VISI MISI Visi dan Misi
daerah seluruh Indonesia sampai warga negara asing yang bersekolah di SMP Mentari Internasional. Dari pengamatan yang peneliti lakukan
ditemukan suku yang semuanya menjadi satu diantaranya, suku Sunda yang mana mayoritas siswa dan siswi berasal dari Jawa Barat seperti
Bandung, Garut dan sekitarnya akan tetapi sebagian dari mereka lahir dan besar di Jakarta meski keluarga mereka berasal dari keturunan asli yang
berasal dari Jawa Barat, lalu siswa siswiyang bersuku Jawa terdiri dari dua daerah yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.Sebagaimana siswa siswi yang
berasal dari Sunda,siswa siswi yang berlatar belakang etnis Jawa lahir dan besar di Jakarta.
Dan ada juga siswa siswi yang berasal dari suku Batak dan suku Bugis, mereka ikut orang tuanya merantau ke Jakarta dan disekolahkan di
SMP Mentari ini oleh orang tuanya. Hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan siswa yang bersuku Batak, yaitu Adrian Siregar, bahwa:
“Saya berasal dari Medan ka, sudah sembilan tahun saya tinggal di Jakarta dari awal Sekolah Dasar di Jakarta. Saya mengikuti orang tua
saya yang bekerja di Jakarta, bagian Konsultan Hukum. Saya dimasukkan sekolah di sini karena pilihan ayah saya, setelah saya
sekolah di sini saya memiliki teman dari berbagai suku, bangsa, dan agama. Namun kami berteman tidak memandang itu, di sini
semuanya sama, yakni sama-sama siswa siswi SMP Mentari
School”.
7
Dari hasil wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa siswi yang bersekolah di SMP Mentari ini memiliki berbagai suku juga,
diantaranya suku Sunda, Jawa, dan Batak.Kesemua suku tersebut bersosialisasi dengan baik tanpa adanya perbedaan suku.
Wawancara peneliti dengan siswa yang bersuku Sunda, yaitu Safitri Zahrani, mengatakan bahwa:
7
Wawancara Peneliti dengan Siswa bernama Adrian Siregar, Pada Hari Rabu Tanggal 26 Februari 2015, Pukul 10.30 WIB
“Asal saya dari Sukabumi ka, saya di Jakarta ikut sama nenek saya karena orang tua saya tinggal di luar negeri. Mereka tugas di
sana.Ayah kerja di Abudabi bekerja di salah satu Rumah Sakit sebagai Kepala Rumah Sakit. Ibu bekerja di Kedutaan Indonesia di
Abudabi juga sebagai penerjemah. Saya sekolah di SMP Mentari ini karena kemauan saya sendiri ka, soalnya dekat juga dengan rumah
saya, ditambah juga sekolah ini bertaraf internasional. Siswa siswinyapun beraneka ragam budaya, bangsa, dan agama. Walaupun
saya pendatang tapi di sekolah ini saya dihargai, tidak ada diskriminasi apapun dari pihak sekolah, teman-temannya juga baik-
baik ka, jadi bikin saya nyaman bersekolah di sini.
8
Kepala Sekolah SMP Mentari International School, yaitu Bapak Aluysius Songki, mengatakan:
“Di SMP Mentari International School ini banyak juga peserta didik yang dari luar Jakarta, seperti dari Jawa Barat, Jawa Timur, Medan,
Bangka, dll. Mereka rata-rata mengikuti orang tuanya yang tugas di
Jakarta.”
9
Dari beberapa hasil wawancara di atas dan dari berbagai narasumber dapat diambil kesimpulan bahwa siswa siswi yang bersekolah di SMP
Mentari memiliki berbagai suku juga, diantaranya suku Sunda, Jawa, dan Batak.Kesemua suku tersebut bersosialisasi dengan baik tanpa adanya
perbedaan suku.Siswa siswinya kebanyakan tinggal di Jakarta karena mengikuti orang tuanya yang bekerja di Jakarta.
c. Latar Belakang Agama
Sekolah Mentari bukan sekolah yang menuntut keagamaan siswanya, akan tetapi semua siswa di Sekolah Mentari memeluk agama sesuai
Agama yang dianut oleh orang tua siswa. Seperti diketahui SMP Mentari International School memang dibangun sebagai sekolah multikultural
8
Wawancara Peneliti dengan Siswa bernama Safitri Zahrani, Pada Hari Rabu Tanggal 11 Februari 2015, Pukul 10.30 WIB
9
Wawancara Peneliti dengan Kepala SekolahBapak
Aluysius
Songki, Pada Hari Jumat Tanggal 20 Februari 2015, Pukul 10.00 WIB