Persepsi perawat berkaitan dengan mencegah dampak dari perpisahan Persepsi perawat dalam meningkatkan kemampuan orang tua dalam

47 pengalaman dalam bekerja maka akan semakin profesional seorang perawat dalam menjalani profesinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahmad 1992 bahwa pengalaman seseorang dalam bekerja dapat mempengaruhi persepsinya dalam melakukan suatu tindakan keperawatan. Jika dilihat dari jabatan perawat rata-rata adalah perawat pelaksana sebanyak 24 orang 96 dan 1 orang 4 sebagai kepala ruangan. Ini menandakan bahwa di Ruang III RSU Dr.Pirngadi Medan telah memperhatikan tingkat ketergantungan pasien anak dengan jumlah perawat yang ada di ruangan tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata jumlah pasien anak perbulan pada tahun 2008 yaitu sekitar 255 pasien, jadi jumlah pasien anak rata-rata perhari bisa sekitar 8 atau 9 pasien. Ini sesuai dengan perhitungan jumlah pasien dan jumlah tenaga yang dibutuhkan menurut rumus perhitungan tenaga keperawatan Dep.Kes RI, 2002 dengan hasil 10-11 orang perawat yang dibutuhkan dalam merawat anak perhari.

a. Persepsi perawat berkaitan dengan mencegah dampak dari perpisahan

keluarga Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi yang baik berkaitan dengan mencegah dampak dari perpisahan keluarga sebanyak 10 orang 40 dan persepsi cukup baik sebanyak 15 orang 60. Hal ini sesuai dengan pendapat Platt 1959 dalam Supartini 2004 yaitu pada dasarnya setiap asuhan yang diberikan pada anak di rumah sakit memerlukan keterlibatan orang tua, keberadaan anggota keluarga yang lain, dan waktu kunjungan bagi orang tua terhadap anaknya harus terbuka selama 24 jam karena anak membutuhkan orang tua selama proses hospitalisasi. 48 Friedman 1999 menambahkan bahwa keluarga dapat menjadi sumber kesehatan yang efektif dan utama dalam proses perawatan atraumatik pada anak. Akan tetapi jika tidak memungkinkan untuk rooming in beri kesempatan kepada orang tua untuk melihat anak setiap saat guna mempertahankan kontak antara mereka Supartini, 2004. Sebaliknya jika selama anak dirawat di rumah sakit diberi batasan untuk berhubungan dengan orang tuanya maka akan terjadi jarak antara anak dan orang tua yang nantinya akan memperlambat proses penyembuhan dan tumbuh kembang anak. Hal senada juga diungkapkan oleh Hidayat 2005 bahwa selama anak di rumah sakit, ia akan merasa dikucilkan oleh keluarga dan teman-temannya oleh karena itu memfasilitasi pertemuan dengan guru dan teman-teman sekolah merupakan upaya agar tidak terjadi gangguan psikologis yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak selama dirawat.

b. Persepsi perawat dalam meningkatkan kemampuan orang tua dalam

mengontrol perawatan anak Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi yang baik terhadap peningkatan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak sebanyak 8 orang 32 dan persepsi cukup baik sebanyak 17 orang 68. Pentingnya penyuluhan atau pendidikan kesehatan pada orang tua anak yang dirawat akan menolong orang tua memahami pengobatan dan perawatan pada anaknya. Hal yang sama diungkapkan oleh Suparini 2004 bahwa kebutuhan orang tua terhadap pendidikan kesehatan meliputi pengertian dasar tentang penyakit anaknya, perawatan anak selama di rumah sakit, serta perawatan lanjut untuk persiapan pulang kerumah. 49 Mefokuskan intervensi perawatan dengan mengurangi ketergantungan pada perawat merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam merawat anaknya. Hidayat 2005 menambahkan bahwa melalui peningkatan kontrol orang tua pada perawatan anak diharapkan anak mampu dalam kehidupannya dan anak akan selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari yaitu dengan cara memberi kesempatan pada orang tua untuk mengambil keputusan dalam perawatan anak

c. Persepsi perawat dalam mencegah atau mengurangi cedera injury