Kecemasan Hamil Pranikah Tinjauan Penelitian Terdahulu

mengatasi masalah secara efektif serta terjadi kemampuan belajar. Perubahan fisiologi ditandai dengan gelisah, sulit tidur, hipersensitif terhadap suara, tanda vital dan pupil normal. 2. Kecemasan Sedang Kecemasan sedang memungkinkan seseorang memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga individu mengalami perhatian yang selektif, namun dapatmelakukan sesuatu yang lebih terarah. Perubahan fisiologis ditandai dengan sering bernafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, gelisah, konstipasi. sedangkan respon kognitif yaitu lahan persepsi menyempit, rangsangan luar tidak mampu diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatiaannya. 3. Kecemasan Berat Kecemasan berat sangat mempengaruhi persepsi individu, individu cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Tanda dan gejala dari kecemasan berat yaitu: persepsinya sangat kurang, berfokus pada hal yang detail, rentang perhatian sangat terbatas, tidak dapat berkonsentrasi atau menyelesaikan masalah, serta tidak dapat belajar secara efektif. Pada tingkatan ini individu mengalami sakit hiperventilasi, sering buang air kecil maupun besar, dan diare. Secara emosi individu mengalami ketakutan serta seluruh perhatian terfokus pada dirinya. 4. Panik Pada tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak dapat melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik menyebabkan peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, kehilangan pemikiran yang rasional. Kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung lama dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian. Tanda dan gejala dari tingkat panik yaitu tidak dapat fokus pada suatu kejadian.

2.4 Kecemasan Hamil Pranikah

Kecemasan hamil pranikah adalah suatu kondisi dimana individu mengalami kehamilan yang tidak direncanakan akibat dari perilaku seks pranikah. Kondisi tersebut membuat individu mengalami ketakutan dan kekhawatiran akan kondisi yang dihadapi. Pada remaja yang hamil di luar nikah akan mengalami kecemasan terhadap nasib masa depan janin yang ada dikandungannya atau cemas terhadap respon lingkungan yang akan diterima akibat kehamilan pranikah. Kecemasan itu muncul disebabkan karena kehamilannya saat ini dilakukan dengan pasangan yang bukan suaminya. Selain itu juga karena takut kalau nantinya kondisi kehamilan tersebut akan diketahui oleh orang tua dan lingkungan sosialnya. Kondisi kecemasan tersebut diperburuk dengan adanya kemungkinan bahwa lelaki yang telah menghamili perempuan itu tidak bersedia untuk bertanggungjawab dengan cara menikahi secara resmi. Sehingga kecemasan hamil pranikah seringkali menjadikan perempuan kalut dan memilih jalan untuk aborsi atau tetap menjaga kandungannya hingga melahirkan. Kecemasan yang dialami oleh perempuan yang hamil pranikah dialami secara psikis dan fisik. Secara psikis, perempua yang hamil pranikah akan merasa resah, malu, khawatir, takut, sedih bahkan marah apabila tidak siap dengan kehamilannya. Secara psikis kecemasan tersebut ditunjukkan dengan adanya beberapa perubahan perilaku. Namun hal tersebut tergantung pada kondisi perempuan pada derajat mana ia mengalami kecemasan.

2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Kusumaningsih 2010 dengan judul penelitian Hubungan Praktek Intercouse dengan Tingkat Kecemasan Terjadinya Kehamilan Diluar Nikah pada Remaja di SMA Xx. Hasil penelitiannya menunjukkan sebanyak 57,4 remaja yang menjadi subjek penelitian mengaku tidak mengalami kecemasan ketika melakukan seks pranikah khususnya praktek intercouse. Sedangkan ada 36,4 yang mengalami kecemasan sedang dan 6,2 yang mengalami kecemasan ringan. Uyun 2011 dalam skripsinya berjudul Kecemasan pada Remaja Hamil Di Luar Nikah Studi Kasus Remaja di Surakarta Tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan pada hasil tes TMAS diketahui bahwa tingkat kecemasan informan menunjukkan bahwa informan mengalami kecemasan tingkat tinggi. Kecemasan yang dialami subjek dalam penelitian tersebut dikarenakan ketidaksiapan menghadapa lingkungan sekitar jika mendapati subjek hamil karena melakukan seks pranikah. Kecemasan tersebut ditunjukkan dengan perilaku menangis, mengamuk dan menurunnya nafsu makan. Karmila 2011 dalam ksripsinya yang berjudul Kecemasan dan Dampak dari Perilaku Seksual Pranikah pada Mahasiswa. Hasilnya, berdasarkan hasil tes TMAS terhadap responden, menunjukkan semua responden mengalami kecemasan secara umum. Empat subjek perempuan menunjukkan mengalami kecemasan tinggi 25, sedangkan subjek laki-laki mengalami kecemasan rendah 20. Wijayanto 2011 dalam skripsinya yang berjudul Kecemasan pada Remaja Hamil di Luar Nikah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan remaja yang hamil di luar nikah saat mengetahui hamil adalah muncul perasaan bingung apabila pacarnya tidak bertanggung jawab, takut dan merasa bersalah terhadap orang tua serta merasa malu dengan lingkungan sekitar. Selain itu remaja yang hamil di luar nikah mengalami kecemasan dalam bentuk kesulitan untuk tidur, tidak nafsu makan, gelisah, khawatir dengan keadaannya, mual, malas beraktivitas, kepala terasa pusing, sering merasa bingung atas kondisi yang tengah dialami, kondisi emosi yang labil, mudah marah dan mudah lepas kontrol.

2.6 Kerangka Pikiran