1204170757 renja badan ketahanan pangan dan penyuluhan tahun 2016

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Ketersediaan Pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan/atau dari sumber lain.

Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman dan terjangkau. Tujuan pembangunan Ketahanan Pangan adalah untuk membangun ketahanan pangan dan kemandirian pangan baik ditingkat nasional maupun ditingkat rumah tangga/individu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dan rawan pangan dengan pemberdayaan masyarakat dan mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan sampai tingkat desa, yang meliputi : Sub Sistem Ketersediaan, Sub Sistem Distribusi dan Sub Sistem Konsumsi. Adanya akses pangan yang cukup, berjalannya sistem distribusi dan harga pangan yang stabil serta konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman diharapkan masyarakat mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan melalui usaha produktif dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Ketahanan pangan disamping sebagai prasyarat untuk memenuhi hak asasi pangan masyarakat, juga merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa. Oleh sebab itu


(2)

seluruh komponen bangsa yaitu pemerintah dan masyarakat sepakat untuk bersamasama membangun ketahanan pangan daerah. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis dan desentralistis saat ini pelaku utama pembangunan pangan mulai dari produksi, penyediaan, distribusi dan konsumsi adalah masyarakat, sedangkan pemerintah lebih berperan sebagai inisiator, fasilitator serta regulator agar kegiatan masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya nasional dan daerah dapat berjalan lancar, efisien, berkeadilan dan bertanggung jawab.

Arah kebijakan umum pembangunan ketahanan pangan adalah untuk (1) meningkatkan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan (2) meningkatkan sistem distribusi dan stabiltasasi harga pangan (3) meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan sampai kerumah tangga.

Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan menangani kerawanan pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk (a) meningkatkan dan menjamin kelangsungan produksi pangan didalam negeri menuju kemandirian pangan (b) mengembangkan kemampuan pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat secara sinergis dan partisipatif (c) mencegah dan menanggulangi kondisi rawan pangan secara dinamis.

Dalam aspek peningkatan sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk (a) mengembangkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan (b) mengembangkan koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan distribusi, harga dan akses pangan (c) meningkatkan peran serta kelembagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan harga dan akses pangan.

Dalam hal peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk


(3)

(a) mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal (b) mengembangkan tekhnologi pengolahan pangan terutama pangan lokal non beras dan terigu guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial (c) mengembangkan keamanan pangan segar didaerah sentra produksi pangan.

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tanggal 30 November 2010. Dalam usianya yang masih muda Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan berupaya berbenah diri untuk meningkatkan kinerja baik dalam melaksanakan program/ kegiatan maupun bidang

administrasi dan keuangan dalam rangka pelaksanaan

pemerintahan yang baik (Good Governance).

1.2. Landasan Hukum

Landasan Hukum penyusunan Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan P enyuluhan (BKPP) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 adalah :

a. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

b. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); c. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);


(4)

d. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

e. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang No. 2 tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

h. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019; i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

j. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005 – 2025; dan


(5)

k. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari penyusunan Renja BKPP Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini adalah untuk mendokumentasikan perencanaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun ke depan, yang berisikan program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan dengan dukungan pembiayaan bersumber Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Pesisir Selatan, dengan harapan agar dapat mengakselerasi secara optimal segala partisipasi aktif masyarakat pada berbagai aktivitas produktif pada bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

1.3.2 Tujuan

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini disusun dengan tujuan :

1. Menjadikannya sebagai wadah aspirasi masyarakat dalam penyusunan perencanaan yang disampaikan secara partisipatif dalam berbagai forum yang sesuai dengan konstitusi;

2. Merumuskan gambaran umum langkah operasional BKPP Kabupaten Pesisir Selatan melalui program dan kegiatan

bidang ketahanan pangan dan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

3. Menjadikannya sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran (TA) 2016;


(6)

4. Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan yang menjadi tolok ukur penilaian capaian kinerja BKPP Kabupaten Pesisir Selatan; dan

5. Mewujudkan konsistensi atas sinkronisasi perencanaan tahunan BKPP Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan

Renstra dan hasil Musrenbang RKPD dalam


(7)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2014

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014

Pengukuran kinerja dituangkan dalam formulir

Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ) dan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja kegiatan adalah masukan ( input ), keluaran ( output ) dan hasil (outcome ).

Pengukuran Kinerja Kegiatan didasarkan pada target kinerja yang disusun pada awal tahun anggaran. Adapun target kinerja pada masing-masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan : Rp. 89.164.500,00

 Keluaran

Terlaksananya pertemuan forum penyuluh tingkat desa dan pertemuan koordinasi FMA

Terlaksananya penilaian terhadap FMA, Kelompok Tani dan Gapoktan

 Hasil

Lancarnya pembinaan dan monitoring kegiatan terhadap FMA, Kelompok Tani dan Gapoktan

Adanya usulan FMA, Kelompok Tani dan Gapoktan teladan ke tingkat propinsi dan Pusat.

Terdatanya kelompok tani di Kabupaten Pesisir Selatan

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian /


(8)

a. Pembangunan Lumbung Pangan ( DAK dan Pendamping )

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 500.000.000,00

 Keluaran

Tersedianya lumbung pangan masyarakat sebanyak 4 Unit di Kecamatan Sutera 2 unit, Lengayang, Lunang masing-masing 1 (satu) unit

 Hasil

Terwujudnya sarana untuk cadangan pangan masyarakat.

b. Pembangunan Lumbung Pangan (Penunjang DAK)

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 27.123.000,00

 Keluaran

Tersedianya biaya operasional pembangunan lumbung pangan masyarakat

 Hasil

Lancarnya pelaksanaan pembangunan lumbung

pangan.masyarakat

c. Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan ( BPK ) ( DAK dan Pendamping )

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 717.756.090,00

 Keluaran

Tersedianya bangunan BPK yang representative dan tersedianya sarana dan prasarana Balai Penyuluhan Kecamatan

 Hasil

Lancarnya Operasional BPK


(9)

d. Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan ( BPK ) ( Penunjang DAK )

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 35.732.000,00

 Keluaran

Tersedianya biaya operasional pembangunan sarana BPK

 Hasil

Lancarnya pelaksanaan pembangunan sarana BPK e. Penguatan Kelembagaan Cadangan Pangan Masyarakat

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 49.598.000,00

 Keluaran

Terbinanya lembaga cadangan pangan masyarakat

 Hasil

Terlaksananya penguatan kelembagaan cadangan pangan masyarakat.

f. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 45.365.000,00

 Keluaran

Terkelolanya cadangan pangan pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan

 Hasil

Tertanggulanginya masalah rawan pangan saat/pasca bencana dan gejolak harga.

g. Pembinaan Desa Mandiri Pangan

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan : Rp. 48.547.000,00

 Keluaran


(10)

 Hasil

Penanganan rawan pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat.

3. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

a. Analisa Neraca Bahan Makanan

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 47.725.000,00

 Keluaran

Tersedianya Buku Analisis Neraca Bahan Makanan

 Hasil

Tersedianya informasi untuk penyusunan kebijakan dan program

b. Penguatan Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat ( LDPM )

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 37.241.500,00

 Keluaran

Terlaksananya pembinaan terhadap Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

 Hasil

Berkembangnya kegiatan usaha Gapoktan pelaksana P-LDPM dan telaksananya distribusi pangan kepada masyarakat.

c. Peningkatan dan Pengembangan Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 319.882.400,00

 Keluaran


(11)

 Hasil

Dikenalnya menu B2SA pada masyarakat Terpromosikannya potensi pangan lokal

Terpromosikannya potensi peningkatan ketahanan pangan d. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 54.670.500,00

 Keluaran

Pembinaan lanjutan terhadap 25 KWT penerima Bansos

 Hasil

Terwujudnya penganekaragaman pangan masyarakat

e. Percepatan Penanganan Keamanan Pangan Segar Tk Produsen dan Konsumen

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 69.989.800,00

 Keluaran

Terlaksananya survey, pemantauan dan sosialisasi tentang keamanan pangan

 Hasil

Terjaminnya mutu pangan yang dikonsumsi masyarakat f. Penyusunan Pola Pangan Harapan

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 47.720.800,00

 Keluaran

Tersedianya buku Pola Pangan Harapan

 Hasil

Tersedianya acuan dalam pemetaan pola konsumsi pangan masyarakat

g. Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan


(12)

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 73.043.000,00

 Keluaran

Terlaksananya Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka menyusun kebijakan ketahanan pangan Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 1 kali pertemuan

 Hasil

Lahirnya program dan kegiatan yang menunjang

terwujudnya ketahanan pangan masyarakat. h. Pekan Nasional Kelompok Tani ( Penas Tani )

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 149.890.815,00

 Keluaran

Tersedianya Operasional bagi Peserta Penas Tahun 2014

 Hasil

Terpenuhinya kebutuhan Operasional Peserta Penas.

4.Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi Pertanian / Perkebunan

a. Penyusunan Programa (Tk. Kec. Kab dan Nagari)

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan : Rp. 65.377.750,00

 Keluaran

Terlaksananya Penyusunan Programa Kabupaten 1 buah, kecamatan 15 buah seta 182 nagari

 Hasil

Tersusunnya penyusunan Programa Penyuluhan

Kabupaten dan Kecamatan Serta Nagari

5.Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian / Perkebunan / Perikanan / Peternakan


(13)

a. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan / Perikanan

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 302.357.000,00

 Keluaran

Tersedianya Operasional bagi Penyuluh di lapangan Terlaksananya pertemuan tekhnis penyuluh

Tersedianya penilaian terhadap penyuluh, THL dan BPK teladan tingkat kabupaten

 Hasil

Terpenuhinya Kebutuhan Operasional Penyuluhan

pertanian, teradopsinya tekhnologi yang ada oleh penyuluh Adanya usulan penyuluh, THL dan BPK teladan ke tingkat Propinsi dan Pusat

b. Revitalisasi Penyuluh Pertanian

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 35.868.500,00

 Keluaran

Terfasilitasinya bantuan biaya transportasi peningkatan sumberdaya manusia penyuluh pertanian.

 Hasil

Terpenuhinya kebutuhan transportasi peningkatan

sumberdaya manusia penyuluh pertanian.

c. Penyusunan RKP Penyuluhan

Pertanian/Peternakan/Perkebunan

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 20.319.000,00

 Keluaran


(14)

Terakomodirnya seluruh permasalahan yang ada ditingkat petani.

 Hasil

Tersedianya tenaga penyuluh yang berkualitas d. Training di Balai Penyuluh Kecamatan ( BPK )

 Masukan

Jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp. 105.703.700,00

 Keluaran

Terlaksananya training di BPK

 Hasil

Tersosialisasinya teknologi pertanian dan program kerja penyuluh pertanian di BPK

2.1.1 EVALUASI KINERJA SASARAN

Sesuai dengan pembentukan Struktur Organisasi Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan baru terbentuk pada akhir tahun 2010 maka program dan kegiatan yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan sampai tahun 2014 secara umum masih melanjutkan beberapa program yang telah dilaksanakan pada Tahun 2013 dan belum sepenuhnya mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Evaluasi terhadap kinerja sasaran adalah sebagai berikut :

1.Terbentuk dan terberdayakannya kelembagaan pangan yang dapat menunjang terciptanya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, kampung / nagari.

 Pembinaan Desa Mandiri Pangan dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 97,51 %.

Kegiatan Pembinaan Desa Mandiri Pangan merupakan penunjang kegiatan dana tugas pembantuan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Dalam


(15)

pelaksanaan kegiatan ini walaupun masih belum berjalan baik, tetapi sudah ada perubahan ditingkat kelompok aktifitas yang ditandai dengan adanya kegiatan usaha kelompok pada komoditi-komoditi tertentu yang mulai menampakan hasil

 Pembangunan Lumbung Pangan (DAK dan Pendamping)

dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 99,42 %.

Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan (DAK dan

Pendamping) dimana pada tahun 2014 terbangun lumbung pangan sebanyak 4 (empat) unit. Lokasi Pembangunan tersebut adalah :

a.Lumbung Pangan Kecamatan Sutera Nagari Taratak dan Nagari Rawang Gunung Malelo.

b.Lumbung Pangan Kecamatan Lengayang Nagari Kambang Utara.

c.Lumbung Pangan Kecamatan Lunang Nagari Lunang II

 Pembangunan Lumbung Pangan ( Penunjang DAK ) dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 99,82 %. Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan ( Penunjang DAK ) merupakan pendukung kegiatan pelaksanaan pembangunan lumbung pangan dan pembinaan terhadap kelompok lumbung pangan yang memperoleh dana Bantuan Sosial melalui dana Dekon Propinsi Sumatera barat dalam kegiatan Pengadaan cadangan pangan masyarakat.

 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Cadangan Pangan

Masyarakat dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 97,00 %.

Kegiatan Pembinaan Lumbung Pangan Masyarakat sampai tahun 2014 telah dilakukan pembinaan sebanyak 23 unit lumbung pangan Masyarakat di 13 kecamatan dalam Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan yang telah didanai dana


(16)

Bansos Propinsi sampai 2014 sebanyak 14 unit yaitu 12 unit tahap mandiri dan 2 unit tahap pengembangan, yaitu :

a.Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Koto XI Tarusan di Nagari Duku Utara

b.Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Bayang di Nagari Kapujan Koto Berapak, Nagari Talaok dan Nagari Gurun Panjang Utara

c. Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan IV Jurai, Nagari Salido Sari Bulan.

d.Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Batang Kapas , Nagari Koto Nan Tigo IV Koto Hilie, dan Nagari IV Koto Mudiek.

e. Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Sutera Nagari Ampiang Parak Timur.

f. Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Lengayang Nagari Lakitan

g. Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Ranah Pasisie Nagari Palangai, dan Nagari Koto VIII Palangai

h.Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Linggo Sari Baganti Nagari Sungai Sirah Air Haji

i. Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Pancung Soal Nagari Simpang Lama Indra Pura

j. Lumbung Pangan Masyarakat Kecamatan Ranah IV Hulu Tapan Nagari Kubu Tapan

 Kegiatan Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 92,39 % Kegiatan ini berupa tersedianya beras sebanyak 20 Ton sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan mewajibkan Kab/Kota dalam


(17)

penyediaan cadangan sebanyak 100 Ton setara beras dengan target 60% sampai tahun 2015. Tahun 2014 telah tersedia beras cadangan pangan pemerintah sebanyak 20 Ton (20%) dan diharapkan tahun 2014-2015 dapat memenuhi SPM tersebut

2.Tersedianya dan terdistribusikannya pangan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

 Kegiatan Penguatan Kelembagaan Distribusi Pangan

Masyarakat ( LDPM ) dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 95,71 %

Kegiatan ini berupa pemberdayaan 5 Gapoktan yang mendapatkan alokasi Dana Bantuan Sosial sebesar Rp. 225.000.000,- dari Kegiatan Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam bentuk dana Dekosentrasi. Kegiatan Gapoktan sebagai lembaga distribusi pangan yaitu pembelian, penjualan, penyimpanan dan pengolahan gabah dan beras. Lembaga distribusi pangan masyarakat juga berperan dalam stabilitas harga pangan saat musim paceklik maupun panen raya. Saat musim paceklik lembaga ini harus dapat meyediakan dan mendistribusi pangan ditingkat masyarakat dan ke pasar-pasar dan menampung hasil panen masyarakat saat panen dengan harga yang wajar dan Gapoktan pelaksana kegiatan ini dengan mitranya dapat bersaing dengan pedagang luar Kabupaten Pesisir Selatan juga berfungsi mempromosikan kualitas beras keluar Daerah Kabupaten Pesisir Selatan

3. Tersedianya Data Informasi Penduduk Rawan Pangan.

 Kegiatan Analisis Neraca Bahan Makanan dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 100,00 %.


(18)

Analisis Neraca Bahan Makanan menginformasikan kondisi ketersediaan bahan pangan dan jumlah kebuthan untuk dikonsumsi penduduk dalam tingkat ketersediaan energi dan protein dengan perbandingan dari hasil rekomendasi WNPG VIII tahun 2012 dimana tingkat ketersediaan energi perorang minimal 2400 Kkal dan 63 gr protein. Tingkat ketersediaan bahan pangan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 adalah : Energi 3.493 Kkal (145,54 %) dan Protein 68,69 gr (109,03 %)..

 Kegiatan Penyusunan Pola Pangan Harapan dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 89,18 %..

Penyusunan Skor Pola Pangan Harapan merupakan kegiatan yang menjadi dasar dalam penetapan perencanaan kegiatan peningkatan status gizi masyarakat yang dicerminkan dengan nilai skor PPH, untuk tahun 2014 skor PPH berdasarkan data Susenas yang di adjustifikasi didapatkan skor sebesar 74,9, untuk meningkat skor PPH perlu berbagai usaha seperti

Optimalisasi pemanfaatan pekarangan, lomba B2SA,

sosialisasi tentang pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber pangan keluarga.

4. Terdiversifikasikannya sumber-sumber karbohidrat non beras guna menurunkan konsumsi beras.

 Kegiatan Peningkatan Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 95.16 %.

Kegiatan ini merupakan penunjang/pendampingan kegiatan yang didanai oleh APBN. Pembinaan dilakukan terhadap 24 KWT yang masih menerima dana Bantuan Sosial APBN dan 5 KWT yang menerima Bantuan Sosial APBD Propinsi Sumatera Barat, serta beberapa KWT yang tidak lagi menerima Bantuan Sosial. Prestasi yang dicapai dalam kegiatan P2KP adalah


(19)

terpilihnya Kelompok Wanita Tani Malinjo Indah Penerima Dana Bantuan Sosial P2KP tahun 2011 sebagai juara I Tingkat Propinsi Sumatera Barat dan terbaik Tingkat Nasional pada Penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara kategori Pelaku Ketahanan Pangan bidang Pemberdayaan.

 Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Promosi Percepatan Konsumsi Pangan dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 98,66 %.

Kegiatan ini meliputi Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan yang laksanakan pada tanggal 14 Maret 2014. Juara Lomba Cipta Menu B2SA adalah Juara I Kecamatan Batang Kapas, Juara II Kecamatan Renah IV Hulu Tapan, Juara III Kecamatan Lengayang, Harapan I Kecamatan Ranah Pesisir dan Harapan II Kecamatan Linggo Sari Baganti. Pada bulan yang sama Bupati Pesisir Selatan melaksanakan Launching pengoperasian Warung Promosi Daerah yang

merupakan kerjasama Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 25 Maret 2014. Dalam lomba Tingkat Propinsi Sumatera Barat, Kecamatan Batang Kapas mendapat Peringkat Harapan I. Kegiatan pameran Tingkat Kabupaten dilaksanakan bertepatan dengan Festival Langkisau dan Hari Jadi Pesisir Selatan pada bulan April 2014 di pantai Carocok Painan. Pelaksanaan pameran tingkat Nasional pada tanggal 6 s/d 11 Nopember 2014 di Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Dalam rangka promosi KRPL dan olahan Pangan Lokal dilaksanakan melalui Media Massa (koran).

5. Meningkatnya pengendalian, penanganan dan keamanan pangan segar melalui peran serta produsen dan konsumen


(20)

 Kegiatan Percepatan Penanganan Keamanan Konsumsi Pangan Segar Tingkat Produsen dan Konsumen dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 96,57 %. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemanan pangan di kabupaten Pesisir Selatan, untuk tahun 2014 ini Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan telah membentuk tim Koordinasi dan Tim Tekhnis Keamanan pangan, berdasarkan hasil kegiatan 2014, masih perlu dilakukan peningkatan jumlah kegiatan keamanan pangan di Kabupaten Pesisir Selatan kedepan. Dari hasil kegiatan ini didapatkan kelompok yang telah diberi perlakuan keamanan pangan yaitu sampel pangan segar, sampel jajanan anak sekolah, jajanan porsi, keamanan ikan dan makanan kadaluarsa. Ternyata bagi kelompok yang telah terpilih jadi sampel awal uji didapatkan ada masalah ketidak amanan pangan dan dalam jangka waktu tertentu setelah dilakukan sosialisasi terdapat perubahan prilaku yang positif. Hal ini dibuktikan dengan Bakso yang di uji untuk tahun 2013 dinyatakan mengandung boraks dan setelah dilakukan sosialisasi tahun 2014 tidak ditemukan lagi boraks pada Bakso yang ada dikecamatan IV Jurai dan Pasar Baru. Untuk jajanan anak sekolah masih ada kandungan zat pewarna yang berlebihan, untuk tahun 2014 telah dilakukan sosialisasi terhadap pelaku usaha dan kepala sekolah tentang makanan jajanan yang aman. Tahun 2015 direncanakan 4 kecamatan yang aman akan dibina secara terpadu dari berbagai lintas sektor sehingga dapat meningkatkan keamanan pangan.

6. Mengefektifkan koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan.


(21)

 Kegiatan Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan Melalui Dewan Ketahanan Pangan. dalam rangka menyusun kebijakan ketahanan pangan Kabupaten Pesisir Selatan. dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 99,21 %.

Dalam rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan tahun 2014 yang diangkat menjadi tema pembahasan adalah Sinkronisasi Pembangunan Ketahanan Pangan Dengan Pengembangan Gerakan Pensejahteraan Petani ( GPP ) dan Agrowisata Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Selatan. 7. Terciptanya kemandirian petani dan nelayan.

 Penyusunan Programa (Tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Nagari) dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 97,68 %.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang

sistim Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (SP3K)

mengamanatkan bahwa Penyelenggaraan Penyuluhan

Pertanian menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Wewenang dan tanggung Jawab Pemerintah tersebut diwujudkan dengan menyelenggarakan revitalisasi Penyuluhan Pertanian yang meliputi aspek Kelembagaan, Ketenagaan, Penyelenggaraan dan Penyediaan sarana & Prasarana serta Aspek Pembiayaan. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang system Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) Programa Penyuluhan Pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan Penyuluhan Pertanian spesifik Lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan Produktivitas komoditas unggulan daerah dan Pendapatan Petani. Dengan demikian Kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam Programa Penyuluhan


(22)

Pertanian ini akan mampu merespon kebutuhan Pelaku utama dan pelaku usaha dan memberikan dukungan terhadap Program-Program Prioritas dinas/Instansi terkait.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 25/Permentan/ OT.140 /5/ 2009 tanggal 13 Mei 2009 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan bahwa lembaga/unit kerja yang menangani kegiatan Penyuluhan Pertanian diberikan tanggung jawab untuk memfasilitasi penyusunan programa Penyuluhan setiap tahunnya.

 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dengan capaian kinerja 100 %. dengan realisasi anggaran 98,86 %.

Tugas Utama Penyuluhan adalah membantu petani didalam pengambilan keputusan dari berbagai alternatif pemecahan masalah, tetapi masalah penyuluhan sekarang adalah kegiatan penyuluhan lebih banyak pada proses pelayanan, bukan mendidik petani agar mampu mengambil keputusan

sendiri. Dinamika petani belum mampu mengikuti

perkembangan, kemajuan teknologi dan pelaku usaha dibidang agribisnis terus terjadi, untuk itu perlu melakukan beberapa kegiatan pada tahun 2014 antara lain diantaranya Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dengan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, pada kegiatan tersebut fokusnya adalah Unit Pelaksana FMA (Penyuluhan yang dikelola oleh Petani) yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Salah satu metoda pengembangan kapasitas pelaku utama dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh pelaku utama itu sendiri (Farmers Managed Extension Activites/FMA). Metode ini menitikberatkan pada pengembangan kapasitas manajerial, kepemimpinan dan


(23)

kewirausahaan pelaku utama dalam pengelolaaan kegiatan penyuluhan pertanian. Dalam metode FMA ini pelaku utama dan pelaku usaha mengidentifkasi permasalahan dan potensi yang ada pada diri, usaha dan wilayahnya, merencanakan kegiatan belajarnya sesuai dengan kebutuhan mereka secara partisipatif dalam rangka meningkatkan produktivitas usahanya guna peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. Melalui kegiatan ini petani difasilitasi untuk merencanakan dan mengelola sendiri kebutuhan belajarnya, sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan pelaku utama. Kegiatan ini merupakan penunjang operasional kegiatan FEATI/P3TIP yang bersumberkan dana tugas pembantuan Badan Penyuluhan

dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian

Pertanian Republik Indoesia.

8. Meningkatnya kinerja penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dalam mebina kelompok tani nelayan.

 Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh

Pertanian/Perkebunan dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 97,25 %.

 Revitalisasi Penyuluh Pertanian dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 98,42 %.

 Penyuluhan Rencana Kerja Penyuluh Pertanian / Peternakan / Perikanan / Perkebunan dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 95,56 %

 Training di Balai Penyuluhan Kecamatan dengan capaian kinerja 100% dengan realisasi anggaran 99,25 %.

 Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan ( BPK ) ( DAK dan Pendamping ) dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 99.81 %.


(24)

 Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan ( BPK ) ( Penunjang DAK dan Pendamping ) dengan capaian kinerja 100 % dengan realisasi anggaran 97,58 %.

Kegiatan Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) (DAK dan Pendamping) merupakan kegiatan dalam rangka memfasilitasi kebutuhan sarana Balai Penyuluhan Kecamatan sehingga dalam menjalankan fungsi sebagai perpanjang tangan SKPD dengan petani / nelayan berjalan secara optimal. Sarana BPK yang difasilitasi lewat kegiatan ini adalah :

 Pengadaan kendaraan Dinas Roda 2 (dua) untuk operasional Penyuluh sebanyak 5 unit dalam rangka optimalisasi kinerja penyuluh dalam melaksanakan tugas dilapangan.

 Pengadaan Kipas Angin Gantung sebanyak 8 (delapan) unit yang didistribusikan ke 4 (empat) Balai Penyuluhan Kecamatan, masing-masing Balai Penyuluhan Kecamatan sebanyak 2 (dua) unit dalam rangka pemanfaatan ruang pertemuan sebagai ruangan training oleh penyuluh.

 Pengadaan Laptop sebanyak 3 (tiga) unit untuk Balai

Penyuluhan Kecamatan Lunang, Balai Penyuluhan

Kecamatan Lengayang dan Balai Penyuluhan Kecamatan IV Jurai dengan tujuan proses administrasi di Balai Penyuluhan Kecamatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

 Pengadaan Printer sebanyak 12 (dua belas) unit untuk seluruh Balai Penyuluhan Kecamatan dengan tujuan menyelesaikan proses administrasi di Balai Penyuluhan Kecamatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

 Pengadaan Meja dan Kursi Rapat Kantor Balai Penyuluhan Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dalam rangka


(25)

terakomodirnya seluruh peserta rapat untuk pertemuan di Balai Penyuluhan Kecamatan.

 Pengadaan Wireless sebanyak 1 (satu) unit untuk Balai Penyuluhan Kecamatan Linggo Sari Baganti.

 Pengadaan infocus sebanyak 6 unit dalam rangka mempermudah penyampaian materi – materi penyuluhan.

 Pembangunan Pagar Balai Penyuluhan Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan Balai Penyuluhan Kecamatan.

 Rehab Kantor Balai Penyuluhan Kecamatan Sutera dengan tujuan agar proses administrasi di kantor Balai Penyuluhan Kecamatan dapat secara efektif.

 Pemasangan lantai keramik dan penimbunan lahan kantor Balai Penyuluhan Kecamatan Batang Kapas dalam rangka pemanfaatan lahan Balai Penyuluhan Kecamatan dapat digunakan sebagai lahan percontohan.

2.1.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Capaian kinerja keuangan dalam rangka realisasi pelaksanaan program dan kegiatan untuk pencapaian indikator kinerja pembangunan ketahanan pangan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 yaitu dengan alokasi anggaran Rp. 2.836.048.555.- dan terealisasi Rp.2.796.862.605,- atau tingkat penyerapannya yaitu 98.62 %, dengan rincian sebagaimana pada Tabel 3. dibawah ini :


(26)

Tabel 2.1

Capaian Keuangan Sasaran

Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja

PROGRAM /

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI

CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terbentuk dan terberdayakanny a kelembagaan pangan yang dapat mendukung terciptanya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, kampung / nagari 1 . Jumlah Kelompok Desa Mandiri Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perke bunan) Kegiatan Pembinaan Desa Mandiri Pangan 48,547,000.00 47,336,000.00 97.51% 2 . Jumlah cadangan pangan masyarakat kampung / nagari Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebuan) Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan (DAK dan Pendamping) 495,690,000.00

495,649,100.00 99.99%

Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan (Penunjang DAK) 27,123,000.00

27,073,000.00 99.82%

3 . Jumlah kelompok cadangan pangan masyarakat Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebuan) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Cadangan Pangan Masyarakat 49,598,000.00

48,110,500.00 97.00%

4 . Jumlah cadangan pangan pemerintah Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebuan) Kegiatan Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah 42,649,000.00

39,404,000.00 92.39%

JUMLAH

663,607,000.00

657,572,600.00 99.09%

Tersedianya dan terdistribusinya pangan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat 1 . Jumlah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat


(27)

Kegiatan Penguatan Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat 37,241,500.00

35,644,000.00 95.71%

JUMLAH

37,241,500.00

35,644,000.00 95.71%

Tersedianya Data Informasi Penduduk Rawan Pangan 1 . Jumlah buku informasi tentang penduduk rawan pangan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Kegiatan Analisa Neraca Bahan Makanan 47,725,000.00

47,722,000.00 99.99%

Kegiatan Penyusunan Pola Pangan Harapan 47,720,000.00

42,556,600.00 89.18%

JUMLAH

95,445,000.00

90,278,600.00 94.59%

Terdiversifikasiny a sumber-sumber karbohidrat non beras guna menurunkan konsumsi beras 1 . Jumlah Kelompok Wanita Tani yang di Bina Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Kegiatan Percepatan Penganekaragama n Konsumsi Pangan 54,670,500.00

52,022,500.00 95.16%

2 . Jumlah promosi yang dilaksanak an Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Promosi Penganekaragama n Konsumsi Pangan

319,882,400.00

315,588,100.00 98.66%

JUMLAH

374,552,900.00

367,610,600.00 98.15%

Meningkatnya pengendalian, penanganan dan keamanan pangan segar melalui peran serta produsen dan konsumen 1 . Porsentase peningkata n Pengendali an, penangana n dan keamanan pangan segar Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat


(28)

Kegiatan Peningkatan Keamanan Pangan Tingkat Produsen dan Konsumen 69,989,800.00 67,590,800.00 96.57% JUMLAH 69,989,800.00

67,590,800.00 96.57%

Mengefektifkan koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan 1 . Jumlah rapat koordinasi yang dilaksanak an Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Kegiatan Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan Melalui Dewan Ketahanan Pangan 73,043,000.00

72,463,000.00 99.21%

2 . Jumlah Penas Tani yang diikuti Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Kegiatan Pekan Nasional Kelompok Tani ( Penas Tani )

149,890,815.00

148,781,110.00 99.26%

JUMLAH

222,933,815.00

221,244,110.00 99.24%

Terciptanya kemandirian petani dan nelayan 1 . Laporan programa Program Peningkatan Tekhnologi Pertanian/Perkeb unan/Perikanan Kegiatan Penyusunan Programa ( Tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Nagari ) 65,377,750.00

63,859,500.00 97.68%

2 . Jumlah kelompok FMA Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 89,164,500.00

88,149,395.00 98.86%

JUMLAH

154,542,250.00


(29)

Meningkatnya kinerja penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dalam membina kelompok tani nelayan 1 . Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan / Perikanan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan / Perikanan 302,357,000.00

294,046,500.00 97.25%

Kegiatan Revitalisasi Penyuluh Pertanian 35,868,500.00

35,301,000.00 98.42%

Kegiatan Penyusunan RKP Pertanian / Perikanan / Perkebunan 20,319,000.00

19,416,500.00 95.56%

Kegiatan Training di Balai Penyuluhan Kecamatan 105,703,700.00

104,913,700.00 99.25%

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan) Kegiatan Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan ( BPK ) (DAK dan

Pendamping)

717,756,090.00

716,368,300.00 99.81%

Kegiatan

Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Kecamatan ( BPK ) (Penunjang DAK )

35,732,000.00

34,867,000.00 97.58%

JUMLAH 1,217,736,290.00 1,204,913,000.00 98.95%

JUMLAH TOTAL 2,836,048,555.00 2,796,862,605.00 98.62%

2.1.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan SKPD

1. Kurangnya koordinasi lintas sektoral dalam melaksanakan program / kegiatan.

2. Kurangnya SDM dari masyarakat tentang tekhnik usaha tani yang baik dan menguntungkan.


(30)

3. Kurangnya tenaga penyuluh.

4. Lemahnya koordinasi lembaga-lembaga di masyarakat dalam pembinaan kelompok.

5. Masih kurangnya penanganan daerah yang dinyatakan rawan pangan secara komprehensif.

6. Kurangnya tanggung jawab dan disiplin masyarakat dalam pemanfaatan bantuan yang diterima.

7. Masih rendahnya daya dukung teknologi/ informasi dalam penentuan komoditi unggulan setempat.

8. Meningkatkan sarana dalam penerapan tekhnologi pertanian dan perikanan.

9. Meningkatkan supervisi dan kunjungan ke Balai Penyuluhan Kecamatan ( BPK ) dan kelompok tani.

10.Revitalisasi kelompok tani nelayan.

11.Meningkatkan akselerasi penerapan sistem usaha agribisnis pertanian.

2.1.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Program dan kegiatan yang diusulkan bagi kepentingan masyarakat masih sangat terbatas mengingat anggaran yang tersedia sangat minim padahal untuk menangani masalah ketahanan pangan merupakan tanggungjawab lintas sektor. Koordinasi lintas sektor lebih ditingkatkan agar program dan kegiatan dapat bersinergis sehingga mencapai sasaran yang terarah dan tepat.


(31)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

3.1 Visi dan Misi

Dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan

ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan dalam Era Otonomi Daerah yang didukung oleh sumber daya alam yang cukup berlimpah agar dapat didayagunakan secara optimal melalui Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

Guna mencapai tujuan dan maksud tersebut, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan sebagai Lembaga Pemerintah Daerah yang ada berperan membantu dalam menangani bidang

Ketahanan Pangan Penyuluhan mempunyai Visi yaitu

“Terwujudnya Ketahanan Pangan dan peningkatan

Sumberdaya Petani Nelayan Kabupaten Pesisir Selatan”.

Makna yang terkandung dalam Visi diatas adalah sebagai berikut :

Terwujudnya ketahanan pangan bagi masyarakat

Kabupaten Pesisir Selatan adalah kondisi terpenuhinya pangan sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman beragam, bergizi, merata, terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012.

Sumberdaya petani dan nelayan adalah pelaku utama dan pelaku usaha disektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.

Dalam mewujudkan Visi tersebut maka dirumuskan Misi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan adalah sebagai berikut :


(32)

a. Mengupayakan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat.

b. Memasyarakatkan dan meningkatkan mutu konsumsi dan penganekaragaman pangan.

c. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan distribusi pangan. d. Pemberdayaan kelembagaan penyuluhan.

e. Menfasilitasi kelompok tani nelayan dengan pelaku usaha. f. Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan dan

pengembangan ketahanan pangan, serta pemantauan dan evaluasi.

g. Mengoptimalkan peran penyuluh dalam pembinaan

kemandirian kelompok tani nelayan dilapangan.

h. Menciptakan iklim yang kondusif bagi petani nelayan

untuk menumbuhkembangkan organisasi secara

partisipatif.

i. Meningkatkan kemampuan petugas, pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengakses dan menganalisa potensi pasar dan wilayah.

j. Meningkatkan kemampuan daya saing dalam mengelola usaha tani berkelanjutan dan ramah lingkungan.

k. Meningkatkan kompetensi petugas penyuluh melalui diklat dan pembinaan karir.

l. Meningkatkan fungsi Balai Penyuluhan Kecamatan.

m.Terbentuknya pos Penyuluhan Pertanian Nagari di tingkat nagari.

3.2 TUJUAN DAN SASARAN 3.2.1 Tujuan

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini disusun dengan tujuan :


(33)

1. Memberikan gambaran arah dan tujuan perencanaan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

2. Untuk memudahkan para pelaksana dalam melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi perencanaan kegiatan-kegiatan.

3. Sebagai bahan untuk musrenbang tingkat Kabupaten.

3.2.2 Sasaran

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini disusun dengan sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kepada semua kelompok

masyarakat.

2. Terwujudnya aparatur yang menangani bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian secara professional. 3. Meningkatnya peran Lembaga Kelompok Tani (Poktan dan

Gapoktan) Masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan.

4. Meningkatnya koordinasi, konsultasi dan sinergisitas program dan kegiatan antara Dinas/ Badan yang terkait dengan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan.

3.2.3 Program dan Kegiatan

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah, ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Adapun program dan kegiatan yang dirancang BKPP Kabupaten Pesisir Selatan untuk dioperasionalisasikan pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran.


(34)

BAB IV

INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

Pengukuran capaian kinerja yang mencakup pencapaian indikator kinerja dan kelompok sasaran yang menggambarkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis (RENSTRA) Tahun 2011-2015, Capaian Kinerja Sasaran Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun 2014 yang merupakan tahun ke-4 pelaksanaan RENSTRA Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Capaian Kinerja Sasaran s/d Tahun 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2014

Target Realisasi

(1)

(2) (3) (4)

Terbentuk dan terberdayakannya kelembagaan pangan yang dapat mendukung terciptanya ketahanan pangan ditingkat rumah tangga, kampung / nagari

1. Jumlah Kelompok Desa Mandiri Pangan

13 kelompok desa mandiri pangan di 4 Kecamatan

13 kelompok desa

mandiri pangan di 4 Kecamatan 2. Jumlah cadangan

pangan masyarakat kampung / nagari

4 Unit Lumbung Pangan Masyarakat 4 Unit Lumbung Pangan Masyarakat

3. Jumlah kelompok cadangan pangan masyarakat 18 Kelompok Lumbung Pangan 18 Kelompok Lumbung Pangan

4. Jumlah cadangan pangan pemerintah 20.000 Kg Beras, 20.000 Kg Beras, Tersedianya dan terdistribusinya pangan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat

1. Jumlah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat


(35)

Tersedianya Data Informasi Penduduk Rawan Pangan

1. Jumlah buku informasi tentang penduduk rawan pangan

20 Buku NBM 20 Buku NBM

20 Buku PPH 20 Buku

PPH Terdiversifikasinya

sumber-sumber karbohidrat non beras guna menurunkan konsumsi beras

1. Jumlah Kelompok Wanita Tani yang di Bina 25 Kelompok Wanita Tani 25 Kelompok Wanita Tani 2. Jumlah promosi yang

dilaksanakan

2 Kali 2 Kali

Meningkatnya pengendalian, penanganan dan keamanan pangan segar melalui peran serta produsen dan konsumen

1. Porsentase peningkatan Pengendalian, penanganan dan keamanan pangan segar

100% 100%

Mengefektifkan koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan

1. Jumlah rapat koordinasi yang dilaksanakan 1 Kali pertemuan rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 1 Kali pertemuan rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan

2. Jumlah Penas Tani

yang diikuti

1 Kali 1 Kali

Terciptanya

kemandirian petani dan nelayan

1. Laporan programa 1 buah laporan penyusunan programa kabupaten, 15 laporan penyusunan programa kecamatan 1 buah laporan penyusunan programa kabupaten, 15 laporan penyusunan programa kecamatan

2. Jumlah kelompok

FMA

30 FMA 30 FMA

Meningkatnya kinerja penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dalam membina kelompok tani nelayan

1. Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan

12 BPK, 178 PPL dan THL

12 BPK, 178 PPL dan THL


(36)

BAB V

DANA INDIKATIF, PRAKIRAAN MAJU DAN SUMBER DANA DALAM RENCANA KERJA TAHUN 2016

Dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017

KABUPATEN PESISIR SELATAN

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

KEBUTUHAN DANA/PAGU INDIKATIF (Rp

000)

KODE

Prakiraan Maju Tahun 2017 URUSAN / BIDANG URUSAN

PEMERINTAHAN INDIKATOR KINERJA

KEBUTUHAN DANA / DAERAH DAN PROGRAM / KEGIATAN PROGRAM/ KEGIATAN PAGU INDIKATIF

( Rp. 000 )

1 2 3 4 5

URUSAN WAJIB

1 21 KETAHANAN PANGAN

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran Terlaksananya Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Kegiatan

Penyediaan Jasa Komunikasi,

Sumberdaya Air Lancarnya pelayanan

74.828,00

93.535,00

dan Listrik Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Administrasi

Keuangan Lancarnya pengelolaan

31.250,00

39.062,50

Administrasi Keuangan

Pengadaan Alat Tulis Kantor Lancarnya pelayanan

187.500,00

234.375,00

Administrasi Perkantoran


(37)

Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan Lancarnya pelayanan

45.000,00 45.000,00 Administrasi Perkantoran

Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/ Lancarnya pelayanan

11.718,75

14.648,44

Penerangan Kantor Administrasi Perkantoran

Penyediaan Bahan Bacaan dan

Peraturan Lancarnya pelayanan

7.812,50

9.765,63

Per UU an Administrasi Perkantoran

Pengadaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor Lancarnya pelayanan

50.000,00 62.500,00 Administrasi Perkantoran

Penyediaan Makanan dan Minuman Lancarnya pelayanan

70.312,50 87.890,63 Administrasi Perkantoran

Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi keluar Lancarnya pelayanan

156.250,00

195.312,50

Daerah Administrasi Perkantoran

Rapat - rapat koordinasi dan

konsultasi dalam Lancarnya pelayanan

125.000,00

156.250,00

Daerah Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Kapasitas

Sumberdaya Meningkatnya Kapasitas

Aparatur sumberdaya aparatur

Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Formal

Terlaksananya Pendidikan dan 35.000,00 35.000,00

Pelatihan Aparatur Sipil

Negara

Program Peningkatan Sarana

dan prasarana

Aparatur

Kegiatan

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya sarana kantor 92.500,00 115.625,00


(38)

Pengadaan Meubiler Tersedianya sarana kantor 51.250,00 64.062,50

Pemeliharaan Rutin / berkala gedung kantor Terpeliharanya gedung kantor 125.000,00 125.000,00

Badan Ketahanan Pangan

dan

Penyuluhan Kab Pessel

dan Kantor Balai Penyuluhan Kecamatan

Pemeliharaan Rutin / berkala kendaraan dinas /

Terpeliharanya kendaraan dinas /

156.250,00

195.312,50

Operasional operasional

Pemeliharaan Rutin / berkala perlengkapan Terpeliharanya pelengkapan 15.625,00 19.531,25

Kantor kantor

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian /

Perkebunan)

Kegiatan

Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Tumbuhnya Usaha Produktif 120.000,00 120.000,00

Pembangunan Lumbung Pangan dan Penyediaan Sarana

Terjaminnya ketersediaan pangan 600.000,00 1.200.000,00

Pendukungnya ( DAK dan

Pendamping ) ditingkat masyarakat

Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Cadangan Pangan Pemerintah 600.000,00 600.000,00 tersedia untuk masyarakat

Pembinaan Cadangan Pangan Masyarakat Terjaminnya ketersediaan pangan 280.000,00 280.000,00 ditingkat masyarakat

Pemantauan Jaringan Distribusi Pangan (Pasokan Pangan,

Tersedianya informasi pasokan, 50.000,00 50.000,00

Akses Pangan, Harga Pangan dan

HBKN) akses dan harga pangan


(39)

Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan Meningkatnya kinerja penyuluh 1.000.000,00 1.000.000,00

Kecamatan ( DAK dan Pendamping

)

Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi Pertanian /

Perkebunan / Perikanan

Kegiatan

Penyusunan Programa (Tk Kec, Kab dan Nag) Terlaksananya penyusunan 85.000,00 85.000,00

programa penyuluhan di

tingkat

nagari, kecamatan dan

kabupaten Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kegiatan

Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Terlaksananya pelatihan usaha 330.000,00 330.000,00 tani nelayan

Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Berkembangnya usaha tani 345.000,00 345.000,00

Pelaku Agribisnis nelayan di Gapoktan

Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani Peningkatan tekhnologi dan 300.000,00 300.000,00

informasi usaha pertanian

Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan

Terolahnya lahan BPK oleh

600.000,00

600.000,00

dan Produktifitas Lahan BPK Penyuluh

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian /

Perkebunan / Perikanan

Kegiatan

Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh

Meningkatnya kapasitas 178 orang PPL

1.150.000,00

1.150.000,00

Pertanian /Perkebunan/Perikanan

Revitalisasi Penyuluhan Pertanian Berfungsinya penyuluhan

80.000,00

80.000,00


(40)

Pertanian

Penyusunan RKP Penyuluhan Pertanian/ Terprogramnya sistem kerja 150.000,00 150.000,00

Peternakan/Perikanan/Perkebunan penyuluh

Training di Balai Penyuluh Kecamatan ( BPK )

Meningkatnya pengetahuan & 320.000,00 320.000,00

keterampilan penyuluh di

Balai

Penyuluh Kecamatan (

BPK )

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan

Pangan Masyarakat

Kegiatan

Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

Tersedianya dan terdistribusinya 108.000,00 126.000,00

pangan dengan harga

yang

terjangkau oleh

masyarakat

Analisis Neraca Bahan Pangan

Tersedianya Data Ketahanan 60.000,00 60.000,00 Pangan

Analisis Pemetaan Konsumsi Pangan Mayarakat Tersedianya informasi penduduk 100.000,00 100.000,00

melalui Survey Pola Pangan

Harapan ( PPH ) rawan pangan

Peta Distibusi Pangan Pokok

Terpetakannya distribusi pangan 40.000,00 40.000,00 pokok

Data Kemisikinan dan Rawan Pangan Terinventarisnya data kemiskinan 36.000,00 36.000,00

dan rawan pangan

Peningkatan dan Pengembangan Promosi Terdiversifikasinya sumber - 250.000,00 312.500,00 Penganekaragaman Konsumsi Pangan

sumber karbohidrat non

beras guna menurunkan konsumsi beras


(41)

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi

Tercapainya Skor PPh 86,7

100.000,00

100.000,00

Pangan

Peningkatan Penanganan Keamanan Pangan

Meningkatkan pengendalian ,

900.000,00

900.000,00

Segar Tingkat Produsen dan

Konsumen penanganan dan

keamanan

pangan segar melalui

peran serta

produsen dan konsumen

Teknologi Pengolahan Pangan Lokal Berkembangnya Produk Olahan

200.000,00

200.000,00

Pangan Lokal

Pemantapan dan Pengembangan Koordinasi

Mengefektifkan koordinasi

100.000,00

100.000,00

Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

kebijakan ketahanan

pangan

melalui Dewan Ketahanan Pangan

melalui Dewan Ketahanan

Pangan

J U M L A H

9.139.296,75

10.077.370,94


(42)

BAB VI

SUMBER DANA YANG DIBUTUHKAN

Dalam rangka menjalankan program dan kegiatan Tahun 2016 dana yang dibutuhkan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2016. Adapun uraiannya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 6.1 SUMBER DANA

DALAM MENJALANKAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

SUMBER DANA KODE

URUSAN / BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PROGRAM / KEGIATAN

1 2 3

URUSAN WAJIB

1 21 KETAHANAN PANGAN

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air APBD

dan Listrik

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan APBD

Pengadaan Alat Tulis Kantor APBD

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan APBD

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ APBD

Penerangan Kantor

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan APBD

Per UU an

Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor APBD


(43)

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar APBD

Daerah

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam APBD

Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya

Aparatur

Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Formal APBD

Program Peningkatan Sarana dan prasarana

aparatur

Kegiatan

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor APBD

Pengadaan Meubiler APBD

Pemeliharaan Rutin / berkala gedung kantor APBD

Pemeliharaan Rutin / berkala kendaraan dinas / APBD

operasional

Pemeliharaan Rutin / berkala perlengkapan APBD

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian /

Perkebunan)

Kegiatan

Pengembangan Desa Mandiri Pangan APBD

Pembangunan Lumbung Pangan dan Penyediaan Sarana APBD

Pendukungnya ( DAK dan Pendamping )

Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah APBD

Pembinaan Cadangan Pangan Masyarakat APBD

Pemantauan Jaringan Distribusi Pangan (Pasokan Pangan, APBD

Akses Pangan, Harga Pangan dan HBKN)


(44)

Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan APBD

Kecamatan ( DAK dan Pendamping )

Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi Pertanian /

Perkebunan / Perikanan

Kegiatan

Penyusunan Programa (Tk Kec, Kab dan Nag) APBD

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan

Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis APBD

Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan APBD

Pelaku Agribisnis

Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani APBD

Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan APBD

dan Produktifitas Lahan BPK

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian /

Perkebunan / Perikanan

Kegiatan

Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh APBD

Pertanian/Perkebunan/Perikanan

Revitalisasi Penyuluhan Pertanian APBD

Penyusunan RKP Penyuluhan Pertanian/ APBD

Peternakan/Perikanan/Perkebunan

Training di Balai Penyuluh Kecamatan ( BPK ) APBD

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

Kegiatan

Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) APBD

Analisis Neraca Bahan Pangan APBD


(45)

Analisis Pemetaan Konsumsi Pangan Mayarakat APBD

melalui Survey Pola Pangan Harapan ( PPH )

Peta Distibusi Pangan Pokok APBD

Data Kemisikinan dan Rawan Pangan APBD

Peningkatan dan Pengembangan Promosi APBD

Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi APBD

Pangan

Peningkatan Penanganan Keamanan Pangan APBD

Segar Tingkat Produsen dan Konsumen

Teknologi Pengolahan Pangan Lokal APBD

Pemantapan dan Pengembangan Koordinasi APBD

Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

melalui Dewan Ketahanan Pangan


(46)

BAB VII PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 di lingkup Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, guna mendukung tercapainya target pembangunan daerah tahun 2016 yang tercantum dalam Rencana Kerja Tahun 2016.

Penetapan Rencana Kerja (Renja) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan didasarkan atas berbagai pertimbangan dan perubahan lingkungan strategis dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan daerah maupun kebijakan pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan.

Semoga Renja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan tahun 2016 ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016. Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.

Painan, 22 Mei 2015

KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Hj. EMIRDA ZISWATI, SE, MM Pembina Utama Muda NIP. 19651111 199003 2 006


(47)

LAMPIRAN

Usulan Rencana Kerja Tahun 2016


(1)

BAB VI

SUMBER DANA YANG DIBUTUHKAN

Dalam rangka menjalankan program dan kegiatan Tahun 2016

dana yang dibutuhkan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran

2016. Adapun uraiannya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 6.1 SUMBER DANA

DALAM MENJALANKAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

SUMBER DANA KODE

URUSAN / BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PROGRAM / KEGIATAN

1 2 3

URUSAN WAJIB

1 21 KETAHANAN PANGAN

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air APBD

dan Listrik

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan APBD

Pengadaan Alat Tulis Kantor APBD

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan APBD Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ APBD

Penerangan Kantor

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan APBD

Per UU an

Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor APBD


(2)

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar APBD

Daerah

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam APBD

Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya

Aparatur

Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Formal APBD

Program Peningkatan Sarana dan prasarana

aparatur

Kegiatan

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor APBD

Pengadaan Meubiler APBD

Pemeliharaan Rutin / berkala gedung kantor APBD

Pemeliharaan Rutin / berkala kendaraan dinas / APBD

operasional

Pemeliharaan Rutin / berkala perlengkapan APBD

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian /

Perkebunan)

Kegiatan

Pengembangan Desa Mandiri Pangan APBD

Pembangunan Lumbung Pangan dan Penyediaan Sarana APBD Pendukungnya ( DAK dan Pendamping )

Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah APBD Pembinaan Cadangan Pangan Masyarakat APBD Pemantauan Jaringan Distribusi Pangan (Pasokan Pangan, APBD

Akses Pangan, Harga Pangan dan HBKN)


(3)

Pembangunan Sarana Balai Penyuluhan APBD

Kecamatan ( DAK dan Pendamping )

Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi Pertanian /

Perkebunan / Perikanan

Kegiatan

Penyusunan Programa (Tk Kec, Kab dan Nag) APBD Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan

Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis APBD Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan APBD

Pelaku Agribisnis

Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani APBD Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan APBD

dan Produktifitas Lahan BPK

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian /

Perkebunan / Perikanan

Kegiatan

Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh APBD

Pertanian/Perkebunan/Perikanan

Revitalisasi Penyuluhan Pertanian APBD

Penyusunan RKP Penyuluhan Pertanian/ APBD

Peternakan/Perikanan/Perkebunan

Training di Balai Penyuluh Kecamatan ( BPK ) APBD

Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

Kegiatan

Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) APBD

Analisis Neraca Bahan Pangan APBD


(4)

Analisis Pemetaan Konsumsi Pangan Mayarakat APBD melalui Survey Pola Pangan Harapan ( PPH )

Peta Distibusi Pangan Pokok APBD

Data Kemisikinan dan Rawan Pangan APBD

Peningkatan dan Pengembangan Promosi APBD

Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi APBD

Pangan

Peningkatan Penanganan Keamanan Pangan APBD Segar Tingkat Produsen dan Konsumen

Teknologi Pengolahan Pangan Lokal APBD

Pemantapan dan Pengembangan Koordinasi APBD Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan

melalui Dewan Ketahanan Pangan


(5)

BAB VII

PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan yang penting

dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan

kegiatan tahun 2016 di lingkup Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan, guna mendukung tercapainya target pembangunan daerah

tahun 2016 yang tercantum dalam Rencana Kerja Tahun 2016.

Penetapan Rencana Kerja (Renja) Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Kabupaten Pesisir Selatan didasarkan atas berbagai

pertimbangan dan perubahan lingkungan strategis dengan mengacu

pada arah kebijakan pembangunan daerah maupun kebijakan

pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh peraturan

perundang-undangan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan.

Semoga Renja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan tahun

2016 ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan

terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan

daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016. Akhirnya, ucapan terima

kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam

penyusunan dokumen ini.

Painan, 22 Mei 2015

KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Hj. EMIRDA ZISWATI, SE, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19651111 199003 2 006


(6)

LAMPIRAN

Usulan Rencana Kerja Tahun 2016