Pertemuan Pertama 2 x 45 menit

tentang pengertian pembangunan ekonomi, faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dan masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang. Menanya: Guru mengajukan sesi tanya jawab tentang materi tersebut Mengeksplorasi: a. Guru membentuk siswa menjadi delapan kelompok b. Guru memberikan sebuah kasus yang berbeda kepada masing-masing kelompok tentang masalah pembangunan ekonomi. Mengasosiasi: Siswa diminta menganalisis kasus yang diberikan dan menemukan cara mengatasinya. 10 menit 15 menit 5 menit Penutup a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembangunan nasional b. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan tentang cara mengatasi masalah pembangunan dan dikumppulkan minggu depan mengkomunikasikan c. Doa dan salam penutup 10 menit 2. Pertemuan kedua 1 x 45 menit Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Menciptakan situasi stimulasi: a. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai b. Brain storming c. Melakukan absensi, menanyakan kabar dan memberikan motivasi. d. Memerintahkan siswa mengumpulkan tugas. 5 menit Kegiatan inti Mengamati: Guru memerintahkan siswa untuk membaca buku teks internet tentang kebijakan dan strategi 10 menit pembangunan, pengertian pertumbuhan ekonomi dan perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi. Menanya: Guru mengajukan sesi tanya jawab tentang materi tersebut Mengeksplorasi: c. Guru membentuk siswa menjadi delapan kelompok d. Guru memberikan sebuah tugas kepada masing-masing kelompok tentang masalah pembangunan ekonomi. Mengasosiasi: Siswa diminta mendiskusikan tugas yang diberikan olehh guru. 5 menit 5 menit 20 menit Penutup e. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembangunan nasional f. Melaporkan hasil diskusi mengkomunikasikan g. Doa dan salam penutup 5 menit 3. Pertemuan ketiga 1 x 45 menit Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Menciptakan situasi stimulasi: d. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai e. Brain storming f. Melakukan absensi, menanyakan kabar dan memberikan motivasi. 5 menit Kegiatan inti Mengamati: Guru memerintahkan siswa untuk membaca buku teks internet tentang cara mengukur pertumbuhan ekonomi dan teori pertumbuhan ekonomi. Menanya: Guru mengajukan sesi tanya jawab tentang materi tersebut Mengeksplorasi: e. Guru membentuk siswa menjadi delapan kelompok f. Guru memberikan tugas 10 menit 5 menit 5 menit kepada masing-masing kelompok tentang teori pertumbuhan ekonomi. Mengasosiasi: Siswa diminta mendiskusikan tugas yang diberikan guru. 20 menit Penutup a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi teori pertumbuhan ekonomi. b. Melaporkan hasil diskusi mengkomunikasikan c. Doa dan salam penutup 5 menit H. Penilaian 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan sikap Lembar pengamatan sikap Tes unjuk kerja Lembar penilaian diskusi presentasi dan rubrik Tes tertulis Pilihan dan uraian Penilaian produk 2. Insrumen a. Lembar Pengamatan Sikap Terlampir b. Lembar Penilaian Diskusi Terlampir c. Instrumen Tes Pilihan dan Uraian Terlampir d. Lembar Peniliaian Produk Yogyakarta, Agustus 2014 Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Praktikan Nurul Qomariyah A., S.Pd Annisa Kusuma Utami NIP.19741124 200701 2 026 NIM. 11403244076 Mengetahui, Kepala MAN Yogyakarta 2 Drs. H. Paiman, M.A NIP. 19610505 198703 1 003 Lampiran materi pembelajaran A. Pengertian pembangunan ekonomi Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian uasha yang dilakukan secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi 1. Tanah dan kekayaan alam 2. Kuantitas dan kualiltas penduduk dan tenaga kerja 3. Kepemilikan barang modal dan penguasaan teknologi 4. Sistem sosial dan sikap masyarakat C. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi Berikut ini, akan disajikan ringkasan Deddy T. Tikson 2005 terhadap kelima indicator tersebut :

1. Pendapatan perkapita

Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

2. Struktur ekonomi

Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita, konstribusi sektor manupakturindustri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak , kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun.

3. Urbanisasi

Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama dengan nol. Sesuai dengan pengalaman industrialisasi di negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi akan semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan.

4. Angka Tabungan

Perkembangan sektor manufakturindustri selama tahap industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5. Indeks Kualitas Hidup

Indeks kualitas hidup IKH atau Physical Qualty of life Index PQLI digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks makroekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks kulaitas hidup dihitung berdasarkan kepada : a. angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun b. angka kematian bayi, dan c. angka melek huruf. Dalam indeks kualitas hidup, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi sekaligus dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia.

6. Indeks Pembangunan Manusia

Human Development Index The United Nations Development Program UNDP telah membuat indicator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indicator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan m ngembangkan pilihan- pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas. Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, tetapi tidak secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan martabat dan harkat manusia. Dalam hubungan ini, ada tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umur panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang