2909141640 badan ketahan pangan renstra 2011 2015

(1)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

Jln. H. Agus Salim - Telp (0756) 21743/ Fax (0756) 22623 PAINAN

Kode Pos 25611

RENCANA STRATEGIS


(2)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

Jln. H. Agus Salim - Telp (0756) 21743/ Fax (0756) 22623 PAINAN

Kode Pos 25611

RENCANA STRATEGIS


(3)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

Jln. H. Agus Salim - Telp (0756) 21743/ Fax (0756) 22623 PAINAN

Kode Pos 25611

RENCANA STRATEGIS


(4)

Dalam

rangka

menetapkan

arah dan

acuan pelaksanaan pembangunan

ketahanan

pangan lingkup Badan Kehhanan Pangan dan Penyuluhan' maka disusun

Rencana strategis

Badan Ketahanan Fangan

dan

penyuluhan Tahun 2011-2015

yang

berisikan tentang visi,

rnisi, tujuan, sasaftln, kebijakan, strategi, program dan kegiatan'

Pelaksan"l**

dirancang ' selama

5

(lima)

hhun

sekaligus dirumuskan indikator keberhasilannya, sehingga

arah dan

keruarannya jeras serta dapat dievaruasi setiap

bhun

sebagai bahan perbaikan

rencana dan

pelaksanaan program tahun berikutnya

pembangunan Ketahanan pangan dan penyuruhan periode

z01t-2015

lingkup Badan Ketahanan pangan dan penyuluhpn sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

memiliki 4 (empat)

program

yaihr Program Peningkabn Diversifikasi dan Ketahanan Pangan, Program peningkatan Kesejahteraan

pehni,

prcgram peningkatan Fererapan Tekhnorogi Pertanian

/

pertebunan

/

Perikanan,

dan

Program Pemberdayaan Penyuluh

ftrtanian

/

Perkebunan

/

perikanan.

Ke empat Program tersebut pada dasamya

unttrk

melanjutkan

progrcm

sebelumnya dengan penyempumaan dan pemantapan secara terpadu dan terkoordinasi'

Dalarn rangka mencapai

tujuan dan

sasaran pembangunan

Kebhanan

Pangan dan penyuluhan tersebrrt, koordinasi keb$akan dan program ketahanan pangan dan penyuluhan ditaksanakan dengan mengopti mal kan Dewan Ketahanan Panga n'

Rencana strategis Badan Kebhanan Pangan

dan

Penyuluhan'Tahun 2011-2015 ini

diharapkan dapat menjadi pedoman unhrk melaksanakan pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan, pada lingkungan strategis yang cepat berubah dan berkembang dalam era

globalisasi. semoga Allah

swT

selalu memberikan taufik dan hidayahnya atas semua upaya dalam pencapaian ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan'

Januari 2011

KEPALA BADAN DAN PENYUI.UHAN

SELATAN

€2L

e\


(5)

KATA PENGANTAR DAFTAR I SI

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1Latar Belakang ... 1.2Landasan Hukum ... 1.3Maksud dan Tujuan ... 1.4Sistimatika Penulisan ...

1 1 2 3 3

BAB I I GAMBARAN PELAYANAN BADAN KETAHANAN PANGAN

DAN PENYULUHAN ... 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Badan Ketahanan Pangan dan

penyuluhan ... 2.2 Sumber Daya Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan ... 2.3 Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan ..

5

5 6 8 BAB I I I VI SI , MI SI , TUJUAN DAN SASARAN, MASALAH,

STRATEGI DAN KEBI JAKAN ... 3.1 Visi dan Misi ... 3.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... 3.3 Masalah ... 3.4 Strategi dan Kebijakan ...

18 18 19 21 22 BAB I V RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN, I NDI KATOR KI NERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN I NDI KATI F ... 29

BAB V I NDI KATOR KI NERJA BADAN KETAHANAN PANGAN

DAN PENYULUHAN PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 32

BAB VI PENUTUP ... 35 LAMPI RAN


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan merupakan prioritas daerah dalam RPJMD 2011-2015 yang difokuskan pada peningkatan ketersedian pangan, pemantapan distribusi pangan, serta percepatan penganekaragaman

pangan sesuai karakteristik daerah. Pembangunan ketahanan pangan

dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan sebagai perwujudan pembangunan sosial-ekonomi sebagai bagian pembangunan secara keseluruhan.

Penyuluhan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Pesisir Selatan. Peranan penyuluh yang mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam melestarikan lingkungan hidup.

I mplementasi program pembangunan ketahanan pangan dilaksanakan dengan memperhatikan subsistem ketahanan pangan yaitu melalui upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan penanganan rawan pangan, pemantapan distribusi dan cadangan pangan, serta peningkatan kwalitas konsumsi dan keamanan pangan. Dengan demikian, program-program pembangunan pertanian dan ketahanan pangan tersebut diarahkan untuk mendorong terciptanya kondisi sosial ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan.

Peran serta Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dalam mendorong pemantapan ketahanan pangan tersebut dilakukan melalui koordinasi perumusan kebijakan dan langkah-langkah implementasi pemantapan ketahanan pangan masyarakat dengan kegiatan pengembangan desa mandiri pangan, penanganan daerah rawan pangan, pemberdayaan lumbung pangan masyarakat, penguatan


(7)

Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM), diversifikasi konsumsi pangan, pemberdayaan petani, peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan, peningkatan kemampuan kelembagaan petani, pengembangan usaha agribisnis pedesaan. Diperlukan dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan anggaran pembangunan dan peran kelembagaan yang mengelola kegiatan-kegiatan ketahanan pangan dan penyuluhan bersumber dari dana APBN, Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan.

1.2 Landasan Hukum

Berbagai peraturan dan perundangan yang ditetapkan, juga telah mengarah dan mendorong pemantapan ketahanan pangan dan penyuluhan yaitu : Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; Peraturan Pemerint ah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan I klan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 pada Pasal 2 dan Pasal 3, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota wajib membuat laporan mempertanggungjawabkan urusan ketahanan pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota; Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal; Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K).

Untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah maka Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan membentuk Kantor Ketahanan Pangan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 01 September 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, kemudian diperbarui dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 12 Tahun 2010 tanggal 30 November 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan


(8)

Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dan Kantor Ketahanan Pangan menjadi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan sebagai penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, juga sebagai tolok ukur penyusunan kinerja tahunan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan selama kurun waktu 2011

2015, sehingga dapat memberikan arah dan pedoman yang jelas, transparan, akuntabel dalam pelaksanaan Rumah Tangga Daerah Di bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan adalah dalam rangka menciptakan dan menyusun program strategis di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan dari analisis permasalahan, tantangan serta potensi bidang ketahanan pangan dan penyuluhan di Kabupaten Pesisir Selatan.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan Renstra ini terdiri atas : BAB I PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang 1.1.2 Landasan Hukum 1.1.3 Maksud dan Tujuan 1.1.4 Sistematika Penulisan

BAB I I GAMBARAN PELAYANAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN 2.1.1 Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan


(9)

2.1.2 Sumber Daya Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 2.1.3 Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan BAB I I I

VI SI , MI SI , TUJUAN, SASARAN, MASALAH, STRATEGI DAN KEBI JAKAN

2.1.1 Visi dan Misi

2.1.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

2.1.3 Masalah

2.1.4 Strategi dan Kebijakan

BAB I V RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN, I NDI KATOR KI NERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN I NDI KATI F.

BAB V I NDI KATOR KI NERJA BADAN KETAHANAN PANGAN YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD


(10)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

2.1.1 Tugas

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 12 Tahun 2010 tanggal 30 November 2010 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dinyatakan bahwa Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan.

2.1.2 Fungsi

Berdasarkan tugas di atas, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan dan

penyuluhan.

2. Pelayanan penunjang untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan;

3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang ketahanan pangan dan penyuluhan; dan

4. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

2.1.3 Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan : 1. Kepala ( Esselon I I b)

2. Sekretaris ( Esselon I I I a)

Sub. Bagian Umum Dan Kepegawaian ( Esselon I V a)

Sub Bagian Perencanaan, Keuangan Dan Pelaporan ( Esselon I V a) 3. Bidang Distribusi Dan Ketersediaan Pangan (Esselon I I I b)


(11)

Sub Bidang Kerawanan Dan Ketersediaan Pangan ( Esselon I V a) 4. Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan ( Esselon I I I b)

Sub Bidang Pola Konsumsi Pangan ( Esselon I V a)

Sub Bidang Teknologi Dan Keamanan Pangan ( Esselon I V a) 5. Bidang Penyuluhan Dan Kelembagaan (Esselon I I I b)

Sub Bidang Penyuluhan Dan Diklat ( Esselon I V a)

Sub Bidang Sumber Daya Manusia Dan Kelembagaan ( Esselon I V a) 6. Kelompok Jabatan Fungsional

2.2 Sumber Daya Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

2.2.1 Susunan Kepegawaian

Komposisi Pegawai Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 218 orang , dengan rincian sebagai berikut :

Tabel.2.1

Komposisi Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan Keadaan Januari 2011

NO GOLONGAN

RUANG

JUMLAH

A B C D

1 I V 6 4 1 - 11

2 I I I 32 21 17 10 80

3 I I 6 5 9 8 28

4 I - - - - -

JUMLAH 44 30 27 18 119

Tenaga Kontrak THL-TBPP - - - - 89

Tenaga Kontrak Pusat - - - - 2

Tenaga Sukarela - - - - 8


(12)

Tabel.2.2

Komposisi PNS Menurut Pendidikan Formal Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan Keadaan s/ d Januari 2011

NO TI NGKAT PENDI DI KAN JUMLAH

1 PASCA SARJANA (S.2) 3

2 SARJANA (S.1) 52

3 DI PLOMA (D.I I I ) 56

4 SLTA 8

5 SLTP -

6 SD -

JUMLAH 119

2.2.2 Aset/ Modal Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tabel 2.3

Rekapitulasi Asset/ modal Unit Usaha yang masih operasional

NO NAMA BARANG JUMLAH SUMBER DANA

1 Kendaraan Roda 4 1 Unit APBD

2 KendaraanRoda 2 93 Unit APBD

3 Komputer 6 Unit APBD

4 Laptop 4 Unit APBD

5 Meja pimpinan 2 Unit APBD

6 Meja Biro Kursi 3 Unit APBD

7 Mesin Penghancur Kertas 1 Unit APBD

8 Papan White Board 1 Paket APBD

9 Kipas Angin 4 Unit APBD

10 Van Gantung 3 Unit APBD

11 Televisi 1 Unit APBD

12 Digital 1 Unit APBD

13 Printer 3 Unit APBD

14 UPS 4 Unit APBD

15 Lemari Rak Buku 1 Unit APBD

16 Meja TV 1 Unit APBD

17 Meja Telepon 1 Unit APBD

18 Kulkas 1 Unit APBD

19 Mesin Tik 1 Unit APBD


(13)

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

2.3.1 Gambaran Umum Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan terletak pada 0059'

2028,6' Lintang Selatan dan 1000,19'

1010,18' Bujur Timur, dengan luas daerah 5.749,89 km² , yang memanjang dari utara ke selatan sepanjang pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang pantai sekitar 234 km.

Posisi geografis Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah selatan dengan Kabupaten Muko-muko Propinsi Bengkulu, sebelah timur dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi, dan sebelah Barat dengan Samudera I ndonesia.

Kondisi fisiografi wilayah makin mempersempit lahan budidaya dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 442/ KPTS-I I / 1999 tanggal 15 Juni 1999, tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Sumatera Barat, menegaskan bahwa luas lahan yang dapat digunakan untuk Areal Penggunaan Lain (APL) atau budidaya hanya 26,19% , sedangkan 73,81% merupakan wilayah kehutanan (terdiri dari hutan konservasi dan hutan lindung, hutan produksi terbatas dan hutan produksi yang tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, untuk kegiatan ekonomi masyarakat di sekitarnya).

21 Faximile 1 Unit APBD

22 Filling Kabinet 4 laci 5 Unit APBD

23 Meja Staf 22 Unit APBD

24 Meja Rapat 1 Unit APBD

25 Kursi Putar 12 Unit APBD

26 Kursi Pimpinan 2 Unit APBD

27 Kursi Staf 11 Unit APBD

28 Kursi Rapat Pastik 21 Unit APBD

29 Kursi Tamu 3 Set APBD

30 Lemari Kayu 2 Pintu 6 Unit APBD

31 Lemari Pajangan 1 Unit APBD


(14)

Kondisi geografis alam kendala dalam mengembangkan infrastruktur jalan. Sampai saat ini, Pesisir Selatan hanya memiliki satu jalan poros, sebagai penghubung dengan daerah lain. Jika dilakukan penambahan jalan poros ke daerah tetangga, semuanya akan memasuki wilayah hutan lindung.

Sebaran penduduk Pesisir Selatan saat ini relatif bervariasi. Tersebar pada 12 kecamatan. Jumlah penduduk tahun 2010 mencapai 448.488 jiwa dengan laju pertumbuhan tahunan 1,17 % dan kepadatan penduduk 6.229 jiwa per Nagari atau 78,00 jiwa per Km² . Laju pertumbuhan ini relatif berbeda antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya. Kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah Kecamatan Bayang dan Bayang utara yaitu sebesar 0,70% , sedangkan laju pertumbuhan tertinggi terdapat pada Kecamatan Sutera yaitu sebesar 1,48% .

Dari aspek kepadatan penduduk, kabupaten ini terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi saat ini adalah Kecamatan Bayang, yaitu 494 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Bayang Utara dengan kepadatan 30 jiwa perkilometer persegi.

Potensi sumber daya alam Kabupaten Pesisir Selatan memiliki : a. Pertanian

Lahan sawah seluas 30.777 Ha, yang terdiri dari irigasi ½ teknis 11.799 Ha, irigasi sederhana 2.772 Ha, sawah irigasi desa / Non PU 7.837 Ha dan tadah hujan 7.127 Ha, serta lahan sawah lebak seluas 1.242 Ha. Disamping itu juga tersedia lahan kering seluas 246.680 Ha, yang terdiri rumah dan pekarangan 18.608 Ha, lahan tegal/ kebun 114.350 Ha, lahan peladangan/ huma 30.475 Ha, lahan pengembalaan/ padang rumput 808 Ha, lahan sementara tidak diusahakan 15.158 Ha, lahan ditanami pohon/ hutan rakyat 67.281 Ha, total luas lahan pertanian 277.457 Ha


(15)

b. Perikanan

Panjang garis pantai 234,2 Km2, perairan payau 26.278 Ha, rawa dan telaga 491 Ha, Magrove 325 Ha, tambak/ kolam/ tebat/ empang 128 Ha, jalan/ sungai/ danau 26.427 Ha.

Jumlah produksi perikanan sebesar 30.362,29 ton dan produksi perikanan bididaya sebesar 2.244,23 ton.

c. Peternakan

Disektor peternakan terdapat sebanyak 117,479 KK Rumah Tangga Pemelihara (RTP) yang terdiri dari 33.578 KK RTP ternak sapi, 5.667 KK RTP ternak kerbau, 5.653 KK RTP ternak kambing, 65.933 KK RTP ternak ayam buras, 25 KK RTP ternak ayam ras pedaging, 10 KK RTP ternak ayam buras, dan 6.568 KK ternak itik.

Besarnya RTP ternak diatas berbanding lurus dengan populasi ternak, yaitu populasi sapi potong 91.777 ekor, kerbau 32.503 ekor, kambing 48.452 ekor, ayam buras 793.528 ekor, ayam ras petelur 85.293 ekor, ayam ras pedaging 145.810 ekor, itik 113.405 ekor dan anjing 24.401 ekor.

2.3.2 Capaian Kinerja Badan Ketahanan dan Penyuluhan

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dibentuk berdasarkan Perda No. 12 Tahun 2010 tanggal 30 November 2010 yang sebelumnya Kantor Ketahanan Pangan . Capaian Kinerja Kantor Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut :

Program ketahanan pangan dan penyuluhan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2010 adalah :

A. BidangDistribusi Dan Ketersediaan Pangan

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

a) Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan

Kegiatan Desa Mandiri Pangan dimulai sejak tahun 2006, sampai pada tahun 2010 kegiatan Desa Mandiri Pangan telah melakukan pembinaan pada tujuh kelompok afinitas dan tiga kelompok replikasi dalam tujuh nagari pada empat kecamatan, dapat dilihat pada tabel berikut :


(16)

Tabel.2.4

Kegiatan Program Aksi Desa Mandiri Pangan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010

No Kecamatan Nagari Nama Kelompok Tahun

berdiri

Tahap Kegiatan

1. Bayang

Utara Pancung Taba Koto Ranah Koto Ranah Koto Ranah Koto Ranah Harapan Jaya Ranah Bayang Padang Pasir Limau Puruik Taratak/ Byg Janiah 2006 2006 2010 2010 2010 Tahap Mandiri Tahap Mandiri Replikasi Replikasi Replikasi

2. Bayang Koto Berapak

Gurun Panjang

Kapujan I ndah Bakung Mekar

2007 2007

Tahap Mandiri Tahap Mandiri

3. I V Jurai Tambang

Salido Sari Bulan Jasa Mandiri 2008 2009 Tahap Pengembangan Tahap Penumbuhan

4. Batang

Kapas

Koto Nan Duo I V Koto Hilir

Sungai Bungin 2010 Tahap Persiapan

b) Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat

Program Pemberdayaan lumbung pangan di kabupaten Pesisir Selatan dengan dana APBN dimulai tahun 2009, terdapat dilokasi Kampung Kapujan Nagari Koto Berapak Kecamatan Bayang dan Kampung Salido Kecil Nagari Tambang Kecamatan I V Jurai.

Tabel.2.5

Kegiatan Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010

No Kecamatan Nagari Kelompok Tahun

Berdiri

Tahap 1

2

Bayang

I V Jurai

Koto Berapak Tambang

Karang Putih Kampung Kapujan Sari Bulan Sakato Kamp. Salido Kecil

2009

2009

Pengembangan


(17)

c) Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

Untuk program pemberdayaan masyarakat dibidang Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat ada di tiga lokasi yaitu Kampung Bungo Pasang Nagari Bungo Pasang Salido, Kampung Batu Kunik Nagari Lumpo Kecamatan I V Jurai dan Kampung Sawah Laweh Nagari Batu Hampar Kecamatan Koto XI Tarusan.

Tabel.2.6

Kegiatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010

No Kecamatan Nagari Kelompok Tahun

Berdiri

Tahap 1

2

3

I V Jurai

I V Jurai

Koto XI Tarusan

Bungo Pasang Salido

Lumpo

Batu Hampar

Serumpun

Pagar Gunung

Saiyo Naga Bahar

2009

2009

2009

Pengembangan

Pengembangan

Pengembangan

2.

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

a) Penanganan daerah rawan pangan

Penanganan daerah rawan pangan dilakukan terhadap daerah yang teridentifikasi rawan pangan pada hasil data SKPG tahun 2009 di 4 kecamatan yaitu : Kecamatan Koto XI Tarusan, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Sutera dan Kecamatan Basa I V Balai Tapan. Penanganan yang dilakukan berdasarkan permasalahan yang muncul yaitu rawan pangan gizi dan sosial ekonomi.

Dalam penetapan penanganan terhadap rawan pangan ini dilakukan berdasarkan hasil survey tim investigasi yang dilakukan oleh Pokja Pangan dan Gizi yang terdapat pada Dewan Ketahanan Pangan yang ditunjuk oleh Bupati Pesisir Selatan yang kemudian dihasilkan rekomendasi kegiatan berupa pemberian makan terhadap balita


(18)

kurang gizi sebanyak 14 orang dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga penderita kurang gizi melalui pemberian bantuan ternak ayam dan benih ikan beserta pakan ayam dan ikan kepada 9 keluarga penderita kurang gizi.

Pelaksanaan pemberian makan telah dilakukan sejak bulan Oktober 2010 sedangkan pendistribusian ternak ayam dan bibit ikan dibulan November 2010, dengan pendanaan dari tugas pembantuan (APBN) tahun anggaran 2010.

Kejadian Puso yang terjadi di kecamatan lengayang yang di alami oleh 240 kepala keluarga mendapat bantuan berupa beras dari dana Penangan Daerah Rawan pangan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat.

B.

Bidang

Penganekaragaman Konsumsi Pangan

1.

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

a) Diversifikasi Konsumsi Pangan

Kegiatan diversifikasi pangan terdiri dari empat kegiatan yaitu : 1. Penguatan kelembagaan ketahanan pangan

Penganekaragaman pangan diselenggarakan dengan

memperhatikan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal.

Untuk mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan,

dirancang model kegiatan yang dapat mendorong peningkatan kesadaran dan motovasi masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman melalui langkah operasional sebagai berikut :

a) Pengembangan usaha pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan

b) Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pemberdayaan kelompok wanita


(19)

c) Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi (P2KP) bagi siswa SD/ MI

Untuk kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Kabupaten Pesisir Selatan yang diwakili oleh KWT Sejahtera di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan mendapat Juara I I I tingkat provinsi Sumatera Barat Tahun 2010.

Lokasi penerima kegiatan P2KP tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :


(20)

Daftar Lokasi Dan Penerima Manfaat Kegiatan P2kp Tahun Anggaran 2010

KECAMATAN Nagari/Kampung

OPTIMALISASI PEKARANGAN P2KP BAGI SD/MI TEPUNG-TEPUNGAN

NAMA NAMA NAMA KEPALA NAMA NAMA

KELOMPOK KETUA SEKOLAH SEKOLAH KELOMPOK KETUA

KOTO XI

TARUSAN Duku Kampung Simauang KWT Sejahtera Endriati SD N 017 Koto Lua JAFRI SPD KWT Sejahtera Endriati

Batu Hampar Kampung Sako KWT Kampung Sawah Rosma B SD N.11 KAMP TARANDAM Asnimar Pondok I ndah M. Haris

BAYANG Talaok Kampung Ganting KWT Jeruk Manis Gusmawati SD N 29 Ganting Kasnirman, S.Pd KWT Jeruk Manis Gusmawati

Gurung Panjang Kampung Teluk

Bakung KWT Melati Rosni SD N. 09 Taluk Bakung Ardinal, S.Pd

Gurun Panjang Kampung Ambacang

Kamba

KWT Rawang

Sepakat Aminas

I V JURAI Salido Kampung Laban Salido KWT Kamboja Syafna Yanti SD N 27 Sago Asril. K S.Pdi

Sago Salido Kampung Karang Sago KWT Anggrek Mardiana

Painan Kampung Painan Timur SD N 28 Painan Ali Marni KS,

S.Pd Kelompok ONE Parni

Painan Kampung Painan Selatan Kelompok Mak I nang Mainar

BATANG KAPAS Koto Nan Tigo I V Koto Hilie Kamp.

S.Pampan KWT Anggrek Yusmainis SDN 028 Sungai Pampan Jafri, Amd Kel Usaha Ubi Herlida

Taluak Kampung Tanjung Kandis KWT Bonsai Heri Fesni SD N 18 Tj. Kandi I rmidalmi, SPd KWT Harapan I ndah Fitri Dalsi

RANAH PESI SI R Palangai Kamp. Limau Sundai Taratak

Tangah KWT Wanita Berkarya Yunita Hastian

Pelangai Kamp. Koto VI I I Hilir SDN 05 Ranah Pesisir Martini Ama FMA Koto I V Hilir Sri Hartati

Pelangai Kampung Kelok Sungai Liku KWT Saiyo Sakato Syamsimar

Pelangai Kampung Sungai Liku Tengah SD N.12 Ranah Pesisir Eni Febni KWT Cempaka Biru Rasida


(21)

2. Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Promosi dilakukan melalui baliho, leaflet yang dibagikan kepada pendamping kegiatan P2KP untuk disalurkan ke kolompok penerima P2KP. I bu-ibu PKK kecamatan dan sosialisasi lewat radio

3. Pembinaan Penganekaragaman Pangan dan Kualitas konsumsi Pangan

Pembinaan penganekaragaman pangan dan kualitas konsumsi pangan ditujukan untuk mendukung diversifikasi pangan melalui kegiatan : sosialisasi, apresiasi, pengumpulan dan pengolahan data, analisis situasi konsumsi pangan, pemantauan dan evaluasi pola konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan, serta fasilitasi gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan lomba cipta menu.

Untuk kegiatan lomba cipta menu beragam, bergizi dan berimbang Kabupten Pesisir Selatan Tahun 2008 mendapat Juara I tingkat Provinsi Sumatera Barat dan tahun 2009 mengikuti Festival Lomba Cipta Menu yang berbasis potensi sumberdaya pangan lokal tingkat nasional di Yogyakarta, mendapat juara I Menu berprotein yaitu rendang ikan tuna. Tahun 2009 Pada Festival Lomba cipta menu berbasis potensi sumber daya lokal mendapat juara I I tingkat Provinsi Sumatera Barat. Tahun 2010 mengikuti Lomba Cipta menu 3B mendapat juara I I tingkat provinsi Sumatera Barat.(dalam tabel) 4. Penanganan Keamanan Pangan Segar

Penanganan pangan segar dilakukan melalui sosialisasi, pembinaan, advokasi, pengawasan serta sertifikasi produk pangan segar yang diarahkan baik pada produsen maupun konsumen.


(22)

C. Bidang Penyuluhan

Program penyuluhan sampai akhir tahun 2010 tersebar di empat instansi yang berupakan bidang pada instasi yaitu : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Dengan program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program penyuluhan pendamping bagi pertanian/perkebunan

a. Penyusunan programa pertanian tingkat kabupaten 1 (satu) Kali. b. Penyusunan programa pertanian tingkat kecamatan di 12 kecamatan. c. Mimbar sarah sehan tingkat kabupaten 1 kali.

2. Program peningkatan lembaga petani (Penunjang FEATI)

a. Pertemuan kelompok FMA di 30 Desa dalam kabuapaten Pesisir Selatan. b. Pertemuan Koordinasi FMA tingkat kabupaten 2 (dua) kali satu tahun.

3. Program Pemberdayaan Usaha Agribisnis pedesaan

a. Pelatihan bagi pengurus Lembaga keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) b. Rapat Monitoring Tingkat Kabupaten.

c. Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten

4.Program peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian.

a. Memberikan sarana dana prasarana bagi penyuluh dalam

melaksanakan bantuan yang diberikan penyuluh pertanian berupa bahan bakar minyak.

b. Memberikan honor/ upah bagi petugas kebun

Memberikan honor kepada petugas kebun sebanyak 12 BPP yang tersebar di 12 kecamatan.

Memberikan honor tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian ( THL TBPP ) sebanyak 96 orang.

c. Training di BPP sebanyak 2 (dua) kali dalam satu bulan.

d. Melaksanakan pertemuan teknis petugas dan penyuluh pertanian dan perkebunan 2 (dua) kali dalam satu tahun.


(23)

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, MASALAH,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

3.1

Visi dan Misi

Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan adalah

Terwujudnya Ketahanan Pangan dan Peningkatan Sumberdaya Petani

Nelayan

Kabupaten Pesisir Selatan”

Makna yang terkandung dalam Visi diatas adalah sebagai berikut :

Terwujudnya ketahanan pangan bagi masyarakat kabupaten pesisir selatan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Sesuai dengan Undang-undang nomor 7 tahun 1996 Sumberdaya petani dan nelayan adalah pelaku utama dan pelaku usaha disektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.

Untuk mencapai visi tersebut misi yang diemban adalah sebagai berikut: 1. Mengupayakan ketersediaan kecukupan pangan masyarakat

2. Memasyarakatkan dan meningkatkan mutu konsumsi dan penganekaragaman pangan

3. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan distribusi pangan 4. Pemberdayaan kelembagaan penyuluhan

5. Memfasilitasi kelompok tani nelayan dengan pelaku usaha

6. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pengembangan ketahanan pangan, serta pemantauan dan evaluasi.

7. Mengoptimalkan peran penyuluh dalam pembinaan kemandirian kelompok tani nelayan dilapangan.

8. Menciptakan iklim yang kondusif bagi petani nelayan untuk menumbuhkembangkan organisasinya secara partisipatif.


(24)

9. Meningkatkan kemampuan petugas, pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengakses dan menganalisa potensi pasar dan wilayah.

10. Meningkatkan kamampuan daya saing dalam mengelola usaha tani berkelanjutan dan ramah lingkungan.

11. Mengembangkan kemampuan untuk menciptakan teknologi spesifik lokasi 12. Meningkatkan Kompetensi petugas penyuluh melalui diklat dan pembinaan

karir.

13. Meningkatkan fungsi Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK)

14. Terbentuknya Pos Penyuluhan Pertanian Nagari di tingkat nagari.

3.2

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan

Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Terpenuhinya ketersediaan pangan masyarakat.

2. Mengembangkan sistem distribusi, harga dan akses pangan untuk turut serta memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan bagi masyarakat.

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi guna menurunkan konsumsi beras.

4. Mengembangkan sistem penanganan keamanan pangan segar. 5. Pengembangan teknologi pengolahan pangan lokal.

6. Membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan pangan.

7. Tersedianya informasi kegiatan usaha petani nelayan.

8. Terjalinnya kemitraan yang sejajar antara petani nelayan dengan penyedia modal dan pelaku usaha.

9. Meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. 10. Meningkatkan fungsi kelembagaan petani nelayan.

11. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani nelayan dalam melaksanakan usaha taninya.

12. Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan dalam membina kelompok tani nelayan.


(25)

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Meningkatnya kemampuan produksi bahan pangan pokok terutama pada kampung dan nagari yang tergolong rawan ketersediaan pangan.

2. Terbentuk dan terberdayakannya kelembagaan pangan yang dapat mendukung terciptanya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, kampung / nagari.

3. Makin berkurangnya jumlah penduduk rawan pangan minimal 1% pertahun. 4. Tersedia dan terdistribusinya pangan dengan harga yang terjangkau oleh

masyarakat.

5. Terkendalinya harga pangan pokok di setiap waktu.

6. Terdiversifikasinya sumber-sumber karbohidrat non beras guna menurunkan komsumsi beras.

7. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan dalam jumlah yang cukup, berkualitas dan terjangkau.

8. Meningkatkan pengendalian, penanganan dan keamanan pangan segar melalui peran serta produsen dan konsumen.

9. Terbentuknya industri rumah tangga yang mengolah bahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan.

10. Mengefektifkan koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan.

11. Peningkatan kegiatan usaha tani nelayan.

12. Terciptanya kerja sama yang saling menguntungkan antara petani dengan penyedia modal dan pelaku usaha.

13. Peningkatan kesejahteraan petani nelayan.

14. Meningkatnya pihak pemerintah dan swasta dalam menyalurkan program-program pengembangan usaha tani nelayan.

15. Terciptanya kemandirian petani dan nelayan.

16. Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.


(26)

3.3. Masalah

Untuk mencapai pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan tidaklah mudah, berapa permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya tanggungjawab dan disiplin masyarakat dalam pemanfaatan bantuan yang diterima.

2. Kurangnya koordinasi lintas sektoral dalam melaksanakan kegiatan desa mandiri pangan

3. Masih kurangnya penanganan daerah yang dinyatakan rawan pangan secara konfrehensif

4. Kurangnya lembaga distribusi hasil produksi petani

5. Sulitnya pengawasan keluar masuk bahan pangan pokok di pos penjagaan 6. Belum ada penetapan harga pangan pokok secara spesifik lokal

7. Sulitnya merubah kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi sumber karbohidrad selain beras

8. Masih belum berkembangnya industri pangan berbasis bahan lokal untuk mendukung penganekaragaman pangan

9. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang makanan sehat

10. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga

11. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan pangan lokal yang beragam, bergizi dan berimbang

12. Kurang SDM dari masyarakat tentang teknik usaha tani yang baik dan menguntungkan

13. Lemahnya koordinasi lembaga-lembaga di masyarakat dalam pembinaan kelompok

14. Kurangnya tenaga penyuluh karena dialihtugaskan ke struktural.

15. Kebun dilahan BPK tidak terawat dengan baik karena tidak ada biaya operasional.

16. Pengangkatan tenaga penyuluh yang baru tidak ditempatkan sebagai penyuluh pertanian di lapangan.


(27)

17. Suvervisi kelompok fungsional kabupaten ke wilayah kerja penyuluh pertanian lapangan tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna karena keterbatasan dana.

18. Penyampaian topik training yang telah dijadwalkan oleh masing-masing BPK tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal keterbatasan dana.

19. Rendahnya motivasi petani dalam menghadiri pertemuan di kelompok tani.

3.3

Strategi dan Kebijakan

Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang diharapkan sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti : kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, dianalisis dengan analisa SWOT

Analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, dan Weakness ), pusat perhatiannya diarahkan pada upaya memilih situasi yang efektif untuk memaksimalkan keunggulan dan kekuatan organisasi yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang ada, serta pada saat yang bersamaan pula diupayakan untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki dan ancaman-ancaman yang akan dihadapi.

1.

Strength ( Kekuatan )

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 mengamanatkan pembangunan pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, dan pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk mewujudkan ketahanan pangan, serta menjelaskan tentang konsep ketahanan pangan, komponen dan pihak yang berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (SP3K).

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Bab I I I Pembagian Urusan Pemerintah, Pasal 6 Urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah, Pasal 7 ayat 2 (m) Ketahanan Pangan merupakan

Urusan Wajib.


(28)

Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 31 Tahun 2010 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan berbasis Sumber Daya Lokal di Sumatera Barat

Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2010 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bebasis Sumber Daya Lokal di Kabuapaten Pesisir Selatan

Jumlah PNS yang cukup memadai, dapat terlaksananya tugas dengan baik

Tersedianya potensi wilayah yang cukup untuk pengembangan ketahanan pangan dan penyuluhan di Kabupaten Pesisir Selatan.

Tersedianya kelompok tani 842 kelompok, dengan kualifikasi kelompok pemula 292 kelompok, kelompok lanjut 220 kelompok, kelompok madya 330 kelompok, dan kelompok utama 0 kelompok dan kelompok wanita tani (KWT) 82 kelompok.

Tersedianya bangunan lumbung pangan sebanyak 10 unit di 7 kecamatan.

Tersedianya Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di 3 (tiga) lokasi yaitu : Kampung Bungo Pasang Nagari Bungo Pasang Salido, Kampung Batu Kunik Nagari Lumpo Kecamatan I V Jurai dan Kampung Sawah Laweh Nagari Batu Hampar Kecamatan Koto XI Tarusan.

Desa Mandiri Pangan di 7 Nagari di 4 Kecamatan

Adanya Dewan Ketahanan Pangan di Ketuai oleh Bupati

10 unit alat pemotong ubi-ubian di 10 kelompok di 9 nagari di 5 kecamatan

10 KWT pelaksana kegiatan Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP)

Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) sebanyak 11 Unit dan tersebar di 11 kecamatan.

Tersedianya tenaga penyuluh pertanian dan perikanan sebanyak 187 orang tersebar di 12 Kecamatan


(29)

2.

Weakness ( Kelemahan )

Pelaksanaan Tupoksi yang belum maksimal

Belum optimalnya kinerja aparatur di lingkungan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Minimnya sarana dan prasarana kerja

Lemahnya koordinasi lintas sektor dalam meningkatkan ketahanan pangan

Lemahnya modal petani/ kelompok tani untuk menerapkan teknologi

Sering terjadinya ketidak stabilan harga dan rendahnya efisiensi sistem

pemasaran hasil-hasil pangan

Belum optimalnya pembinaan penganekaragaman konsumsi pangan

Masih sedikitnya informasi menu/ kuliner berbasis pangan lokal

Masih terbatasnya promosi, dukungan sosialisasi dalam penganekaragaman konsumsi pangan melalui berbagai media

Belum berfungsinya lahan BPK sebagai transfer teknologi dan informasi pada masyarakat tani nelayan dan petugas

Belum berkembangnya paket teknologi pengolahan pangan lokal berbasis potensi wilayah

Belum terkondisinya pembinaan kepada petani dan nelayan dalam hal akses permodalan dan pemasaran

Kelembagaan petani dan nelayan belum mandiri

Terbatasnya anggaran yang berasa dari dana APBD.

3.

Opportunity ( Peluang )

Adanya RMU sebanyak 80 unit di Kabupaten Pesisir Selatan.

Adanya peluang pasar terhadap beras kwalitas 1 (satu)

Peningkatan SDM dan Petugas penyuluh.

Tersedianya pasar, baik pasar lokal, regional dan nasional.

Tingginya produksi pangan pokok selain beras seperti : jagung 91,5% dari kebutuhan, ubi kayu 37,5% dari kebutuhan, kacang tanah 47,9% dari kebutuhan.


(30)

Besarnya potensi laut yang belum di eksploitasi.

Posyandu 265 buah

PKK sebagai mitra kerja menjalankan program ketahanan pangan

Tersebarnya media masa di seluruh pelosok wilayah pesisir selatan

Adanya lahan kritis untuk hutan industri.

4.

Threat ( Ancaman )

-

Belum adanya jaminan pasar terhadap komoditi unggulan

-

I klim yang tidak kondusif, sering terjadinya bencana alam (kekeringan, banjir, tanah longsor dan angin puyuh)

-

Sering terjadinya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)

-

Rendahnya kepedulian masyarakat dan kelompok tani dalam pengembalian kredit/ bantuan sosial/ bantuan pinjaman langsung sehingga tidak bisanya akses dengan lembaga perbankan dan tingginya ketergantungan terhadap bantuan pemerintah.

-

Adanya budaya kerja yang buruk sehingga dapat mengancam stabilitas kerja.

-Belum komitnya instansi terkait dalam penyediaan sarana produksi sesuai dengan prinsip 6 (enam) tepat (tepat waktu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat tempat, tepat cara dan tepat penggunaan).

-

Alih fungsi lahan

-

Tingginya harga sarana produksi

Strategi (SO)

-

Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragamanan konsumsi dan pengawasan keamanan pangan segar

-

Mendorong peran serta swasta, masyarakat sipil, dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan pengawasan keamanan pangan segar.

-

Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan ketahanan pangan masyarakat


(31)

-

Memecahkan permasalahan strategis ketahanan pangan melalui mekanisme Dewan Ketahanan Pangan

-

Meningkatkan kwantitas dan kwalitas petugas penyuluh

-

Menfasilitasi petani nelayan dengan pihak swasta

-

Menumbuhkan lembaga keuangan mikro dan terjadinya akses permodalan pada petani

-

Menumbuhkan pos penyuluhan di tingkat nagari

-

Mempertahankan dan meningkatkan jumlah dan mutu jenis sapi lokal ciri khas Pesisir Selatan.

-

Pengembangan budidaya plasma nutfa sapi pesisir

-

Peningkatan budidaya ikan kerapu dan penyu

-

Mengembangkan kawasan agropolitan

Strategi (WO)

-

Melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar

-

Melakukan monitoring keluar masuk bahan makanan di pos penjagaan

-

Mendorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana masyarakat

-

Melakukan sosialisasi pada masyarakat tentang penganekaragaman konsumsi pangan

-

Melakukan kerja sama dengan TP-PKK dalam mensukseskan P2KP

-

Melakukan promosi kegiatan P2KP melalui media masa dan eletronik

-

Menyusun rencana kerja penyuluh sesuai dengan wilayah kerja

-

Menyusun programa penyuluhan mulai dari tingkat nagari, kecamatan dan Kabupaten

-

Menyusun jadwal training di setiap wilayah kerja Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK)

-

Menyusun jadwal kunjungan penyuluh ke kelompok tani

-

Menyusun Jadwal supervisi tingkat Kecamatan dan Kabupaten


(32)

Strategi (ST)

-

Kerjasama dengan perbankan, dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan untuk penyaluran komoditi unggulan daerah.

-

Peningkatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi untuk mengendalikan kerawanan pangan di daerah.

-

Dibentuknya lembaga keuangan desa untuk mengendalikan peredaran keuangan bantuan sosial di masyarakat nagari.

-

Memberikan penghargaan dan sanksi terhadap petugas dan kelompok tani nelayan.

-

Menjaga stabilitas pasokan dan harga serta pengendalian bahan pangan pokok sepanjang tahun dan pangan stretegis pada periode khusus/ tertentu

-

Peningkatan kwalitas gizi dan keanekaragaman pangan melalui pola pangan harapan (PPH)

-

Melakukan koordinasi tentang alih fungsi lahan dengan instansi terkait dan melibatkan tokoh adat serta tokoh agama.

-

Peningkatan pengawasan bahan pangan pokok dan segar

-

Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pupuk organik/ alternatif

-

Melaksanakan sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SL-PHT)

Strategi(WT)

-

Tetapan pola karir sebagai acuan standar promosi dalam jabatan

-

Tingkatkan sarana dan prasarana

-

Menyediakan anggaran yang cukup agar terlaksananya kegiatan

3.4

Kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

1. Peningkatan ketersediaan dan penanganan rawan pangan dalam bentuk: meningkatkan dan menjamin kelangsungan produksi pangan di Kabupaten Pesisir Selatan menuju ketahanan pangan daerah, mengembangkan kemampuan pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat sinergis dan partisipatif, mencegah dan menanggulangi kondisi rawan pangan secara dinamis.


(33)

2. Peningkatan sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan dalam bentuk: mengembangkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan, mengembangkan koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan distribusi, harga dan akses pangan, meningkatkan peran serta kelembagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan harga dan akses pangan.

3. Peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan dalam bentuk: mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal, mengembangkan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras dan terigu, guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial, mengembangkan keamanan pangan segar di daerah sentra produksi pangan.

4. Memperkuat kelembagaan yang terkait dengan ketahanan pangan dan penyuluhan sehingga dapat berfungsi dan berperan dalam mengelola ketahanan pangan dan menangani kondisi rawan pangan

5. Memperkuat koordinasi peningkatan kemampuan produksi dan distribusi bahan pangan (dan produk olahan pangan) sehingga tersedia secara cukup untuk memenuhi kebutuhan dan surplus produksi dapat diperdagangkan untuk peningkatan pendapatan dan perekonomian daerah

6. Memperkuat koordinasi untuk pelaksanaan program peningkatan pendapatan dan daya beli pangan masyarakat terutama pada nagari yang potensial terjadi kerawanan pangan

7. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi energi dan protein secara cukup untuk kehidupan yang sehat dan aktif.

8. Meningkatkan sarana dalam penerapan teknologi pertanian dan perikanan. 9. Meningkatkan suvervisi dan kunjungan ke Balai Penyuluhan Kecamatan

(BPK) dan kelompok tani.

10. Revitalisasi kelompok tani nelayan.


(34)

BAB IV

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Berdasarkan kebijakan diatas, program dan kegiatan strategis yang akan dilakukan Badan Ketahan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut :

A. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan masyarakat Kegiatan :

1. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

2. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat 3. Penanganan Daerah Rawan Pangan

4. Koordinasi dan Perumusan Kebijakan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan

5. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

6. Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan Distribusi, Harga dan Akses Pangan

7. Peningkatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

8. Peningkatan dan Pengembangan Promosi Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

9. Peningkatan penanganan keamanan pangan segar tingkat produsen dan konsumen

10. Koordinasi analisis dan perumusan kebijakan konsumsi dan keamanan pangan 11. Pemantapan dan pengembangan koordinasi perumusan kebijakan ketahanan

pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan

B. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kegiatan :

1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

2. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis 3. Peningkatan kemampuan lembaga petani (FEATI )


(35)

4. Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani dan nelayan

5. Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktifitas lahan tidur

C. Program Peningkatan Penetapan Tekhnologi Pertanian/ Peternakan/ Perkebunan / Perikanan

Kegiatan :

1. Penyuluhan penerapan tekhnologi pertanian/ peternakan/ perkebunan/ perikanan tepat guna

2. Pekan nasional tani

3. Penyusunan program penyuluhan

D. Program Pemberdayaan penyuluhan pertanian/ peternakan/ perkebunan/ perikanan lapangan

Kegiatan :

1. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/ peternakan/ perkebunan / perikanan

2. Revitalisasi penyuluhan pertanian

E. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatannya :

1. Pendidikan dan pelatihan formal

F. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kegiatannya :

1. Pengadaan peralatan gedung kantor

2. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

3. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 4. Pemerliharaan rutin / berkala perlengkapan kantor

5. Pengadaan pakaian dinas dan atributnya 6. Pengadaan pakaian khusus hari

hari tertentu


(36)

G. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatannya :

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik 2. Penyediaan jasa kebersihan kantor

3. Penyediaan alat kebersihan kantor 4. Penyediaan alat tulis kantor

5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

6. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor 7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang

undangan 8. Penyediaan makanan dan minuman

9. Rapat

rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 10. Penyediaan jasa tenaga kerja non PNS

11. Rapat

rapat koordinasi dalam daerah


(37)

BAB V

INDIKATOR KINERJA

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dibutuhkan indikator kinerja badan ketahanan pangan dan penyuluhan yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai lima tahun mendatang. I ndikator yang perlukan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1

I ndikator Kinerja Badan Ketahanan Pangan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO. INDIKATOR

KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9

ASPEK PELAYANAN UMUM

URUSAN WAJIB

Ketahanan Pangan

a. Program Peningkatan Diversifikasi dan

Ketahanan Pangan Masyarakat

Indikator Program

1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan

Dalam Mengurangi Jumlah Penduduk Rawan

Pangan

Kegiatan

1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 7 Desa - 2 Desa 2 Desa 2 Desa 2 Desa 15 DMP

2

Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

10 Unit 4 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 34 Unit

3 Penanganan Daerah Rawan Pangan 5 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 25 Desa

4 Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan

Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan

- Neraca Bahan Makanan 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

- Peta Ketahanan dan kerentanan pangan ( FSVA )

12 Kec - 12 Kec - 12 Kec - 12 Kec

- Data Kemiskinan dan Rawan Pangan 12 Kec - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec


(38)

2 Penguatan Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat Dalam Stabilitas Harga Dan Cadangan Pangan Masyarakat

Kegiatan

1 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

3 Unit 1 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 24 Unit

( LDPM )

2 Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan

Distribusi, Harga dan Akses Pangan

- Panel dan Pemantauan Harga 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

- Pemantauan Distribusi dan Harga Pangan pada

- - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

Hari Besar Keagamaan dan Nasional ( HBKN )

- Peta Distribusi Pangan Pokok - - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 3 Gerakan Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi dan Keamanan Dalam Peningkatan Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang

Kegiatan

1 Peningkatan Percepatan Penganekaragaman

10 Desa - 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 21 Desa

Konsumsi Pangan (5 Kec)

2 Peningkatan dan Pengembangan Promosi

2 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

3 Peningkatan Penanganan Keamanan Pangan Segar

- - 3 Kec 3 Kec 3 Kec 3 Kec 12 Kec

Tingkat Produsen dan Konsumen

4 Tekhnologi Pengolahan Pangan Lokal 10 Desa - 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 26 Desa

5 Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan

Konsumsi dan Keamanan Pangan

- Pola Pangan Harapan - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec - Peta Pola Konsumsi Pangan Wilayah - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

4 Koordinasi Analisis Dan Rumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

Kegiatan

1 Pemantapan dan Pengembangan Koordinasi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan melalui

Dewan Ketahanan Pangan


(39)

b. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Berkembangnya Usaha Agribisnis di Pedesaan

Kegiatan

1. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis 15 Kali 15 Kali 15 Kali 15 Kali 15 Kali 15 Kali 90 Kali

2 Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku

75 Gapoktan

1 Gpkt 5 Gpkt 5 Gpkt 5 Gpkt 5 Gpkt 98 Gapoktan Agribisnis

3 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani ( FEATI )

30 FMA 30 FMA 30 FMA 30 FMA 30 FMA 30 FMA 180 FMA

4 Peningkatan Sistem Insentif dan Disinsentif bagi

140 Klp 140 Klpk 140 Klpk 140 Klpk 140 Klpk 140 Klpk 840 Klp

petani / kelompok tani dan nelayan

5 Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan

25 Klp 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 125 Klp

produktifitas lahan tidur.

c. Program Peningkatan Penetapan Tekhnologi

Pertanian/Perkebunan/Perikanan

Kegiatan

1. Penyuluhan Penerapan Tekhnologi Pertanian/

Perkebunan Tepat Guna

Tingkat Kabupaten 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 5 Kali Tingkat Kecamatan 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

2. Pekan Nasional Tani - 100% - - - 100% 100%

3. Penyusunan Programa Penyuluhan

Tingkat Kecamatan 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec Tingkat Kabupaten 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 5 Kali Tingkat Nagari 76 Nagari 76 Nag 76 Nag 76 Nag 76 Nag 76 Nag 76 Nagari

d. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian /

Peternakan/Perkebunan / Perikanan Lapangan

Kegiatan

1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Peternakan /

185 Org PPL

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Perkebunan / Perikanan.

2. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian 185 Org PPL

100% 100% 100% 100% 100% 100%

3. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4. Training di Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK)


(40)

BAB VI

PENUTUP

Penetapan Visi, Misi dan Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 2011

2015, dengan didasarkan atas berbagai perkembangan dan perubahan lingkungan strategis, dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan daerah maupun kebijakan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang

undangan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan.

Dalam upaya pencapaian Visi dan Misi pada Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015, sesuai dengan keputusan mendasar yang dinyatakan secara garis besar sebagai acuan operasional kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pemerintahaan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan pada satuan kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan lima tahun kedepan, dengan upaya pembangunan sistem akuntabilitas dan kinerja. Untuk penerapan perencanaan strategis ini diperlukan proses penyusunan konsep dasar pengukuran dan perumusan indikator kinerja.

Akhirnya, keberhasilan perencanaan strategis ini bukan hanya ditentukan dalam proses penyusunannya, tetapi banyak dipengaruhi oleh implementasi penerapannya, semoga Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan 2011-

2015, dengan Visi : “

Terwujudnya Ketahanan Pangan dan Peningkatan

Sumberdaya Petani Nelayan Kabupaten Pesisir Selatan.

“ dapat terwujud

sehingga dapat meningkatkan kualitas pembangunan.


(41)

(42)

(43)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

BAB I V

RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN

Berdasarkan kebijakan diatas, program dan kegiatan strategis yang akan dilakukan Badan Ketahan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut :

A. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan masyarakat Kegiatan :

1. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

2. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat 3. Penanganan Daerah Rawan Pangan

4. Koordinasi dan Perumusan Kebijakan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan

5. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

6. Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan Distribusi, Harga dan Akses Pangan

7. Peningkatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

8. Peningkatan dan Pengembangan Promosi Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

9. Peningkatan penanganan keamanan pangan segar tingkat produsen dan konsumen

10. Koordinasi analisis dan perumusan kebijakan konsumsi dan keamanan pangan 11. Pemantapan dan pengembangan koordinasi perumusan kebijakan ketahanan

pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan

B. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kegiatan :

1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

2. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis 3. Peningkatan kemampuan lembaga petani (FEATI )


(44)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

4. Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani dan nelayan

5. Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktifitas lahan tidur

C. Program Peningkatan Penetapan Tekhnologi Pertanian/ Peternakan/ Perkebunan / Perikanan

Kegiatan :

1. Penyuluhan penerapan tekhnologi pertanian/ peternakan/ perkebunan/ perikanan tepat guna

2. Pekan nasional tani

3. Penyusunan program penyuluhan

D. Program Pemberdayaan penyuluhan pertanian/ peternakan/ perkebunan/ perikanan lapangan

Kegiatan :

1. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/ peternakan/ perkebunan / perikanan

2. Revitalisasi penyuluhan pertanian

E. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatannya :

1. Pendidikan dan pelatihan formal

F. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kegiatannya :

1. Pengadaan peralatan gedung kantor

2. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

3. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 4. Pemerliharaan rutin / berkala perlengkapan kantor

5. Pengadaan pakaian dinas dan atributnya 6. Pengadaan pakaian khusus hari – hari tertentu


(45)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

G. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatannya :

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik 2. Penyediaan jasa kebersihan kantor

3. Penyediaan alat kebersihan kantor 4. Penyediaan alat tulis kantor

5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

6. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor 7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan 8. Penyediaan makanan dan minuman

9. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 10. Penyediaan jasa tenaga kerja non PNS

11. Rapat – rapat koordinasi dalam daerah


(46)

NO. INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJM D

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJM D

2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9

a.

1

ASPEK PELAYANAN UM UM URUSAN WAJIB

Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan M asyarakat Indikator Program

Pengembangan Desa M andiri Pangan Dalam M engurangi Jumlah Penduduk Raw an Pangan

Kegiat an

1 Pengembangan Desa M andiri Pangan Pengembangan Lumbung Pangan 2 M asyarakat

3 Penanganan Daerah Raw an Pangan 4 Koordinasi Analisis dan Perumusan

Kebijakan

Ketersediaan dan Penanganan Raw an Pangan

- Neraca Bahan M akanan - Peta Ket ahanan dan kerent anan

pangan ( FSVA )

- Dat a Kemiskinan dan Raw an Pangan

7 Desa 10 Unit 5 Desa 12 Kec 12 Kec 12 Kec - 4 Unit 4 Desa 12 Kec - - 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec 12 Kec 12 Kec 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec - 12 Kec 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec 12 Kec 12 Kec 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec - 12 Kec

15 DM P

34 Unit

25 Desa

12 Kec

12 Kec

12 Kec

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

BAB V

I NDI KATOR KI NERJA

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dibutuhkan indikator kinerja badan ketahanan pangan dan penyuluhan yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai lima tahun mendatang. I ndikator yang perlukan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1

I ndikator Kinerja Badan Ketahanan Pangan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD


(47)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

2 Penguat an Kelembagaan Dist ribusi Pangan M asyarakat Dalam St abilitas Harga Dan Cadangan Pangan M asyarakat

Kegiat an

1 Penguat an Lembaga Dist ribusi Pangan 3 Unit 1 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 24 Unit M asyarakat

( LDPM )

2 Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan

Dist ribusi, Harga dan Akses Pangan - Panel dan Pemant auan Harga - Pemant auan Dist ribusi dan Harga

12 Kec - 12 Kec - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec Pangan pada

Hari Besar Keagamaan dan Nasional ( HBKN )

- Peta Dist ribusi Pangan Pokok - - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

3 Gerakan Percepat an Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Dalam Peningkat an Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang

Kegiat an

1 Peningkat an Percepat an 10 Desa - 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 21 Desa

Penganekaragaman

Konsumsi Pangan (5 Kec)

2 Peningkat an dan Pengembangan 2 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

Promosi

Percepat an Penganekaragaman Konsumsi Pangan

3 Peningkat an Penanganan Keamanan - - 3 Kec 3 Kec 3 Kec 3 Kec 12 Kec

Pangan Segar

Tingkat Produsen dan Konsumen

4 Tekhnologi Pengolahan Pangan Lokal 10 Desa - 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 26 Desa

5 Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan

Konsumsi dan Keamanan Pangan - Pola Pangan Harapan

- Peta Pola Konsumsi Pangan Wilayah

- - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

4 Koordinasi Analisis Dan Rumusan Kebijakan Ket ahanan Pangan

Kegiat an

1 Pemant apan dan Pengembangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Koordinasi

Perumusan Kebijakan Ket ahanan Pangan melalui


(48)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

b. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Berkembangnya Usaha Agribisnis di Pedesaan Kegiat an

1. 2

Pelat ihan Pet ani dan Pelaku Agribisnis Penyuluhan dan Pendampingan

15 Kali 75 15 Kali 1 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 90 Kali 98 Pet ani dan Pelaku

Agribisnis

Gapokt an Gapokt an

3 Peningkat an Kemampuan Lembaga 30 FM A 30 FM A 30 FM A 30 FM A 30 FM A 30 FM A 180 FM A Pet ani ( FEATI )

4 Peningkat an Sist em Insent if dan 140 Klp 140 Klpk 140 140 140 140 840 Klp

Disinsent if bagi Klpk Klpk Klpk Klpk

pet ani / kelompok t ani dan nelayan

5 Penyuluhan dan bimbingan 25 Klp 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 125 Klp

pemanfaat an dan produktifit as lahan tidur.

c. Program Peningkatan Penetapan Tekhnologi

Pertanian/ Perkebunan/ Perikanan

Kegiat an

1. Penyuluhan Penerapan Tekhnologi Pert anian/

Perkebunan Tepat Guna Tingkat Kabupat en Tingkat Kecamat an

1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 5 Kali 12 Kec

2. Pekan Nasional Tani - 100% - - - 100% 100%

3. Penyusunan Programa Penyuluhan Tingkat Kecamat an

Tingkat Kabupat en Tingkat Nagari 12 Kec 1 Kali 76 Nagari 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 5 Kali 76 Nagari

d. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian /

Peternakan/ Perkebunan / Perikanan Lapangan

Kegiat an

1. Peningkat an Kapasit as Tenaga 185 Org 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penyuluh Pertanian / Pet ernakan / Perkebunan / Perikanan.

PPL

2. Revit alisasi Penyuluhan Pert anian 185 Org 100% 100% 100% 100% 100% 100%

PPL

3. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluh 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pert anian, Pet ernakan, Perkebunan dan Perikanan

4. Training di Balai Penyuluhan 12 BPK 100% 100% 100% 100% 100% 100%


(49)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

BAB VI

PENUTUP

Penetapan Visi, Misi dan Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 2011–2015, dengan didasarkan atas berbagai perkembangan dan perubahan lingkungan strategis, dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan daerah maupun kebijakan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang – undangan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan.

Dalam upaya pencapaian Visi dan Misi pada Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015, sesuai dengan keputusan mendasar yang dinyatakan secara garis besar sebagai acuan operasional kegiatan- kegiatan penyelenggaraan pemerintahaan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan pada satuan kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan lima tahun kedepan, dengan upaya pembangunan sistem akuntabilitas dan kinerja. Untuk penerapan perencanaan strategis ini diperlukan proses penyusunan konsep dasar pengukuran dan perumusan indikator kinerja.

Akhirnya, keberhasilan perencanaan strategis ini bukan hanya ditentukan dalam proses penyusunannya, tetapi banyak dipengaruhi oleh implementasi penerapannya, semoga Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan 2011-2015, dengan Visi : “

Terw ujudnya Ketahanan Pangan dan Peningkatan

Sumberdaya Petani Nelayan Kabupaten Pesisir Selatan.

“ dapat terwujud


(1)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

4. Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani dan

nelayan

5. Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktifitas lahan tidur

C. Program Peningkatan Penetapan Tekhnologi Pertanian/ Peternakan/ Perkebunan

/ Perikanan

Kegiatan :

1. Penyuluhan penerapan tekhnologi pertanian/ peternakan/ perkebunan/ perikanan

tepat guna

2. Pekan nasional tani

3. Penyusunan program penyuluhan

D. Program Pemberdayaan penyuluhan pertanian/ peternakan/ perkebunan/ perikanan

lapangan

Kegiatan :

1. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/ peternakan/ perkebunan

/ perikanan

2. Revitalisasi penyuluhan pertanian

E. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatannya :

1. Pendidikan dan pelatihan formal

F. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Kegiatannya :

1. Pengadaan peralatan gedung kantor

2. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

3. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional

4. Pemerliharaan rutin / berkala perlengkapan kantor

5. Pengadaan pakaian dinas dan atributnya

6. Pengadaan pakaian khusus hari – hari tertentu


(2)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

G. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatannya :

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik

2. Penyediaan jasa kebersihan kantor

3. Penyediaan alat kebersihan kantor

4. Penyediaan alat tulis kantor

5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

6. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan

8. Penyediaan makanan dan minuman

9. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

10. Penyediaan jasa tenaga kerja non PNS

11. Rapat – rapat koordinasi dalam daerah


(3)

NO. INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJM D

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJM D

2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9

a.

1

ASPEK PELAYANAN UM UM URUSAN WAJIB

Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan M asyarakat Indikator Program

Pengembangan Desa M andiri Pangan Dalam M engurangi Jumlah Penduduk Raw an Pangan

Kegiat an

1 Pengembangan Desa M andiri Pangan Pengembangan Lumbung Pangan 2 M asyarakat

3 Penanganan Daerah Raw an Pangan 4 Koordinasi Analisis dan Perumusan

Kebijakan

Ketersediaan dan Penanganan Raw an Pangan

- Neraca Bahan M akanan - Peta Ket ahanan dan kerent anan

pangan ( FSVA )

- Dat a Kemiskinan dan Raw an Pangan

7 Desa 10 Unit 5 Desa 12 Kec 12 Kec 12 Kec - 4 Unit 4 Desa 12 Kec - - 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec 12 Kec 12 Kec 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec - 12 Kec 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec 12 Kec 12 Kec 2 Desa 5 Unit 4 Desa 12 Kec - 12 Kec

15 DM P

34 Unit

25 Desa

12 Kec

12 Kec

12 Kec Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

BAB V

I NDI KATOR KI NERJA

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) dibutuhkan indikator kinerja badan ketahanan pangan dan penyuluhan

yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai lima tahun mendatang.

I ndikator yang perlukan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1

I ndikator Kinerja Badan Ketahanan Pangan

yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD


(4)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

2 Penguat an Kelembagaan Dist ribusi Pangan M asyarakat Dalam St abilitas Harga Dan Cadangan Pangan M asyarakat

Kegiat an

1 Penguat an Lembaga Dist ribusi Pangan 3 Unit 1 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 24 Unit

M asyarakat ( LDPM )

2 Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan

Dist ribusi, Harga dan Akses Pangan - Panel dan Pemant auan Harga - Pemant auan Dist ribusi dan Harga

12 Kec -

12 Kec -

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec Pangan pada

Hari Besar Keagamaan dan Nasional ( HBKN )

- Peta Dist ribusi Pangan Pokok - - 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

3 Gerakan Percepat an Penganekaragaman

Konsumsi dan Keamanan Dalam Peningkat an Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi dan Berimbang

Kegiat an

1 Peningkat an Percepat an 10 Desa - 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 21 Desa

Penganekaragaman

Konsumsi Pangan (5 Kec)

2 Peningkat an dan Pengembangan 2 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec 12 Kec

Promosi

Percepat an Penganekaragaman Konsumsi Pangan

3 Peningkat an Penanganan Keamanan - - 3 Kec 3 Kec 3 Kec 3 Kec 12 Kec

Pangan Segar

Tingkat Produsen dan Konsumen

4 Tekhnologi Pengolahan Pangan Lokal 10 Desa - 4 Desa 4 Desa 4 Desa 4 Desa 26 Desa

5 Koordinasi Analisis dan Perumusan Kebijakan

Konsumsi dan Keamanan Pangan - Pola Pangan Harapan

- Peta Pola Konsumsi Pangan Wilayah

- -

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec

12 Kec 12 Kec 4 Koordinasi Analisis Dan Rumusan Kebijakan

Ket ahanan Pangan Kegiat an

1 Pemant apan dan Pengembangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Koordinasi

Perumusan Kebijakan Ket ahanan Pangan melalui


(5)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

b. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Berkembangnya Usaha Agribisnis di Pedesaan Kegiat an

1. 2

Pelat ihan Pet ani dan Pelaku Agribisnis Penyuluhan dan Pendampingan

15 Kali 75 15 Kali 1 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 15 Kali 5 Gpkt 90 Kali 98 Pet ani dan Pelaku

Agribisnis

Gapokt an Gapokt an

3 Peningkat an Kemampuan Lembaga 30 FM A 30 FM A 30 FM A 30 FM A 30 FM A 30 FM A 180 FM A

Pet ani ( FEATI )

4 Peningkat an Sist em Insent if dan 140 Klp 140 Klpk 140 140 140 140 840 Klp

Disinsent if bagi Klpk Klpk Klpk Klpk

pet ani / kelompok t ani dan nelayan

5 Penyuluhan dan bimbingan 25 Klp 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 25 Klpk 125 Klp

pemanfaat an dan produktifit as lahan tidur.

c. Program Peningkatan Penetapan Tekhnologi Pertanian/ Perkebunan/ Perikanan

Kegiat an

1. Penyuluhan Penerapan Tekhnologi Pert anian/

Perkebunan Tepat Guna Tingkat Kabupat en Tingkat Kecamat an

1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 1 Kali 12 Kec 5 Kali 12 Kec

2. Pekan Nasional Tani - 100% - - - 100% 100%

3. Penyusunan Programa Penyuluhan

Tingkat Kecamat an Tingkat Kabupat en Tingkat Nagari 12 Kec 1 Kali 76 Nagari 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 1 Kali 76 Nag 12 Kec 5 Kali 76 Nagari

d. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Peternakan/ Perkebunan / Perikanan Lapangan

Kegiat an

1. Peningkat an Kapasit as Tenaga 185 Org 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penyuluh Pertanian / Pet ernakan / Perkebunan / Perikanan.

PPL

2. Revit alisasi Penyuluhan Pert anian 185 Org 100% 100% 100% 100% 100% 100%

PPL

3. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluh 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pert anian, Pet ernakan, Perkebunan dan Perikanan

4. Training di Balai Penyuluhan 12 BPK 100% 100% 100% 100% 100% 100%


(6)

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

BAB VI

PENUTUP

Penetapan Visi, Misi dan Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

2011–2015,

dengan didasarkan atas berbagai perkembangan dan perubahan

lingkungan strategis, dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan daerah

maupun kebijakan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh peraturan

perundang – undangan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan.

Dalam upaya pencapaian Visi dan Misi pada Renstra Badan Ketahanan Pangan

dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015, sesuai dengan keputusan

mendasar yang dinyatakan secara garis besar sebagai acuan operasional kegiatan-

kegiatan penyelenggaraan pemerintahaan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan

pada satuan kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

lima tahun kedepan, dengan upaya pembangunan sistem akuntabilitas dan kinerja.

Untuk penerapan perencanaan strategis ini diperlukan proses penyusunan konsep dasar

pengukuran dan perumusan indikator kinerja.

Akhirnya, keberhasilan perencanaan strategis ini bukan hanya ditentukan dalam

proses penyusunannya, tetapi banyak dipengaruhi oleh implementasi penerapannya,

semoga Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan

2011-2015, dengan Visi : “

Terw ujudnya Ketahanan Pangan dan Peningkatan

Sumberdaya Petani Nelayan Kabupaten Pesisir Selatan.

“ dapat terwujud