koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan distribusi, harga dan akses pangan c meningkatkan peran serta kelembagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan
harga dan akses pangan. Dalam hal peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan,
kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk a mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal b mengembangkan tekhnologi pengolahan
pangan terutama pangan lokal non beras dan terigu guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial c mengembangkan keamanan pangan segar didaerah sentra produksi pangan.
1.2. Landasan Hukum
Berbagai peraturan dan perundangan yang ditetapkan, juga telah mengarah dan mendorong pemantapan ketahanan pangan dan penyuluhan yaitu : Undang-undang Nomor
8 Tahun 2012 tentang Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 pada Pasal 2 dan Pasal 3, menyatakan bahwa
Pemerintah Daerah
Provinsi dan
KabupatenKota wajib
membuat laporan
mempertanggungjawabkan urusan ketahanan pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota; Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang
kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal; Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan SP3K. Untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah maka Pemerintah Kabupaten Pesisir
Selatan membentuk Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 12 Tahun 2010 tanggal 30 November 2010 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud
2
Penyusunan Rencana Kerja SKPD ini dimaksudkan sebagai penjabaran Visi dan Misi Badan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, juga
sebagai tolok ukur penyusunan kinerja tahunan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, sehingga dapat memberikan arah dan pedoman yang jelas, transparan, akuntabel dalam
pelaksanaan Rumah Tangga Daerah Di bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan adalah dalam rangka menciptakan dan menyusun program di
bidang ketahanan pangan dan penyuluhan dari analisis permasalahan, tantangan serta potensi bidang ketahanan pangan dan penyuluhan di Kabupaten Pesisir Selatan.
3
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN 2013
1.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013
Sesuai dengan pembentukan Struktur Organisasi Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan baru terbentuk pada akhir tahun 2010 maka program dan kegiatan yang
dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan sampai tahun 2013 secara umum masih melanjutkan beberapa program yang telah dilaksanakan pada Tahun 2012 dan belum
mengacu pada Standar Pelayanan Minimal SPM . Akuntabilitas terhadap kinerja sasaran adalah sebagai berikut :
1. Terbentuk dan terberdayakannya kelembagaan pangan yang dapat menunjang terciptanya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, kampung nagari.
Pengembangan Desa Mandiri Pangan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan merupakan penunjang kegiatan dana
tugas pembantuan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan ini walaupun masih belum berjalan baik,
tetapi sudah ada perubahan ditingkat kelompok aktifitas yang ditandai dengan adanya kegiatan usaha kelompok yang mulai menampakan hasil.
Pembangunan Lumbung Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan DAK dan Pendamping dimana pada
tahun 2013 terbangun lumbung pangan sebanyak 5 lima unit. Lokasi
Pembangunan tersebut adalah : a. Lumbung Pangan Kecamatan Lengayang.
b. Lumbung Pangan Kecamatan Ranah Pesisir. c. Lumbung Pangan Kecamatan Airpura
d. Lumbung Pangan Kecamatan Basa IV Balai Tapan e. Lumbung Pangan Kecamatan Lunang
Pembangunan Lumbung Pangan Penunjang DAK . Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan Penunjang DAK merupakan
pendukung lancarnya kegiatan pelaksanaan pembangunan lumbung pangan dan pembinaan terhadap kelompok lumbung pangan yang memperoleh dana Bantuan
Sosial dalam kegiatan cadangan pangan masyarakat. Kegiatan Penguatan Cadangan Pangan
4
Kegiatan ini berupa tersedianya beras sebanyak 20 Ton sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Ketetapan dari Standar Pelayanan Minimal
SPM Bidang Ketahanan Pangan mewajibkan KabKota dalam penyediaan cadangan sebanyak 100 Ton setara beras dengan target 60 sampai tahun 2015.
Tahun 2013 telah tersedia beras cadangan pangan pemerintah sebanyak 20 Ton 20 dan diharapkan tahun 2014-2015 dapat memenuhi SPM tersebut.
2. Tersedianya dan terdistribusikannya pangan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat LDPM Kegiatan ini berupa pemberdayaan 5 Gapoktan yang mendapatkan alokasi Dana
Bantuan Sosial sebesar Rp. 225.000.000,- dari Kegiatan Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian
Republik Indonesia dalam bentuk dana Dekosentrasi. Kegiatan Gapoktan sebagai lembaga distribusi pangan yaitu pembelian, penjualan, penyimpanan dan pengolahan
gabah dan beras. Lembaga distribusi pangan masyarakat juga berperan dalam stabilitas harga pangan saat musim paceklik maupun panen raya. Saat musim
paceklik lembaga ini harus dapat meyediakan dan mendistribusi pangan ke pasar- pasar dan menampung hasil panen masyarakat saat panen dengan harga yang wajar
3. Berkurangnya jumlah penduduk rawan pangan. Kegiatan Analisis Neraca Bahan
Analisis Neraca Bahan Makanan menginformasikan kondisi ketersediaan bahan pangan untuk dikonsumsi penduduk dalam tingkat ketersediaan energi dan protein
dengan perbandingan dari hasil rekomendasi WNPG X tahun 2012 dimana tingkat ketersediaan energi perorang minimal 2200 Kkal dan 63 gr protein. Tingkat
ketersediaan bahan pangan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2012 adalah : Energi 3.387 Kkal 154 dan Protein 72,94 gr 116.
Kegiatan Peta Kerawanan dan Kerentanan Peta Analisis Kerawanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten Pesisir Selatan
menginformasikan suatu analisis
yang menggambarkan kondisi
pangan perkecamatan ditinjau dari semua aspek yang dapat mempengaruhi pangan dan gizi
masyarakat Kegiatan Analisis Pemetaan Konsumsi Pangan Masyarakat Melalui Survey PPH..
Kegiatan ini merupakan analisis Skor Pola Pangan Harapan yaitu skor pola
5
konsumsi masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan hasil survey didapatkan hasil skor PPH 77,1 dibandingkan dengan skor PPH tingkat Nasional
tahun 2012 skor PPH sebesar 75,3 artinya dibandingkan skor nasional Kabupaten Pesisir Selatan diatas skor nasional namun bila ditinjau dari Standar Pelayanan
Minimal SPM Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 harus mencapai skor PPH 90,5. Untuk itu masih butuh usaha untuk mencapai skor 90,5. Berbagai kegiatan
yang harus dilaksanakan yaitu meningkatkan jumlah kelompok wanita tani yang akan dijadikan model optimalisasi pemanfaatan pekarangan, meningkatkan
sosialisasi dalam hal peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi menu beragam bergizi seimbang dan aman.
Promosi terhadap masyarakat tentang pentingnya menu B2SA dan menggunakan pangan lokal yang ada diwilayah sendiri.
4. Terdiversifikasikannya sumber-sumber karbohidrat non beras guna menurunkan konsumsi beras.
Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Promosi Percepatan Konsumsi Pangan.. Kegiatan ini meliputi Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan
yang laksanakan pada tanggal 27 Maret 2013. Juara Lomba Cipta Menu B2SA adalah Juara I Kecamatan Batang Kapas, Juara II Kecamatan Lunang, Juara III
Kecamatan IV Jurai, Harapan I Kecamatan Koto XI Tarusan dan Harapan II Kecamatan Basa IV Balai Tapan. Dalam lomba Tingkat Propinsi Sumatera Barat,
Kecamatan Batang Kapas mendapat Juara III. Kegiatan pameran Tingkat Kabupaten dilaksanakan pada saat pelaksanaan pameran KPDT expo pada bulan April 2013 di
pantai Carocok Painan. Pembangunan warung promosi diselesaikan pada bulan Mei 2013, dan Pelaksanaan pameran tingkat Nasional pada tanggal 30 Oktober sampai
dengan 3 November 2013 di pusatkan di Propinsi Sumatera Barat. Dalam rangka promosi KRPL tingkat kabupaten, dikunjungi oleh Ibu ketua TP-PKK Propinsi
Sumatrera Barat, Kunjungan Ibu Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan Bapak Anggota DPR RI H.
Darizal Basir. Kegiatan Peningkatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi.
Kegiatan ini merupakan penunjangpendampingan
kegiatan yang didanai oleh APBN. Prestasi yang dicapai dalam kegiatan P2KP adalah terpilihnya Kelompok
Wanita Tani Malinjo Indah Penerima Dana Bantuan Sosial P2KP tahun 2011 sebagai juara II Tingkat Propinsi Sumatera Barat.
6
5. Meningkatnya pengendalian, penanganan dan keamanan pangan segara melalui peran serta produsen dan konsumen
Kegiatan Percepatan Penanganan Keamanan Konsumsi Pangan Segar Tingkat Produsen dan Konsumen.
Kegiatan ini melakukan uji sampel terhadap pangan segar yang merupakan dominan produksi Kabupaten Pesisir Selatan.
Tahun 2013 komoditi yang diuji adalah , Bayam dikecamatan IV Jurai,
cabe di Kecamatan Linggo Sari Baganti dan Lengayang, semangka di Kecamatan Lengayang. Dari hasil pengujian didapatkan
bahwa komodi cabe dan semangka yang dihasilkan petani tersebut aman untuk konsumsi, namun untuk komoditi bayam ternyata ada salah satu zat kimia yang
kandungannya melebihi ambang batas penggunaan yaitu sipermetrin yang
merupakan pembasmi ulat, belalang dan ngengat. Meningkatnya pengendalian, penanganan dan keamanan pangan segar melalui peran serta produsen dan
konsumen. 6. Mengefektifkan koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan
Pangan. Kegiatan Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan Melalui Dewan Ketahanan
Pangan. dalam rangka menyusun kebijakan ketahanan pangan Kabupaten Pesisir Selatan.
7. Terciptanya kemandirian petani dan nelayan. Penyusunan Programa Tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Nagari .
Kegiatan ini bertujuan untuk tersusunnya program penyuluhan tahun berikutnya sehingga memudahkan dalam pengambilan kebijakan.
Peningkatan Kemampuan Lembaga. Kegiatan ini merupakan penunjang operasional kegiatan FEATIP3TIP yang
bersumberkan dana tugas pembantuan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Pertanian Republik Indoesia
8. Meningkatnya kinerja penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dalam mebina kelompok tani nelayan.
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh PertanianPerkebunan. Revitalisasi Penyuluh
Penyuluhan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian Peternakan Perikanan Perkebunan
7
Training di Balai Penyuluhan Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan BPK DAK dan
Pendamping Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan BPK Penunjang DAK dan
Pendamping Kegiatan Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan BPK DAK dan
Pendamping merupakan kegiatan dalam rangka memfasilitasi kebutuhan sarana Balai Penyuluhan Kecamatan sehingga dalam menjalankan fungsi sebagai
perpanjang tangan SKPD dengan petani nelayan berjalan secara optimal. Sarana BPK yang difasilitasi lewat kegiatan ini adalah :
Pengadaan kendaraan operasional Pemyuluh sebanyak 7 unit dalam rangka optimalisasi kinerja penyuluh dalam melaksanakan tugas dilapangan.
Pengadaan infocus sebanyak 6 unit dalam rangka mempermudah penyampaian materi – materi penyuluhan.
Pembangunan Balai Penyuluhan Kecamatan Bayang Utara dan Pembangunan Pagar Balai Penyuluhan Kecamatan IV Jurai dan Pancung Soal dalam rangka
fasilitasi kelembagaan penyuluh.
1.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD