Mepertahankan Kesegaran Ikan Nila

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
perikanan.umm.ac.id

Mepertahankan Kesegaran Ikan Nila
Tanggal: 2012-11-13
Ikan Nila segar

Ikan nila merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Kerusakan daging ikan setelah
ikan dipanen disebabkan oleh tiga penyebab pokok sebagai berikut :
1. Adanya enzim dari dalam tubuh ikan yang menyebabkan daging ikan menjadi busuk.
Kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan enzim ini disebut otolisis.
2. Adanya bakteri pembusuk dari luar tubuh ikan yang masuk ke dalam jaringan tubuh
ikan mati dan menghancurkannya.
3. Adanya proses kimia di dalam jaringan tubuh ikan yang mulai busuk karena proses
otolisis.
Ketiga penyebab proses pembusukan tersebut dapat berjalan bersama-sama, tumpang
tindih, atau saling memperkuat. Proses pembusukan akan semakin cepat bila suhu
semakin tinggi. Proses pembusukan ikan dapat dihambat bila suhu didinginkan sampai C
atau lebih rendah.
Untuk mempertahankan kesegaran ikan, dapat diterapkan prinsip rantai dingin. Artinya,

setelah ikan dipanen atau ditangkap segera ditampung dan diangkut ke tempat lain untuk
disimpan dan dijajakan. Di dalam rantai tersebut, ikan harus selalu dicampur dengan es.
Jumlah es yang digunakan tergantung pada waktu yang diinginkan. Efektivitas es untuk
mempertahankan kesegaran ikan ditentukan oleh ketahanan es tetap membeku. Seperti
diketahui, es yang mencair bersuhu 00C
Pada tabel berikut disajikan suhu dan jam pencairan es untuk mengawetkan ikan yang
disimpan di dalam styrene box. Angka tersebut diperoleh jika ikan dan es itu disimpan di
dalam boks berinsulais. Jika disimpan di tempat terbuka atau di dalam keranjang
berlubang, tentu es lebih cepat cair sehingga kesegaran ikan tidak dapat dipertahankan.
TABEL TEMPERATUR SAAT PENCAIRAN ES PADA IKAN DALAM STYRENE BOX
Perbandingan Es Mencair
dan Ikan
1 :1
1 :4
1 :6

17
6
5


Lama Es Mencair (jam)
0 – 1,1
2,2 – 4,4
6,6 – 7,7

Suhu ( C)

Es yan
30,00
35,58
70,14

Sistem rantai dingin belum banyak dilaksanakan terutama di tingkat petani atau nelayan,
serta bakul-bakul ikan tradisional. Sistem ini memerlukan biaya yang lebih banyak karena
harus menyediakan es dalam jumlah yang cukup banyak sepanjang rantai perdagangan

page 1 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita

perikanan.umm.ac.id

ikan. Namun, besarnya biaya ini akan tertutupi oleh harga ikan yang akan diperoleh
karena ikan yang tetap segar harganya tinggi.
Sumber: Suyanto, R ,2010 Pembenihan dan Pembesaran Nila, Penebar swadaya.

page 2 / 2