33
BAB 4 METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi perawat terhadap prinsip perawatan
atraumatik pada anak di Ruang III RSU Dr. Pirngadi Medan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian
Populasi adalah jumlah keseluruhan objek yang memungkinkan untuk diteliti Notoadmodjo, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat
yang bekerja di Ruang III RSU Dr. Pirngadi Medan.
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruahan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Arikunto, 2006.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel yaitu berjumlah 25 orang.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang III Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan, dengan alasan rumah sakit ini sebagai salah satu rumah sakit
pemerintah daerah rujukan di kota Medan, Selain itu rumah sakit ini juga merupakan salah satu rumah sakit pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan 20
Januari sampai dengan 10 Februari 2009.
35
D. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara dan
Direktur RSU Dr. Pringadi Medan. Kemudian peneliti mendekati calon responden penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka akan dijelaskan
tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian, kemudian responden dipersilahkan menandatangani Informed Consent. Tetapi jika calon responden tidak
bersedia, maka responden berhak menolak. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama lengkap tapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada masing-masing lembar kuesioner.
Kerahasiaan informasi dijamin oleh responden hanya diberikan oleh responden hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.
Selama proses pengambilan data tidak akan menimbulkan tekanan psikologis pada responden yang akan diteliti, sehingga tidak menimbulkan
efek yang merugikan terhadap responden.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dibuat berdasarkan studi kepustakaan dan dimodifikasi oleh peneliti. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang
dibagi menjadi 2dua bagian, yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner persepsi perawat terhadap prinsip perawatan atraumatik pada anak.
a. Kuesioner data demografi
Bagian yang pertama adalah kuesioner data demografi yang meliputi , umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama bekerja dan jabatan.
36
b. Kuesioner persepsi perawat
Bagian kedua adalah kuesioner persepsi perawat tentang prinsip perawatan atraumatik pada anak yang meliputi 5 aspek, yaitu komponen
perawatan atraumatik yang meliputi: 1 menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga, yang terdiri dari 4 pernyataan, yaitu nomor 1 sampai
nomor 4; 2 meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, yang terdiri dari 4 pernyataan, yaitu nomor 5 sampai
nomor 8; 3 mencegah dan mengurangi cedera injury dan nyeri dampak psikologis, yang terdiri dari 5 pernyataan, yaitu nomor 9 sampai nomor 13; 4
tidak melakukan kekerasan fisik pada anak, yang terdiri dari 3 pernyataan, yaitu nomor 14 sampai nomor16; 5 modifikasi lingkungan fisik, yang terdiri
dari 3 pernyataan, yaitu nomor 17 sampai nomor 20. pernyataan dibuat 2 jenis, yaitu pernyataan positif yang terdiri dari nomor 1,4,5,7,10,11,13,14,17,18, dan
pernyataan negatif yaitu 2,3,6,8,9,12,15,16,19 dan 20. Masing-masing pernyataan menggunakan skala likert dengan penilaian untuk pernyataan
positif, jawaban Sangat Tidak Setuju = 1; Tidak Setuju = 2; Setuju = 3; Sangat Setuju = 4. Sedangkan penilaian untuk pernyataan negatif, jawaban Sangat
Tidak Setuju =4; Tidak Setuju =3; Setuju =2; Sangat Setuju = 1.
F. Validitas Instrumen
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi atau sebaliknya insrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid
37 apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2006. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas instrumen yaitu suatu
pengujian apakah instrumen dapat menggali yang diinginkan oleh sipeneliti atau untuk menilai apakah instrumen itu valid atau tidak Arikunto, 2006. Uji
validitas intrumen dilakukan dengan uji content validity yaitu suatu pengujian instrument dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya dalam hal ini instrumen
diuji oleh salah satu tim Keperawatan Anak PSIK - FK USU Medan.
G. Uji Reliabilitas