Tata Tertib Panitia Lokasi

l. Panitia harus bersikap jujur, adil kepada semua peserta PLPG m. Panitia dilarang menjual buku kenang-kenangan, baju atau atribut lainnya selama kegiatan PLPG n. Selama kegiatan PLPG berlangsung panitia harus bekerja sama antara satu dengan yang lainnya

C. Standar Operasional Prosedur Pembelajaran PLPG

Secara umum pelaksanaan pembelajaran PLPG Tahun 2016 pada Sub rayon Universitas Riau adalah memenuhi standar minimal sebagai berikut: Dan dalam pelaksanaannya juga mengikuti skenario pembelajaran khususnya untuk materi: Kebijakan Pengembangan Profesi Guru KPPG, Pendalaman Materi Bidang Studi dan Pendalaman Materi Pedagogik; dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Instruktur menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan wacana yang berupa kasusfenomena untuk merangsang peserta didik untuk bertanya dan berargumentasi. b. Instruktur memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dan menggali informasi melalui berbagai sumber dan media belajar. c. Instruktur membimbing peserta dalam mengolah menganalisis mengasosiasi informasi menjadi bermakna dan dapat mengomunikasikannya kepada orang lain. d. Tahapan pembelajaran untuk masing-masing materi adalah seperti pada Tabel di bawah ini. No Kegiatan Waktu menit 1 Pengantar Instruktur 2 Pre test 3 Curah Pendapat 4 Diskusi mengelaborasi kompetensi atau kebijakan 5 Mengisi Lembar Kerja 6 Menyajikan Hasil Isian lembar kerja 7 Post Test 8 Refleksi dan penuntasan Lembar Kerja berupa makalah kerja mandiri atau kelompok. Khusus untuk Pendalaman Materi Bidang Studi dan Pedagogik : Materi yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan awal peserta yang dapat diketahui melalui pertanyaan penjajagan oleh instruktur. Instruktur perlu memperhatikan materi yang relevan dengan kisi-kisi PLPG 2016 melalui pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran antara lain discovery learning, inquiry learning, problem based learning, danatau project based learning.

D. Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran 30 JP Bagi Guru Kelas Mata Pelajaran

Dalam pelaksanaan workshop, setiap rombel misalnya 30 peserta difasilitasi oleh 2 dua orang instruktur yang memiliki NRI. Aktifitas workshop berupa pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis KD