PERAN KEPALA KELURAHAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan )

PERAN KEPALA KELURAHAN
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan )

TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Sosiologi

Oleh :
MURODI YAHYA KASANI
NIM. 09250087

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

TESIS
PERAN KEPALA KELURAHAN
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan )


Disusun oleh :
MURODI YAHYA KASANI
NIM. 09250087

Telah disetujui
Tanggal 26 - Juli - 2011

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Drs. Sugeng Pujilaksono, M.Si

R. Afri Handoko , M.Si

Direktur
Program Pascasarjana

Ketua Program Studi
Magister Sosiologi


Dr. Latipun, M.Kes

Dr. Vina Salviana DS, Msi

ii

TESIS
PERAN KEPALA KELURAHAN
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan )

Disusun oleh :
MURODI YAHYA KASANI
NIM. 09250087

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal :
30 Juli 2011


SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua

: Drs. Sugeng Pujilaksono, M.Si

--------------------------

Sekretaris

: R. Afri Handoko , M.Si

--------------------------

Penguji I

: Prof. Dr. Jabal Tarik I, M.Si.

--------------------------


Penguji II

: Dr. Vina Salviana DS, Msi.

--------------------------

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama

: Murodi Yahya Kasani

NIM

: 09250087

Program Studi


: Magister Sosiologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Tesis dengan judul : ” Peran Kepala Kelurahan dalam Pemberdayaan
Masyarakat; Studi di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten
Magetan adalah karya saya, dan dalam naskah tesis ini tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat
yang ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian atau keseluruhan,
kecuali yang secara tertu;is dikutip dalam naskah ini dan disebutkan sumber
kutipannya dan tertulis di daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsurunsur Plagiasi, saya bersedia Tesis ini digugurkan dan Gelar Akademik yang
telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan Hak Bebas
Royalty Non Eksklusif.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang,

Yang Menyatakan

Murodi Yahya Kasani

iv

MOTTO

Mengacalah pada air, setetes demi seteses
Dapat menghancurkan batu pualam

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tulisan ini kupersembahkan untuk

”Istriku dan anak-anakku tercinta
yang telah memberikan motivasi, inspirasi bagi tesis ini”


vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan penelitian berupa tesis dengan judul Peran Kepala Kelurahan dalam
Pemberdayaan Masyarakat; Studi di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten
Magetan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang
telah memberikan bantuan secara moral maupun material. Oleh sebab itu dalam
kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang setinggitingginya kepada :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
2. Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dr.Vina Salviana DS, MSi. selaku Ketua Program Magister Sosiologi
Universitas Muhammadiyah Malang
4. Drs. Sugeng Puji Laksono, MSi, selaku pembimbing pertama
5. R. Afri Handoko, MSi, selaku pembimbing kedua.
6. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Malang


vii

7. Kepala Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.beserta
perangkatnya.
8. Masyarakat Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu.
Di samping itu, penulis juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga masih terdapat beberapa kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan penulis, dan juga waktu. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya, semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,
terutama para pemerhati sosiologi budaya..

Malang, 29 Juli 2011

Penulis

viii


ABSTRAKSI

MURODI YAHYA KASANI, Peran Kepala Kelurahan dalam Pemberdayaan
Masyarakat; Studi di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.
KATA KUNCI : Perubahan status desa menjadi kelurahan, Peran Kepala Kelurahan,
Pemberdayaan Masyarakat.
Perubahan status desa menjadi kelurahan menuntut adanya penyesuaian
perangkat dari perangkat desa menjadi perangkat kelurahan karena dalam kedua sistem
pemerintahan itu walaupun setara tetapi komponen-komponen yang ada dalam
birokrasinya berbeda. Satu masalah yang dapat muncul adalah bahwa dalam
masyarakat desa, posisi atau jabatan kepala desa dianggap sangat strategi dan prestisius
yang memiliki status sosial terhormat. Karena jabatan Kepala Desa dilaksanakan
melalui pemilihan langsung, tentu akan menempatkan posisinye sebagai pemimpin yang
dikehendaki rakyat dan sekaligus memberikan dampak yang cukup luas dalam
menjalankan perannya menjalankan roda pemerintahan desa.. Hal ini berbeda dengan
kedudukan Kepala Kelurahan, yang merupakan jabatan struktural di lingkungan
Pemerintah Daerah. Jabatan Kepala kelurahan yang ditunjuk langsung oleh Bupati, dan
ia adalah seorang pegawai negeri sipil, dalam arti bukan pilihan rakyat. Hal itu, tentu
ada perbedaan sikap yang sangat prinsip bagi masyarakat desa dalam memaknai
kedudukan kepada desa dengan kepala kelurahan. Dimungkinkan bahwa dalam

menjalankan fungsi dan perannya, kepala keluarahan akan mengalami banyak
hambatan.
Banyaknya hambatan kepala kelurahan dalam menjalankan roda
pemerintahannya tersebut didasarkan pada asumsi bahwa perubahan desa menjadi
kelurahan berakibat pula pada perubahan sosial yang di antaranya menyangkut sitem
pemerintahan, pengawasan, pola kepemimpinan dan struktur masyarakat. Sebagaimana
diatur dalam pasal 9 dan pasal 10 Kemendagri No 28 Tahun 2006, bahwa salah satu
syarat perubahan desa menjadi kelurahan adalah perubahan kondisi sosial masyarakat
dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan jasa. Demikian juga halnya dengan
pemberhentian BPD, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
kinerja kepala kelurahan. Dengan demikian, dapatlah diartikan bahwa perubahan desa
menjadi kelurahan, merupakan upaya perubahan dari masyarakat tradisional (desa)
menjadi masyarakat modern (kota).

ix

Permasalahan inilah yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan tenatang peran kepala kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat, dan
sekaligus faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan peran tersebut
dalam upaya memberdayakan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kualitatif. Hal itu dimaksudkan untuk dapat mengungkap makna,
sikap, keyakinan dan harapan dari masing-masing individu-individu masyarakat, yang
berhubungan dengan permasalahan penelitian ini. Dalam mengumpulkan data
digunakan metode observasi, wawancara mendalan dan studi dokumentasi. Sedangkan
metode analisis data adalah metode diskriptif, yaitu cara menganalisis data dengan
melakukan interpretasi data-data yang berupa kata-kata yang dipadukan dengan data
hasil observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peran kepala kelurahan Tebon dalam
pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan jalan memaksimalkan tugas dan fungsinya
sebagai pemimpin kelurahan dengan baik. Langkah-langkah yang dilakukan kepala
kelurahan dalam upaya pemberdayaan masyarakat adalah dengan membentuk Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat, melakukan rembug lingkungan secara terprogram,
melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat, melakukan rembug kelurahan secara
periodik dan memanfaatkan potensi yang ada di dalam masyarakatnya.

x

ABSTRACT

MURODI YAHYA KASANI, The Role of Head of ‘Kelurahan’ in Society
Empowerment; A Study in Tebon Village, Barat District, Magetan Regency.
KEYWORDS: Status change from ‘desa’ into ‘kelurahan’, the role of the Head of
‘Kelurahan’, Society Empowerment.
The status change from ‘desa’ [village administration in rural areas] into
‘kelurahan’ [village administration in town or urban areas] demands the adaptation of
officials from ‘desa’ officials to ‘kelurahan’ officials, because in both administration
systems, although they are of the same level, the existing components in their
bureaucracy are different. One problem that may arise is that in village society the
position or occupation of a village chief is considered very strategic and prestigious
which has a respected social status. Because the position of ‘kepala desa’ (village chief)
is assumed through direct election, it will surely place his position as the leader wanted
by the village people and also gives quite vast impact in carrying out his role in
executing the village administration. This is different from the position of the Head of
‘Kelurahan’, which is a structural position in a local government. The position of a
Head of ‘Kelurahan’, which is a direct appointment by a Regent (Mayor) and a civil
servant, means that he is not a village chief elect. In this case, surely there is a different
attitude which is very principle to the village society in giving the meaning of the
position of a village chief and a head of a ‘kelurahan’. It is possible that in carrying out
his function and roles, a head of a ‘kelurahan’ will encounter a lot of obstacles.
The numerous obstacles for a head of ‘kelurahan’ to carry out his village
administration are based on the assumption that the change of a ‘desa’ administration to
a ‘kelurahan’ administration also has consequences to social change, which some of
them pertain administration system, supervision, leadership patterns, and social
structure. As regulated in the Clause 9 and Clause 10 of Ministerial Regulation of the
Ministry of Home Affairs No 28, year 2006, that one of the conditions of the change
from ‘desa’ administration into ‘kelurahan’ administration is the change of social
condition from the agricultural society into industrial and service society. By the same
way, the termination of Village Representative Body, either directly or indirectly, will
influence the performance of a head of ‘kelurahan’. Thus, it can be meant that the
change from a ‘desa’ administration into ‘keluarahan’ administration is a change effort
from traditional society (‘desa’ or village) into modern society (town, urban).

xi

This is an interesting problem for research. The research has the purpose to
describe the role of a head of ‘kelurahan’ in society empowerment and also impediment
and supporting factors in carrying out the role in the efforts of empowering the society.
The approach used in this research is qualitative approach. That is meant to be able to
reveal the meaning, attitude, faith and expectation of each individual in the society
related to the problem of this research. In collecting the data, the researcher used the
observation method, intense interviews, and documentation study, while data analysis
method used is descriptive method, namely the way of analyzing data is by making data
interpretation in the form of words combined with data of observation results and
documentation.
The result of the research shows that the role of the Head of ‘Kelurahan’ of
Tebon Village in empowering the society is done by maximizing the duty and function
as the Head of ‘Kelurahan’ well. The steps done by the Head of ‘Kelurahan’ in
empowering the society are by establishing Society Empowerment Institution, holding
neighborhood meeting regularly, coordinating with prominent figures in the society,
holding a periodical meeting with ‘kelurahan’ people, and making use of the available
potency in his society environment.

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................

vi

KATA PENGANTAR .................................................................................

vii

ABSTRAKSI ...............................................................................................

ix

ABSTRACT .................................................................................................

xi

DAFTAR ISI ..................................................................................... ...........

xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................

1

B. Rumusan Masalah ........................................................................

7

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

xiii

A. Kajian Pustaka ..............................................................................

9

1. Perubahan Sosial ...............................................................

9

2. Kepemimpinan Lokal..........................................................

12

3. Pemimpin Dalam Tinjauan Sosiologi ................................

21

4. Partisipasi Masyarakat .......... .............................................

25

5. Pemberdayaan Masyarakat..................................................

30

6. Peran Pemimpin Perspektif Sosiologi.................................

37

7. Peran dalam Perspektif Sosiologi........................................

42

B. Landasan Teori ..............................................................................

44

1. Teori Struktural Fungsional ...............................................

44

BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ....................................................................

50

B. Penentuan Lokasi Penelitian...........................................................

51

C. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................

51

D. Metode Keabsahan Data................................................................

53

E. Metode Analisis Data......................................................................

55

BAB IV PROFIL DAERAH PENELITIAN
A. Sejarah terbentuknya Kelurahan Tebon

.....................................

56

B. Letak dan keadaan alam Kelurahan Tebon..........................................

56

B. Jumlah Penduduk dan Mata Pencaharian..........................................

57

C. Tingkat Pendidikan ..........................................................................

59

D. Sosial Budaya ............................................................ ......................

61

xiv

E. Pemerintahan Desa ................................. ..........................................

61

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian Data ............................................................…..................

63

1. Tanggapan Masyarakat atas perubahan status Desa
Tebon menjadi Kelurahan .................................................

63

2. Tanggapan masyarakat atas kinerja kelurahan ......................

66

3. Peran Kepala Kelurahan Dalam Pemberdayaan
Masyarakat ........................................................................

70

a. Upaya Kepala Kelurahan dalam mengetahui
Karakteristik masyarakat ...................................

71

b. Upaya Kepala Kelurahan dalam mencari dukungan
Tokoh masyarakat .............................................

73

c. Upaya Kepala kelurahan dalam menggali aspirasi
dan mengetahi keluhan masyarakat ..................

75

B. Analisis Data .......................................................... .........................

77

1. Peran kepala kelurahan Tebon dalam pemberdayaan
Masyarakat ....................................................................

77

2. Faktor-faktor yang menghambat dan mendukung
Peran Kepala kelurahan dalam pemberdayaan
Masyarakat .....................................................................

84

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................

88

B. Saran-saran ....................................................................................

90

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Lampiran Biodata Informan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1

: Kesejahteraan Keluarga di Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat,
Kabupaten Magetan Tahun 2001

Tabel 2

: Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat,
Kabupaten Magetan Tahun 2011

Tabel 3

: Struktur Pemerintahan Kelurahan tebon, Kecamatan Barat, Kabupaten
Magetan

xvi

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN (Studi pada Kelurahan Pandanwangi Kota Malang)

0 7 2

PERAN TIM PENGGERAK PKK DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi di Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan)

1 27 13

Peran ninik mamak Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Kelurahan Siaga di Kota Payakumbuh. Studi Kasus di Kelurahan Koto Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat, Kelurahan Padang Kaduduk Kecamatan Payakumbuh Utara dan Kelurahan Balai Jaring Kecamata

0 0 6

Pengelolaan Retribusi Parkir untuk Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung).

5 27 58

Analisis Peran Stakeholder dalam Program Dana Pembangunan Kelurahan di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari IMG 20160520 0001

0 0 1

PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN (DI KELURAHAN MALUHU KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Heru Arnanda

0 0 9

Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Perpustakaan Kelurahan di Kelurahan Panularan Kota Surakarta

0 0 198

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN BACIRO, KECAMATAN GONDOKUSUMAN, KOTA YOGYAKARTA

0 0 8

STUDI KOMPARATIF PERAN LPMK (LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN) DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN TAHUN 2015 DI KELURAHAN BENDUNGAN DAN KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN

1 1 202