paradisi, KeprokMandarin reticulata, Siam suhuiensis, LimauLime
141
Potensi Pengembangan Varietas-varietas Jeruk Unggul Indonesia sebagai Subtitusi Impor
E.Budiyati Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
Jl. Raya Tlekung No. 1 Junrejo. Kota Batu Jawa Timur. Email : Emi.budiyatiyahoo.com
Kata kunci : jeruk keprok, pengembangan, potensi, sentra produksi, varetas unggul
Abstrak
Plasma nutfah jeruk telah memberikan dukungan yang berarti dalam kemajuan agroindustri perbenihan. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah
Subtropika, sampai dengan TA 2012, telah mempunyai koleksi sebanyak 228 asesi jeruk. Dari 228 asesi jeruk terdiri dari 18 jenis jeruk, yaitu Grapefruit
C. paradisi, KeprokMandarin C. reticulata, Siam C. suhuiensis, LimauLime C.
limon, ManisSweet orange C. sinensis, Jeruk BesarPamelo C.grandismaxima Merr, Jeruk purut Citrus. hystrix, Nagami Kumquat Fortunella margarita,
Tangelo
C. reticulata x C. maxima, Tangor C. reticulata x C. sinensis, Severenia Citrus buxifolia, Citron Citrus medica, Trifoliata Poncirus trifoliata,
Citrumello P.trifoliata x C. maxima, Citrange P.trifoliata x C. sinensis,
Limnocitrus littoralis, Feroniella lucida dan lain-lain tanaman F1 hasil persilangan. Untuk selanjutnya varietas-varietas tersebut menjadi materi dasar
pengembangan jeruk di Indonesia. Indonesia memiliki beragam jenis jeruk keprok berkualitas baik yang berpotensi untuk mengisi permintaan dalam negeri
maupun sebagai alternative pengganti jeruk impor. Jenis jeruk keprok tersebut diantaranya adalah; jeruk keprok SoE NTT, Batu 55, Pulung dan Madura
Jawa Timur, Garut Jawa Barat, Tejakula Bali, Siompu Sulawesi Tenggara dan Kelila Papua. Selain itu terdapat pula beberapa varietas yang baru
dikembangkan yaitu keprok Madu Terigas Kalimantan Barat, Jeruk Kacang Sumatera Barat dan Borneo Prima Kalimantan Timur.
PENDAHULUAN
Sampai saat ini Indonesia termasuk negara pengimpor jeruk terbesar kedua di ASEAN setelah Malaysia, dengan volume impor khususnya jeruk manis sebesar 127
041 ton selama kurun waktu 2005 –2009 dengan rata–rata per tahun mencapai 25 408
ton atau setara dengan US 17.464.186 tahun
-1
. Sedangkan untuk jenis keprok atau mandarin, selama kurun waktu 2005
– 2009 mencapai 504.063 ton atau sekitar 100.813 ton per tahun dengan nilai mencapai US 80.569.300 Sumber BPS, 2010 diolah.
Tidak heran kalau banyak dijumpai jeruk impor hampir di semua swalayan termasuk pedagang buah di kaki lima. Yang sangat menyedihkan lagi jeruk impor ditata
dan diletakkan lebih bagus dibandingkan dengan jeruk produk nasional, dan tampaknya konsumen juga kurang menyukai jeruk produk sendiri dengan alasan kualitasnya masih
kalah dengan jeruk impor. Kecenderungan meningkatnya impor jeruk berbagai varietas mengindikasikan adanya segmen pasar konsumen tertentu yang menghendaki jenis
dan mutu buah jeruk prima yang belum bisa dipenuhi produsen dalam negeri. Konsekuensinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen harus dipenuhi dari impor yang
sebagian besar berasal dari Australia, China dan Pakistan yang sebenarnya kondisi buah jeruk tidak lebih segar dari buah jeruk kita karena telah disimpan lama di dalam cool
storage selama 6 bulan
–1 tahun.
142 Indonesia memiliki beragam jenis jeruk keprok berkualitas baik yang berpotensi
untuk mengisi permintaan dalam negeri maupun sebagai alternative pengganti jeruk impor. Jenis jeruk keprok tersebut diantaranya adalah; jeruk keprok SoE NTT, Batu
55, Pulung dan Madura Jawa Timur, Garut Jawa Barat, Tejakula Bali, Siompu Sulawesi Tenggara dan Kelila Papua. Selain itu terdapat pula beberapa varietas yang
baru dikembangkan yaitu keprok Madu Terigas Kalimantan Barat, Jeruk Kacang Sumatera Barat dan Borneo Prima Kalimantan Timur.
Plasma nutfah jeruk telah memberikan dukungan yang berarti dalam kemajuan agroindustri perbenihan. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika,
sampai dengan TA 2012, telah mempunyai koleksi sebanyak 228 asesi jeruk. Dari 228 asesi jeruk terdiri dari 18 jenis jeruk, yaitu Grapefruit C. paradisi,
KeprokMandarin C. reticulata, Siam C. suhuiensis, LimauLime C. limon, ManisSweet orange C. sinensis, Jeruk BesarPamelo C.grandismaxima Merr,
Jeruk purut Citrus. hystrix, Nagami Kumquat Fortunella margarita, Tangelo C. reticulata x C. maxima,
Tangor C. reticulata x C. sinensis, Severenia Citrus
buxifolia, Citron Citrus medica, Trifoliata Poncirus trifoliata, Citrumello
P.trifoliata x C. maxima, Citrange P.trifoliata x C. sinensis, Limnocitrus littoralis,
Feroniella lucida dan lain-lain tanaman F1 hasil persilangan. Dari hasil koleksi
tersebut sampai saat ini yang telah dilepasdidaftarkan adalah : Keprok Batu 55, Siam Ponorogo, Pamelo Sri Nyonya, Pamelo Nambangan, Siam Pontianak, Siam Banjar dll;
selanjutnya varietas-varietas tersebut menjadi materi dasar pengembangan jeruk di Indonesia.
Pengembangan investasi komoditas jeruk perlu mempertimbangkan potensi berbagai varietas jeruk keprok Indonesia, diantaranya keprok Batu 55, keprok Garut
dan keprok Soe, yang umumnya diusahakan di agroekosistem lahan kering dataran tinggi. Jeruk
–jeruk keprok tersebut mampu bersaing dengan jeruk mandarin impor baik dari aspek penampakan luarwarna kulit buah maupun dari aspek rasa dan aroma
daging buahnya Achmad Suryana 2007.
BAHAN DAN METODE
Studi Pustaka hasil-hasil publikasi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, serta observasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi, Peluang Pengembangannya, Tantangan, serta Solusinya
Potensi 1.
Ketersediaan Plasmanutfah
Keragaman sumber daya genetik jeruk sangat tinggi, hal ini terbukti dengan banyaknya asesi atau varietas yang telah dikoleksi di Balai Penelitian Tanaman Jeruk
dan Buah Subtropika Balitjestro Batu, Jawa Timur yang berasal dari hasil eksplorasi maupun hasil introduksi. Saat ini, Indonesia memiliki beberapa varietas unggul jeruk
keprok yang kualitasnya dapat menandingi jeruk impor. Beberapa varietas jeruk keprok komersial hasil seleksi Balitjestro maupun dari Pemerintah Daerah yang sudah dilepas
oleh Kementrian Pertanian dengan kualitas buah yang tidak kalah dengan jeruk impor antara lain Keprok Batu 55 berasal; dari Batu, Jawa Timur, keprok Garut dari Jawa
Barat, keprok Pulung dari Jawa Timur, keprok Tawangmangu dari Jawa Tengah, dan keprok SOE dari NTT. Jenis keprok lainnya seperti keprok Tejakula Bali, keprok
Madura, keprok Borneo Prima Kaltim dan keprok Trigas Kalbar tampaknya juga dapat berpotensi untuk dikembangkan di masa mendatang khususnya untuk dataran
rendah.
143 Gambar 1. Keberadaan Plasmanutfah Jeruk Balitjestro, Puslitbang Hortikultura,
Badan Litbang Pertanian
Gambar 2. Penggunaan varietas unggul jeruk spesifik lokasi
12 112
32 33
10 10 12 7
Jumlah Plasma Nutfah Jeruk
Siam Keprok
Manis Pamelo
TanggerinHibrid NipisLime
Roostoch lain-lain
5
18 3
14 1 1
5
VUB yang sudah dilepasdidaftarkan
Siam Keprok
Manis Pamelo
TanggerinHibrid Nipislime
roostoch
144 Gambar 3. Keragaman jeruk keprok Indonesia
Gambar 4. Keragaan jeruk impor vs keprok indonesia
145