Supervisi di Kecamatan KabupatenKota

18 PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI LAKU SUSI b Apabila jumlah poktan yang ada di WKPP lebih dari 8 poktan, maka penyuluh pertanian dapat melakukan kunjungan lebih dari satu poktan per hari dan dapat ditambah satu gapoktan. c Apabila di WKPP ada poktan yang menjadi pelaksana kegiatan program tertentu, maka penyuluh dapat menambahkan waktufrekuensi kunjungan ke poktan tersebut. 3 Tempat kunjungan dapat di tempat pertemuan petanipoktan gapoktanKEP rumah petanibalai pertemuanposluhdes, tempat usahatani lahansaung, dan lainnya yang telah disepakai. 4 Jadwal kunjungan harus tercantum dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh, untuk itu seiap kunjungan penyuluh harus mencatat hal- hal yang dilakukan pada buku kerja penyuluh, antara lain seperi pada lampiran 8 tabel 8a dan tabel 8b. 5 Penyuluh pertanian melaporkan hasil kunjungan ke poktan gapoktanKEP kepada Pimpinan BP3K pada seiap pertemuan ruin dua minggu di BP3K.

3. Supervisi

Supervisi pada sisim Kerja LAKU SUSI merupakan satu rangkaian kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan di BP3K. Untuk meningkatkan efekiitas dan kualitas LAKU, maka dilakukan supervisi terpadu secara berjenjang mulai dari kabupatenkota,provinsi dan pusat.

a. Supervisi di Kecamatan

Penyuluh Supervisor melaksanakan supervisi kinerja penyuluh di lapangan seiap dua minggu sekali. Jika Penyuluh Supervisor belum ada, maka supervisi dapat dilakukan oleh Pimpinan BP3K atau penyuluh senior yang ditunjuk. 19 PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI LAKU SUSI Supervisi dapat dilakukan secara langsung di lapangan pada saat penyuluh pertanian melakukan kunjungan ke poktangapoktanKEP atau pada pertemuan dua minggu sekali di BP3K. Hasil supervisi berupa masalah kinerja penyuluh dan pemecahannya dalam melaksanakan kunjungan ke poktangapoktanKEP serta pemecahan masalah sebagai materi dalam pertemuan di BP3K berikutnya, seperi lampiran 9 tabel 9.

b. KabupatenKota

Supervisi dalam rangka sistem Kerja LAKU SUSI di kabupatenkota dilakukan secara terpadu untuk mengideniikasi dan memecahkan masalah laihan di BP3K dan kunjungan penyuluh ke poktangapoktan KEP serta pencapaian sasaran program pembangunan pertanian yang ditetapkan. Dalam pelaksanaan supervisi ini, pada awal tahun Bapeluh dengan instansi lingkup pertanian kabupatenkota menyepakai : 1 Jadwal ruin supervisi terpadu seiap 3 bulan sekali. 2 Membentuk Tim Supervisi Terpadu KabupatenKota, terdiri dari Bapeluh, Dinas Teknis Lingkup Pertanian dan Penelii Pendamping. SK Tim ditandatangani oleh Pemerintah Daerah KabupatenKota. 3 Materi supervisi terpadu disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing instansi. Supervisi terpadu kabupatenkota dapat dilakukan melalui pertemuan penyuluh di BP3K, laihan penyuluh di BP3K, danatau langsung ke lapangan. Hasil supervisi berupa : 1 Materi laihan penyuluh di BP3K yang perlu dukungan narasumber dari kabupatenkota Bapeluh, Dinas Teknis Lingkup Pertanian, Penelii Pendamping, Profesional, dan lainnya. 20 PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KERJA LATIHAN, KUNJUNGAN DAN SUPERVISI LAKU SUSI 2 Masalah kinerja penyuluh dalam pelaksanaan kunjungan ke poktan gapoktanKEP untuk mendapatkan dukungan peningkatan kinerja penyuluh. 3 Masalah-masalah pelaksanaan program pembangunan pertanian yang telah ditetapkan. 4 Mengumpulkan dan memperbaharui data poktan, gapoktan, KEP, dan produksi serta produkivitas komoditas strategis seperi pada lampiran 4, 5 dan 6. Hasil supervisi terpadu disusun oleh im yang dikoordinir oleh Bapeluh untuk diindaklanjui dan sebagai bahan laporan Bapeluh ke Bakorluh.

c. Provinsi