Prosedur Pengajuan Keberatan Atas Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Daerah Kabupaten Batu Bara

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam situasi Negara Republik Indonesia yang sedang melaksanakan
pembangunan sangat diperlukan sumber keuangan dan penerimaan. Dan salah satu
sumber keuangan negara yang sangat penting di samping minyak dan gas adalah
pajak. Dalam upaya untuk meningkatkan pengolahan pajak sebagai wujud
kegotongroyongan dari masyarakat dalam pembiayaan pembangunan nasional
diperlukan peran serta dari masyarakat itu sendiri beserta penyelenggaraan negara.
Pajak bumi dan bangunan adalah salah satu jenis pajak yang bersifat objektif,
yang lebih memperhatikan pada objek pajaknya yaitu pajak bumi dan bangunan
dalam meningkatkan sumber-sumber pendapatan negara. Sejak di berlakukannya
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 yang di ubah dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1994 yang mengatur tentang pajak bumi dan atau bangunan
diharapkan akan memberikan kepastian hukum hingga kesadaran perpajakan dari
masyarakat akan meningkat sehingga penerimaan akan semakin meningkat pula.
Pada tanggal 15 September 2009 telah lahir undang-undang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD) yaitu Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009. Menurut
undang-undang ini daerah diberikan kewenangan yang lebih di bidang perpajakan


1

Universitas Sumatera Utara

2

dan retribusi seperti tarif pajak, perluasan objek pajak dan pengalihan dari pajak
pusat menjadi pajak daerah.
Salah satu kebijakan pajak daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
28 tahun 2009 adalah menetapkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB-P2) serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
menjadi pajak kabupaten/kota. Kedua jenis pajak tersebut layak untuk di tetapkan
menjadi pajak daerah karena memenuhi kriteria suatu pajak daerah/ antara lain
ditinjau dari aspek lokalitas, hubungan antara pembayar pajak dan yang menikmati
manfaat pajak serta praktek yang umum di Negara Republik Indonesia.
Tujuan undang-undang ini adalah untuk memantapkan pelaksanaan otonomi
daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab. Disamping itu juga untuk
lebih memberikan pelayanan kepada wajib pajak dan meningkatkan kemampuan
fiskal pemerintah daerah, kemampuan keuangan pemerintah daerah agar lebih

meningkat, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian daerah.
Mengingat besarnya jumlah objek pajak yang beragam, dan tingkat
pengetahuan wajib pajak, penulis merasa:
1. Belum seluruhnya wajib pajak dapat melaksanakan kewajiban atas objek
pajak yang dikuasai atau dimilikinya

Universitas Sumatera Utara

3

2. Belum seluruhnya wajib pajak mengerti prosedur–prosedur yang ada, baik
prosedur penetapan pajak, prosedur pengajuan keberatan dan permohonan
pengurangan pajak yang telah di tetapkan terhadap wajib pajak oleh pihak
fiskus sehingga banyak terjadi salah penafsiran atas pelaksanaan undangundang PBB ini.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian atas
salah satu permasalahan yang diuraikan di atas dengan judul “Prosedur Pengajuan
Keberatan Atas Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan di
Daerah Kabupaten Batu Bara”.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri Adalah:

1.1 Untuk

mengetahui

secara

jelas

prosedur

pelaksanaan

pengajuan

keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan.
1.2 Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terdapat dalam
pelaksanaan penyelesaian keberatan atas pajak Bumi dan Bangunan.
2. Manfaat Dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun manfaat praktik kerja lapangan mandiri yang dilakukan adalah :


Universitas Sumatera Utara

4

2.1 Bagi Mahasiswa
a. Mengaplikasikan teori yang dipelajari dibangku perkuliahan.
b. Mengetahui lebih dalam tentang prosedur pelaksanaan pengajuan
keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan.
c. Meningkatkan komunikasi dan pendekatan dalam berinteraksi antara
mahasiswa dengan fiskus.
d. Merangsang aktivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas sebagai
mahasiswa.
2.2 Bagi Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan, Dan Aset Daerah
Kabupaten Batu Bara
a. Memperoleh ide-ide baru baik berupa efisiensi, peningkatan dan perbaikan
sistem birokrasi kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan, Dan
Aset Daerah Kabupaten Batu Bara.
b. Membina hubungan baik dengan Program Studi Diploma III Administrasi
Aministrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Sumatra Utara.

c. Sebagai salah satu sarana untuk menyebar luaskan informasi mengenai
Pajak Bumi dan Bangunan.

Universitas Sumatera Utara

5

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
a. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Program Studi Diploma III
Aministrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Sumatra Utara dengan kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan,
Dan Aset Daerah Kabupaten Batu Bara.
b. Memberikan uji nyata terhadap disiplin ilmu yang telah di sampaikan
melalui bangku kuliahan.
c. Membuka interaksi antara dosen dan instansi pemerintah khususnya Dinas
Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan, Dan Aset Daerah Kabupaten Batu
Bara.
C. Uraian Teoritis
1. Pengertian
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Siti Resmi

(2008 :1) adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang
dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
dapat di tunjukan dan yang di gunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak negara yang dikenakan
terhadap bumi dan atau bangunan sebagaimana telah di ubah dengan undang-undang
No. 12 Tahun 1994 (Mardiasmo 2006 : 295).

Universitas Sumatera Utara

6

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti
besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan Objek Pajak yaitu Bumi dan
Bangunan, keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya
jumlah pajak yang terutang (Waluyo 2010 :196).
Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di dalamnya,
permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa-rawa,
tambak perairan) serta laut wilayah Indonesia.
Bangunan adalah konstruksi teknis yang ditanamkan atau diletakkan secara
tetap pada tanah dan atau perairan.

2. Jenis Pajak
Jenis pajak dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
2.1 Berdasarkan Pihak Yang Menanggung
a. Pajak langsung adalah pajak yang pembayarannya dimana harus
ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat atau tidak bisa di
alihkan kepada pihak lain.
b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkan
kepada pihak lain.
2.2 Berdasarkan Sifatnya

Universitas Sumatera Utara

7

a. Pajak subjektif adalah pajak yang memperhatikan kondisi keadaan wajib
pajak itu sendiri. Dalam hal ini penentuan dalam besarnya pajak harus ada
alasan objektif yang berhubangan erat dalam kemampuan membayar wajib
pajak/si pembayar pajak.
b. Pajak objektif adalah pajak yang dinilai berdasarkan objektifitasnya dan
tanpa diperhatikannya keadaan diri sang wajib pajak.

2.3 Berdasarkan Pihak Yang Memungut
a. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Pajak pusat
merupakan sumber penerimaan Negara Indonesia.
b. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah. Pajak
daerah merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah daerah.
Berdasarkan uraian diatas Pajak Bumi dan Bangunan termasuk jenis pajak
daerah. Penulis akan menjelaskan Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan dan
Perkotaan sebagaimana yang di jelaskan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 yang salah satu kebijakan pajak daerahnya menetapkan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB) menjadi pajak daerah kabupaten/kota.

Universitas Sumatera Utara

8

3. Subjek Pajak dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan
3.1 Subjek Pajak
a. Yang dimaksud subjek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata
mempunyai hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan.

Dengan demikian tanda pembayaran/pelunasan pajak bukan bukti
kepemilikan hak.
b. Subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam nomor satu diatas, yang
dikenakan kewajiban membayar pajak menjadi wajib pajak.
4. Objek Pajak
4.1 Bumi dan /atau bangunan.
4.2 Yang

dimaksud

dengan

klasifikasi

bumi

dan

bangunan


adalah

pengelompokkan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya yang
digunakan sebagai pedoman, serta untuk memudahkan perhitungan pajak
yang terutang.
5. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar hukum PBB pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar–besarnya kemakmuran rakyat”.

Universitas Sumatera Utara

9

Pengalihan Pajak Bumi dan atau Bangunan sektor Perdesaan dan Perkotaan
(PBB-P2) menjadi pajak kabupaten/ kota diatur dalam Undang–Undang Nomor 28
Tahun 2009.
Dalam pelaksanaan pemungutannya di atur dalam pasal 96 bagian kesatu
Undang–Undang Nomor 28 Tahun 2009.
Keberatan dan Banding atas pajak bumi dan bangunan diatur dalam pasal 103

bagian keempat Undang–Undang Nomor 28 Tahun 2009.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun ruang lingkup yang paling mendasar dalam praktik kerja lapangan
mandiri ini adalah :
1. prosedur pelaksanaan pengajuaan keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan.
1.3 Hambatan–hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan prosedur pengajuan
keberatan atas Pajak Bumi dan Bangunan.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Metode dalam pelaksanaanPraktik Kerja Lapangan Mandiri adalah :

Universitas Sumatera Utara

10

1. Tahap persiapan
Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebelum terjun langsung
melakukan praktik kerja lapangan mandiri di objek lokasi praktik kerja lapangan
mandiri yang meliputi :
1.1 Pengajuan judul PKLM;
1.2 Penentuan judul PKLM;
1.3 Pemiihan lokasi PKLM;
1.4 Pengajuan proposal tantang judul dari kegiatan yang akan dibawa dalam
PKLM; dan
1.5 Mempersiapkan surat pengantar PKLM.
2. Studi Literatur
Yaitu kegiatan studi mencari data-data serta informasi-informasi dengan
membaca landasan teori, menelaah peraturan per Undang-Undangan dibidang
perpajakan, buku-buku dan catatan-catatan atau bahasa tertulis yang berhubungan
langsung dengan kegiatan praktik kerja lapangan mandiri.

Universitas Sumatera Utara

11

3. Observasi Lapangan
Penulis

melakukan

observasi

lapangan

dikantor

Dinas

Pendapatan,

Pengelolaan, Keuangan, Dan Aset Daerah Kabupaten Batu Bara. dalam observasi
Penulis memberikan surat pengantar untuk melakukan pengamatan terhadap data
yang diperlukan.
4. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data melalui :
1. Data skunder (bersumber dari buku – buku ilmiah)
2. Daftar dokumen
3. Daftar pertanyaan (interview)
5. Analisis dan Evaluasi
Pengolahan data pada hakekatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan
sistematisasi terhadap bahan–bahan yang ada pada kantor Dinas Pendapatan,
Pengelolaan, Keuangan, Dan Aset Daerah Kabupaten Batu Bara secara tertulis.

F. Metode Pengumpulan Data
Dalam praktik kerja lapangan mandiri ini ada tiga metode yang digunakan
dalam pengumpulan data, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

12

1. Metode Wawancara (Interview)
Yaitu kegiatan pengumpulan data dan mencari data dengan melakukan
wawancara dan mengajukan pertanyaan kepada pegawai instansi yang berkompeten
dan menambah objektivitas yang berkaitan dengan kebutuhan.
2. Metode Observasi (observation guide)
Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara langsung maupun tidak
langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati,
mendengar dan bila perlu ikut serta dalam mengerjakan tugas yang di berikan pihak
instansi dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan
berpedoman pada ketentuan berlaku pada instansi dan tidak boleh melakukan
pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki resiko tinggi.
3. Daftar Dokumentasi (Optional Guide)
Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan membuat daftar dokumentasi yang
telah di peroleh dari instansi.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Untuk mempermudah pemahaman dalam pembahasan laporan PKLM ini,
penulis membagi sistematika penulisan dalam beberapa bab yang terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara

13

BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang praktik kerja lapangan
mandiri, tujuan dan manfaat penelitian, uraian teoritis, ruang lingkup
praktik kerja lapangan mandiri, metode praktik kerja lapangan
mandiri, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan
penelitian.

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
Berisikan tentang gambaran umum tentang kantor Dinas Pendapatan,
Pengelolaan, Keuangan, Dan Aset Daerah Kabupaten Batu Bara
secara tertulis. serta tugas dan fungsi kantor Dinas Pendapatan,
Pengelolaan, Keuangan, Dan Aset Daerah Kabupaten Batu Bara
secara tertulis. khususnya mengenai Pajak Bumi dan Bangunan.

BAB III

GAMBARAN DATA PRAKTIK
Adapun isi dari bab ini mengenai apa saja yang menyangkut tentang
prosedur pelaksanaan pengajuan keberatan atas Pajak Bumi dan
Bangunan dikantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan, Dan
Aset Daerah Kabupaten Batu Bara secara tertulis.baik dari dasar
hukum sampai dengan pelaksanaan.

Universitas Sumatera Utara

14

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang data-data yang telah
dikumpulkan

melalui proses analisa dan evaluasi selama masa

penelitian.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan
dengan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara