Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN

C. Pengujian Hipotesis

Hasil Pengujian Hipotesis dengan Analisa Varian Dua Jalan Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan interaksi yang terjadi pada dua faktor variabel bebas dengan masing-masing faktor mempunyai dua taraf dan tiga taraf, maka pengujian hipotesis ini perlu pengujian statistik. Uji statistik yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan. Hasil pengujian analisis variansi dua jalan tersebut adalah sebagai indikator ada tidaknya pengaruh jenis sistem pengapian dan jenis bensin terhadap kadar karbon monoksida CO gas buang pada sepeda motor Honda Supra tahun 2003. Perhitungan untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing variabel serta interaksi antara kedua variabel tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 12, yaitu Tabel ringkasan hasil uji F untuk anava dua jalan. Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji F untuk Anava Dua Jalan Sumber Variasi Dk JK KT F obs F Tabel Rata-rata perlakuan A B AB Kekeliruan 1 1 2 2 24 8,470303 7,836652 5,094193 1,618103 0,163214 8,470303 7,836652 2,547096 0,809052 0,006801 1152,35 374,54 118,97 7,82 5,61 5,61 Jumlah 30 23,182465 - - - Keterangan : A : Jenis Pengapian AC-CDI dan DC-CDI B : Jenis Bensin Premium, Pertamax dan Pertamax Plus AB : Pengaruh bersama interaksi antara Jenis Pengapian dan Jenis Bensin Berdasarkan rangkuman hasil Uji F untuk anava dua jalan pada Tabel 12 di atas dapat diambil keputusan uji sebagai berikut : a. Perbedaan Pengaruh Jenis Sistem Pengapian CDI AC-CDI dan DC-CDI Terhadap Kadar Karbon Monoksida CO Gas Buang Pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003 Faktor A. Tabel 11 menunjukkan bahwa F observasi = 1152,35 dan F tabel = 7,82 sehingga F observasi F tabel . Kesimpulannya adalah ada perbedaan pengaruh antara jenis sistem pengapian CDI AC-CDI dan DC-CDI terhadap kadar karbon monoksida CO gas buang pada sepeda motor Honda Supra tahun 2003, jadi hipotesis pertama dapat diterima. b. Perbedaan Pengaruh Jenis Bensin Premium, Pertamax dan Pertamax Plus Terhadap Kadar Karbon Monoksida CO Gas Buang Pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003 Faktor B. Tabel 11 menunjukkan bahwa F observasi = 374,54 dan F tabel 5,61, sehingga F observasi F tabel . Kesimpulannya adalah ada perbedaan pengaruh antara jenis bensin terhadap kadar karbon monoksida CO gas buang pada sepeda motor Honda Supra tahun 2003, jadi hipotesis kedua dapat diterima. c. Perbedaan Pengaruh Bersama Interaksi Antara Jenis Sistem Pengapian CDI AC-CDI dan DC-CDI dan Jenis Bensin Premium, Pertamax dan Pertamax Plus Terhadap Kadar Karbon Monoksida CO Gas Buang Pada Sepeda Motor Honda Supra Tahun 2003. Tabel 11 menunjukkan bahwa F observasi = 118,97 dan F tabel = 5,61, sehingga F observasi F tabel . Kesimpulannya adalah ada perbedaan pengaruh bersama interaksi antara jenis sistem pengapian dan jenis bensin terhadap kadar karbon monoksida CO gas buang pada sepeda motor Honda Supra tahun 2003, jadi hipotesis ketiga dapat diterima. Hasil Komparasi Ganda Pasca Anava Dua Jalan Setelah dilakukan perhitungan analisis data dengan menggunakan analisa variansi dua jalan untuk melihat perbedaan reratanya agar menjadi lebih jelas, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda. Komparasi ganda setelah anava dua jalan yang dilakukan di sini adalah dengan menggunakan Uji Scheffe untuk analisa varians dua jalan. Rataan masing-masing komparasi ganda pasca anava dapat diperiksa pada lampiran hasil perhitungan Uji Scheffe untuk analisis variansi dua jalan yakni pada Tabel 12, 13, 14 dan 15. Tabel 12. Hasil Komparasi Rataan Antar Baris Jenis Sistem Pengapian