Optimasi Produksi pada Proses Pengolahan Kecap di Pabrik Kecap Maja Menjangan Majalengka, Jawa Barat

OPTIMASI PRODUKSI PADA PROSES
PENGOLAlBAN KECAP DI PABRIK KECAP MAJA MENJANGAN
IMAJALENGKA, JAWA BARAT

Oleh :
DENDI RUSTANDI

F 30.1583

1997

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Dendi Rustandi. F 30.1583. Optimasi Produksi Pada Proses Pengolahan Kecap
Di Pabrik Kecap Maja Menjangan Majalengka, Jawa Barat. Di hawah
bimbingan Dr. H. Moeljarno Djojornartono, MSA.

Industri hasil pertanian di Indonesia sebagian besar merupakan industri

berskala kecil (industri rumah tangga dan industri kecil) yang masih bersifat
tradisional, salah satunya adalah industri kecil pengolahan kecap Pabrik Kecap Maja
Menjangan.

Pabrik Kecap Maja Menjangan menghadapi beberapa masalah

manajerial meliputi maksimisasi keuntungan, peningkatan efisiensi pengynaan
sumber daya produksi dan penentuan target produksi di masa datang.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jurnlah produksi optimal dari
masing-masing produk kecap yang dihasilkan, melakukan perkiraan target produksi
di masa datang dengan meiakukan peramalan, dan membuat perluraan penyesuaian
kebutuhan sarana produksi dan bahan baku untuk memenuhi perkiraan kebutuhan di
masa datang.
Pabrik Kecap Maja Menjangan memproduksi kecap kedelai hitam , yaitu
kecap dengan rasa sedang (antara manis dan asin). Dalarn pengemasannya, kecap
produksi Pabrik Kecap Maja Menjangan dikemas dalam kemasan botol kaca, terdin'
dari kecap dalam botol besar (500 ml) dan kecap dalam botol kecil(250 ml).
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis berbagai macam faktor produksi
yang mempengaruhi produksi kecap botol besar dan kecap botol kecil, maka dibuat


model matematis permasalahan dalam bentuk model program linier, yang terdiri dari
fungsi tujuan dan fungsi-fungsi pembatas.

Fungsi tujuan adalah maksimisasi

keuntungan, dan fungsi-fungsi pembatasnya adalah fungsi pembatas kapasitas
produksi, fungsi pembatas penyediaan botol, fungsi pembatas tenaga keja, hngsi
pembatas penyelaan kedele, dan f h g s i pembatas kontrak penjualan.
Dari hasil penyelesaian optimal model awal program linier didapatkan
kombinasi produksi yang optimal adalah 1000 kecap botol besar per bulan dan 6591
kecap botol kecil per bulan, dengan keuntungan Rp. 3,677,931 per bulan. Dari
kombinasi produksi tersebut dapat diketahui bahwa kebijaksanaan perusahaan yang
selama ini selalu memproduksi kecap botol besar clan kecap botol kecil secara
berimbang belum menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Untuk mengetahui tingkat penjualan kecap botol besar dan kecap botol kecil
di masa yang akan datang maka dilakukan peramalan. Metode peramalan yang
digunakan adalah metode pemulusan eksponensial hipel kecenderungan dan
musiman dari Winter. Darl has11 peramalan kedua produk kecap ini terlihat bahwa
penjualan keduanya mengalami kecenderungan naik untuk 12 bulan ke depan yang
diramalkan. Puncak penjualan maksimum kedua produk ini akan tejadi pada bulan

Pebruari 1998 dengan tingkat penjualan kecap botol besar sebanyak 2838 dan tingkat
penjualan kecap botol kecil sebesar 4167 botol.
Hasil analisis kepekaan pertama dengan menambah fungsi pembatas daya
serap pasar menurut rata-rata 12 bulan hasil peramalan menunjukkan tejadinya
penurunan keuntungan apabila dibandingkan dengan keuntungan dari hasil optimasi

model awal program lin~er,yaitu dari Rp. 3,677,931 menjadi Rp. 1,780,446. Hasil
analisis kepekaan kedua dengan menambahkan fungsi pembatas daya serap pasar
maksimal hasil peramalan dan pengalokasian kembali kelebihan tenaga kerja pada
analisis kepekaan ketiga telah dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh yaitu
sebesar Rp. 3,602,203 dan Rp. 3,965,045. Hasil analisis kepekaan keempat dengan
menambah jam kerja belum mampu untuk memenuhi kemungkinan peningkatan
penjualan maksimal sebesar dua kali lipat yang akan terjadi setelah adanya perluasan
pemasaran oleh Pabrik secara keseluruhan, sehingga meskipun keuntungannya
bertambah besar (Rp. 6,047,059),daya serap pasar belum seluruhnya terpenuhi.
Dari seluruh analisis yang dilakukan disarankan kepada pihak pabrik untuk
mengoptimalkan alokasi tenaga kerja, dan memanfaatkan kelebihan tenaga kerja
yang terjadi pada bagian penutupan dan penyegelan untuk digunakan sebagai bantuan
bagi bagian pengisian.


Peningkatan produksi dan perluasan pemasaran dapat

dilakukan untuk meningkatkan keuntungan, tetapi perlu diperhitungkan lagi investasi
yang diperiukan, karena akan mempengaruhi biaya produksi per produknya.

OPTLMASI PRODUKSI PADA PROSES
PENGOLAHAN KECAP DI PABIUK KECAP MAJA MENJANGAN
MAJALENGKA, JAWA BARAT

Oieh :

DENDI RUSTANDI
F 30.1583

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian

irisiiiur Perranian Bogor

1997

JURUSAN MEKANISASI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAMAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

OPTINlASl PRODUKSI PADA PROSES
PENGOLAELAN KECAP Dl PABRIK W C A P MAJA MENJANGAN
MAJALENGKA, JAWA BARAT

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANLAN

Pada Jurusan Mekanisasi Pertaniat:
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :

DENDI RUSTANDI
F 30.1583
Dilai?irkan padr tangga! 14 September 1975

di Cirebon
Tanggal lulus : 2 Agustus 1997