Luaran yang Diharapkan Manfaat

merupakan kewajiban calon suami. Mahar atau Mas kawin adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki atau keluarganya kepada mempelai perempuan atau keluarga dari mempelai perempuan pada saat pernikahan.Seperangkat alat sholat dan uang tunai menjadi mas kawin yang sering digunakan. Agar lebih memberikan kesan dan kenangan indah yang tak terlupakan, uang mahar dan seperangkat alat sholat dapat dibuat hiasan. Memberikan mahar dalam balutan bingkisan terindah bisa jadi merupakan sebuah kado pernikahan terindah yang diberikan kepada sang calon istri. Dari sini dapat melihat bahwa dengan adanya pemberdayaan PSK di lingkungan lokalisasi sunan kuning akan kedepannya menjadi peluang bisnis bagi peserta pelatihan sebagai penyedia mahar pernikahan atau jasa hias mahar pernikahan tentu merupakan pilihan yang cukup menjanjikan. 1.2.Rumusan Masalah Keberhasilan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh perempuan.Perempuan mempunyai andil besar dalam membentuk sebuah keluarga yang bermartabat.Lebih dari itu, perempuan juga mempunyai andil besar dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok.Namun, Seiring perkemnbangan zaman tidak sedikit pula kaum perempuan yang memaksakan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pekerjaan yang kurang pantas seperti bekerja dilingkungan lokalisasi karena kebutuhan yang mendesak. Lewat program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan pemberdayaan PSK di lokalisasi sunan kuning di Kelurahan Kalibanteng Kulon Kota Semarang berupa pelatihan produksi kreasi “Makonah” Mahar uang koin dan kertas untuk menikah diharapakan menjadi solusi alternative untuk peningkatan perekonomian masyarakat dan sebagai pekerjaan alternative bagi PSK yang bekerja disana . produk hasil pelatihan berupa mahar yang biasa di pesan untuk antaran pengantin akan dikenal oleh masyarakat karena keunikannya selain itu mahar merupakan syarat mutlak pada sebuah pernikahan dan pada perkembangannya, kreasi mahar pun kian variatif baik berupa uang koin maupun uang kertas yang dibuat dan dibentuk sesuai dengan tema pernikahan.

1.3 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah: 1. Produk“Makonah” Mahar uang koin dan kertas untuk menikah yang di produksi oleh PSK Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Sunan Kuning dapat menjadi solusi pengganti pekerjaan PSK di Lokalisasi Sunan Kuning 2. Terbentuknya keterampilan dan jiwa kewirausahaan PSK di Lokalisasi Sunan Kuning Kota Semarang sehingga mampu mengembangkan diri dan berkarya untuk dapat mendatangkan tambahan penghasilan yang baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan terbebas dari kemiskinan 3. Terbentuk sebuah rintisan UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah sebagai upaya dalam peningkatan kesejahteraan bagi peserta pelatihan produksi “Makonah” Mahar uang koin dan kertas untuk menikah 4. Artikel yang membahas pelatihan produksi “makonah “ Mahar uang koin dan kertas untuk menikah melalui pemberdayaan PSK Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Sunan Kuning .

1.4 Manfaat

Dari program yang ingin dilaksanakan. Maka diharapkan akan memberikan kemanfaatan, yaitu sebagai berikut : 1. PSK Pekerja Seks Komersial di lokalisasi Sunan Kuning mampu memproduksi “makonah “ Mahar uang koin dan kertas untuk menikah sebagai alternative pekerjaan baru. 2. Masyarakat di lokalisasi sunan kuning memiliki kemauan untuk membuka lapangan usaha sendiri melalui kegiatan serupa, yaitu mendirikan UMKM setelah adanya program percontohan ini 3. Adanya kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya dengan cara memanfaatkan kearifan lokal yang ada di sekitarnya, yaitu hasil pertanian yang belum termanfaatkan sehingga bernilai ekonomis dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 2.1 Kondisi Umum Masyarakat Sunan Kuning Lokalisasi Sunan Kuning terletak di Kelurahan Kalibanteng Kulon Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang mayoritas penduduknya sebagai pendatanag dari berbagai kota di Jawa Tengah memiliki mata pencaharian sebagai pekerja buruh serabutan maupun di lingkungan lokalisasi tersebut .Dari pekerjaan tersebut, maka dapat dipastikan, banyak masyarakat yang memiliki penghasilan tidak tetap. Berdasarkan Profil Kependudukan Kota Semarang Tahun 2011, dapat diketahui bahwa luas wilayah daerah tersebut adalah 2.01Km² sedangkan, jumlah penduduk berjumlah 7,640 orang. Rata-rata anggota keluarga berjumlah 4.21 dengan pertumbuhan penduduk -0.82 per tahun dan kepadatan penduduk 3,801 Km². Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk tidak di barengi dengan pertumbuhan ekonomi dan sosial. Sehingga, perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sejak dini .

2.2. Kondisi Masyarakat Sasaran