Smoga persahabatan kita ini tidak akan pernah
berakhir.
13. Teman-teman senasib sepenanggungan sesama jurusan Ilmu Komunikasi
angkatan 2006 yang telah memberikan saran, kritik serta supportnya.

14. Dan semua pihak yanng turut membantu, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Semoga Alloh SWT selalu melimpahkan kasih sayang, rahmat, dan
hidayahnya kepada semua pihak yang telah memberikan segala do’a, bantuan,
bimbingan, petunjuk, dorongan, dan semangad kepada penulis. Penulis menyadari
bahwa masih ada ketidaksempurnaan pada hasil penelitian ini. Oleh karenanya,
penulis mengharapkan adanya bentuk kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi
ini. Sehingga pada akhirnya mampu memberikan manfaat semua pihak dan demi
kemajuan Ilmu Komunikasi khususnya.

Malang, 20 Januari 2011

Mei Fieta Pratiwi

viii

DAFTAR ISI

Sampul ................................................................................................................. i
Halaman Judul ..................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan Skripsi................................................................................. iii
Lembar Pengesahan ............................................................................................ iv
Pernyataan Orisinalitas ........................................................................................ v
Berita Acara Bimbingan Skripsi .......................................................................... vi
Abstraksi ........................................................................................................... vii
Abstract .............................................................................................................. ix
Kata Pengantar .................................................................................................... xi
Daftar Isi........................................................................................................... xiii
Daftar Tabel....................................................................................................... xv
Daftar Gambar .................................................................................................. xvi
Daftar Lampiran............................................................................................... xvii
BAB I
A.
B.
C.
D.

PENDAHALUAN
Latar Belakang ........................................................................................ 1
Rumusan Masalah .................................................................................. 11

Tujuan Penelitian ................................................................................... 12
Manfaat Penelitian.................................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Peran..................................................................................... 13
B. Public Relations ..................................................................................... 13
C. Humas dalam Pemerintah ....................................................................... 20
1. Fungsi Humas Pemerintah .................................................................. 21
2. Tugas Humas Pemerintah ................................................................... 22
3. Peran Humas Pemerintah .................................................................... 25
4. Tujuan Humas Pemerintah.................................................................. 28
5. Aktivitas Humas Pemerintah .............................................................. 29
6. Humas Pemerintah dan Media ............................................................ 30
D. Citra ...................................................................................................... 31
1. Tolak Ukur Citra ............................................................................... 32
2. Macam-macam Citra ......................................................................... 34
E. Definisi Konsep ..................................................................................... 36
1. Peran Humas ..................................................................................... 36
2. Kota Wisata ....................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................ 39
C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 40
D. Unit Analisis Data ................................................................................ 41
E. Penyajian dan Analisis Data .................................................................. 42

ix

F. Teknik Keabsahan Data ......................................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Humas Pemerinatah Kota Batu .............................................. 44
1. Struktur Organisasi Bagian Humas .................................................... 45
2. Fungsi Bagian Humas ......................................................................... 48
3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan............................................ 50
4. Pembagian Tugas dan Fungsi Sub Bagian Humas Pemerintah Kota
Batu ................................................................................................... 52
B. Identitas Informan .................................................................................. 56
1. Latar Belakang Pendidikan Informan ................................................. 56
2. Latar Belakang Pengalaman Kerja dan Jabatan Informan .................... 58
C. Humas Merupakan Sentral Informasi ..................................................... 60

D. Keberadaan Humas di Pemerintah Kota Batu ......................................... 62
E. Keterlibatan Humas dalam Kegiatan Internal dan Eksternal Publik ........ 65
F. Program yang dilakukan Humas dalam Upaya Pencitraan Kota Batu
sebagai Kota Wisata .............................................................................. 67
G. Target dan Sasaran ................................................................................ 72
H. Instansi yang terlibat dalam Upaya Pencitraan Kota Batu sebagai Kota
Wisata ................................................................................................... 74
I. Kerjasama dengan Dinas Lain yang Terkait ........................................... 77
J. Media yang digunakan dalam Upaya Pencitraan Kota Batu sebagai
Kota Wisata ........................................................................................... 78
K. Hubungan Humas dengan Media dan Pers ............................................. 83
L. Kendala-Kendala yang dihadapi ............................................................ 85
M. Proses Analisis dan Evaluasi Terhadap Program-Program yang
dilakukan oleh Humas dalam Upaya Pencitraan Kota Batu sebagai
Kota Wisata............................................................................................ 89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 91
B. Saran ...................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................


x

DAFTAR LAMPIRAN
Lamapiran 1 : Dokumentasi Hasil Karya Humas

xi

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Anggoro, M. Linggar. 2001. Teori dan Profesi serta Aplikasinya di Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara
Cultip Scoot M, Allen H. Center and Glen M Broom. 2000. Effective Public
Relations, Eigth Edition. USA: Prentice Hall International Inc
Effendi, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat, Suatu Studi
Komunikologis. Bandung: Mandar Maju
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press
Jimung, Martin. 2005. Politik Lokal dan Pemerintah Daerah dalam Perspektif
Otonomi Daerah. Yogya: Yayasan Pustaka Nusantara
Jefkins, Frank. 1992. Public Relations, Edisi keempat Bisnis
Kusumastuti, Frida. 2004. Dasar-Dasar Humas. Bogor: Ghalia Indonesia
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosada Karya
Morrisa. 2008. Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas
Profesional. Jakarta: Kencana
Moore H. Frazier. 1988. Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus, dan Masalah.
Bandung: Remadja Karya CV

Oliver Sandra, Strategi Public Relations. PT Gelora Akasara Pratama.

Racmadi, F. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Umum

xii

Rhenal Khasali. 2002. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Umum Grafiti
Rumanti, Maria Assumpata. 2004. Dasar-Dasar Public Relations , Teori dan
Praktek. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Ruslan Rusady. 2007. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Soekanto, Soerjono. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
Widjaja, HAW. 1997. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi
Aksara
Wasesa Agung Silih, 2005, Strategi Public Relations, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Non Buku

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Batu
2009

www.Kota Wisata Batu.com. Diakses pada 15 Maret 2010 pukul 08.00 WIB.

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekayaan alam yang beraneka ragam di Indonesia tidak saja akan menjadi
sumber kehidupan dan pendapatan, melainkan simbol kelebihan sekaligus
keunggulan suatu bangsa. Dalam hal ini tidak hanya di peringkat nasional,
tetapi dalam skala internasional sekalipun. Pariwisata pada saat ini sangat
mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Setelah dikeluarkannya UU
Nomor 22 Tahun 1999 mengenai Otonomi Daerah, beberapa daerah di
Indonesia mulai bergerak merumuskan dan merancang beberapa kebijakan.
Dimana hal tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan potensi
pariwisatanya dengan harapan dapat meningkatkan PAD ( Pendapatan Asli
Daerah) didaerahnya masing-masing.
Otonomi daerah menuntut dua hal pada pemerintah daerah, yakni pertama
pemerintah daerah lebih memperhatikan perbaikan pelayanan secara maksimal
pada masyarakat, dan kedua menuntut partisipasi aktif dari masyarakat untuk
mensukseskan program-program dan agenda pemerintah daerah. Sehingga,
diperlukan metode-metode efektif untuk menjembatani itu semua. Yakni pada
akhirnya masyarakat paham bahwa haknya sebagai warga negara telah
dipenuhi oleh pemerintah melalui agenda-agenda kegiatan pemerintah daerah,
dan pemerintah daerah mendapatkan respon positif dan partisipasi maksimal
dari masyarakat atas agenda-agenda kegiatannya.

1

Salah satu dari wilayah Indonesia yang sudah terkenal sejak abad ke-9
masehi dengan kota indah dan sejuk dikarenakan memiliki ciri khas yang unik
serta kaya akan potensi keindahan alam, pertanian dan pariwisatanya adalah
Kota Batu. Ikon itu pula yang membedakan Kota Batu dengan kota lain di
Indonesia.
Secara geografis, batas wilayah Kota Batu sebagai berikut:
Utara : Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan
Selatan : Kabupaten Malang
Barat : Kabupaten Malang
Timur : Kabupaten Malang
Kondisi geografis pada salah satu kota di Provinsi Jawa Timur ini di
dominasi oleh daerah pegunungan seperti Gunung Panderman, Gunung
Banyak, Gunung Welirang, dan Gunung Bokong, dengan rata-rata ketinggian
antara 680-1700 meter di atas permukaan air laut yang suhu udara minimum
24-28 derajat celcius dan suhu maksimum antara 28-32 derajat celcius dengan
kelembapan udara sekitar 75-98 persen. Luas wilayahnya 199,087 Km2
dengan jumlah penduduk 207.513 jiwa. Oleh karena kondisi alam dan letak
geografis yang menguntungkan, Kota Batu juga mendapatkan julukan “Sejuta
Pesona Keindahan” dan juga “ De Kleine Switzerland” atau Swiss Kecil di
Pulau Jawa.
Kota Wisata Batu sejak jaman kerajaan sudah menjadi tempat rekreasi.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Candi Supo yang berada pada di
sumber air panas Songgoriti. Pada zaman Belanda, Kota Batu dijadikan

2

tempat peristirahatan yang nyaman. Belanda banyak membangun vila-vila
sebagai tempat istirahat. Selecta pun di bangun sebagai tempat rekreasi.
Selecta adalah pemandian para mener dan noni belanda, yang sampai
sekarang masih bisa dinikmati keindahannnya. Saat ini, wisata peninggalan
zaman kerajaan dan Belanda masih dipertahankan dan dikembangkan
menjadi lebih menarik. Wahana-wahana wisata baru dibangun setiap tahun.
Kesadaran wisata tidak hanya dari pemerintahan tetapi telah menjadi budaya
masyarakat Kota Batu.
Menurut sejarah, kronologis terbentuknya Pemerintah Kota Batu melalui
beberapa tahap, yaitu:
1. Pada tahun 1950 berdasarkan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan
Propinsi Jawa Timur, Batu masih merupakan Kecamatan dalam
lingkungan wilayah Pemerintah Kabupaten Malang.
2. Pada tahun 1997 Kecamatan Batu sebagai Daerah Kota Administratif
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1997 tentang
Pembentukan Kota Administratif Kota Batu, dalam wilayah Kabupaten
Malang, yang meliputi wilayah Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji dan
Kecamatan Junrejo. Saat itulah Batu sebagai klasifikasi kota sedang
menyiapkan diri untuk lebih meningkatkan prestasinya. Prestasi pertama
yang diraih adalah adanya Gerakan K3 (Kebersihan, Ketertiban dan
Keindahan) yang secara simbolis dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 16

3

April 1993, lalu diciptakannya semboyan “Batu Beramal”, (Bersih, Elok,
Rapi, Aman, Manusiawi, Agrowisata dan Industri, Lestari).
3. Pada tahun 2001 Kota Administratif statusnya kemudian berubah menjadi
Kota Batu berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Batu yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia
tanggal 21 Juni 2001, maka tanggal 17 Oktober 2001 telah diresmikan
Kota Batu menjadi Daerah Otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang
yang meliputi tiga Kecamatan (Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji dan
Kecamatan Junrejo) terdiri dari 19 Desa serta Kelurahan.
4. Pada hari Jum’at tanggal 30 Agustus 2002 diadakan pemilihan anggota
DPRD Kota Batu. Dan selanjutnya pada hari Senin tanggal 16 September
2002 DPRD Kota Batu dilantik. Setelah DPRD Kota Batu terbentuk, maka
secara resmi dan sah Pemerintah Kota Batu telah memiliki Badan
Legislatif dan secara sah pula DPRD berhak dan mengadakan Pemilihan
Kepala Daerah.
5. Pada hari Senin tanggal 4 November 2002 diadakan Pemilihan Kepala
Daerah dan terpilih Drs. H. Imam Kabul M.Si yang berpasangan dengan
Drs. M. Khudhori sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batu yang
pertama.
6. Pada hari Senin tanggal 25 November 2002 dilaksanakan Pelantikan
Walikota dan Wakil Walikota Batu oleh Gubernur Imam Utomo.
7. Pada tanggal 26 Agustus 2007 Walikota Batu Drs. H. Imam Kabul M.Si.
meninggal dunia dan tanggal 20 September 2007 Drs. M. Khudhori yang

4

pada waktu itu sebagai Wakil Walikota Batu dilantik menjadi Walikota
Batu yang dilantik oleh Gubernur Jawa Timur.
8. Tanggal 25 November 2007 masa jabatan Walikota Batu berakhir dan
melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 20 November 2007
Nomor : 131.35-321 Tahun 2007 diangkat Mayjen TNI (Purn) Imam
Utomo sebagai Penjabat Walikota Batu.
9. Pada tanggal 26 November 2007 melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur
Nomor : 131.422/65/011/2007 ditunjuk Sdr. Drs. Soerjanto Subandi, MM
Kepala Badan Koordinasi Wilayah III Malang sebagai Pelaksana Tugas
Harian Walikota Batu.
10. Pada Pemilihan Langsung Kepala Daerah tanggal 5 November 2007
pasangan calon Walikota Batu Eddy Rumpoko dengan calon Wakil
Walikota Batu H.A. Budiono memperoleh suara terbanyak.
Kebijakan sumber daya alam secara resmi di Kota Batu dilaksanakan oleh
pemerintah Kota Batu. Eddy Rumpoko yang mempunyai latar belakang
seorang pengusaha ingin menciptakan sebuah brand yakni Kota Batu sebagai
Kota Wisata. Dengan berbagai macam upaya berjanji untuk membuat dan
mengembangkan Kota Batu menjadi kota tujuan utama wisatawan dengan
sarana wisata yang menawan. Hal tersebut perlu di dukung oleh pedoman
yang terangkum dalam Visi dan Misi pengembangan Kota Batu. Lalu tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dokumen
perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yakni, 2007-2011. RPJMD
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah, dimana

5

memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah,
kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas
SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan. Dibawah ini merupakan visi dan
misi Kota Batu sebagai berikut,
Visi Kota Batu

:

Kota Batu sebagai sentra pariwisata berbasis pertanian didukung oleh
Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, dan Sumber Daya Budaya serta
pemerintahan yang kreatif, inovatif, dan bersih bagi seluruh rakyat yang
dijiwai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dari visi diatas dapat disimpulkan, target Kota Batu ke depan adalah
sebagai Kota Wisata yang berbasis pertanian. Didukung unsur penopang
pencapaian target SDM, SDA dan SDB secara optimal terkendali. Dengan
pengelolaan pemerintahan yang kreatif, inovatif, dan bersih. Dimana yang
menjadi khalayak sasaran yakni keseluruhan masyarakat Kota Batu.
Untuk mencapai visi yang dimaksud, dijabarkan dalam misi yang
merupakan pedoman untuk melakukan aktivitasnya, misi Kota Batu

:

1. Menjamin berlangsungnya kehidupan keagamaan yang didasari oleh
toleransi antar umat beragama dimana masing-masing agama mendapat
kesempatan yang sama untuk melaksanakan pembinaan umat yang
difasilitasi oleh pemerintah daerah secara profesional, sehingga Kota Batu
menjadi kota religius serta terciptanya tata kehidupan sosial yang beretika.

6

2. Mendayagunakan secara optimal dan terkendali sumber-sumber daya
daerah, baik Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA)
maupun Sumber Daya Budaya (SDB) sebagai unsur-unsur internal untuk
penopang upaya pengembangan Kota Batu ke depan (2007-2012).
3. Mengoptimalkan masuknya investasi ke Kota Batu, baik yang berasal dari
pemerintah, swasta nasional ataupun swasta asing untuk beragam bidang
usaha yang potensional dan prospektif sebagai sumber daya eksternal bagi
penunjang sumber daya internal.
4. Merevitalisasi aparatur pemerintah dan menjalankan roda Pemerintahan
Daerah yang didasari oleh sikap maupun tindakan kreatif dan inovatif serta
bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) guna mengoptimalkan
pelayanan publik.
5. Meningkatkan peran Kota Batu sebagai Kota Pertanian (Agropolitan),
khususnya untuk jenis tanaman sayur, buah dan bunga, serta menguatnya
perdagangan hasil pertanian dan industri pertanian (agro-industry) yang
diperhitungkan baik pada tingkat regional (Jawa Timur) maupun tingkat
nasional guna memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis pertanian.
6. Meningkatkan posisi dan peran Kota Batu dari “Kota Wisata” menjadi
“Sentra Wisata” yang diperhitungkan di tingkat regional atau bahkan
nasional, dengan melakukan penambahan ragam obyek dan atraksi wisata,
yang didukung oleh sarana dan prasarana serta unsur penunjang wisata
yang memadai dengan sebaran yang relatif merata di penjuru wilayah Kota
Batu guna memperluas lapangan pekerjaan dalam rangka mengatasi

7

pengangguran dan meningkatkan pendapatan warga maupun PAD Kota
Batu yang berbasis pariwisata.
7. Pengembangan sektor fisik berkenaan dengan perkantoran pemerintah,
fasilitas publik, sarana dan prasarana lalu lintas, serta penataan tata ruang
secara menyeluruh untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan
peningkatan kualitas layanan publik.
8. Menciptakan kehidupan politik di Kota Batu yang demokratis, dimana
aspirasi

masyarakat

terakomodasi

dalam

penyusunan

program

pembangunan maupun proses pengambilan keputusan yang berkenaan
dengan hajat hidup dan kepentingan rakyat banyak.
Dari visi dan misi Kota Batu diatas dapat dijabarkan dalam beberapa
program salah satunya yakni, Kota Batu sebagai sentra wisata dengan
pengembangannya “Membangun Sekaligus (Secara Simultan dalam 5 Tahun)”
berbagai jenis kegiatan atau tujuan wisata yang spektakuler sehingga Kota Batu
biasa tampil sebagai sebuah “Jagad Wisata” atau kawasan “Mega Wisata”.
Selain pengolah kekayaan alam, berbagai jenis wisata lain perlu disuguhkan
sehingga tercipta kawasan wisata serba ada “hypertourism”, termasuk kegiatan
kesenian dan menciptakan event internasional sesering mungkin dengan
semboyan sensasional yakni, “Batu Sentral Wisata”.
Potensi umum pariwisata dapat ditijau dari kunjungan wisatawan sebanyak
4 (empat) juta per tahun. Kemudian frekuensi penambahan tempat rekreasi
minimal per tahun bertambah 1 (satu) tempat rekreasi besar. Tahun 2008-2010
dibangun BNS (Batu Night Spectaculer) dan Museum Satwa Secret Zoo

8

(dalam proses). Sedangkan rekreasi menengah bertambah tiap tahun, seperti
adanya Rafting atau Arung Jeram, Wahana Out Bond dan lain-lain. Selain itu,
bertumbuh kembangnya hotel, villa, cottage rata-rata 3 (tiga) bangunan per
tahun dan sektor pendukung seperti restoran, pusat oleh-oleh rata-rata 25 (dua
puluh lima) toko tiap tahun, hal tersebut menunjukan adanya geliat investasi
yang cukup positif berkaitan dengan banyak munculnya wahana-wahana wisata
baru di Kota Batu.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Batu meletakkan pentingnya peran
Bagian Humas dan Protokol di pemerintahan sebagai bagian yang mengelola
komunikasi, promosi, dan pencitraan Kota Batu sebagai Kota Wisata yang
berbasis pertanian.
Melalui kegiatan internal, humas memiliki program in house journal
yakni, media informasi yang bernama “Panderman” yang bertujuan agar semua
pihak bisa mendapat gambaran lebih kongkrit tentang perkembangan yang ada,
baik sisi pemerintahan, pariwisata, pendidikan hingga perkembangan
perekonomian. Penerbitan media ini juga sekaligus memperkenalkan,
mengkabarkan segala potensi dan rekaman peristiwa yang ada di Kota Batu.
Tahun 2008 humas mempunyai website yakni, www.BatuKota.co.id yang
dapat diakses oleh masyarakat luas serta memiliki company profile kota wisata
unik berjudul “Selayang Pandang Kota Wisata Batu” yang dikemas dalam
format DVD (Digital Video Disk) dalam bentuk file WMV (Windows Media
Video). Sehingga company profile tersebut dapat ditayangkan kepada para
tamu atau pengunjung yang datang di Pemerintah Kota Batu. Selain itu

9

kegiatan eksternal yang dilakukan humas dalam upaya pencitraan Kota Batu
sebagai Kota Wisata, salah satunya dengan mengadakan kerjasama dengan
salah satu stasiun swasta yaitu, RCTI menggelar event live musik bertajuk
“Dahsyatnya Wisata Kota Batu” yang diadakan di Museum Satwa selama 3
(tiga) hari berturut-turut. Kegiatan eksternal dan internal diatas nantinya akan
mempunyai peranan penting dalam upaya membentuk citra Kota Batu sebagai
Kota Wisata di mata masyarakat.
Humas juga berperan dalam meningkatkan jiwa enterpreneurship
masyarakat yakni, mengubah pemikiran masyarakat petani kecil menjadi petani
sadar wisata. Dimana sesuai dengan brand Kota Batu sebagai Kota Wisata.
Humas mengajak masyarakat untuk menggali potensi yang dimiliki dusunnya
masing-masing, sehingga setiap sudut Kota Batu terdapat berbagai pariwisata
yang bisa dijadikan pilihan berwisata. Selain itu, humas tidak hanya
mencitrakan sebuah Kota Wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasarana
maupun objek wisata. Akan tetapi, seluruh masyarakat Kota Batu mampu
menjadi masyarakat wisata. Dimana masyarakat Kota Batu dapat bertindak
sebagai narasumber atau pemberi informasi kepada para wisatawan yang
berkunjung, dengan kata lain secara tidak langsung juga berperan sebagai
humas. Hal ini juga merupakan pencitraan Kota Batu sebagai Kota Wisata.
Sebab masyarakat yang ramah, akan memberikan rasa nyaman terhadap
wisatawan yang berkunjung dan menimbulkan opini dan kesan positif
tersendiri.

10

Pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS) dalam suatu
pemerintahan,

termasuk

mempertimbangkan

humas

faktor-faktor

Pemkot
pendidikan,

Batu
dan

instansi

dilakukan

dengan

pelatihan

jabatan,

kompetensi, serta masa jabatan seorang PNS sejak pengangkatan pertama
dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun, melalui Badan Pertimbangan
Jabatan dan Pangkat (BAPERJAKAT). Untuk menduduki Kabag Humas dan
Kasubag Humas Pemkot Batu, seorang pegawai minimal harus mempunyai
pangkat 4A, jabatan 3B dan bukan merupakan sebuah jenjang karir. Tidak ada
batas ketentuan jabatan, sehingga sewaktu-waktu bisa dimutasi sesuai dengan
kinerja masing-masing personal.
Keberadaan fungsi humas pada suatu organisasi biasanya diketahui dari
adanya bagian atau departemen humas. Pada umumnya, lembaga atau
organisasi pemerintahan masih menggunakan istilah dengan “Humas”. Pada
tahun 2001, humas Pemkot Batu menjadi satu dengan Dinas Informasi dan
Komunikasi. Akan tetapi semenjak adanya kebijakan Sekretaris Daerah
mengenai pengevaluasian struktur organisasi, tahun 2009 humas berdiri
sendiri menjadi satu dengan protokol.
Sehingga dapat dijelaskan, keberadaan humas dalam struktur organisasi
Pemkot Batu yakni, saling berdampingan dengan protokol namun keduanya
mempunyai fungi, tugas, dan pokok masing-masing. Di dalam bagian humas
dan protokol dipimpin oleh 1 (satu) Kepala Bagian yakni, Kepala Bagian
Humas dan Protokol. Kemudian dibagi tiga Kepala Sub Bagian (Kasubag)
yakni, Kasubag Protokol, Kasubag Humas, dan Kasubag Evaluasi Data dan

11

Pengolaan Data. Dalam melaksanakan tugasnya Kasubag Humas dibantu oleh
Sub Bagian humas (Subbag Humas), dimana setiap staf yang menduduki sub
tersebut memiliki fungsi, tugas, dan pokok masing-masing secara terorganisir.
Sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatannya tidak terlepas dari
adanya komunikasi, baik komunikasi antar pegawai maupun antara pegawai
dengan atasannya. Kegiatan akan berlangsung dengan baik dan lancar apabila
adanya komunikasi yang baik dalam perusahaan tersebut. Sehingga
komunikasi yang baik antara karyawan dan atasannya atau sesama pegawai
sangat berguna dalam menunjang terciptanya suasana kondusif di dalam
organisasi tersebut.
Permasalahan yang kerap terjadi dalam suatu organisasi adalah kurang
efektifnya penyaluran komunikasi internal baik komunikasi horizontal maupun
komunikasi vertikal didalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan dalam suatu
organisasi terdapat proses yang dinamis, dimana hubungan antara manusia di
dalamnya senantiasa berubah-ubah. Tanpa komunikasi yang efektif, organisasi
tidak akan beroperasi dengan baik.
Proses aliran informasi merupakan proses yang rumit sehingga
membutuhkan mediator sebagai pihak yang menjembatani penyampaian
informasi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antar anggota serta krisis
informasi sesama anggota suatu organisasi/ institusi. Oleh karena itu,
diperlukan humas sebagai pihak yang berperan dalam menyalurkan informasi,
sehingga terjalin penyampaian dan pertukaran pesan/ informasi yang efektif

12

didalam

lingkungan

organisasi

guna

menunjang

keberhasilan

dalam

pencapaian tujuan institusi.
Humas sebagai mediator yang berada antara pimpinan institusi dengan
publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal maupun
eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana kebijaksanaan,
aktivitas, program kerja dan rencana-rencana usaha suatu organisasi
berdasarkan keadaan, harapan-harapan dan sesuai dengan keinginan publik
sasarannya.
Dengan memperhatikan kewenangan yang dilimpahkan oleh Pemerintah
Pusat

kepada

Pemerintah

Daerah,

maka

efisiensi

dan

efektifitas

penyelenggaraan pemerintahan di daerah perlu memperhatikan aspek
hubungan

Pemerintah

Pusat

dan

Pemerintah

Daerah,

potensi

dan

keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan global.
Sebagai unsur Sekretariat Daerah, Bagian Humas dan Protokol

yang

terbentuk sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun
2007 tentang Tata Organisasi Perangkat Daerah, Bagian Humas dan Protokol
memiliki fungsi, tugas dan kewenangan dalam pelayanan keprotokolan dan
penyampaian informasi di Kota Batu.
Berkaitan dengan hal tersebut, Bagian Humas dan Protokol Pemerintah
Kota Batu dalam menghadapi pemberitaan negatif media selalu menyediakan
press release atau mengadakan jumpa pers untuk menyamakan persepsi antara
Pemerintah Kota Batu dengan media massa, agar informasi yang diteruskan

13

media massa ke masyarakat tidak menciptakan image yang negatif. Sehingga
citra positif tetap terjaga dimata masyarakat.
Karena fenomena tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk diteliti,
sebab tidak semua kota di Indonesia dapat disebut sabagai Kota Wisata.
Sehingga peneliti sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana humas
pemerintah Kota Batu dalam pencitraan sebagai Kota Wisata serta kendalakendala yang dihadapi.

B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan hal itu, bagi penulis ingin mengetahui peran humas
dalam pencitraan Kota Batu sebagai Kota Wisata Batu. Secara lebih terperinci
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa saja peran yang dilakukan humas dalam mencitrakan Kota Batu
sebagai Kota Wisata?
2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh humas pemerintah dalam
pencitraan Kota Batu sebagai Kota Wisata?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan peran humas dalam mendukung program-program
Pemerintah Kota Batu dalam pencitraan Kota Batu sebagai Kota
Wisata.

14

2. Mendeskripsikan kendala yang dihadapi oleh humas Pemerintah Kota
Batu dalam pencitraan Kota Batu sebagai Kota Wisata.

D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Bagi lembaga yang diharapkan mampu memberikan suatu pencerahan
atau masukan untuk mewujudkan perbaikan-perbaikan pada bagian
humas berkaitan dengan pencitraan Kota Batu sebagai Kota Wisata.
2. Manfaat Akademis
Hasil penelian ini menambah pengetahuan dalam dunia kehumasan
khususnya mengenai peran humas dalam pencitraan serta sebagai
bahan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan hasil penelitian
ini dikemudian hari.

15