Prosedur pengajuan Keberatan Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan keuangan (DPPK) Pemerintah Kabupaten Bandung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Penyelenggaraan pemerintahan negara guna mewujudkan tujuan bernegara
harus dilakukkan salam suatu sisem pengelolaan keuangan negara secara
profesional, terbuka, dan bertanggung jawab yang diwujudkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pengelolaan keuangan negara dirasakan
semakin pentingnya fungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan sumber daya
keuangan pemerintah secara efisien. Fungsi perbendaharaan tersebut meliputi,
terutama, perencanaan kas yang baik, pencegahan agar jangan sampai terjadi
kebocoran dan penyimpangan, pencarian sumber pembiayaan yang paling murah
dan pemanfaatan dana yang menganggur (idle cash) untuk meningkatkan nilai
tambah sumber daya keuangan.
Pihak yang sangat berperan dalam melaksanakan fungsi perbendaharaan tentunya
adalah Bendahara. Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas
untuk

dan


atas

nama

membayar/menyerahkan

negara/daerah,

uang

atau

surat

menerima,
berharga

menyimpan,
atau


dan

barang-barang

negara/daerah. Selain menjalankan fungsi perbendaharaan, salah satu kewajiban
Bendahara adalah melakukan pemotongan/pemuungutan pajak.

1

2

pajak adalah kegiatan membayar sejumlah uang kepada negara yang diatur oleh
undang-undang yang berlaku dan merupakan salah satu sumber penerimaan utama
negara untuk membiayai pembangunan baik fisik maupun non fisik. Pajak
merupakan salah satu pendapatan negara yang langsung dipungut dari berbagai
objek pajak dan mempunyai fungsi penting antara lain untuk membiayai
pembangunan Negara guna menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena
itu dpat dilakukan bahwa bendaharawan mempunyai peran penting dalam
pelaksanaan pembangunan nasional.

Pengajuan keberatan atas SPPT dapat dilakukan secara kolektif melalui kelurahan
atau secara perseorangan. Pengajuan secara kolektif hanya berlaku untuk nilai
SPPT sampai dengan Rp 200.000,00 per SPPT. Pengajuan keberatan atas SKP PBB
hanya boleh dilakukan secara perseorangan. Sebagai tambahan yang dimaksud SKP
PBB adalah SKP PBB sebagaimana dimaksudkan pasal 10 Ayat (2) UU PBB
sebagai berikut :
“Direktur Jenderal Pajak dapat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak dalam hal-hal
sebagai berikut :
Apabila Surat Pemberitahuan Obyek Pajak tidak disampaikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dan setelah ditegor secara tertulis tidak
disampaikan sebagaimana ditentukan dalam Surat teguran apabila berdasarkan
hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah yang terhutang lebih besar
dari jumlah pajak yang dihitung berdasarkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak
yang disampaikan oleh wajib pajak.”

3

Pasal 9 Ayat (2) menyatakan bahwa Surat Pemberitahuan Obyek Pajak (SPOP)
harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani ke DJP, selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya SPOP oleh subyek
pajak.

Hambatan yang terjadi di lapangan terkait keberatan pajak Bumi dan Bangunan
Antara lain :
Wajib pajak yang tidak kooperatif,administrasi surat tidak ada,saat pengajuan wajib
pajak tidak tahu jangka waktu/batas waktu pengajuan keberatan,jika melalui pos
sering terjadi keterlambatan waktu penyampaian dikantor.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk membuat
Laporan

Kerja

KEBERATAN

Praktek
PAJAK

dengan
BUMI

“PROSEDUR


judul
DAN

BANGUNAN

PENGAJUAN
PADA

DINAS

PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN (DPPK)
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Untuk mengetahui :
1. Prosedur pengajuan keberatan Pajak Bumi dan Bangunan pada Dinas
Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Pemerintahan Kabupaten Bandung.
2. Hambatan yang terjadi di lapangan terkait prosedur Pengajuan Keberatan
Pajak Bumi Dan Bangunan pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan

Keuangan Pemerintahan Kabupaten Bandung.

4

3. Upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Di
Pemerintahan Kabupaten Bandung dalam mengatasi hambatan yang terjadi
terkait prosedur Pengajuan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1.3.1 Kegunaan Praktis
Diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan, bahan
pertimbangan dan evaluasi untuk memperoleh informasi yang berkaitan
dengan Prosedur Keberatan Pajak Bumi Dan Bangunan.
1.3.2

Kegunaan Akademis
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahua tentang Prosedur Pengajuan Keberatan
Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Bagi Perusahaan

Hasil selama Kerja Praktek di kantor Pajak diharapkan dapat
membantu meringankan pekerjaan
3. Bagi Pembaca/Pihak lain
Diharapkan bisa bermanfaat dan bisa memberikan motivasi bagi
pembaca.

5

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.4.1 Lokasi kerja praktek
Adapun lokasi pelaksanaan kerja praktek di Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan yang beralamat di Alamat: Jl. Raya Soreang No. 141,
Bandung – Jawa Barat No Telp.: (022) 5891004.
1.4.2 Waktu kerja praktek
Penulis melaksanakan kerja praktek lapangan yang dimulai pada
tanggal 1 Agustus 2015 sampai 30 Agustus 2015 yaitu dari hari senin sampai
hari jumat, mulai pukul 08.3 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Singkat Berdirinya DPPK
Kabupaten Bandung lahir berdasarkan piagam Sultan Agung Mataram, yaitu

pada Ping Songo tahun alif bulan Muharam, atau pada hari sabtu, tanggal 20 April
tahun 1641M dan sebagai Bupati pertama adalah Tumenggung Wiraangun-angun
(1641-1681).
Cikal bakal Kabupaten Bandung semula berada didaerah Karapiak atau
Bojongasih di sungai Cikapundung dekat muara, nama Karapiak kemudian menjadi
Citeureup bahkan nama itu menjadi ibu kota kabupaten Bandung yang mempunyai
penduduk 200 jiwa. Sultan Agung Mataram, kemudian meminta agar Timbangatem
salah satu Kabupaten di Priangan di bawah pemerintah Bupati R. Ardi Kusuma
mengirimkan 800 penduduknya untuk mengisi Kabupaten baru.
Ditambah 200 penduduk lama Karapiak, maka didirikanlah bakal ibukota
Kabupaten Bandung di tepi muara Cikapundung yang kemudian diberi nama
Citeureup. Hari jadi Kabupaten Bandung adalah pada tanggal 20 April 1641.
Tahun ketahun terpilih beberapa orang untuk menjadi Bupati Bandung

kemudian terpilih Kolonel R.H Lily Sumantri atau Bupati Bandung Ke-20. Ia
menjabat selama dua periode (1969-1974) dan (1974-1980). Pada waktu ia menjabat
Bupati, sempat mencatat peristiwa penting, yaitu rencana pemindahan ibukota

6

7

Kabupaten Bandung yang semula berlokasi di Kodya Bandung ke wilayah hukum
Kabupaten Bandung, di daerah Baleendah.
Dalam perkembanganya, di lahan peruntukan Ibukota Kabupaten Bandung
itu, sempat di bangun berbagai fasilitas antara lain perkantoran untuk beberapa
instansi. Rencana kepindahan ke Ibukota Kabupaten Bandung tersebut, berlanjut
hingga jabatan Bupati Bandung di pegang Kol. R. Sani Lupias Abdurrachman
(1980-1985), Ia merupakan Bupati ke-21,akan tetapi atas beberapa pertimbangan,
fisik geografis daerah Baleendah tidak memungkinkan untuk Ibukota Kabupaten.
Maka pada masa jabatan Bupati Bandung di jabat oleh Kol.H.D. Cherman Effendi
(1985-1990), Ibukota Kabupaten di boyong ke lokasi baru yakni Kecamatan
Soreang. Bupati ke-22 itu membangun Ibukota Kabupaten Bandung tepatnya di
desa Pamekaran pinggir Jalan Raya Soreang-Bandung.

Di lahan seluas 24 hektar kini berdiri megah kompleks perkantoran
Kabupaten Bandung dengan menampilkan gaya arsitektur tradisional priangan,
hingga kompleks perkantoran ini disebut-sebut sebagai kompleks perkantoran
Kabupaten termegah di Jawa Barat. Pembangunan kompleks tersebut dilanjutkan
oleh penggantinya Bupati Bandung ke- 23 yakni Kol . H.U. Hatta Djatipermana
(1990-2000) yang kemudian digantikan oleh H. Obar Sobarna,S.Ip (2001- 2010.
Badan Administrasi Keuangan Daerah (BAKD) Kabupaten Bandung
berdiri melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 7 Tahun 2001 tentang
pembentukan organisasi daerah Kabupaten Bandung dengan didasari oleh
Undang-undang No. 14 tahun 1950 tentang pemerintahan daerah Kabupaten
dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950 ), Undang-

8

undang No. 43 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 No. 60, Tambahan Lembaran Negara No. 3839). Kemudian pada
tahun 2002 SOTK BAKD. Dan SK Bupati Bandung No 10/2002 tentang
pembentukan lembaga teknis Daerah Kabupaten Bandung. Terjadi perubahan
pada Belanja sebelumnya Belanja rutin dan Belanja Pembangunan menjadi
Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik.

BAKD Kabupaten Bandung didirikan dengan tujuan membantu Bupati
dalam merumuskan dan menentukan kebijaksanaan teknis di bidang administrasi
keuangan yang meliputi :










Anggaran 
Perbendaharaan 
Verifikasi 
Pengolahan aset daerah 
Menyusun perhitungan APBD dan Neraca Daerah 

Dengan Terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun
2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Badan
Administrasi Keuangan Daerah bergabung dengan Dinas Pendapatan Daerah
dengan nama baru yaitu Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK)
sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) atau dengan nama
lainnya SKPKD sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) atau
Bendahara Umum Daerah (BUD). Secara garis besar berdirinya DPPK terlihat
dari susunan berikut ini :


Bagian Keuangan Setda Sampai Dengan Tahun 2000

9



BAKD 2001 –2008 ( Meliputi Bidang Pengelolaan Aset Daerah)



DPPK 2008 –sekarang ( bidang aset menjadi bagian aset di setda )

2.2

Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam suatu Organisasi akan lebih baik adanya suatu kepastian akan tata

kerja suatu lembaga yang mendukung kegiatan organisasi itu supaya bergerak,
sehingga ada kejelasan bagi kita dalam meneliti kegiatan-kegiatan tersebut dan
adanya keteraturan tata kerja yang akan menjadikan keberhasilan organisasi itu
dalam mencapai tujuan organisasi yang telah disusun sebelumnya.
Sama halnya dengan Dinas Pendapatan dan Pengeloaan Keuangan (DPPK)
Daerah Kab.Bandung berdasarkan Perda No.20 tahun 2007 tentang pembentukan
organisasi dinas daerah kab.bandung paragraf 13 pasal 30 tentang susunan
organisasi pada DPPK, maka struktur organisasi nya terdiri dari:
1.

Kepala Dinas

2.

Sekretariat, terdiri dari :

3.

a.

Sub Bagian Penyusunan Program

a.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b.

Sub Bagian Keuangan

Bidang Perencanaan Pengendalian Operasional, terdiri dari:
a.

Seksi Perencanaan dan Pendapatan

b.

Seksi Pemantauan dan Pengendalian

c.

Seksi Analisa, Evaluasi, dan Pelaporan

10

4.

5.

6.

7.

2.3
1.

Bidang Pendapatan, terdiri dari:
a.

Seksi Pendapatan Asli Daerah

b.

Seksi Dana Perimbangan

c.

Seksi Lain –lain Pendapatan yang Sah

Bidang Anggaran, terdiri dari:
a.

Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan

b.

Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Langsung

c.

Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Tidak Langsung

Bidang Perbendaharaan, terdiri dari:
a.

Seksi Administrasi Perbendaharaan

b.

Seksi Penelitian dan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D)

c.

Seksi Kas Daerah

Bidang Akuntansi, terdiri dari:
a.

Seksi Pendapatan dan Pembiayaan

b.

Seksi Belanja Langsung

c.

Seksi Belanja Tidak Langsung

Uraian Tugas Perusahaan
Kepala Dinas
Tugas

Pokok:

memimpin,

mengatur,

mengkoordinasikan

dan

mengendalikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan Kewenangan Daerah di
Bidang Perimbangan Keuangan Daerah Sub Bidang Administrasi Keuangan
Daerah dan Sub Bidang Pendapatan Daerah.
2.

Sekretariat, terdiri dari :

11

Tugas Pokok : Melaksanakan Pengelolaan Penyusunan Program, Umum
dan Kepegawaian serta Keuangan.
Uraian Tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan DPPK berdasarkan program kerja DPPK
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Mengkoordinasikan bawahan dalam melaksanakan ketatausahaan yaitu
kegiatan kepegawaian, umum, perlengkapan, perencanaan dan kearsipan
keuangan.
c. Memberi petunjuk pengadaan barang ATK sesuai pedoman yang berlaku.
d. Mengatur pembagian tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara
lisan maupun tulisan .
e. Memantau dan mengendalikan kegiatan kesekretariatan DPPK.
f. Melaksanakan pembinaan adminstrasi ketatausahaan.
g. Melaksanakan pembinaan pegawai dalam lingkungan DPPK.
h. Mengkoordinasikan administrasi DPPK.
i. Menyusun Nota Keuangan APBD.
j. Mengevaluasi kegiatan Sekretariat untuk mengetahui kesesuaian dengan
rencana.
k. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Sekretariat kepada atasan ;
l. Memberikan arahan terhadap kegiatan Administrasi Keuangan pada DPPK
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3.

Bidang Perencanaan Pengendalaian Operasional, terdiri dari:
Tugas Pokok : Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas

12

di Perencanaan dan Pendapatan ,Pemantauan dan Pengendalian serta Analisa,
Evaluasi, dan Pelaporan
4. Bidang Pendapatan, terdiri dari:
Tugas Pokok : Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas
di Bidang Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain –lain
Pendapatan yang Sah
Uraian Tugas :
a. Menyusun rencana kerja Bidang Pendapatan.
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan.
c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan ;
d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan.
e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.
f. Mengoreksi konsep pedoman dan petunjuk teknis pembinaan perawatan
serta inventaris barang di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
g. Memantau proses pengadaan barang/jasa dengan cara pelelangan ,
pemilihan langsung maupun penunjukan langsung sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
h. Mengatur dan menyelenggarakan pelaksanaan pelelangan barang/jasa
kebutuhan Pemerintah Kabupaten Bandung .
i. Menginventaris Aset Pemerintah Kabupaten Bandung yang meliputi
barang bergerak maupun tidak bergerak.

13

j. Memeriksa daftar pengajuan kebutuhan barang/jasa disesuaikan dengan
Anggaran.
k. Memeriksa rencana pengadaan kebutuhan barang yang diusulkan dari Unit
Kerja yang berada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
l. Memeriksa konsep kebutuhan barang dan cetakan Barang Quasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
m. Memeriksa dan meneliti konsep barang inventaris yang akan dihapuskan
sesuai dengan permohonan dari Unit Kerja.
n. Menyelenggarakan

pengadaan

barang/jasa

berdasarkan

ketentuan

peraturan yang berlaku.
o. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi kegiatan dengan pejabat pada
Unit Kerja/Dinas/Instansi/Badan/Lembaga terkait.
p. Mengatur dan menyelenggarakan layanan Administrasi yang berkaitan
dengan Bidang Pendapatan.
q. Menyusun laporan kegiatan Bidang Pendapatan.
r. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Bidang Anggaran, terdiri dari:
Tugas Pokok: Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas
di Bidang Anggaran yang meliputi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Pembiayaan, Penyusunan Anggaran Belanja Langsung dan Penyusunan
Anggaran Belanja Tidak Langsung
Uraian Tugas Bidang Anggaran :
a. Menyusun Rencana Kepala Bidang Anggaran.
b. Mendistribusikan dan memberikan Petunjuk Pelaksanaan tugas kepada
bawahan.

14

c. Membantu dan mengendalikan kegiatan bawahan.
d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan.
e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.
f. Menyusun konsep sajian materi penyusunan APBD Aparatur Daerah dan
Pelayanan Publik.
g. Menyusun konsep Anggaran Kas (Cash Budget) dalam rangka
pengendalian pengeluaran Kas Daerah.
h. Menyusun konsep materi rancangan Surat Keputusan Otorisasi (SKO)
Aparatur Daerah dan Pelayanan Publik.
i. Memeriksa penyediaan Kredit Anggaran Aparatur Daerah dan Pelayanan
Publik.
j. Memantau Pelaksanaan perkembangan Anggaran Aparatur Daerah dan
Pelayanan Publik.
k. Melaksanakan Konsultasi dan Koordinasi kegiatan dengan Pejabat pada
unit kerja/Dinas/Instansi/Badan/Lemabga Terkait.
l. Menyusun laporan kegiatan Bidag Anggaran.
m. Melaksanakan Tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
6. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari:
Tugas Pokok: Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas di
Bidang Perbendaharaan yang meliputi Administrasi Perbendaharaan,
Penelitian dan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dab Kas
Daerah

15

Uraian Tugas Bidang Perbendaharaan :
a. Menyusun rencana kerja Bidang Perbendaharaan
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan
c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan
d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan.
e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.
f. Menyusun konsep Pedoman petunjuk teknis pelaksanaan perbendaharaan
Belanja Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik.
g. Menyusun konsep Anggaran Kas (Cash Budget) dalam rangka
pengendalian pengeluaran Kas Daerah.
h. Memeriksa setiap SPP yang diajukan oleh Pemegang Kas baik Belanja
Aparatur Daerah dan Belanja Pelayanan Publik.
i. Memeriksa persiapan penerbitan SPMU Belanja Aparatur Daerah dan
Pelayanan Publik.
j. Menyusun konsep penerbitan SPMU Belanja Aparatur Daerah dan
Pelayanan Publik.
k. Menandatangani SPMU dan Daftar Penguji SPMU Belanja Aparatur
Daerah dan Pelayanan Publik.
l. Menyusun konsep bahan pembinaan Bendaharawan.
m. Menyusun konsep dan mengolah penyelesaian masalah perbendaharaan
dan tuntutan ganti rugi Keuangan Daerah.

16

n. Menyusun konsep rekapitulasi belanja barang dari Dinas/Instansi/Satuan
Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai lampiran
Perhitungan Anggaran.
o. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan Pejabat pada Unit
Kerja/Dinas/Instansi/Badan/ Lembaga terkait.
p. Menyusun laporan kegiatan Bidang Perbendaharaan.
q. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
7.

Bidang Akuntansi, terdiri dari:
Tugas Pokok : Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas
di Bidang Akuntansi yang meliputi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan,
Belanja Langsung, dan Belanja Tidak Langsung.
Uraian Tugas Bidang Akuntansi

:

a. Menyusun Rencana Kepala Bidang Akuntansi.
b. Mendistribusikan dan memberikan Petunjuk Pelaksanaan tugas kepada
bawahan.
c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan
d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan.
e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.
f. Menyiapkan dan menyajikan materi petunjuk pelaksanaan Akuntansi
Belanja Aparatur Daerah, Belanja Pelayanan Publik, Penerimaan dan
Pembiayaan.
g. Memeriksa laporan Buku Kas (B.IX) bulanan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

17

h. Memeriksa kelengkapan tanda bukti Penerimaan dan Pembiayaan pada
Buku Kas (B.IX).
i. Menyusun pedoman petunjuk teknis akuntansi secara sistematis dan
kronologis setiap bukti Penerimaan dan Pembiayaan serta Daftar
Pembukuan Administratif.
j. Menyusun laporan ikhtisar keuangan pada setiap semesteran serta
menyusun Perhitungan APBD.
k. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi kegiatan dengan Pejabat pada
Unit Kerja/DIBALE terkait.
l. Menyusun laporan kegiatan Bidang Akuntansi.
m. Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya
8.

UPTD, terdiri dari:
Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas di Bidang
UPTD Pajak Daerah, yang membawahkan Sub.Bagian Tata Usaha, UPTD
Pajak Bumi dan Bangunan, yang membawahkan Sub.Bagian Tata Usaha,
UPTD Belanja Tidak Langsung, yang membawahkan Sub,Bagian Tata Usaha

2.4

Kegiatan Perusahaan
1. Tugas pokok Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
Kab.Bandung
DPPK mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam merumuskan
dan menentukan kebijaksanaan teknis di bidang administrasi keuangan
daerah yang meliputi anggaran, perbendaharaan, akuntansi, verifikasi,
pengelolaan asset daerah serta melaksanakan ketatausahaan DPPK.

18

2.

Fungsi

Dinas

Pendapatan

dan

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

Kab.Bandung DPPK mempunyai fungsi sebagai berikut :
a.

Pelaksanaan perumusan dan penentuan kebijakan teknis di bidang
administrasi

keuangan

daerah

yang

meliputi

anggaran,

perbendaharaan, akuntansi, verifikasi serta pengelolaan asset daerah;
b.

Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan.

3. Kewenangan DPPK Kab.Bandung
1)

Pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan Badan

2)

Pengelolaan administrasi keuangan daerah

3)

Pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pendapatan daerah

4)

Penyelenggaraan penerimaan dan pengeluaran keuangan daerah

5)

Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah

6)

Pelaksanaan pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan
daerah

7)

Pelaksanaan verifikasi, penerimaan dan belanja Daerah

8)

Pengaturan relokasi pengeluaran dan pendapatan daerah untuk
penyelenggaraan pemerintahan

9)
10)
4.

Pengelolaan asset daerah
Pengelolaan kas daerah.

Ketentuan Jam Kerja dan Disiplin Pegawai


Keadaan Pegawai

Jumlah pegawai DPPK sebanyak 134 orang. Terdiri dari 37 orang
perempuan dan 79 orang laki-laki. Pangkat dan golongan pegawai
berpariasi mulai dari golongan II sampai dengan golongan IV, jenjang

19

pendidikan juga berpariasi S2, S1, D3 dan selebihnya lulusan dari SLTA
dan SLTP.
Sedangkan dari jumlah karyawan tersebut ada yang menjabat Jabatan
Struktural esselon IV 5 orang, esselon III 51 orang dan satu orang esselon
II yaitu kepala DPPK. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:


Ketentuan Jam Kerja 

Untuk melancarkan aktivitas para pegawainya, Dinas Pendpatan dan
Pengeloaan Keuangan (DPPK) menentukan jam kerja bagi para
pegawainya, antara lain :
a)

Hari Senin s/d Jumat
Pukul 07.30 - 07.40 = Upacara Pagi/Apel Pagi

b)

Pukul 07.40 - 12.00

= Jam Kerja

Pukul 12.00 - 13.00

= Jam Istirahat

Pukul 13.00 - 15.30

= Jam Kerja

Pukul 15.30

= Jam Pulang

Hari Sabtu dan Minggu libur.

20

21

22

PROSEDUR PENGAJUAN KEBERATAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN (DPPK)
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memnuhu Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Sarjana S1
Program Studi Akuntansi
Disusun oleh:
Siti Juariah
21112718

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN PUBLIK
SURAT PSERNYATAAN KEASLIAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ........................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................................ 3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek .................................................................................... 4
1.3.1 Kegunaan Praktis ....................................................................................... 4
1.3.2 Kegunaan Akademis .................................................................................. 4
1.4 Lokasi Kerja Praktek ......................................................................................... 5
1.4.1 Lokasi Kerja Praktek ................................................................................. 5
1.4.2 Waktu Kerja Praktek.................................................................................. 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................................... 6
2.1 Sejarah Perusahaan............................................................................................ 6
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................................... ..9
2.3 Uraian Tugas Perusahaan ................................................................................ 10
2.4 Kegiatan Perusahaan ....................................................................................... 17

iii

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ................................................... 20
3.1 Landasan Teori ................................................................................................ 20
3.1.1 Pengertian Prosedur............................................................................... 20
3.1.2 Pengertian Pajak .................................................................................... 22
3.1.3 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan .................................................. 22
3.1.4 Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan ...................................... 22
3.1.5 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ........................................................... 25
3.1.6 Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan ................................................ 25
3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek ......................................... 28
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................................... 28
3.2.1.1 Prosedur Pengajuan Keberatan ................................................ 28
3.2.1.2 Hambatan Terkait Mengenai Pengajuan Keberatan ................ 36
3.2.1.3 Upaya yang Dihadapi dalam Mengatasi Hambatan Terkait .... 38
3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek .................................................................... 40
3.2.2.1 Prosedur Pengajuan Keberaan ................................................. 40
3.2.2.2 Hambatan yang Tekait Mengenai Pengajuan Keberatan ......... 41
3.2.2.3 Upaya yang telah dilakuakan terakait hambatan tersebut ........ 42

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 44
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 44
4.2 Saran ................................................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

iv

v

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto. 2004. Sistetm Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Waluyo. 2011. Perpajakn Indonesia Buku 1 Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat
Mulyadi, Drs. 2008. Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Salemba Empat
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor : Ghalia Indonesia
www.ortax.org

44

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulilah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kemampuan, dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek. Laporan kerja praktek ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
tugas Kerja Praktek Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi di Universitas
Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang diambil yaitu :
“Prosedur Pengajuan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Pemerintah Kabupaten
Bandung”.
Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini yaitu
kepada ibu Dian Dwinita Kurniawaty,SE,.M.Si selaku dosen pembimbing laporan
kerja praktek yang telah berkenan memberikan waktu, koreksi, bimbingan, dan
saran – saran. Penulis ingin pula mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu:
1) Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2) Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku ketua Prodi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.

i

3) Dian Dwinita Kurniawaty, SE.,M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan koreksi dalam
penulisan Laporan Kerja Praktek ini.

4) Bapa Tedi Anwar selaku Kepala Bidang Akuntansi yang telah mengijinkan
penulis melaksanakan kerja praktek.
5) Bapa Asep Sumpena yang telah membimbing selama pelaksanaan Kerja Praktek
dan penyusunan Laporan Kerja Praktek penulis.
6) Seluruh staf Bidang Akuntansi yang telah memberikan informasi dan membantu
penulis selama pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusunan Laporan Kerja
Praktek penulis.
7) kedua orang tua tercinta yang selama ini telah memberikan do’a dan kasih
sayang serta materi.
8) Seluruh teman penulis kelas AK-4 yang telah memberikan semangat penulis.
Akhir kata Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat berguna dan memberikan
sumbangan pikiran bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya bagi Penulis
dan semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu Penulis
dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2015

Penulis,

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama

: Siti Juariah

NIM

: 21112718

Tempat/tgl Lahir

: Bandung, 27 November 1994

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Kp.Cibangbara RT02/12 Katapang Kab.Bandung

DATA PENDIIDIKAN
1. SD Negeri Arjasari Barat 1

2000-2006

2. SMP Negeri 1 Kataopang

2006-2009

3. SMK Negeri 1 Soreang

2009-2012

4. Universitas Komputer Indonesia

2012 – sampai sekarang