Persiapan balanced scorecard sebagai instrumen pengukuran kinerja pada pengolahan usaha kecil (Studi kasus : PP. Kecap Maja Menjangan, Majalengka)

PERSIAPAN BALANCED SCORECARD
SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA
PADA PENGELOLAAN USAHA KECIL
(Studi Kasus: PP. Kecap Maja Menjangan, Majalengka)

Oleh :
ARIE W O W 0 IRAWAN
A14102072

PROGRAM STUD1 MANASEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

ARIE WlBOWO IRAWAN. Persiapan Balanced Scorecard Sebagai Instmmen
Pengukuran Kinerja Pada Pengelolaan Usaha Kecil (Studi Kasus: PP. Kecap
Maja Menjangan, Majalengka). Di bawah bimbingan LUKMAN M. BAGA
- -

-


--

-

-

- -

Indonesia mempakan mega biodiversity country yang berpotensi
menghasilkan produk pertanian yang unggul, sehingga menempatkan pertanian
sebagai sektor dasar dan unggulan yang berfungsi dalam menyediakan kebutuhan
pokok, bahan baku industri, dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar pada
berbagai unit usaha pertanian. Terkait dengan keunggulan atas jumlah unit usaha
dan tenaga kerja yang besar sebagai penyedia kebutuhan pangan, tidak menjamin
keberhasilan sektor pertanian apabila tidak didukung output yang memiliki nilai
jual tinggi. Disinilah peran pemsahaan pada industri pengolahan sebagai
instrumen pemberi nilai tambah pada komoditas pertanian. Namun pada
kenyataannya, perusahaan menghadapi beberapa kendala yang mengakibatkan
terjadinya penumnan jumlah unit usaha pada berbagai skala, terutama skala kecil.
Kendala serupa juga dihadapi oleh industri kecil kecap, namun karena tingkat

rata-rata konsumsi per minggu yang stabil dan cukup tinggi, pada akhimya
mendorong Kabupaten Majalengka sebagai salah satu sentra produksi kecap di
Jawa Barat untuk terns meningkatkan produksinya.
Krisis ekonomi yang menyebabkan kenaikan harga input produksi dan
munculnya pesaing baru dalam industri mengakibatkan posisi perusahaan
semakin tidak menguntungkan. PP. Kecap Maja Menjangan sebagai salah satu
perusahaan kecap yang ada di Kabupaten Majalengka tumt meiasakan darnpak
negatif berupa kerugian sebagai konsekuensi dari penumnan produksi dan
penjualan. Tindakan perbaikan yang dilakukan oleh pemsahaan hams didasarkan
pada prioritas kebutuhan dan sumberdaya yang dimiliki. Mengacu pada dasar
pemikiran tersebut, maka pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced
Scorecard mempakan altematif tindakan perbaikan yang paling relevan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi indikator-indikator
berbasis keuangan yang selama ini digunakan PP. Kecap Maja Menjangan dalam
pengukuran kinerja, (2) Memmuskan dan menggambarkan peta strategi BSC yang
sesuai dengan visi, misi, dan strategi PP. Kecap Maja Menjangan,
(3) Memmuskan rancangan sistem pengukuran kinerja berdasarkan konsep BSC
pada PP. Kecap Maja Menjangan sebagai usaha kecil, serta (4) Mengukur kinerja
yang telah dicapai pemsahaan pada tahun 2005 dengan pendekatan BSC dan
menganalisis hasilnya.

Konsep BSC yang memuat empat perspektif, dianalisis dengan
pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan infomasi. Pada
perspektif keuangan, didahului dengan penetapan posisi produk dalam suatu
siklus untuk dapat menentukan strategi keuangan yang sesuai. Setelah melalui
tahapan ini, maka akan didapatkan pengukuran kinerja keuangan yang tepat.
Hasil yang diperoleh dari pengukuran, kemudian dinilai menggunakan analisis
rasio. Perspektif pelanggan diukur melalui survey kepuasan pelanggan dengan

menggunakan alat analisis tabulasi deskriptif. Pe~spektifproses bisnis internal
menggunakan analisis deskriptif evaluatif yang merupakan metode yang
bertujuan memperoleh deskripsi secara mendalam dan objektif. Sedangkan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur melalui survey kepuasan
karyawan dan hasilnya dianalisis menggunakan nilai tengah (median).
Peta strategi BSC menunjukkan hubungan sebab akibat dari visi, misi,
d m strategi perusahaan yang diterjemahkan ke dalam tujuan strategis pada setiap
perspektif, sehingga perusahaan dapat mengukur dan mengevaluasi pencapaian
kinerja. Tujuan strategis PP. Kecap Maja Menjangan adalah pertumbuhan
profitabilitas dan pengembangan pasar melalui penjualan pada perspektif
keuangan; peningkatan kepuasan pelanggan terhadap kualitas, harga, citra atau.
reputasi produk pada perspektif pelanggan; perbaikan efektivitas dan efisiensi

produksi serta pertumbuhan produk baru pada perspektif proses bisnis internal;
kemudian peningkatan kepuasan karyawan p d a perspektif pembelajaran d m
pertumbuhan.
Memjuk pada tujuan strategis tersebut, maka lag indicators yang
digunakan oleh PP. Kecap Maja Menjangan adalah marjin labahgi bersih dan
tingkat pertumbuhan penjualan pada perspektif keuangan, serta tingkat kepuasan
pelanggan terhadap kualitas, harga, citra atau reputasi produk untuk perspektif
pelanggan. Perspektif proses bisnis internal diukur melalui pertumbuhan revenue
per cost W C ) dan proporsi revenue produk baru terhadap TR, sedangkan tingkat
kepuasan karyawan dalam ha1 inisiatif, toleransi terhadap resiko, pengarahan,
integrasi, pengawasan, identitas dan motivasi, serta sistem penghargaan
merupakan lag indicators perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Skor akhir pencapaian target sebesar 72,91 persen mengidikasikan kinerja
perusahaan secara keseluruhan yang cukup baik (walaupun belum optimal).
Perusahaan memiliki kinerja yang baik pada ketiga perspektif nonkeuangan yang
ditandai dengan pencapaian di atas 75 persen. Sedangkan pencapaian perspektif
keuangan yang menunjukkan hasil kurang baik pada periode penelitian ini
mengindikasikan adanya pengaruh faktor eksternal di luar analisis (seperti:
kenaikan harga bahan baku dan BBM) yang secara tidak langsung mempengaruhi
kinerja pada perspektif ini.

Pengimplementasian rancangan BSC pada PP. Kecap Maja Menjangan,
dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) Peninjauan
rancangan BSC, (2) Mengkomunikasikan rancangan dan menetapkan tujuan
individu, (3) Pemantapan rencana tahunan dan anggaran, dan (4) Melakukan
evaluasi bulanan. Kegagalan dan kesuksesan implementasi BSC sebaiknya
dipandang secara positif, sebab pendekatan ini membutuhkan perbaikan secara
berkesinambungan sebagai proses menuju learning organization.

PERSLAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKURAN IUNERJA
PADA PENGELOLAAN USAHA KECIL
(Studi Kasus: PP. Kecap Maja Menjangan, Majalengka)

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertaniau, Institut Pertanian Bogor

ARIE WIBOWO IRAWAN
A14102072

PROGRAM STUD1 MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006