SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Semiotik pada Film Setan Budeg Karya Findo Purwono HW)

SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM FILM HOROR INDONESIA
( Analisis Semiotik Pada Film "Setan Budeg" Karya Findo Purwono HW )

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Dimas Prasetyo
NIM 09220141

Dosen :
Pembimbing 1 : Sugeng Winarno, MA
Pembimbing 2 : Himawan Sutanto, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama


: Dimas Prasetyo

Nim

: 09220141

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM FILM
HOROR INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film
„Setan Budeg‟ Karya Findo Purwono HW)

Disetujui,
Pembimbing I


Pembimbing II

Sugeng Winarno, MA

Himawan Sutanto, M.Si

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Sugeng Winarno, MA

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Dimas Prasetyo

Tempat, Tanggal Lahir


: Probolinggo, 28 Desember 1990

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM FILM HOROR INDONESIA
(Analisis Semiotik Pada Film „Setan Budeg‟ Karya Findo Purwono HW)
Adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan
sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.


Malang, 1 Mei 2014
Yang Menyatakan,

Dimas Prasetyo

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama

: Dimas Prasetyo

Nim

: 09220141

Konsentrasi : Audio Visual
Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM FILM
HOROR INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film
„Setan Budeg‟ Karya Findo Purwono HW)
1. Pembimbing
2. Pembimbing

: 1. Sugeng Winarno, MA
: 2. Himawan Sutanto, M.Si

Kronologi Bimbingan :

Paraf Pembimbing

Tanggal


Pembimbing I
25 November 2013
11 Desember 2013
13 Desember 2013
20 Desember 2013
15 January 2014
20 January 2013
20 April 2014
24 April 2014

Keterangan

Pembimbing II
Acc Judul
Acc Proposal
Seminar Proposal
Acc Bab I
Acc Bab II
Acc Bab III
Acc Bab IV

Acc Bab V

Menyetujui,
Pembimbing I

Sugeng Winarno, MA

Pembimbing II

Himawan Sutanto, M.Si

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas terselesaikannya tugas akhir ini.
Dengan perjuangan keras dan dukungan dari banyak pihak, akhirnya peneliti
dapat menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dengan


terselesaikannya

Skripsi

ini

yang

berjudul

“SENSUALITAS

PEREMPUAN DALAM FILM HOROR INDONESIA ( Analisis Semiotik
Pada Film “Setan Budeg” Karya Findo Purwono HW )”. Maka selesai sudah
masa studi Strata 1 peneliti.
Akhir kata, walaupun masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penelitian
ini, peneliti berharap semoga hasil penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi
perkembangan Ilmu Komunikasi khususnya dalam bidang Studi Media atau Dakwah.
Selain itu semoga penelitian ini juga bisa menjadi acuan awal serta motivasi untuk
penelitian sejenis yang selanjutnya. Amiiin.


Malang, 1 Mei 2014

Peneliti

Lembar Persembahan

Atas terselesainya skripsi ini, peneliti ingin mengungkapkan beberapa
ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu baik secara materi, moral
maupun spiritual.
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada:
1.
ALLAH SWT, tempat berdo‟a untuk memohon petunjuk demi kelancaran
dan kemudahan hidup.
2.
Nabi Muhammad SAW, nabi terakhir yang mengakhiri masa-masa Jahiliyah
dan meluruskan mana yang seharusnya benar dan mana yang salah.
3.
Kedua orang tua, Ibu Titin Sutini dan Bapak Harijono yang telah
membesarkan dan mendidik dengan sabar, serta mendukung penuh segala

kegiatan baik secara moril maupun materiel.
4.
Kakak-kakak saya Eka Taufik Maulana dan Arief Afianto, dan juga
keponakan saya Eki, Kiki, Zaki dan Fira
5.
Bapak Sugeng Winarno sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar
mengarahkan penelitian ini ke arah yang lebih baik serta ilmu-ilmu
bermanfaat yang telah diberikan.
6.
Bapak Himawan Sutanto sebagai Pembimbing II yang juga telah dengan
sabar mengarahkan penelitian ini ke arah yang lebih baik, serta atas waktu
yang disempatkan di sela-sela kesibukan.
7.
Sahabat-sahabat saya, semua anak komunitas channel youtube BBC, temanteman finalis L.A Indiemovie dan crew film “Urbanus Apartementus”,
Bung Ray, Mas Ade, Mba Luki, Indah, Catra, Vonny, dan Vanny. Teman
special tersabar dan sangat membantu saya dikala sedih dan senang Devita
A Nuary, Nadlir dan Edit teman yang paling pengertian dan penghibur,
Dewa dan Oky crew pejabat Langit yang selalu support dan mengerti,
Teddy A Wahid teman seperjuangan dari SMA hingga satu kamar kos yang
banyak mengerti dan membantu saya, Icha, Bokir, Nasiru, Nopeng, Prety

dan seluruh teman-teman yang pernah saya kenal, terima kasih banyak atas
perjuangan menuntut ilmu dan berkarya bersama hingga menjelang akhir
masa perkuliahan.
Dan segenap pihak yang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini,
maaf untuk tidak mencatumkan namanya satu per satu di lembar ini, terima kasih
yang sebesar-besarnya atas dukungan dan segala do‟a, semoga Allah SWT yang
membalasnya.

DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang................................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah............................................................................ 5

C.

Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

D.

Manfaat Penelitian........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Film Sebagai Refleksi Realitas Sosial........................................... 7
B. Perempuan dalam Media Massa.................................................... 8
C. Sensualitas..................................................................................... 10
D. Film............................................................................................... 14
E. Film Horor..................................................................................... 18
F. Representasi Film dan Realitas Sosial........................................... 20
G. Semiotika....................................................................................... 21
H. Semiotika Film.............................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian.................................................................. 28
A.1. Tipe Penelitian........................................................................... 28
A.2. Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data........................... 29
A.3. Tehnik Analisa Data.................................................................. 30
A.4. Unit Analisa............................................................................... 31
BAB IV OBYEK PENELITIAN
A. Sekilas Tentang Setan Budeg............................................................. 32
B. Profil Sutradara................................................................................... 33
C. Pemain................................................................................................ 34
D. List Crew............................................................................................ 34

BAB V Analisis data
A. Analisis Data Sensualitas Perempuan Dalam Film Horor Indonesia....... 36
A.1 Sensualitas Non Verbal.............................................................. 42
A.2 Sensualitas Verbal dan Non Verbal........................................... 56
B. Sensualitas Perempuan dalam Film Setan Budeg......................................... 62
B.1 Sensualitas Dulu dengan Sensualitas Sekarang Melalui Film Horor
Indonesia........................................................................................... 62
B.2 Sensualitas Perempuan sebagai Komoditas Utama dalam Film
Horor................................................................................................. 64
BAB V1 PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................... 78
B. Saran......................................................................................................... 79
B.1. Saran Akademis......................................................................... 79
B.2. Saran Praktis.............................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Scene 11......................................................................................................... 1
Scene 24......................................................................................................... 2
Scene 18......................................................................................................... 3
Scene 84......................................................................................................... 4
Scene 68......................................................................................................... 5
Scene 72......................................................................................................... 6
Scene 55......................................................................................................... 7

Scene 78......................................................................................................... 8
scene 92......................................................................................................... 9
Scene 23......................................................................................................... 10
Scene 41......................................................................................................... 11
Scene 83......................................................................................................... 12
Scene 37......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA
Bungin. Burhan 2005. Pornomedia. Sosiologi Media, Konstruksi Sosial
Teknologi Telematika, & Perayaan Seks di Media Massa.Jakarta:
Prenada Media
Piliang, Y.A. 2004. Posrealitas Realitas Budaya dalam Era Posmetafisika.
Yogyakarta: Jalasutra.
Rustan. Surianto 2011. Mendesain Logo. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film. Yogyakarta: Panduan
Fiske, John.1990. Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra
Lexy J. Moleong, Dr., M.A. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Pratista, Himawan. 2008. Memahami film. Yogyakarta: Homerian Pustaka
Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Cetakan Ketiga. Bandung: Remaja
Rosdakarya
_______ 2001. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya
Pancajavandalasa. 2011. Mahir Bikin Film. Surabaya: Java Pustaka Group
Gora, Winastwan & Widagdo, Bayu. 2007. Bikin Film Indie Itu Mudah.
Yogyakarta: ANDI
Subandy I, Idi. 2004. Sirnanya “Komunikasi Empatik” Krisis Budaya dalam
Masyarakat Kontemporer. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

_____________. 2011. Budaya Populer sebagai Komunikasi:Dinamika
Popscape dan Mediascape di Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra
Sunarto. 2009. Televisi, Kekerasan, dan Perempuan. Jakarta: Kompas Media
Nusantara
Storey. John. 2007. Pengantar Komprehensif Teori dan Metode Cultural Studies
dan Kajian Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra
Kureisi. 2010. Media Dengarkan Aku. Yogyakarta: Litera buku
Karya Ilmiah
Usailatil Andiyah.2011. Komodifikasi Sensualitas Wanita
Dalam Perfilman Indonesia(Analisis Isi Pada Film “ Kawin Kontrak Lagi “ )
Angga Arista S.2013. Pesan Cinta dan Persabatan dalam Film Fiksi (Analisis
Semiotika pada film 5 cm karya Rizal Mantovani)

Non Buku
http://www.idseducation.com/2013/08/27/mengenal-jenis-film-dari-jenispemeran-dan-durasinya/ tgl 6 November 2013 pukul 20.30
http://jagatalun.com. Seks dan horor menu film terkini yang saling melengkapi. Di
akses tanggal 3 Desember 2013 pukul 22.25
Killbourne, Jean, “Beauty…and the Beast of Advertising”, Center for Media
Literacy. http://www/medialit.org/reading_room/article40.html ( diakses
pada 4 April 2014 )
Mariana Amiruddin, “Media Hancurkan Persepsi Tubuh
Perempuan”,www.yjp.go.id. ( diakses pada 4 April 2014 )
Mulyono,Kussianto.(2006.PrinsipPrinsipSensualAdYangSesuaiDenganPeriklanan
Indonesia Dalam Majalah Male Emporium Edisi Juli 2004- Juni 2006.
tersedia di website www.petra.ac.id diakeses pada tanggal 18 April 2014
http://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologilalu-apa-warna-kepribadianmu/ diakses pada 19:33 tanggal 12 april 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media saat ini baik elektronik maupun cetak banyak disorot oleh banyak
kalangan sebagai salah satu penyebab utama hancurnya moral umat manusia
termasuk golongan remaja. Berbagai tayangan yang sangat banyak menonjolkan
aspek pornografi dari pada edukasi sebagaimana peran dari media itu sendiri, dan
aspek pornografi diyakini sangat erat hubungannya dengan meningkatnya
berbagai kasus kekerasan seksual, free sex,dan semacamnya. Dengan semakin
majunya teknologi komunikasi, saat ini hampir tidak ada satupun kekuatan yang
mampu mengontrol atau melakukan sensor terhadap berita maupun hiburan
termasuk berita atau tayangan yang termasuk dalam kategori pornografi tersebut,
Kureisi dalam (Kureisi, 2010:107).
Oey Hong Lee dalam (Sobur, 2006:126) menyebutkan “film sebagai alat
komunikasi

massa

yang

kedua

muncul

di

dunia,

mempunyai

massa

pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu unsurunsur yang merintangi perkembangan surat kabar sudah dibikin lenyap. Ini berarti
bahwa dari permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat menjadi alat
komunikasi yang sejati, karena ia tidak mengalami unsur-unsur teknik, politik,
ekonomi, sosial dan demografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada massa
pertumbuhannya dalam abad ke-18 dan permulaan abad ke-19”.

1

Film telah membangkitkan sebentangan teori dan metode. Film
dipelajari dari segi potensinya sebagai seni, sejarahnya yang dituturkan sebagai
momen-momen dalam tradisi yang hebat, film-film, bintang, dan sutradara yang
paling berarti; film dianalisis berdasarkan perubahan teknologi produksi film.
Film dikutuk sebagai industri budaya; dan film didiskusikan sebagai situs penting
bagi produksi subjektivitas individu dan identitas nasional (Storey, 2007: 67)
Film sendiri dibuat dari sebuah ide cerita dasar dari berbagai macam
gambaran tentang realita kehidupan yang dibumbui oleh imajinasi dari sang
pembuat film. Film tidak hanya menjadi media hiburan saja akan tetapi juga
menjadi media pendidikan dan informasi. Film juga menjabarkan tentang segala
aspek sosial kehidupan melalui pesan-pesan yang terkandung didalamnya.
Seni film banyak memasuki berbagai aspek kehidupan, seperti aspek
sosial, politik, agama, pendidikan, budaya, hukum, ekonomi, dan psikologi
sebagai satu rangkaian cerita yang utuh. Didalam film terdapat unsur dramatisasi
dan sinematografi

sehigga menjadi kesatuan cerita audio visual sehingga

penonton bisa larut didalamnya dan dapat merasakan terhibur, sedih, takut atau
bahkan dapat memberi motivasi.
Wright dalam (Sobur, 2006:127) Seiring dengan kebangkitan film pula
muncul film-film yang mengumbar seks, kriminal, dan kekerasan. Dua tema yang
umumnya menimbulkan kecemasan dan prihatin masyarakat ketika disajikan
dalam film adalah adegan-adegan seks dan kekerasan kadangkala perhatian ini
dikemukakan oleh karena penggambarannya bertentangan dengan standar selera
baik dari masyarakat. Namun seringkali kecemasan masyarakat berasal dari

2

keyakinan bahwa isi seperti itu mempunyai efek moral, psikologis, dan sosial
yang merugikan, khususnya kepada generasi muda, dan menimbulkan perilaku
antisosial. Baik seks maupun kekerasan telah menjadi subjek penelitian komisikomisi yang disponsori secara federal akhir-akhir ini mengenai efek komunikasi
massa, ditambah berbagai macam penelitian lainnya.
Beberapa tahun yang lalu dunia perfilman Indonesia kerap mengalami
pasang surut. Namun seiring berjalannya waktu, dunia perfilman Indonesia mulai
bangkit dengan maraknya lahir sineas-sineas muda berbakat yang mampu
membuat karya terbaiknya sehingga dunia perfilman Indonesia menjadi lebih
berkembang lagi. Seiring dengan perkembangan film maka banyak sekali tema
yang hadir, mulai dari tema film percintaan, komedi, persahabatan, nasionalisme,
horor dan lain-lain. Dan yang kerap kali dicampuri dengan adegan pornografi dan
seks yang sering menonjolkan kemolekan tubuh seorang wanita. Hal semacam ini
terjadi karena banyak film maker (pembuat film) yang sudah tidak lagi berpegang
teguh pada idealismenya, bahwa film merupakan karya seni yang bisa memberi
pesan dan informasi positif bagi penontonnya. Melainkan film dijadikan sebagai
ladang bisnis dan lebih mementingkan meraih pundi-pundi berupa materi. Padahal
hal semacam itu dapat berdampak negatif bagi penontonnya bahkan untuk
generasi muda, karena film yang berbau pornografi dan seksualitas sudah jelas
sangat tidak mendidik dan hanya membuat hancur generasi muda.

3

Masalah seksualitas dewasa ini semakin marak menjadi masalah
kontroversial dalam media. Seiring dengan pergeseran nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat, perkembangan film horor Indonesia tidak hanya menyuguhkan rasa
takut tetapi juga menyuguhkan unsur sensualitas perempuan.
Kata seks berdasarkan arti dasarnya, yaitu sesuatu yang berhubungan
dengan kelamin seharus menjadi hal pribadi yang tidak pernah dibicarakan
dalamwacana publik. Namun dengan bergesernya makna seks itu sendiri dimana
berubah arti menjadi suatu “konsep tubuh”, membuat seks harus ditampilkan
secara terus menerus berdasarkan kepentingan dan maksud tertentu. Seks tidak
lagi menjadi sesuatu yang privacy namun menjadi hal yang dikomoditikan.Seks
juga tidak lagi menjadi pembicaraan yang tabu. Tema seks menjadi sangat
menarik untuk dikomoditikan karena seks memiliki sifat yang universal dan sejak
dulu seks tidak pernah habis dibicarakan serta menarik semua orang. Hal ini
disebabkan karena seks selain menjadi kebutuhan semua orang, seks dan objeknya
cenderung tertutup oleh bingkai-bingkai agama, tradisi dan moral masyarakat itu
sendiri (Bungin, 2005:116).
Beberapa tahun terakhir ini produsen film horor semakin berani dalam
menyuguhkan sensualitas dalam judul filmnya, contohnya Suster Keramas,
Rintihan Kuntilanak Perawan, Tiran (Mati di Ranjang), dan Dendam Pocong
Mupeng. Eksploitasi tubuh seorang perempuan mulai banyak ditonjolkan.
Pada awal tahun 2009 muncul film horor Indonesia yang berjudul Setan
Budeg yang bercerita tentang tiga pemburu mayat yang kerapkali mengurusi
mayat tanpa identitas yang bertebaran di jalan ibukota, terutama mereka yang

4

kecelakaan terlindas kereta dan terpisah-pisah anggota tubuhnya. Saat
menemukan mayat seorang gadis yang belakangan diketahui bisu tuli bernama
Lala menghilang dari mobil jenazah, Pak Joko sebagai atasan mereka menjadi
berang. Dilain waktu, Anita mendapat kabar kalau saudara kembarnya mengalami
kecelakaan saat ia sendiri dipenuhi tanda tanya besar mengenai rahasia yang
mungkin saja disembunyikan orang-orang terdekatnya. Dan dari judulnya film
horor tersebut mengandung suatu abnormal, karena dimana hantu atau setan
adalah mahluk ghaib yang tidak berwujud tetapi dalam film ini hantu diwujudkan
seperti halnya manusia bahkan hantunya tidak memiliki indera pendengaran atau
telinga yang membuat sosok hantu dalam film ini menjadi budeg atau tuli. Hal ini
menarik perhatian peneliti karena hantu seharusnya sosok yang menakutkan tetapi
dalam film ini hantu digambarkan seperti manusia tuli yang tidak bertelinga. Dan
selain unsur mistis itu sendiri dalam film ini, peneliti menganalisa terdapat unsurunsur sensualitas perempuan yang digambarkan melalui adegan-adegan, karakter,
sekaligus atribut dari film ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasikan
rumusan masalah adalah Bagaimanakah sensualitas perempuan direpresentasikan
dalam film horor Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengeksplorasi sensualitas perempuan yang ada dalam film horor
Indonesia "Setan Budeg".jki

5

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan
kepada mahasiswa khususnya jurusan ilmu komnikasi konsentrasi audio visual
agar mengetahui unsur representasi sensualitas perempuan dalam sebuah media
yaitu film. Selain itu juga menyediakan referensi atau rujukan kajian pustaka
untuk melengkapi penelitian-penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat secara luas dalam
menerima dan memahami makna pesan film, sehingga pesan dalam film tidak
hanya dapat ditangkap dari muatan pesan yang tampak (manifest content), tetapi
juga muatan pesan yang tersembunyi (latent content). Diharapkan juga penelitian
ini dapat menjadi masukan bagi kalangan insan perfilman dalam membuat suatu
karya seni, khususnya film, agar memiliki kekuatan yang lebih mendalam tentang
makna dan tanda.

6

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF CODE SWITCHING IN LOVE IN PERTH FILM DIRECTED BY FINDO PURWONO HW

2 11 16

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

ANALISIS ISI FILM HOROR INDONESIA(Studi pada Film “ BUNIAN ” Karya Kimo Stamboel)

4 21 2

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM (Analisis Semiotik pada Film Berbagi Suami karya Nia Dinata)

1 11 2

Unsur Sensualitas Perempuan Dalam Film Indonesia (Analisis Isi Pada Film “Negeri Tanpa Telinga” Karya Lola Amaria)

3 19 25

EKSPLOITASI TUBUH PEREMPUAN YANG BERPERAN SEBAGAI SUSTER DALAM FILM-FILM HOROR INDONESIA Eksploitasi Tubuh Perempuan Yang Berperan Sebagai Suster Dalam Film-Film Horor Indonesia (Analisis Isi Eksploitasi Tubuh Perempuan yang Berperan Sebagai Suster dala

0 0 14

EKSPLOITASI SUSTER DALAM FILM-FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Eksploitasi Tubuh Suster dalam Film Horor Indonesia Suster Eksploitasi Tubuh Perempuan Yang Berperan Sebagai Suster Dalam Film-Film Horor Indonesia (Analisis Isi Eksploitasi Tubuh Perempua

0 1 16

PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia Periode Bulan Juli-Desember 2009).

0 0 20

PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR (ANALISIS ISI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR (ANALISIS ISI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA PERIODE BULAN JANUARI-JUNI 2009).

0 0 22

Representasi Perempuan Dalam Film Horor

1 1 6