VIGILANCE DITINJAU DARI PERBEDAAN SHIFT KERJA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini sudah banyak terdapat berbagai macam jenis pekerjaan yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan, yang mana perusahaan tersebut bersaing untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan konsumen, karena adanya target yang harus
dicapai maka perusahaan – perusahaan itu membutuhkan karyawan yang
mempunyai bakat yang sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang di miliki atau
yang sudah di tetapkan sebagai kriteria yang akan di rekrut oleh perusahaan dan
juga membutuhkan lebih banyak karyawan yang dibutuhkan untuk bisa cepat
menyelesaikan suatu produknya, jika dilakukan secara terus menerus akan
mendapatkan penghematan yang produktif (Kussriyanto, 1993). Maka dari pada
itu dalam pekerjaan yang membutuhkan hasil yang memuaskan dan tepat pada
waktunya perusahaan menerapkan sistem kerja bergilir (shift) selama 24 jam
secara beraturan setiap hari untuk bisa meningkatkan produktivitas. Tidak hanya
perusahaan saja yang membutuhkan waktu 24 jam bekerja, seperti halnya pada
bidang transportasi, misalnya dalam dunia penerbangan diperlukan operator yang
dapat mengawasi radar secara bergiliran selama 24 jam. Dan juga rumah sakit
yang harus selalu siap ketika dibutuhkan, demikian pula dinas kebakaran dan
polisi. Tak jarang jika para pekerja mau melakukannya, karena mereka ingin
memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Menurut Riggio (1998) dalam penelitian Susetiadi alasan perusahaan
menggunakan shift adalah a. banyak perusahaan berorientasi bahwa perusahaan
harus beroperasi sepanjang waktu untuk dapat memenuhi barang atau jasa yang
mereka hasilkan, hal ini memerlukan 3 jam waktu bekerja; b. beberapa jadwal
kerja yang fleksibel memiliki kemajuan dalam usaha untuk mendorong para
karyawan dalam mengontrol perencanaan dan waktu dalam kehidupan sehari hari
mereka bekerja. Pada dasarnya shift kerja di perusahaan dilakukan untuk
mendapatkan tingkat produktifitas tinggi. Dan menurut Glueck (1982) dalam
Winarsunu menyatakan adanya beberapa alasan mengapa suatau organisasi atau
1

2

perusahaan menggunakan jadwal kerja (shift), yaitu: a. kemajuan teknologi, pada
proses industri yang berkesinambungan seperti pada perusahaan minyak, kimia
dimana mesin – mesin tidak dapat sewaktu – waktu dihentikan tanpa
menimbulkan kerugian biaya; b. alasan ekonomi, biaya peralatan yang harus
dikeluarkan, jika hanya satu shift mungkin terlalu mahal; c. permintaan pasar,
yaitu terdapat peningkatan permintaan produk tertentu sehingga dibutuhkan lebih
dari satu shift. Dalam hal ini pembagian shift kerja dibagi menjadi beberapa, ada

yang 2 shift dan ada yang 3, seperti yang dikatakan oleh Kroemer (1994) bahwa
menerangkan shift kerja berarti hadir pada suatu tempat kerja yang sama secara
regular pada waktu yang sama (yang disebut shift kerja kontinyu) atau dengan
waktu yang berbeda – beda (rotasi). Selama bekerja 24 jam itu di bagi menjadi 2
shift masing-masing 10 jam siang dan malam, dan ada pula yang dibagi menjadi
3 shift yaitu pagi, siang dan malam masing-masing 8 jam.
Pekerjaan shift adalah pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja
untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi,
sore dan malam. Jadwal shift kerja yang berlaku sangat bervariasi. Biasanya
adalah shift kerja 8 jam atau 12 jam dalam sehari (Mardi, 2008).
Bekerja pada malam hari akan mengganggu sistem tubuh pada manusia,
terganggunya sistem tubuh manusia disebut dengan circadian rhythms. Circadian
adalah perubahan fungsi – fungsi tubuh pada diri manusia yang terjadi dalam satu
hari. Karena perubahan fungsi – fungsi tubuh tersebut mengikuti satu ritme
tertentu, sehingga perubahan waktu selama 24 jam pada tubuh akan mengalami
gangguan (Tayyari dan Smith, 1997).
Seseorang atau pegawai yang melakukan shift pagi akan bekerja dengan
optimal karena pola tidur dan kehidupannya masih berjalan dengan normal,
mereka merasa segar setelah istirahat yang cukup pada malam harinya,
sedangkan pekerja shift malam dengan situasi dan kondisi yang tidak semestinya

seseorang melakukan pekerjaan, hal itu yang mengakibatkan ketika bekerja pada
malam hari pekerja merasa mengantuk dan yang dilakukan tidak bisa maksimal.

3

Bukan itu saja, ketika mereka bekerja pada shift malam maka kehidupan sehari –
hari dan pola tidurnya tidak normal seperti orang – orang pada umumnya.
Pekerja pada sore hari hampir sama dengan pekerja pada pagi hari seperti
penelitian Monk dan Tepas (1985), dimana pola tidur, makan dan kehidupan
sehari – hari hampir sama dengan orang yang bekerja pada pagi hari namun yang
membedakannya adalah situasi dimana seseorang bisa melakukan aktivitas yang
lain sebelum berangkat bekerja dan setelah pulang kerja bisa langsung
beristirahat. Pekerja yang mendapatkan shift malam, melakukan aktivitas yang
lain sebelum berangkat untuk bekerja tetapi dengan pola tidur yang berbeda
cenderung beraktivitas sedikit bahkan terkadang malas untuk melakukan apa –
apa karena mereka membutuhkan tidur yang cukup di bandingkan dengan
seseorang yang bekerja pada sore hari. Sehingga tidak adanya kesamaan atara
kehidupan sehari – hari saat bekerja pada pagi dan malam hari maka dampak
yang mereka dapat juga akan berbeda.
Bekerja pada malam hari, membuat semua fungsi tubuh akan menurun

sehingga akan menimbulkan rasa kantuk. Hal ini didukung oleh kondisi alam
seperti adanya siang dan malam. Kondisi tubuh yang sudah terpola ini tentunya
sulit untuk diubah. Oleh karena itu apabila tubuh dituntut untuk bekerja pada
malam hari, tentunya perlu penyesuaian dan pengaturan jadwal kerja yang tepat
sehingga para pekerja tetap dapat berprestasi secara optimal (Grandjean, 1993).
Menurut Monk dan Folkard (1983) ada tiga faktor yang harus baik keadaanya
agar dapat berhasil menghadapi kerja shift: tidur, kehidupan sosial dan keluarga,
dan ritme circadian. Faktor – faktor tersebut saling berkaitan, sehingga jika salah
satu tidak terlaksana maka dapat membatalkan efek positif dari keberhasilan yang
telah di capai dengan kedua faktor lain.
Penggunaan sistem kerja gilir (shift kerja) bagi karyawan bisa
meningkatkan pendapatan, memberikan lingkungan kerja yang sepi, atau bagi
pasangan yang keduanya bekerja, mereka dapat bergantian menjaga anak – anak
mereka (Saskatchewan labour, 2001). Adanya pembagian shift tidak hanya
menguntungkan bagi pihak perusahaan atau lembaga karena bisa mencapai target

4

sehingga produktivitas dalam perusahaan tersebut meningkat, tetapi dampak
sistem shift membuat perusahaan juga rugi karena pegawai yang bekerja pada

malam hari mempunyai masalah kesehatan sehingga peningkatan ketidak hadiran
(absenteeism) para pekerja tinggi dan beresiko terjadinya kecelakaan kerja
(Rogers, Roberts, & Dawson, 1997).
Penelitian menunjukkan bahwa kerja shift merupakan sumber utama dari
stress bagi para pekerja pabrik (Monk & Tepas, 1985). Para pekerja shift malam
lebih sering mengeluh tentang kelelahan dan gangguan perut dari pada shift para
pekerja pagi atau siang dan dampak pekerja shift terhadap kebiasaan makan yang
mungkin menyebabkan gangguan – gangguan perut.
Di jelaskan juga dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Wiley –
Blackwell atas nama Asosiasi Amerika dan Masyrakat Neorologis. Bahwa shift
kerja pada malam hari meningkatkan banyak resiko, seperti penyakit
kardiovaskular, gangguan tiroid, kanker dan gangguan sirkadian. Gangguan
sirkadian ini diyakini mengganggu sekresi dan meningkatkan respon inflamasi.
Gangguan dalam inflamasi berpengaruh sangat penting dalam lingkungan,
sehingga memiliki resiko kurang tidur pada penderita.
Jika seseorang dibandingkan saat bekerja shift malam dengan orang yang
bekerja pada shift pagi maka akan menimbulkan perbedaan yang cukup jelas,
yang mana perbedaan itu terlihat karena pada shift malam, tidur mereka akan
berubah pada awalnya normal (malam hari) menjadi tidak normal, maksudnya
ialah orang yang bekerja pada shift malam akan beristirahat atau tidur pada pagi

hari sehingga tidur malam bagi para pekerja yang mendapatkan shift malam itu
adalah di pagi hari, karena adanya perubahan tersebut menimbulkan kurangnya
istirahat pada pekerja dengan jam kerja malam. Hal ini disebabkan saat tidur pada
pagi hari mereka akan terganggu dengan aktifitas orang – orang disekitarnya
ataupun keluarganya. Sehingga di saat malam hari bekerja hasil yang di dapat
tidak maksimal karena dia akan lelah atau kecapean dan akan menimbulkan
berkurang vigilance.

5

Vigilance sendiri biasanya juga disebut dengan kata kewaspadaan karena
banyak penelitian yang menggunakan kata kewaspadaan dalam penelitian mereka
dan juga tidak sedikit pula yang menggunakan istilah vigilance, peneliti sekarang
menggunakan kata vigilance yang mana artinya proses kesiapsiagaan yang
dilengkapi dengan berbagai macam informasi dan adanya respon yang cepat
untuk mengatasi masalah yang terjadi (Nurmianto, 1996).
Dalam penelitian efek performansi Bjerner dkk (2008) mengobservasi
kesalahan yang lebih tinggi secara bermakna dilakukan oleh pembaca materan di
perusahaan gas pada shift malam. Monk dan Embrey menyatakan bahwa
kebanyakan dari efek ini akibat kurangnya vigilance pekerja pada waktu shift

malam.
Kurang tidur karena menjalankan shift malam bisa mengakibatkan
kelelahan yang menimbulkan menurunnya vigilance (kewaspadaan) dan bisa
menimbulkan kecelakaan pada pekerja, sehingga merugikan bagi pihak
perusahaan karena produktivitas yang dihasilkan juga tidak memenuhi standart
yang di inginkan. Anastasi (1989) menjelaskan bahwa seseorang yang terserang
rasa lelah akan mengalami suatu keadaan dimana perhatiannya berkurang dan
ketidakajegan dalam melaksanakan pekerjaan yang nantinya akan berakibat pada
tingkat kesalahan dan kerusakan serta menjurus kearah kecelakaan kerja.
Adnan (2002) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kinerja menurun
selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis dan efek
psikososial. Kinerja dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun yang
berpengaruh terhadap perilaku vigilance pekerjaan seperti kualitas kendali dan
pemantauan. Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja yang dilakukan Smith dkk, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling
tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah
kecelakaan 0,69% per tenaga kerja.
Seperti halnya dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh Endah
Sriwahyuni (2003) pada sebuah rumas sakit “x” di Jakarta mengenai penurunan
vigilance perawat dengan kerja bergilir (shift), di dapat informasi mengenai


6

faktor dari dampak kerja pada shift terutama pada malam hari adalah gangguan
circadian ritme yang menyebabkan gangguan pada pola tidur, kekurangan tidur
dan kelelahan yang berakibat terjadinya penurunan vigilance. Karena terdapat
kesalahan pemberian obat ketika perawat mendapatkan shift malam.
Hasil penelitian dengan ukuran performansi percent correct dan RTCA
(Reaction Time for Correct Answer) menunjukkan terdapat penurunan tingkat
vigilance (kewaspadaan) operator terutama pada shift malam, namun dari data
yang diperoleh menunjukkan dengan masa kerja yang lama maka lebih cepat
berfikir dan ketepatan dalam menjawab soal menurun. Secara umum tingkat
kewaspadaan responden pria lebih baik pada jenis soal simultaneous task
(pekerjaan yang membutuhkan ketelitian) dibandingkan pada successive task
(pekerjaan yang membutuhkan daya ingat). Faktor shift secara signifikan sangat
mempengaruhi tingkat vigilance. Karena itu manusia diatur untuk bekerja pada
pagi hari sampai sore dan istirihat pada malam hari untuk bisa mengembalikan
daya tubuh, karena semua manusia ketika malam hari mereka tidur tetapi ketika
ada manusia yang berbeda pola hidupnya seperti terkena shift malam untuk
bekerja pola hidupnya tidak akan teratur seperti orang – orang yang bekerja pada

pagi hari. Banyak jadwal kerja pagi dan malam hari di berikan dengan sistem
rotasi,

akibatnya

ritme

sirkadian

jarang

memiliki

kesempatan

untuk

menyingkronkan kembali ritmenya (Carole W & Carol T, 2007:154).
Pada dasarnya sekarang ini pekerja tidak seharusnya dituntut untuk
bekerja pada malam hari karena tidak sesuai dengan kehidupan sehari - harinya,

dan sebenarnya manusia itu dilahirkan untuk menjadi makhluk siang hari, artinya
manusia bangun dan beraktifitas pada siang hari, dan tidur atau beristirahat pada
malam hari. Hal tersebut diperkuat oleh Al-Quran. Yang mana didalam Al-Quran
dijelaskan dalam surat An Naba’ (ayat 8-10) yang artinya, dan kami jadikan
tidurmu untuk istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan kami
jadikan siang untuk mencari penghidupan.
Dari uraian diatas menjelaskan bahwa shift kerja mempunyai dampak
terutama pada pekerja shift malam, yang salah satunya mengakibatkan

7

kecelakaan kerja akibat kelelahan saat bekerja sehingga berdampak kemenurunya
vigilance. Sehingga peneliti ingin meneliti apakah ada perbedaan vigilance
antara shift pagi dengan shift malam, dengan menggunakan metode
eksperimen.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan vigilance antara shift pagi dengan shift malam.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan vigilance antara shift pagi dengan
shift malam.

D. Manfaat Peneliti
1. Praktis
Perusahaan juga bisa mengatur waktu para karyawan yang sesuai agar
kehidupan sehari – hari karyawan bisa teratur dan hasil yang diberikan pada
perusahaan bisa optimal. Dan juga untuk mengantisipasi adanya kecelakaan
akibat vigilance ketika bekerja.
2. Teoritis
Untuk menambah atau mengembangkan konsep – konsep teori yang
mendukung dalam perkembangan psikologi industri dan organisasi.

VIGILANCE DITINJAU DARI PERBEDAAN SHIFT KERJA

SKRIPSI

Oleh:
Frisca Vira Diba
08810085

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

VIGILANCE DITINJAU DARI PERBEDAAN SHIFT KERJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu
persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh :
Frisca Vira Diba
08810085

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi

: Vigilance Ditinjau dari Perbedaan Shift Kerja

2. Nama Peneliti

: Frisca Vira Diba

3. NIM

: 08810085

4. Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

5. Waktu Penelitian

: 11 Juni - !7 Juni 2012

6. Tanggal Ujian

: 3 Agustus 2012

Malang, 10 September 2012

Pembimbing I

Pembimbing II

Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si

Yuni Nurhamida S.Psi, M.Si

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama

: Frisca Vira Diba

Nim

: 08810085

Fakultas / Jurusan

: Psikologi

PerguruanTinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul :
Vigilance Ditinjau dari Perbedaan Shift Kerja
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar - benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui

Malang, 13 September 2012

Pembantu Dekan 1

Yang Menyatakan,

Yudi Suharsono, S.psi, M.Si

Frisca Vira Diba

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul ”Vigilance Ditinjau dari Perbedaan shift kerja”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Cahyaning Suryaningrum M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah
sabar dalam membimbing, teliti dalam memberi masukan dan arahan kepada
penulis demi kesempurnaan skripsi yang dikerjakan ini.
3. Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah sabar dan
teliti dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat berguna
hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ibu Hudaniah, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi
pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
5. Bapak Ali Masduki M.Pd selaku kepala SMA Muhammadiyah Nganjuk
6. Bapak Andik Joko S.Pd selaku pembina kesiswaan dan wakil kepala SMA
Muhammadiyang Nganjuk
7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan do’a dan memberikan dukungan
dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan balas jasa apapun kepada
peneliti.
8. Kakak – kakak saya yang telah membantu dari pertama kuliah sampai sekarang
9. Subyek penelitian yang telah bersedia membantu dalam penelitian.
10. Teman-teman dekat saya, yang selama ini selalu mendukung, dan memotivasi
saya untuk lebih baik lagi

i

11. Semua teman-teman Psikologi 2008, yang mana peneliti tidak bisa sebutkan
karena terlalu banyak, dimana kita telah melalui waktu dari awal kuliah sampai
menyelesaikan tugas akhir dengan saling mendukung dan membantu satu sama
lain
12. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini akan tetapi
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini,
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat peneliti
harapkan. Meski demikian, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 13 September 2012
Peneliti
Frisca Vira Diba

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................

i

INTISARI ..........................................................................................................

iii

ABSTRACT .......................................................................................................

iv

DAFTAR ISI.......................................................................................................

v

DAFTAR TABEL............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1

A. Latar Belakang ...............................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................

7

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

7

D. Manfaat Penelitian .........................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................

8

A. Vigilance ........................................................................................

8

1. Definisi Vigilance ....................................................................

8

2. Tingkat Vigilance ....................................................................

8

3. Faktor yang Mempengaruhi Vigilance ....................................

9

B. Shift Kerja ...................................................................................... 12
1. Definisi Shift Kerja .................................................................. 12
2. Circadian Rhythms .................................................................. 13
3. Sistem Shift Kerja .................................................................... 16
4. Alasan Perusahaan Menggunakan Shift Kerja......................... 16
5. Dampak Shift Kerja ................................................................. 17
6. Pengaturan Shift Kerja yang Baik ........................................... 19
C. Perbedaan Vigilance ditinjau dari Shift Kerja ............................... 20
D. Kerangka Berfikir .......................................................................... 21
E.

Hipotesis ........................................................................................ 21

iii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 22
A. Rancangan Penelitian ..................................................................... 22
B. Variabel Penelitian ......................................................................... 23
1. Variabel Penelitian ................................................................... 23
2. Kontrol terhadap variabel Ekstraneous ............................... .... 24
C. Definisi Operasional ...................................................................... 24
D. Partisipan ...................................................................................... 25
E.

Prosedur dan Instrument Penelitian ............................................... 26
1. Prosedur Penelitian .................................................................. 26
2. Instrumen Pengukuran ............................................................. 27

F.

Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 28

G. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 28
1. Validitas ................................................................................... 28
2. Reliabilitas ............................................................................... 30
H. Analisa Data ................................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 33
A. Identitas Subyek ............................................................................. 33
B. Deskripsi Data ............................................................................... 33
C. Analisa Data .................................................................................. 34
D. Pembahasan ................................................................................... 35
E.

Keterbatasan Penelitian.................................................................. 38

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 39
A. Kesimpulan .................................................................................... 39
B. Saran .............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40
LAMPIRAN ..................................................................................................... 42

iv

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5

Halaman

: Waktu dan Pelaksanaan ..............................................................
: Rangkuman Validitas .................................................................
: Identitas Subyek .........................................................................
: Score Kelompok Penelitian Eksperimen ....................................
: Hasil t - tes antar Kelompok Eksperimen Pagi dan Malam ........

v

28
30
33
33
34

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar

Halaman

Gambar 1: Kerangka Pikiran ......................................................................... 21
Gambar 2: Rancangan Eksperimen ............................................................... 23

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6

: Modul Eksperimen
: Angket (Insomnia dan Buta Warna)
: Surat izin penelitian
: Data penelitian Vigilance
: Reliabilitas dan validitas Vigilance
: Hasil Penelitian Subyek

vii

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, A. 1989. Bidang-bidang psikologi terapan. Jakarta : Rajawali Pers.
Anoraga, P. 2009. Psikologi kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. sikap manusia : teori dan pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Backner, D.N. 1963. Theory of vigilance. On-Line: www.questia.com.
Berry, L.M and Houston, J.P. 1993. Psychology at work. United States of America :
Brown Communications. Inc
Kartono, K. 1985. Psikologi social untuk menejemen, perusahaan, dan industry.
Jakarta: Rajawali Pers.
Kerlinger, 2000. Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Kussriyanto, B. 1993. Meningkatkan produktifitas karyawan. Jakarta : PT Pustaka
Binaman Pressindo
Latipun. 2002. Psikologi ekperimen. Malang : UMM press
Mas’ud, I. 2001. Persepsi kerja otak. Malang : Universitas Brawijaya Malang
Maurits, S.M. & Widodo, D.I. (2008) Faktor dan penjadualan shift kerja, 13, 2, 1122.
Mahardi, E. F. 2012. Produktivitas karyawan ditinjau dari pembagian shift kerja.
Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi tidak
diterbitkan
Mueller, D. J. 1992. Mengukur sikap sosial. Jakarta : Radar Jaya Offset.
Munandar, A. S. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Nurmianto, E. 1996. Ergonomic, konsep dasar dan aplikasinya. Surabaya: Guna
Widya
Pratiwi, N. Hubungan antara Kelelahan kerja dengan vigilance pada karyawan
bagian produksi PT. pndadi persero turen-Malang. Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Prayudi, A. 2006. Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor yang
mempengaruhi pada sopir truk huling shift siang dan malam kontraktor
tambang batubara. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Skripsi

41

Senati, L. Yulianto, A. & Setiadi, B.N. 2005. Psikologi ekperimen. Jakarta : PT
Indeks Gramedia
Simanjuntak, J. Payaman. 1998. Pengantar ekonomi sumber daya manusia edisi
kedua. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Suaratma, E 2010. Pengaruh kemasan terhadap persepsi rasa pada produk minuman.
Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi tidak
diterbitkan.
Susetiadi, R. 2003. Perbidaan prilaku berbahaya ditinjau dari system kerja bergilir.
Fakultas Psikologi. Universitass Muhammadiyah Malang. Sripsi tidak
diterbitkan.
Wade, C., & Travis, C, 2007. Psikologi edisi sembilan. Jakarta: Erlangga.
Winarsunu, T. 2002. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang:
UMM Press.
Winarsunu, T. 2008. Psikologi keselamatan kerja. Malang: UMM Press.
Zechmeiter, J. S, Zechmeiter, E, B & Shaughnessy, J. J. 2001. Essentials Of
Research Methods in Psychology. New York : McGraw-Hill Companiss.

42