BARUNADRI ENGINEERING CONSULTANT
7 - 36
Survey Potensi Bendungan Tinalah di Kabupaten Kulon Progo
Pembiayaan rekayasa sosial dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, baik secara langsung ataupun melalui Institusi tertentu atau badan hukum
tertentu yang dibentuk dengan peraturan perundangan. Pola pembiayaan dengan badan hukum tertentu dapat memanfaatkan
potensi BUMN, BUMD, Koperasi, dan Badan Usaha Swasta yang ada di Daerah atau Nasional.
Jika pembiayaan dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini dengan badan hukum tertentu, maka Pemerintah berperan pada fungsi regulasi dalam
penyiapan kriteria, standar, norma, dan pedoman penyelenggaraan, sedangkan Pemerintah Daerah yang melaksanakan fungsi pengawasan
dan pengendalian.
2. Sumber pembiayaan penyelenggaraan Sumberdana untuk rekayasa sosial yang dilaksanakan oleh Gubernur dan
perangkat Pusat, atau Pemerintah Daerah dalam azas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan adalah dari APBN. Sesuai dengan struktur APBN, maka
sumberdana yang dapat dialokasikan untuk penyelenggaraan rekayasa sosial adalah bersumber pada Pos Pengeluaran Pembangunan.
Berdasarkan peraturan perundangan yang ada, Dana perimbangan dan komponennya Dana Bagi Hasil, DAU, dan DAK adalah dana yang
dialokasikan kepada Daerah untuk membiayai kebutuhan dalam rangka Desentralisasi, sehingga penggunaan dana tersebut sepenuhnya
ditetapkan Daerah sesuai dengan kebutuhannya, termasuk dalam hal rekayasa sosial.
Selain Dana Alokasi Umum, ada juga sumber pembiayaan rekayasa social lain yaitu melalui Dana Alokasi Khusus, dimana alokasi dalam APBN dalam
jumlah terbatas dan untuk pembiayaan kegiatan yang merupakan kebutuhan khusus sesuai usulan Daerah. Karena sifatnya, maka dalam
pengusulan kegiatan yang dapat dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus, usulan Daerah harus disesuaikan dengan pedoman dan kebijakan yang
ditetapkan oleh Departemen teknis terkait.
3. Perhitungan pembiayaan rekayasa sosial Komponen Rekayasa Sosial yang perlu dibiayai terdiri dari kegiatan
sebagai berikut : 1 Rekayasa Sosial Pra-Konstruksi :
a. Pemetaan Sosial;
BARUNADRI ENGINEERING CONSULTANT
7 - 37
Survey Potensi Bendungan Tinalah di Kabupaten Kulon Progo
Pemetaan sosial merupakan salah satu cara untuk memperoleh informasi secara akurat, lengkap dan mempertimbangkan perspektif masyarakat.
Social mapping pemetaan sosial selain dilakukan untuk menemukenali potensi sumber daya dan modal sosial komuniti, juga dapat dilakukan
untuk mengenal stakeholder dalam kaitannya dengan keberadaan dan aktivitas pelaku
Community Development, tidak hanya yang berpotensi untuk diajak bekerjasama tetapi juga yang berpotensi untuk menghambat
pelaksanaan program ke depan. Melalui social mapping ini pula dapat
teridentifikasi kebutuhan dan akar permasalahan yang dirasakan komuniti dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selanjutnya, hasil dari social
mapping inilah yang digunakan sebagai bahan perencanaan program Community Development yang lebih komprehensif
. Pada dasarnya setiap pelaku individukelompok memiliki cara pandang
yang berbeda terhadap suatu hal yang terdapat dalam lingkungan sosialnya yang didasari oleh faktor-faktor psiko-histori dan motif
kepentingan yang berada dalam dirinya. Faktor ini akanmempengaruhi pelaku tersebut dalam menginterpretasikan situasi terakhir hingga proses
perumusan tindakan Berkhofer, 1971. Dari pemahaman di atas, aktor dalam
Community Development benar- benar jeli dalam melakukan pemetaan sosial khususnya pemenuhan
kebutuhan masyarakat sekitar, agar tidak disusupi oleh oknum-oknum yang berkepentingan, terutama dalam pemilihan tokoh utama masyarakat,
ini disebabkan begitu urgentnya tokoh tersebut untuk membantu pembangunan komunitas sekitar. Masing-masing pihak memiliki
interpretasi terhadap suatu hal berdasarkan kepentingan mereka sendiri. Pola pengkotakan sosial berdasarkan kepentingan, pengalaman
sejarah masing-masing pihak terkait; Dengan memahami siapa-siapa saja yang merupakan pihak-pihak terkait dalam lingkup kegiatan sekitar
pembangunan Bendungan, merupakan dasar bagi penyusunan progam Community Development dan Pengelolaan Konflik.
Analisis Pihak-pihak Terkait Stakeholders sebagai suatu Metode Suatu
pendekatan untuk memahami suatu sistem dengan cara mengidentifikasikan aktor-aktor kuncinyapara stakeholders di dalamnya,
BARUNADRI ENGINEERING CONSULTANT
7 - 38
Survey Potensi Bendungan Tinalah di Kabupaten Kulon Progo
dan menilai kepentingan mereka dalam sistem tersebut. Perlunya analisis pihak-pihak berkepentingan
stakeholders untuk:
Mengenali pihak-pihak terkait secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya ekonomi setempat
Menggolongkan pihak-pihak utama terkait formal dan informal
berdasarkan kepentingan mereka, kondisi ekonomi, kiat-kiat dan dinamika kegiatan mereka saat ini
Mengikuti dinamika regulasiaturan main diantara pihak-pihak terkait
dalam rangka pemanfaatan sumberdaya ekonomi lokal
Menganalisa perbedaan interpretasi masing-masing pihak terkait mengenai pemanfaatan sumberdaya ekonomi local
Menganalisis jaringan sosial diantara para
stakeholders dalam memanfaatan sumberdaya yang ada
b. Sosialisasi, baik di tingkat Pusat, KabupatenKota dan Masyarakat