Metoda Pemotongan Benda Kerja

potong lebih banyak menggesek benda kerja yakni pada saat mulai memotong dimulai dengan ketebalan nol dan selain itu permukaan benda kerja akan lebih kasar. 2. Frais turun down milling, dinamakan juga climb milling, dimana arah dari putaran pisau sama dengan arah gerak makan meja mesin freis. Proses freis turun akan menyebabkan benda kerja lebih tertekan kemeja dan meja terdorong oleh pahat yang mungkin suatu saat secara periodik gaya dorongnya akan melebihi hgaya dorong ulirroda gigi penggerak meja. Apabila system kompensasi “keterlambatan gerak balik” back lash compensator tidak begitu baik, maka mengefrais turun akan menimbulkan getaran bahkan kerusakan.

2. Metoda Pemotongan Benda Kerja

Metode pemotongan pada proses frais dibagi menjadi tiga bagian, antar lain ; pemotongan searah jarum jam, pemotongan berlawanan arah jarum jam, dan pemotongan netral. 1. Pemotongan searah benda kerja yang dimaksud pemotongan searah adalah pemotongan yang datangnya benda kerja searah dengan putaran sisi potong cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik karena meja benda kerja tertarik oleh pahat cutter. Gambar 2.8. proses pemotongan searah benda kerja 2. Pemotongan berlawanan arah benda kerja, yang dimaksud pemotongan berlawanan arah benda kerja adalah pemotongan yang datangnya benda kerja berlawanan dengan arah putaran sisi potong pahat cutter. pada pemotongan ini hasilnya dapat maksimal karena meja benda kerja tidak tertarik oleh pahat cutter. Laporan Kerja Praktek 16 Gambar 2.9. proses pemotongan berlawanan arah benda kerja 3. Pemotongan netral, pemotongan netral yaitu pemotongan yang terjadi apabila lebar benda kerja yang disayat lebih besar dari ukuran diameter pahat atau diameter pahat tidak lebih besar daripada besar bidang yang disayat. Pemotongan jenis ini hanya berlaku untuk pemotongan pada mesin freis vertikal. Gambar 2.10. proses pemotongan netral Terdapat beberapa parameter yang dapat diatur pada mesin freis adalah putaran spindle n, kecepatan makan v f , kedalaman potong a. Elemen dasar pada mesin freis dapat diturunkan dari kondisi pemotongan, sebagai berikut : Benda kerja : w = lebar pemotongan l w = panjang pemotongan a = kedalaman potong Pahat freis : d = diameter luar z = jumlah gigi mata potong Kr = sudut potong utama Laporan Kerja Praktek 17 = 90° untuk pahat freis selubung Mesin freis : n = putaran poros utama v f =kecepatan makan Elemen dasar pada mesin freis dapat dihitung dengan rumus berikut : Kecepatan potong v = π . d . n 1000 ; mmin Pers 2-21 Gerak makan per gigi f z = v f z . n ;mmgigi Pers 2-22 Waktu pemotongan l n = l v + l w + l n ; mm Pers2-23 l v = √ a d−a ; untuk mengefreis datar, l v ≥ 0 ; untuk mengefreis tegak, l n ≥ 0 ; untuk mengefreis datar, l n = d 2 ; untuk mengefreis tegak Laporan Kerja Praktek 18 Gambar 2.11. Mesin frais numerik 2 sumbu

2.3.3. Proses Gurdi Drilling