Business Plan Pembudidayaan Ikan Nila

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

BUSINESS PLAN PEMBUDIDAYAAN IKAN NILA

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh:

MAY SUSANTI BR. TUNGKIR 082101017

DIPLOMA III KEUANGAN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan kasih karunia-Nya telah memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Business Plan Pembudidayaan Ikan Nila”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun, guna kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M. Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Seluruh Dosen serta staf dan karyawan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada kedua orangtua tercinta R. Situngkir dan S. Br. Saragih, terima kasih atas segala doa, semangat, materi, terlebih atas pengorbanan yang luar biasa yang diberikan untuk membesarkan dan mendidik penulis, (I LOVE YOU MOMMY & DADDY, YOU ARE THE BEST).

6. Kepada abang penulis Kasito R. Situngkir (tetap semangat dan cepat nyusul ya wisudanya) dan adik penulis Yusniati Br. Tungkir (tetap semangat ya jel, perjuanganmu masih sangat panjang).

7. Sahabat-sahabat terbaik penulis Enteria Sagala (Grey Agave), Hardina S. Silaban (Lautamia), Erika F. Sitepu (Richa Talo Brepha), terima kasih buat semua yang telah kita lalui bersama selama ini. Terima kasih juga buat pengertian yang diberikan kepada ku dengan segala sikap dan sifat ku yang kadang-kadang tidak bisa kalian pahami. Kemanapun nantinya kita melangkah ”hati kita tetap bersama” hehehe.

8. Seluruh anggota HIPEMSIA (Himpunan Pemuda/Pemudi Sipitu Huta se-kota madya Medan dan sekitarnya), terima kasih buat semuanya. Tetap semangat ya kawan-kawan, kita bisa berkembang kalau kita mau, ingat semboyan kita”marsada do tukkot na madear” hehehehe. 9. Teman-teman magang kelompok 7: Bowo, Githa, Elly, Citra, Devi n

Noor. Terima kasih atas waktu yang singkat, namun akan jadi kenangan dalam hidupku.


(5)

10.Kawan-kawan satu kost ku ”Putri Design”: K’Siska, K’Vera, K’Vidya, K’lisda, Richa, Lia, Berta, Beben, terima kasih atas dukungan dan perhatian yang kalian beri.

11.Semua yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak disebutkan satu per satu. Terima kasih buat motivasi dan dukungannya.

. Akhir kata penulis sampaikan, terima kasih. Kiranya semua yang diberikan kepada penulis dibalaskan oleh Tuhan. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak. Tuhan Yesus Memberkati.

Medan, Juni 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.3 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan ... 12

2.2 Biodata Pemilik ... 12

2.3 Struktur Organisasi ... 13

2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang Saham ... 14

2.4Aspek Pasar dan Pemasaran ... 14

2.4.1 Deskripsi Barang/Produk ... 14

2.4.2 Keunggulan Produk ... 16

2.4.3 Gambaran Pasar ... 16

2.4.4 Target/Segmen Pasar ... 17

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 17

2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 18

2.4.7 Strategi Pemasaran ... 18

2.4.7.1 Strategi Produk ... 18

2.4.7.2 Strategi Wilayah Pemasaran ... 18

2.4.7.3 Strategi Promosi ... 19


(7)

2.4.8 Analisis Pesaing ... 19

2.5 Analisis Produksi ... 20

2.5.1 Proses Produksi ... 20

2.5.2 Bahan Baku ... 27

2.6 Analisis SDM ... 28

2.6.1 Analisis Kompetensi Kebutuhan SDM ... 28

2.6.2 Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM ... 29

2.7 Rencana Pengembangan Usaha... 30

2.8 Pemanfaatan IT ... 32

2.9 Analisis Keuangan ... 33

2.9.1 Biaya Investasi ... 34

2.9.2 Biaya Operasional ... 35

Rencana Arus Kas Tahun 2012 ... 36

Rencana Arus Kas Lima Tahun Ke Depan ... 39

Break Even Point... 40

2.10 Analisis Resiko ... 42

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 44

3.2 Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA


(8)

Daftar Tabel

2.3.1 Tabel Susunan Pemilik/Pemegang Saham ... 14

2.4.8 Tabel Analisis Pesaing ... 19

2.5.1 Tabel Proses Produksi ... 20

2.5.2 Tabel Bahan Baku ... 27

2.6.1 Tabel Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM ... 29

2.9.1 Tabel Biaya Investasi ... 34


(9)

Daftar Gambar

2.3 Struktur Organisasi ... 13

2.4.1 Jenis-jenis Ikan Nila ... 15

2.5.1 Proses Produksi ... 21


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Dalam buku Sukirno (2004 : 96) mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan. Pada dasarnya ada du konsep yang mengandung pengertian manajemen yang lebih kompleks. Yang pertama, manajemen sering kali diartikan sebagai perkumpulan manajer-manajer atau pimpinan perusahaan dalam suatu organisasi perusahaan. Yang kedua, istilah manajemen mempunyai arti khusus yang menggambarkan tugas dan tanggung jawab para manajer dalam organisasi. Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan bersama manajer yang lain untuk melakukan perencanaan terhadap perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan, mengorganisasi sumber daya manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaannya.

Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal, yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan


(11)

(directing), dan fungsi pengendalian (controlling). Berikut ini adalah paparan dari fungsi-fungsi manajemen.

1. Perencanaan

Mas’ud (2005:19) mengatakan bahwa perencanaan adalah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan, manajer menetapkan tindakan, cara, waktu dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kopetitif perusahaan. 2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. Pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian dan aktivitas.

3. Pengarahan

Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menetukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam organisasi atau pegawai perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

4. Pengawasan

Sukirno (2004:99) mengatakan bahwa pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan


(12)

jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang paling utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis yang baik merupakan strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan yang hal berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis

2. Menyajikan pendekatan yang dilakukan oleh para wirausaha dalam mengeksploitasi kesempatan tersebut.

3. Mengidentifikan faktor-faktor yang menentukan jika usaha itu berhasil 4. Sebagai alat untuk menaikkan modal keuangan

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang maupun perorangan yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi atau menjual barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnsi atau perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen. Adapun tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan atau balas jasa yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.


(13)

Wirausahaan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Zimmer (2002:4-6) mengatakan bahwa, seorang entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengahadapi resiko dan ketidakpastian dan bertujuan untuk mencapai laba dan pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatnya.

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen dan kepakaran pihak pengelola. Yang menceritakan secara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengelola mencoba member gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan.

Perencanaan usaha mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan, mengurangkan kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

Pemimpin sejati tahu apa yang diperlukan untuk mencapai visi tujuannya sekalipun itu berarti bahwa dia harus menentang arus. Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang patut diikuti oleh semua anggota organisasi, komitmennya terhadap sasaran yang berarti juga terhadap visinya tampak jelas dari tindakan dan


(14)

pernyataan-pernyataan mengenai apa yang harus dilakukan dan mengapa dan siapa yang harus melakukannya.

Indra Ismawan (2007:45) mengatakan bahwa seorang pemimpin visioner memiliki kualitas yang fleksibel pada masalah tertentu. Pemimpin visioner yang sukses selalu menunjukkan sikap-sikap sebagai berikut:

1. Berorientasi pada tindakan nyata dan tidak mencari alasan untuk tidak bertindak

2. Menciptakan dan membentuk perubahan, bukan pasif menerima keadaan 3. Menangkap kesempatan yang ada tanpa mengabaikan perlunya

mengadakan investasi dan membangun masa depan

4. Giat dalam forum kerja yang luas tanpa terfokus pada hasil material

5. Menilai dan menempatkan orang-orang dalam struktur berdasarkan kekuatan, kinerja dan potensi

6. Berpikir positif dan tidak pernah menyerah mencari kesempatan tersembunyi dalam setiap tantangan dan menyadari bahwa keadaannya tidak seburuk atau tidak sebaik yang dibayangkan.

7. Mencari konsensus tanpa takut untuk membuat kesalahan atau tidak toleran terhadap mereka yang membuat konsensus

8. Terus-menerus berkomunikasi untuk mempengaruhi, mendorong, mengkritik, dan mendorong


(15)

Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang tidak banyak, dengan jumlah pekerja yang terbatas. Kegiatannya tersebar di berbagai lapangan usaha, di pedesaan, kota kecil, maupun kota-kota besar. Di kota-kota besar, kegiatan usaha kecil terutama bergerak di sektor jasa seperti perdagangan, pengangkutan, hotel, dan restoran. Dalam lapangan usaha industri pengolahan, kegiatan usaha kecil terutama tertumpu kepada kegiatan industri menghasilkan barang makanan. Di Negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, usaha kecil sangat penting peranannya dalam perekonomian karena mewujudkan kesempatan kerja yang paling besar.

Walaupun begitu peranan usaha kecil ini dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa usaha kecil relatif lebih bertahan dalam menghadapi krisis tersebut, daripada usaha skala besar yang mengalami kebangkrutan.

Pengembangan usaha kecil pada saat ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Pengembangan usaha kecil melalui pendekatan pemberdayaan usaha, perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung. Upaya pengembangan usaha kecil dapat mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, dan juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional


(16)

maupun daerah. Partisipasi pihak terkait perlu terus ditumbuh kembangkan agar usaha kecil bisa lebih bertahan dalam perekonomian nasional.

Di setiap sendi kehidupan, selalu ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan, tergantung kejelian kita. Kadang-kadang ide bisnis datang dari ide yang sepele. Gagasan bisnis yang baik selalu terfokus pada keinginan (wants) atau kebutuhan (needs) masyarakat. Peluang bisnis tidak hanya berasal dari sesuatu yang baik, namun bisa saja muncul dari sesuatu yang buruk. Contohnya, saat kerusuhan missal sedang marak terjadi di negeri ini dan menjadi kecemasan banyak orang, produk asuransi mobil yang menjamin kerusakan menjadi sangat laku.

Kelayakan sebuah ide bisnis harus dikaji dari berbagai segi, yaitu:

1. Segi ekonomis. Segi ini menyangkut aspek-aspek pasar (volume pasar, segmentasi pasar), penjualan (pricing, distribusi, besarnya potongan, market share), biaya produksi dan profit margin, serta modal yang bisa anda kumpulkan.

2. Segi teknis. Dapatkah anda membuat produk tersebut dengan peralatan yang ada? Seberapa besar tingkat kesulitannya? Bagaimana kompetitif melakukan hal yang sama?

3. Segi masa depan produk dan perkembangan selera konsumen. Apakah anda memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk untuk jangka panjang? Apakah sumber daya potensial yang anda miliki bisa memenuhi


(17)

Seperti yang terjadi saat ini, bisnis makanan atau kuliner sangat berkembang. Ini disebabkan karena salah satu kebutuhan pokok manusia adalah makan. Manusia butuh makan. Mungkin memakan masakan yang di masak di rumah setiap saat pasti bosan juga. Manusia mempunyai keinginan yang berbeda, dengan demikian masyarakat mencari makanan yang sesuai dengan keinginannya tadi atau sekarang ini sering kita kenal dengan sebutan wisata kuliner.

Salah satu contoh makanan yang disukai banyak orang adalah ikan. Tapi tidak semua orang suka ikan laut mungkin karena alergi atau memang karena tidak selera. Oleh karena itu masyarakat tersebut akan mencari ikan tawar seperti ikan mas, mujair, nila, lele dan lain-lain yang disajikan dengan dibakar, dipanggang, maupun di goreng saja. Permintaan akan ikan banyak tapi persediaan sedikit. Tidak jarang pelanggan yang merasa kecewa karena menu yang ia sukai sudah habis. Melihat hal di atas, penulis mempunyai rencana untuk melakukan sebuah bisnis yaitu bisnis “PEMBUDIDAYAAN IKAN NILA”. Karena ikan nila banyak diminati atau diinginkan oleh masyarakat dengan secara otomatis ikan nila menjadi kebutuhan masyarakat atau kebutuhan pasar.

Kolam ikan nila “Aurora” adalah perusahaan pembudidayaan kolam ikan yang terletak di daerah Pancur Batu. Lokasi tersebut terletak di daerah persawahan yang system pengairannya di jamin baik sehingga mempermudah dalam proses pembudidayaan ikan nila. Perusahaan kolam ikan nila “Aurora” ini dijalankan oleh May Susanti Br. Tungkir sebagai pimpinan perusahaan dibantu oleh tiga orang staf. Perusahaan kolam ikan nila ini bergerak di bidang usaha pembudidayaan kolam ikan. Khususnya pembudidayaan ikan nila. Seperti yang kita ketahui banyak komoditas perikanan yang ada di Indonesia ini. Walaupun


(18)

ikan nila sampai ke Indonesia baru berkisar 40 tahun tapi sudah dapat dikatakan berprospek cerah karena semakin diminati oleh masyarakat. Walaupun pembudidayaan ikan ini tergolong mudah, namun akhir-akhir ini mengalami banyak masalah seperti yang terjadi di daerah pinggiran danau Toba khususnya Haranggaol dan Tongging beberapa tahun yang lalu. Di daerah itu ikan nila yang dibudidayakan masyarakat mati dalam jumlah yang sangat banyak dan sangat merugikan penduduk. Ikan nila yang sekarang berbeda dengan ikan nila pada zaman dahulu. Kualitasnya semakin menurun akibat keterbatasan pengetahuan dalam mengendalikan genetikannya.

Oleh karena itu, kami sebagai perusahaan pembudidayaan ikan nila akan menawarkan kualitas ikan nila yang bermutu dan murah. Selain itu, produk yang kami tawarkan memiliki keunggulan yakni kualitas ikan dijamin baik dan masih segar karena langsung diambil dari kolam, tidak berbau lumpur, rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sumber protein yang murah dan mudah di dapat.

Adapun target pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan ikan nila ini yaitu pembeli individu (ibu rumah tangga dan konsumen yang gemar memancing), didtributor yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern dan restaurant. Banyaknya penduduk yang membudidayakan ikan nila di daerah Pancur Batu tidak membuat kami pesimis karena fakta membuktikan bahwa ikan nila yang dikonsumsi sehari-hari masih disuplay dari luar daerah Pancur Batu seperti dari pinggiran danau Toba.


(19)

Adapun rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan kolam ikan Aurora ini adalah

1. Strategi pemasaran:

• Pengembangan produk

• Pengembangan wilayah pemasaran • Promosi

• Strategi penetapan harga

2. Pengembangan produksi dengan penambahan kapasitas produksi 3. Penambahan dan pengembangan sumber daya manusia

4. Pemanfaatan tekhnologi informasi

Saya sebagai pemilik telah berkomitmen untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis ini sebaik mugkin sehingga tercapai target dari perusahaan kami yaitu menjadi salah satu perusahaan penyuplai kebutuhan ikan nila di daerah Medan dan luar negeri dengan kualitas baik dan harga yang murah. Saya dengan dibantu tiga staf saya yang memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing menjadikan kami satu tim yang saling melengkapi, membantu, solid, terbuka dan bertanggungjawab dengan sungguh-sungguh akan menjalankan usaha pembudidayaan ikan nila sehingga mencapai target yang diharapkan.


(20)

1.2Tujuan Perencanaan Bisnis

a. Untuk mengembangkan jiwa enterpreneurship bagi penulis

b. Untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar sehingga hasil keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar

c. Untuk mengetahuiu langkah awal menjadi entrepreneur

1.3Manfaat Perencanaan Bisnis

a. Bagi penulis, diharapkan penelitian dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berguna di waktu yang akan datang

b. Bagi perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan-kebijakan perusahaan pada periode selanjutnya

c. Bagi pihak-pihak lain (pembaca), diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan dating


(21)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan : Kolam Ikan Nila “Aurora” 2. Bidang Usaha : Pembudidayaan Ikan Nila 3. Jenis Produk/Jasa : Ikan Nila

4. Alamat Perusahaan : Jl. Jamin Ginting No. 103 Pancur Batu 5. Nomor Telepon : 081263093343

6. Alamat Email

7. Bank Perusahaan : Bank Mandiri 8. Mulai berdiri : Januari 2012

2.2 Biodata Pemilik

1. Nama : May Susanti Br. Tungkir

2. Jabatan : Pemilik Usaha

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Pangambatan, 01 Mei 1990 4. Alamat Rumah : Jl. Jamin Ginting No. 564 5. Nomor Telepon : 081263093343


(22)

6. Alamat Email 7. Pendidikan Terakhir : Diploma III

2.3 Struktur Organisasi

Adapun usaha pembudidayaan ikan nila ini didirikan dan dimilikii oleh May Susanti Br. Tungkir dibantu oleh 3 orang staf yang bergerak dibidangnya masing-masing.

Gambar 2.3

Struktur Organisasi Kolam Ikan Nila “Aurora” Grey Agave Sagala

Staf Keuangan

May Susanti Br. Tungkir Pimpinan

Dina Lautamia Silaban Staf Administrasi & HRD

Joshua Ginting Staf Penelitian & Riset


(23)

2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang Saham

Nama Jumlah Saham Nilai Saham Persentase

May Susanti 100%

Total 0 0 100%

Tabel 2.3.1

Susunan Pemilik/Pemegang Saham

2.4 Aspek Pasar Dan Pemasaran 2.4.1 Deskripsi Barang/Produk

Pembudidayaan atau budi daya ikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih tinggi atau lebih banyak dibandingkan bila ikan itu dibiarkan hidup secara alami. Ruang lingkup kegiatan budi daya ikan mencakup pengendalian pertumbuhan dan pengembiakan. Ikan nila tergolong ke dalam family cichlidae dan berasal dari sungai Nil di Mesir. Ikan nila didatangkan ke Bogor pada tahun 1969 oleh Lembaga Penelitian Perikanan Darat (LPPD). Setelah diteliti dan diperbanyak, kemudian disebarluaskan ke berbagai propinsi di Indonesia sekitar tahun 1971. Ikan nila memiliki rupa yang mirip ikan mujair, tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal. Ciri khas lainnya adalah adalah garis-garis (bars) yang jelas pada badan sirip ekor dan sirip punggung.

Nila mempunyai banyak varietas atau ras. Beberapa varietas yang beredar di Indonesia adalah nila merah, nila hitam, nila nirwana, nila gift, nila gesit, nila


(24)

get dan nila jica.Pertumbuhan individu ikan nila lebih cepat daripada ikan mujair. Ikan nila dapat mencapai ukuran lebih dari satu kilogram pada umur sekitar satu tahun. Karena berbagai sifat yang lebih unggul dari pada ikan mujair, maka introduksi ikan nila yang dipelihara di kolam terpal ini dapat menggeser kedudukan ikan mujair. Kolam terpal maksudnya adalah kolam yang keseluruhan bentuknya, mulai dari bagian dasar sampai sisi-sisi dindingnya menggunakan bahan utama berupa terpal. Selain berbentuk kolam tanah atau kolam tembok, kolam terpal juga dapat berbentuk bak tetapi disokong dengan kerangka dari bambu, kayu, pipa atau besi.

Gambar 2.4.1


(25)

2.4.2 Keunggulan Produk yang di Miliki

1. Kualitas ikan bermutu baik dan masih segar karena langsung dari kolam 2. Harga dapat dijangkau semua lapisan msyarakat

3. Ikan tidak berbau lumpur

4. Rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat.

2.4.3 Gambaran Pasar

Pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan ikan nila ini sangatlah terbuka seperti pembeli individu (ibu rumah tangga dan konsumen yang gemar memancing), didtributor yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern, restaurant dan hotel-hotel mewah. Selain itu pasar nila ini juga diharapkan akan merambah di pasar ekspor ke negara-negara asing seperti AS, Hongkong dan Jepang. Hal ini bisa dikatakan demikian karena posisi nila sebagai lauk di negara asing sangat penting. Begitu pentingnya nila di negara AS sehingga pada tahun 2009 diadakan lomba membuat resep nila yang dilaksanakan di Florida. Oleh karena itu peluang pasar ikan nila ini akan semakin lebar.


(26)

2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang dituju • Ibu rumah tangga

• Distributor

• Pasar tardisional, pasar modern, rumah makan pinggir jalan, restoran, hotel-hotel mewah

• Negara-negara pengekspor ikan nila

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

 ekonomi masyarakat sekarang ini memang sedikit menurun akibat meningkatnya harga kebutuhan hidup. Tapi karena ikan adalah kebutuhan untuk pangan maka pasar ikan ini akan tetap lancar, permintaan konsumen pasti tetap.banyak. Berarti tren penjualan tetap baik.

 Saat ini permintaan terhadap ikan air tawar meningkat sehingga banyak pengusaha yang mengembangkan usahanya dibidang pembudidayaan ikan nila. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan usaha kolam ikan nila ini maka kami akan melakukan berbagai inovasi terhadap produk.

 Selera konsumen terhadap ikan nila sangat tinggi yang menyebabkan permintaan terhadap ikan nila akan meningkat.


(27)

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Proyeksi Penjualan dengan menggunakan Pertumbuhan Pasar Growth Market = Revenue tahun ini – Revenue tahun lalu x 100%

Revenue tahun lalu

= Rp 15.808.000 – Rp 11.000.000 x 100 % Rp 11.000.000

= 40%

2.4.7 Strategi Pemasaran

2.4.7.1 Strategi Produk

1. Menggunakan benih-benih unggul agar hasilnya semakin baik

2. Memberikan makanan ikan yang banyak mengandung protein seperti pelet agar pertumbuhannya semakin baik

3. Memeperhatikan kesehatan ikan-ikan dengan menanggulangi berbagai hama dan penyakit yang menyerang

2.4.7.2 Strategi Wilayah Pemasaran

Perluasan wilayah pemasaran dengan menjalani kerjasama dengan pengusaha/ distributor di daerah Medan.


(28)

2.4.7.3 Strategi Promosi

1. Dengan selebaran, iklan murah dan dapat dilakukan untuk memberi informasi terhadap calon konsumen.

2. Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon konsumen.

3. Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya. 4. Koran yang dipilih adalah Koran lokal yang sesuai dengan segmen

pasar yang akan dicapai oleh perusahaan.

5. Radio. Media radio ini adalah salah satu media informasi yang cukup informatif untuk mencapai calon konsumen.

2.4.7.4 Strategi Penetapan Harga

Harga disesuaikan dengan keadaan harga pasar saat ini dan keadaan ekonomi masyarakat lapisan menengah kebawah.

2.4.8 Analisis Pesaing

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Kolam Ikan Bersama Letaknya dekat dengan tempat tinggal warga

Menjual berbagai ikan seperti ikan mas, nila dan lele. Sehingga persediaan ikan nila hanya sedikit


(29)

Kolam Pancing Sitepu Letaknya dekat dengan lapangan tempat warga sering bermain-main

Khusus untuk orang-orang yang ingin memancing. Ikan yang dihasilkan tidak untuk dijual

Indah Kolam Ikan Tampilan kolam yang indah, elegan, menarik

cocok untuk memandang-mandang

Letaknya agak jauh dari tempat tinggal warga dan harganya juga lebih mahal karena bisa sekalian tempat memandang-mandang

Tabel 2.4.8 Analisis Pesaing

2.5 Analisis Produksi 2.5.1 Proses Produksi

Proses Produksi Bahan Baku Teknologi Mesin

Pemijahan Ijuk + bambu + air Tradisional _ Pembenihan Ijuk + bambu + air Tradisional _

Pendederan Tepung pellet Tradisional _

Pembesaran Pelet dengan kandungan protein 20%

Vitamin C dosis 250-500 mg/kg

Tradisional _

Pemanenan Seser (jaringan tangan) Tradisional _ Tabel 2.5.1 Proses Produksi


(30)

PROSES PRODUKSI

Gambar 2.5.1 Proses Produksi

Keterangan:

1. Kolam

Adalah suatu genangan air yang sengaja dibuat oleh manusia yang keadaannya dapat dikendalikan. Artinya genangan air tersebut dapat dengan mudah dikeringkan atau ditambah airnya sesuai keinginan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat kolam adalah:

a. Sumber air untuk mengisi kolam

Sumber berupa air sumur, air PAM, air hujan dan lainnya yang layak digunakan

KOLAM

PEMIJAHAN PEMBENIHAN

PEMBESARAN

PENDEDERAN


(31)

b. Ketinggian lokasi

Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air. Untuk budi daya ikan nila, ketinggian yang cocok adalah 0-500 dpl

c. Ukuran ikan

Ukuran perlu dipertimbangkan karena berkaitan dengan kedalaman air di dalam kolam. Misalnya, benih cocok dipelihara pada kedalaman air 40-50 cm, untuk ini cukup dibuat ketinggian 60 cm. untuk pembesaran yang menggunakan benih ukuran 20-30 g/kg dibutuhkan kedalaman air antara 80-100 cm, untuk ini diperlukan kolam dengan ketinggian 120 cm

d. Dasar tanah

Dasar tanah untuk peletakan kolam harus rata e. Penanganan limbah kolam

Perlu dibangun penampungan untuk buangan air limbah sehingga air limbah pemeliharaan ikan diolah lebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum

2. Pemijahan

Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan. Kolam harus sudah disiapkan dengan baik. Bagian-bagian kolam harus berada pada kondisi baik. Bila sudah siap, kolam dapat diisi induk jantan dan betina yang dilakukan secara bersamaan. Kepadatan kolam sebanyak 1 ekor/m². Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3. Pemijahan biasanya mulai berlangsung pada hari ke-7 setelah penebaran induk. Telur yang dihasilkan kemudian


(32)

dierami dalam mulut ikan sampai menetas. Selama pemijahan, setiap hari induk diberi pakan mulai dikurangi saat induk sudah seminggu ditebar. Jumlahnya hanya dikurangi 25% dari sebelumnya karena ada sekitar sepertiga jumlah induk betina yang sedang mengerami biasanya tidak makan atau puasa. Dalam memilih induk nila, cirri-ciri morfologis harus diperhatikan baik-baik. Pergunakanlah induk-induk ikan nila yang masih asli dengan cara mengamati cirri-cirinya seperti bentuk badan, sirip ekor dan sirip punggung.

3. Pembenihan

Benih merupakan salah satu faktor terpenting berhasilnya usaha budi daya ikan. Untuk menghasilkan nila kualitas ekspor atau nila yang dapat diserap pasar swalayan harus menggunakan benih unggul. Dalam memilih benih, disarankan untuk mencari benih dari balai benih yang memproduksi benih unggul, baik balai benih masyarakat maupun pemerintah. Benih berkualitas dapat dikenali berdasarkan sifatnya dalam memenuhi criteria kualitatif dan kuantitatif.

Kriteria kualitatif adalah kondisi yang ditujukkan oleh benih berdasarkan asal-usul dan hasil pengamatan secara kasat mata. Benih yang baik merupakan pemijahan yang bukan satu turunan dan bentuk tubuhnya normal dengan pergerakan yang aktif baik terhadap arus air maupun terhadap rangsangan dari luar. Kriteria kuantitatif dapat diketahui dari data umur, panjang, keseragaman ukuran, bobot minimal serta keseragaman kelincahan gerakannya terhadap rangsangan dari luar dan


(33)

terhadap arus air. Benih yang umum digunakan untuk usaha pembesaran berukuran 8-12 cm, dengan umur maksimal 100 hari sejak telur dibuahi. Benih yang kurang lincah menunjukkan bahwa kualitasnya secara fisik kurang baik. Benih ikan dapat langsung ditabur ke dalam kolam pemeliharaan. Akan tetapi lebih baik bila benih dikarantina selama 1 minggu dalam bak. Dalam bak benih diberi pakan secukupnya.

4. Pendederan

Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan benih hingga mencapai ukuran yang siap dipelihara di kolam pembesaran. Biasanya pendederan dilakukan di kolam tanah sehingga menghemat biaya pakan. Dengan pengolahan tanah yang baik dan pemupukan yang cukup, pakan alami akan melimpah di dalam kolam sehingga benih memperoleh pasoka pakan yang cukup. Pendederan nila sebaiknya dimulai dari benih berumur > 30 hari. Benih > 30 hari sudah dapat beradapatasi dengan pakan buatan. 5. Pembesaran

Kegiatan pembesaran digunakan untuk menghasilkan nila ukuran konsumsi atau ukuran pasar. Nila yang dieprjualbelikan sebagai ikan konsumsi ukurannya mulai dari 200 g/ekor - 1.000 g/ekor. Benih nila yang dibutuhkan untuk pembesaran sebaiknya telah berukuran 8-12 cm. kedalaman air untuk pembesaran 80-100 cm. nila diberi pelet sebesar 4-2% biomass ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Dengan menebar beih ukuran 8-12 cm selama 4 bulan pemeliharaan dapat mencapai 400-600 g/ekor. Untuk membuat ikan kebal terhadap serangan penyakit, dapat


(34)

digunakan vitamin C dosis 250-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari. Sisa pakan dan kotoran ikan harus secara rutin dibersihkan.

• Pemberian pakan

Pemberian pakan merupakan kegiatan rutin yang tidak hanya terus-menerus dilakukan, tetapi juga menyerap biaya produksi yang cukup besar, biasanya mencapai > 50% dari biaya produksi. Dalam pemberiak pakan ikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Cara pemberian pakan. Dapat dilakukan dengan menebar langsung dengan tangan atau menggunakan alat bantu seperti ember atau kaleng yang bagian bawahnya berbentuk kerucut. Alat pemberi pakan semi otomatis disebut dengan demand feeder yang bekerja atas dasar tenaga sentuhan ikan. Alat bantu pemberi pakan yang otomatis disebut automatic feeder yang bekerja menggunakan tenaga listrik dan dapat diatur sewaktu mengeluarkan pakan.

b. Waktu pemberian. Dapat dilakukan pada pagi, siang, atau malam hari. Saat pemberian pakan teratur dimaksudkan untuk mendisplinkan waktu makan ikan.

c. Jumlah pakan. Ikan nila membutuhkan pakan 2-10 % per berat total ikan dalam kolam tergantung ukuran ikan. Pada ukuran 5-20 g, pakan yang diberikan 4-6 % bobot tubuh/hari, sedangkan ukuran 100-200 g cukup diberikan 2-2,5 % bobot tubuh/hari.


(35)

Pakan yang diberikan harus berkualitas baik yang mengandung 25-30 % protein.

d. Frekuensi pemberian. Umumnya frekuensi pemberian pakan ikan yang dipelihara secara intensif antara 3-5 kali sehari.

e. Tempat pemberian pakan. Letak atau posisi pakan dapat diberikan pada satu tempat, misalnya di dekat saluran pemasukan air. Ikan selalu mengingat waktu dan tempat dimana setiap kali diberi pakan. Untuk mengefisiensikan pemberian pakan, menjaga lingkungan hidup ikan (tidak terjadi penumpukan pakan di dasar kolam) tetap baik serta dapat menekan biaya produksi.

6. Pemanenan

Pada hari pemanenan pemberian pakan dihentikan. Selanjutnya air di kolam dikeringkan secara bertahap dengan membuka pintu air. Dapat pula kolam dikeringkan dengan menggunakan pompa isap hingga air hanya tersisa di saluran kolam yang terdalam. Selanjutnya semua nila digiring ke saluran tersebut hingga terkumpul. Tangkap nila secara hati-hati dengan menggunakan seser (jaringan tangan) atau dengan tangan dan dipindahkan ke dalam bak atau waring yang airnya mengalir agar tubuh nila menjadi bersih. Selanjutnya pisahkan nila yang ukurannya sama sesuai permintaan pasar atau konsumen. Nila dapat dibawa langsung ke pasar dengan menggunakan wadah berupa bak atau drum plastik.


(36)

Gambar 6. Nila gift ukuran konsumsi

2.5.2 Bahan Baku

Bahan Utama Rata-rata per 4 Bulan Sumber

Pejantan ikan nila 100 UPTD Pembudidayaan ikan Indukan ikan nila 300 UPTD Pembudidayaan ikan

Bahan Penolong Rata-rata per 4 Bulan Sumber

Bambu 80 potong Pasar Tradisional

Pelet 860 kg UPTD Pembudidayaan Ikan

Penutup plastic 2 lembar Pasar Tradisional Pipa paralon 2 meter Pasar Tradisional

Baskom 2 buah Pasar Tradisional


(37)

Blower 1 buah Pasar Tradisional

Pompa 1 buah Pasar Tradisional

Tabel 2.5.2

Bahan Baku

2.6 Analisis Sumber Daya Manusia

2.6.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan, jadi anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan Anda karakteristik apakah yang diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Misalnya untuk bidang marketing kemampuan untuk mempersuasi pelanggan. Untuk bidang keuangan kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan dsb.

Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya kolam ikan Aurora dan karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan kualitas yang makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas.


(38)

Jabatan Tingkat Pendidikan

Pengalaman Kerja

Keterampilan Khusus

Tenaga kerja bagian Keuangan

D3 Minimal 6 bulan Mahir dalam

Keuangan/Akuntansi Tenaga kerja bagiian

Administrasi & HRD

D3 Minimal 1 tahun Menguasai komputer dan bahasa Inggris

Tenaga kerja bagian Riset & Penelitian

S1 Minimal 2 tahun Ahli dalam

pembudidayaan ikan Tabel 2.6.1

Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM

2.6.2 Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM

Untuk menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi perusahaan adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan yang terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi seorang pimpinan yang profesional di tuntut persyaratan antara lain mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya yang tersedia (atau meningkatkan keandalan staf), bisa menempatkan staf sesuai dengan keterampilan dan keahlian (sehingga menghasilkan kinerja yang sinergis), dan mempunyai sikap disiplin


(39)

terhadap waktu yang telah ditetapkan sebagai batas penyelesaian serta prioritas sebuah program, serta memberikan peluang bagi system untuk meningkatkan kesejahteraan.

2.7 Rencana Pengembangan Usaha

Setelah menjelaskan aspek pasar dan pemasaran, produksi serta SDM langkah selanjutnya adalah rencana pengembangan usaha.

• Strategi Produksi

Produk utama kami adalah ikan nila. Strategi yang kami siapkan untuk bisnis ini adalah dengan harga jual produk yang terjangkau, kualitas baik, tidak bau lumpur, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen. Produk layanan utama dan layanan tambahan diyakini dapat meningkatkan nilai produk terhadap konsumen.

• Strategi Organisasi dan SDM

Kolam ikan nila Aurora ini akan melakukan perluasan usaha dan meningkatkan kuantitas ataupun kualitas Sumber Daya Manusia dengan tujuan agar mempunyai kompetensi yang lebih baik.


(40)

• Strategi Marketing

Strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Kolam ikan nila ini mempunyai strategi diferensiasi, dimana karyawan akan berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan. Sasaran utama dari marketing ini adalah memperkenalkan kepada konsumen tentang kolam ikan nila yang menggunakan cara tradisional (manual) tetapi professional. Dalam upaya marketing ini, diusahakan untuk meyakinkan konsumen bahwa produk ini benar-benar berkualitas dan mereka dapat menerimanya. Untuk mencapai sasaran itu maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen. Proses strategi ini dimulai dengan membangun interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan. Kegiatan periklanan ini akan terus dievaluasi dengan melihat pengaruhnya terhadap brand awareness. Strategi ini akan dilakukan secara periodik dan continue.

• Strategi Keuangan

Untuk melakukan perluasan usaha, kolam ikan nila Aurora ini akan menambah jumlah modal, dengan cara melakukan pinjaman Bank maupun dari Investor. Pada saat melakukan rencana pembangunan sebuah usaha yang baru, akan dilakukan analisis keuangan yang berdasarkan kegiatan yang berkaitan di


(41)

dalamnya. Analisis keuangan dilakukan supaya usaha dapat dijalankan dengan terkontrol dan terencana.

2.8 Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Teknologi kini semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberi keuntungan bersaing. Pemanfaatan IT dalam bisnis yaitu untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja dan peningkatan layanan untuk memenangkan pasar. Dalam pengaplikasiannya, Kolam ikan nila Aurora gencar memanfaatkan TI untuk berpromosi, baik itu via situs jejaring sosial ataupun via blog.

Keunggulan bersaing ini dapat dicapai melalui banyak cara misalnya, harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan TI untuk meningkatkan kualitas informasi, control kinerja perusahaan, dan peningkatan layanan unuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah perusahaan menggunakan TI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.


(42)

2.9 Analisis Keuangan

Analisis pembesaran nila di kolam terpal diasumsikan sebagai berikut: 1. Dilakukan di kolam terpal dengan ukuran 4 x 5 m sebanyak 4 kolam

2. Bobot awal nila yang ditebar 15-40 g/ekor atau panjang 8-12 cm dengan padat penebaran 400/kolam (total 4 kolam = 1600 ekor).

3. Jumlah pakan yang dibutuhkan = jumlah benih yang ditebar (ekor) x sintasan (%) x rata-rata bobot ikan panen (g) x konversi pakan,

= 1.600 x 0,95 x 0,400 x 1,4 = 851 kg

4. Lama pemeliharaan 4 bulan, dengan tingkat kematian 5 % dan dipanen dengan bobot antara 350-500 g/ekor dengan berat rata-rata 400 g/ekor. Berarti hasil panen sebanyak 1.520 ekor ikan atau 608 kg

5. Ikan nila dijual di lokasi panen seharga Rp 26.000/kg


(43)

2.9.1 Investasi (pembuatan kolam terpal)

Komponen Jumlah Harga (Rp)

Total Biaya (Rp)

Penyusutan/periode pemeliharaan (Rp) = 10%

Terpal 4 lembar 200.000 800.000 80.000

Penutup plastic 2 lembar 35.000 70.000 7.000

Bambu 80 potong 3.000 240.000 24.000

Pipa Paralon 2 m 30.000 60.000 6.000

Blower 1 buah 1.000.000 1.000.000 100.000

Pompa 1 buah 1.000.000 1.000.000 100.000

Seser 2 buah 15.000 30.000 3.000

Baskom 2 buah 25.000 50.000 5.000

Kabel Listrik 40 m 4.000 160.000 16.000

Bohlam 4 buah 10.000 40.000 4.000

Lain-Lain _ _ 200.000 _

Jumlah 3.650.000 345.000


(44)

2.9.2 Biaya Operasional

Komponen Jumlah Harga (Rp) Total Biaya (Rp)

Benih 1.600 ekor 300 480.000

Pakan 851 kg 5.000 4.255.000

Obat-obatan _ _ 300.000

Tenaga Kerja 3 orang 1.000.000 3.000.000

Lain-Lain _ _ 300.000

Jumlah 8.335.000

Tabel 2.9.2 Biaya Operasional

TOTAL BIAYA = BIAYA INVESTASI + BIAYA OPERASIONAL

= Rp 3.650.000 + Rp 8.335.000

= Rp 11.985.000

PENERIMAAN = HASIL PANEN 608 KG X @ Rp 26.000


(45)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KOLAM IKAN NILA AURORA

UNTUK TAHUN 2012

Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII Tahun 1 A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 5.270 5.270 5.270 0 5.433 5.433 5.433 0 5.616 5.616 5.616 48.957

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(46)

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset (Investasi) 3.650 0 0 0 290 0 0 0 290 0 0 0 4.230

Pembelian Bahan Baku 5.035 5.035 5.035 15.105

Gaji Pegawai 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 36.000

Biaya Pemasaran 0 0 0 200 0 0 0 300 0 0 0 400 900

Listrik, Air, Telepon 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 600

Biaya Perlengkapan Kantor 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 360

Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(47)

Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 11.765 3.080 3.080 3.280 8.405 3.080 3.080 3.380 8.405 3.080 3.080 3.480 57.195 C. SELISIH KAS (11.765) 2.190 2.190 1990 (8.405) 2.353 2.353 2.053 (8.405) 2.536 2.536 2.136 8.238 D. SALDO KAS AWAL 15.000 3.235 5.425 7.615 9.605 1.200 3.553 5.906 7.959 (446) 2.090 4626 65.768


(48)

Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Ke Depan Kolam Ikan Nila Aurora

Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Total Penerimaan 48. 957.000 68.539.800 95.955.720 134.338.008 188.073.212 b. Total Pengeluaran 57.195.000 68.634.000 82.360.800 98.832.960 118.599.552 c. Selisih Kas ( a – b) 8.238.000 (94.200) 13.594.920 35.505.048 69.473.660 d. Saldo kas awal 65. 768.000 57.530.000 57.435.000 71.029.920 106.534.968 e. Saldo kas akhir (c + d) 57. 530.000 57.435.800 71.029.920 106.534.968 176.008.628


(49)

Break Even Point

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Quantity) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 4 bulan:

Quantity = 608 kg

Harga = Rp 26.000 x 608 kg = Rp 15.808.000

Biaya Variabel = Rp 360.000

Biaya Tetap = Rp 21.305.000

Estimasi BEP

= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 21.305.000 / (Rp 15.808.000 – Rp 360.000) = Rp 21.305.000 / Rp 15.448.000


(50)

Biaya Variabel

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya variabel pada bisnis kolam ikan ini adalah: 1. Seser

2. Bambu 3. Baskom 4. Bohlam

Biaya Tetap

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya tetap pada bisnis kolam ikan ini adalah: 1. Pembelian Asset

2. Bahan Baku 3. Gaji Pegawai 4. Biaya Pemasaran

5. Biaya Listrik, Air dan Telepon 6. Biaya Perlengkapan Kantor


(51)

2.10 Analisis Resiko

Adapun resiko yang dihadapi kolam ikan nila ini adalah: • Bencana alam seperti banjir

• Hama seperti insekta, ular, katak, burung dan hewan mamalia • Penyakit baik yang bersifat infeksi maupun noninfeksi

• Kenakalan beberapa penduduk setempat yang kadang-kadang memancing ikan sembarangan

Untuk mengatasi resiko-resiko di atas, hal-hal yang dilakukan oleh kolam inak nila ini adalah:

• Mencari daerah atau lahan kolam yang aman dari banjir

• Untuk mengatasi insekta dilakukan dengan membersihkan rumput dan tumbuhan lain yang ada si sekitar kolam. Untuk mengatasi katak dilakukan dengan membuang telur-telurnya yang biasa menagpung di air. Untuk mengatasi ular sebaiknya dilakukan dengan menangkapnya pada malam hari satu per satu dengan jaringan atau dengan sebilah bambu. Sedangkan untuk menanggulangi burung dan mamalia dapat dengan cara memasang perangkap yang diikat kuat di pohon atau ke patok yang ditanam cukup dalam agar tidak di bawa lari oleh burung dan mamalia, atau bisa juga dengan memasang umpan ikan yang telah dibubuhi racun. • Penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja namun melalui

proses seperti kondisi lingkungan (kondisi air), kondisi inang (ikan budi daya), dan jasad pathogen (jasad penyakit). Adapun cara pencegahan penyakit ini adalah dengan: membersihkan kolam dari parasit, virus,


(52)

jamur, bakteri yang ada di dalamnya. Pembersihan peralatan seperti seser, baskom, kantong plastik. Pembersihan ikan peliharaan dengan cara karantina atau memelihara ikan dalam wadah khusus selama waktu tertentu. Meningkatkan kekebalan ikan dengan menyuntikkan antibodi ke dalam tubuh ikan, selain menyuntik pemberian vaksin dapat juga dengan perendaman, pencelupan, penyemprotan dan melalui pakan.

• Untuk mencegah kenakalan masyarakat dilakukan dengan membuat pagar di sekeliling daerah pembudidayaan. Denagn demikian diharapkan tidak ada lagi orang-orang yang masuk sembarangan.


(53)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, adapun beberapa kesimpulan yang dapat di ambil adalah sebagai berikut:

1. Prospek pengembangan usaha pembudidayaan ikan nila sangat menjanjikan mengingat masih tingginya permintaan pasar terhadap ikan nila terlihat dari mahalnya harga ikan nila di pasaran, masih di impornya perikanan terutama ikan nila dari luar kota.

2. Adapun target pasar yang dituju perusahaan pembudidayaan ikan nila ini yakni pembeli individu (ibu rumah tangga), distributor selaku perantara yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasar-pasar tradisional, restaurant, konsumen yang memiliki hobbi memancing, pasr-pasar modern, rumah makan pinggir jalan dan hotel-hotel mewah.

3. Penggunaan teknologi informasi khususnya internet dalam proses pemasaran produk sangat membantu dalam memasarkan produk ke masyarakat sehingga proses pemasaran menjadi lebih cepat, hemat biaya, hemat tenaga.

4. Masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan nila sehingga memungkinkan untuk pengembangan lahan dan pengembangan pemasaran produk ke luar kota bahkan ke luar negeri dan menjadi penyuplai ikan nila di dalam dan luar negeri.


(54)

3.2 Saran

1. Masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan nila menyebabkan prospek pembudidayaan ikan nila sangat cerah. Oleh sebab itu, diharapkan masyarakat dapat memulai usaha pembudidayaan ikan nila ini guna membantu pemenuhan kebutuhan terhadap konsumsi ikan nila masyarakat Indonesia dan luar negeri.

2. Karena kebanyakan pembeli ikan nila ini adalah individu (ibu rumah tangga) dan distributor pasar tradisional maupun restoran yang waktunya sangat terbatas, untuk itu sangat diharapkan kecepatan dan keramahan dalam pelayanan produknya agar tidak saling terganggu.

3. Teknologi informasi khususnya internet memiliki peranan penting dalam pemasaran produk kami. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan memperluas jaringan internet keseluruh wilayah Indonesia.

4. Tingginya permintaan konsumen terhadap ikan nila memungkinkan pengembangan lahan dan pemasaran ke luar kota bahkan ke luar negeri. Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah dapat membantu dalam mempermudah proses pengembangan lahan dan pemasarannya.

5. Walaupun sudah menghasilkan produk yang baik, kami masih sangat mengharapkan agar pemerintah maupun pihak swasta semakin sering mengadakan penyuluhan tentang pembudidayaan ikan umumnya dan ikan nila khususnya.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Evy, Ratna. 2001. Usaha Perikanan Di Indonesia. Jakarta: Mutiara Sumber. Hutagalung, Raja Bongsu, dkk. 2010. Kewirausahaan. Medan: Usu Press.

Komar, Sumanta Dinata. 1981. Pengembangbiakan Ikan – Ikan Peliharaan Di Indonesia. Bogor: Sastra Hudaya.

Ismawan, Indra. 2007. Langkah Awal Buka Usaha. Yogyakarta: Medpress. Kordi K, M. Ghufran. 2010. Budi Daya Ikan Nila Di Kolam Terpal. Jakarta:

Andi.


(1)

Biaya Variabel

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya variabel pada bisnis kolam ikan ini adalah: 1. Seser

2. Bambu 3. Baskom 4. Bohlam

Biaya Tetap

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya tetap pada bisnis kolam ikan ini adalah: 1. Pembelian Asset

2. Bahan Baku 3. Gaji Pegawai 4. Biaya Pemasaran

5. Biaya Listrik, Air dan Telepon 6. Biaya Perlengkapan Kantor


(2)

2.10 Analisis Resiko

Adapun resiko yang dihadapi kolam ikan nila ini adalah: • Bencana alam seperti banjir

• Hama seperti insekta, ular, katak, burung dan hewan mamalia • Penyakit baik yang bersifat infeksi maupun noninfeksi

• Kenakalan beberapa penduduk setempat yang kadang-kadang memancing ikan sembarangan

Untuk mengatasi resiko-resiko di atas, hal-hal yang dilakukan oleh kolam inak nila ini adalah:

• Mencari daerah atau lahan kolam yang aman dari banjir

• Untuk mengatasi insekta dilakukan dengan membersihkan rumput dan tumbuhan lain yang ada si sekitar kolam. Untuk mengatasi katak dilakukan dengan membuang telur-telurnya yang biasa menagpung di air. Untuk mengatasi ular sebaiknya dilakukan dengan menangkapnya pada malam hari satu per satu dengan jaringan atau dengan sebilah bambu. Sedangkan untuk menanggulangi burung dan mamalia dapat dengan cara memasang perangkap yang diikat kuat di pohon atau ke patok yang ditanam cukup dalam agar tidak di bawa lari oleh burung dan mamalia, atau bisa juga dengan memasang umpan ikan yang telah dibubuhi racun. • Penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja namun melalui

proses seperti kondisi lingkungan (kondisi air), kondisi inang (ikan budi daya), dan jasad pathogen (jasad penyakit). Adapun cara pencegahan penyakit ini adalah dengan: membersihkan kolam dari parasit, virus,


(3)

jamur, bakteri yang ada di dalamnya. Pembersihan peralatan seperti seser, baskom, kantong plastik. Pembersihan ikan peliharaan dengan cara karantina atau memelihara ikan dalam wadah khusus selama waktu tertentu. Meningkatkan kekebalan ikan dengan menyuntikkan antibodi ke dalam tubuh ikan, selain menyuntik pemberian vaksin dapat juga dengan perendaman, pencelupan, penyemprotan dan melalui pakan.

• Untuk mencegah kenakalan masyarakat dilakukan dengan membuat pagar di sekeliling daerah pembudidayaan. Denagn demikian diharapkan tidak ada lagi orang-orang yang masuk sembarangan.


(4)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, adapun beberapa kesimpulan yang dapat di ambil adalah sebagai berikut:

1. Prospek pengembangan usaha pembudidayaan ikan nila sangat menjanjikan mengingat masih tingginya permintaan pasar terhadap ikan nila terlihat dari mahalnya harga ikan nila di pasaran, masih di impornya perikanan terutama ikan nila dari luar kota.

2. Adapun target pasar yang dituju perusahaan pembudidayaan ikan nila ini yakni pembeli individu (ibu rumah tangga), distributor selaku perantara yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasar-pasar tradisional, restaurant, konsumen yang memiliki hobbi memancing, pasr-pasar modern, rumah makan pinggir jalan dan hotel-hotel mewah.

3. Penggunaan teknologi informasi khususnya internet dalam proses pemasaran produk sangat membantu dalam memasarkan produk ke masyarakat sehingga proses pemasaran menjadi lebih cepat, hemat biaya, hemat tenaga.

4. Masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan nila sehingga memungkinkan untuk pengembangan lahan dan pengembangan pemasaran produk ke luar kota bahkan ke luar negeri dan menjadi penyuplai ikan nila di dalam dan luar negeri.


(5)

3.2 Saran

1. Masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap ikan nila menyebabkan prospek pembudidayaan ikan nila sangat cerah. Oleh sebab itu, diharapkan masyarakat dapat memulai usaha pembudidayaan ikan nila ini guna membantu pemenuhan kebutuhan terhadap konsumsi ikan nila masyarakat Indonesia dan luar negeri.

2. Karena kebanyakan pembeli ikan nila ini adalah individu (ibu rumah tangga) dan distributor pasar tradisional maupun restoran yang waktunya sangat terbatas, untuk itu sangat diharapkan kecepatan dan keramahan dalam pelayanan produknya agar tidak saling terganggu.

3. Teknologi informasi khususnya internet memiliki peranan penting dalam pemasaran produk kami. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan memperluas jaringan internet keseluruh wilayah Indonesia.

4. Tingginya permintaan konsumen terhadap ikan nila memungkinkan pengembangan lahan dan pemasaran ke luar kota bahkan ke luar negeri. Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah dapat membantu dalam mempermudah proses pengembangan lahan dan pemasarannya.

5. Walaupun sudah menghasilkan produk yang baik, kami masih sangat mengharapkan agar pemerintah maupun pihak swasta semakin sering mengadakan penyuluhan tentang pembudidayaan ikan umumnya dan ikan nila khususnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Evy, Ratna. 2001. Usaha Perikanan Di Indonesia. Jakarta: Mutiara Sumber. Hutagalung, Raja Bongsu, dkk. 2010. Kewirausahaan. Medan: Usu Press.

Komar, Sumanta Dinata. 1981. Pengembangbiakan Ikan – Ikan Peliharaan Di Indonesia. Bogor: Sastra Hudaya.

Ismawan, Indra. 2007. Langkah Awal Buka Usaha. Yogyakarta: Medpress. Kordi K, M. Ghufran. 2010. Budi Daya Ikan Nila Di Kolam Terpal. Jakarta:

Andi.