Pengaruh Kelerengan, Jarak Sarad, dan Volume Kayu yang Disarad terhadap Produktivitas Penyaradan dengan menggunakan Traktor Unimog. Studi Kasus di BKPH Tanggeung KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

RINGKASAN
JOHAN ANDRl YANTO E02495021. Pengaruh Kelerengan, larak Sarad, dan Volume Kayu yang
Disarad terhadap Produktivitas Penyaradan dengan Menggunakan Traktor Unimog. Studi Kasus di
BKPH Tanggeung KPH Cianjur Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat. Di bawah bimbingan
I)r Ir Seca Gandaseca ht Azr.

Penyaradan adalah membawa kalu dari tebangan ke tempat pengumpulan, dan dapat
dilakukan dengan tenaga manusia, hewan, kabel dan traktor (Anonymous, 1976). Penyaradan dengan
tenaga non mekanis mempunyai beherapa kelemahan antara lain dalam kemampuan mengatasi lereng,
berat kaqu yang disarad, jarak yang ditempuh dan produktivitas persatuan waktu. Oleh karena itu
Perum Perhutani menggunakan traktor Unimog sebagai alternatifnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kerja traktor dalam kegiatan penyaradan
kayu jati, mengetahui sejauh mana pengaruh faktor-faktor penentu

dalam

kegiatan penyaradan

menggunakan traktor Unimog, yaitu kelerengan, jarak sarad yang ditempuh, dan volume
dengan
kayu yang disarad serta mengevaluasi penyebab tejadinya waktu tidak efektif pada elemen k e j a

penyaradan.
Penyaradan yang dilakukan dengan menggunakan sistem sllort n~ood.Waktu penyaradan tiap
siklus dibagi men.jadi elnpat elemen kerja yaitu elemen kerja penumpukan, persiapan, menyarad, dan
melepas ikatan kayu. Waktu rata-rata efektif elemen kerja traktor Unimog pada kelas lereng D antara
lain; waktu elemen penumpukan 1.19 menit; persiapan 3.91 menit; menyarad 3.92 menit; dan melepas
0.30. Waktu rata-rata tidak efektif antara lain; waktu elemen penumpukan 0.07 menit; persiapan 0.45
menit; menyarad 0.14 menit; dan melepas 0.02 menit. Waktu total rata-rata sebesar 9.94 menit. Waktu
rata-rata efektif elemen kerja traktor Unimog pada kelas lereng D antara lain; waktu elemen
penumpukan 0.90 menit; persiapan 4.58; menyarad 5.04 menit; dan melepas 0.27 menit . Waktu ratarata tidak efektif antara lain; waktu elemen penumpukan 0.05 menit; persiapan 0.32 meni; menyarad
0.12 menit; dan melepas 0.01 menit. Waktu total rata-rata sebesar 11.27 menit.
Waktu ideal penyaradan yang diperoleh setelah melakukan penekanan terhadap penyebab
tejadinya waktu tidak efektifpada setiap elernen-penyaradan sebesar 9.27 menit berkurang sebesar
6.74% dari waktu aktual penyaradan tiap siklus pada kelas lereng D. Pada kelas lereng E sebesar
10.79 menit berhrang sebesar 4.26% dari waktu aktual penyaradan.
Tingkat produktivitas aktual penyaradan dengan traktor Unimog rata-rata sebesar 5.495
m3/jam dan setelah dilakukan penekanan terhadap penyebab terjadinya waktu tidak efektif,
produktivitas ideal yang diperoleh sebesar 5.772 m3/jam atau meningkat sebesar 4.68% pada kelas
lereng D. Pada kelas lereng E, produktivitas akcual penyaradan sebesar 5.085 m3/jarn dan setelah
dilakukan penekanan terhadap penyebab terjadinya waktu tidak efektif, produktivitas ideal yang
diperoleh sebesar 5.261 m3/jam atau meningkat sebesar 3.23%

Faktor-faktor

yang diduga berpengamh terhadap produktivitas

penyaradan dengan

menggunakan traktor Unimog di BKF'H Tanggeung KF'H Cianjur antara lain: kelerengan (XI), jarak

sarad (xz), dan volume kayu yang disarad (X3). Faktor-faktor tersebut dianalisa dengan menggun&an
program minitab 11.12 32 bit.
Pada kelas lereng D, persamaan regresi linear berganda dituniukkan dengan model persamaan
. y F 0.91 + 0.0264 XI + 0.0037 X2 + 3.81 X3 dengan nilai R2 sebesar 63.6% dan R' terkoreksi
sebesar 60.3%, artinya bahwa sebesar 63.6% variasi yang terjadi tejelaskan oleh variabel bebasnya.
Sismya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak teranalisa. Nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel,
sehingga dapat dikatakan bahwa peubah bebasnya mempengamhi peubah tidak bebas Y. Hasil
~ ~ r h i t u n g auji
n t menunjukan bahwa nilai t hitung untuk XI sebesar 0.53, X 2 sebesar 0.15 lebih kecil
da" t tabel yang artinya kedua variabel tersebut tidak berarti terhadap model yang diperoleh. Nilai t
X3 lcbih besar dari t tabel sehingga dapat dikatakan bahwa variabel tersebut tidak dapat diabaikan..
Analisis regresi hubungan tunggal kelerengan dengan produktivitas ditunjukkan dengan;

Y = 2.17 + 0.0969 XI dengan ~ l a R~
i sebesar 4.4% dan R2 terkoreks sebesar 1.6%. Nilai F hitung
lebih kecil &ri nilai F tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa kelerengan tidak mempengaruhi
produktivitas penyaradan. Persamaan regresi iinear tunggal jarak sarad dengan produktivitas adalah Y
= 1.13 + 0.635 X2 dengan nilai R2 sebesar 8.6% dan R' terkoreksi sehesar 6.0%. Nilai F hitung lebib
kecil dari nilai F tabel. sehingga dapat dikatakan bahwa jarak s m d tidak mempengaruhi produktivitas.
Persamaan regresi linear tunggal antara volume kayu yang disarad dengan produktivitas ditunjukkan
dengan;
Y = 2.00 + 3.89 X3 dengan ~ l aR'i sebesar 63.2% dan R2ierkoreisi sebesar 62.2%. Nilai
F hitung lebih besar dari nilai F tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa volume kayu yang disarad
mempengaruhi produktivitas penyaradan.
Analisis regresi bubungan berganda kelas lereng E adalah Y = 9.02 - 0.0802 XI - 0.0368 X2
+ 2.49 X3 dengan nilai R' sebesr 49.5% dan R2 terkorejisi sehesar 44.7%, artinya bahwa sehesar
49.5% variasi yang terjadi terjelaskan oleh kelerengan (XI), jarak sarad ( X 2 ) dan volume kayu yang
disarad (X3). Sisanya dipengamhi oleh faktor lain yang tidak teranalisa. Nilai F hitung lebih besar dari
nilai F tabel, sehingga persamaan yang diperoleh dikatakan berarti. Untuk mengetahui keberartian
masing-masing koefisien arah regresi dilakukan. Hasil perhitungan uji t menunjukan bahwa nilai t
hitung untuk XI sebesar -1.432 X2 dan X2 sebesar -1.42 lebih kecil dari t tabel yang artinya kedua
variabel tersebut tidak berarti terhadap model yang diperoleh Nilai t hitung volume ( X 3 ) sebesar 5.48
lebih besar dari t tabel sehingga dapat dikatakan bahwa variabel tersebut berarti

Analisis regesi hubungan tunggal kelerengan dengan produktivitas ditunjukkan dengan,
Y = 7.10 +'0.0457 X1 dengan nilai R' sebesar 2.1% dan R' terkoreksi sebesar 0.0%, Nilai F hitung
lebih kecil dari nilai F tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa kelerengan tidak mempengaruhi
produktivitas penyaradan. Persarnaan regresi linear tunggal jarak sarad dengan produktivitas
ditunjukkan dengan; Y = 3.66 + 0.0189 X 2 dengan nilai R2 sebesar 0.9% dan R2 terkoreksi sebesar
0.0%, Ndai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel, sehingga dapat dikatakan bahwd jarak sarad tidak
mempengaruhi produktivitas penyaradan. Persamaan regresi linear tungal volume kayu yang disarad
dengan produktivitas ditunjukkan dengan; Y = 2.77 + 2.43 X3 dengan nilai R2 sebesar 46.3% dan R2
terkoreksi sebesar 44.7%. Nilai F K i n g lebih besar dari nilai F tabel, sehingga dapa dikatakan bahwa
volume kayu yang disarad mempengaruhi produktivitas penyaradan

Data XI dan X2 kedua kelas lereng tidak culcup niemadai untuk mempelajari kecendemngan
karena data yang diambil relatif homoyen dengan koefisien variasi XI = 5.4%, X2 = 4.9% untuk kelas
lereng D dan XI = 7.6%, X2 = 8.1% untuk kelas lerong E. Terlibat baliwa kontribusi dari variabel XI
dan X2 tidak signifikan. Dua ha1 kemungkinan terhadap fenomena ini adalah :
1. X I dan X2 memang nyata-nyata tidak memiliki korelasi dengan Y.
2.

X I dan X2 tidak cukup mewakili keragaman populasinya.
Peubah X3 pada masing-masing kelas lereng niempunyai koiitribusi yaig nyata ke dalam


model Y = 0.91 + 0.0264 X I + 0.0037 X2 + 3.81 X3 pada kelas lereng D dan Y = 9.02
0.0368 X2

- 0.0802 X I -

+ 2.49 X3 pada kelas lereng E. Baik kelas lereng D maupun E dengan kondisi keragaman

XI dan X2 seperti terkandung dalam data model cukup diwakili oleh satu variabel yaitu X3 dengan
persamaan Y = 2.00

+ 3.89 X3 untuk kelas lereng D dengan R'

= 63.2%

dan Y = 2.77 + 2.43 X3 untuk

kelas lereng E dengan R2= 46.3%
Komponen waktu tidak efektif kelas lerens D yans tidak dapat dillindarkan yaitu memasang
katrol dengan frekuensi 3 (8.12%) dan melepas kabel pada katrol dengan frekuensi 21 (59.46%).

\xJahu tidak efektif yang dapat dihindarkan yaitu mengulur kabel dengan frekuensi 1 (2.70%),
kesulitan penumpukan dengan frekuensi 3 (8.11%). tumpukan msak dengan frelcuensi 3 (8.11%),
kesulitan mengikat dengaii frekue~isi 4 (lO.S1?4).

tersa~igkut densan frekuensi 9 (0.24%),

membersibkan tunggak dengan frekuensi 1 (2.70%). choker tersangkut dengan frekuensi 2 (5.41%)
dan berliaiti saat melepas sebesar 5.41% dengan frekuensi 2.
Waktu tidak efektif kelas lereng E yans tidak dapat dihindarkan yaitu memasang katrol
dengan frekuensi 2 (5.56%) dan melepas kabel pada katrol dengan frekuensi 19 (52.77%). Waktu tidak
efektif yang dapai dihindarkan yaitu mengulur kabel dengan frehensi 1 (2.78%), kesuliian
penumpukan dengan 6ekuensi 2 (5.56%), tumpukan msak dengan frekuensi 3 (8.33%), kesulitan
mengikat dengan frekuensi

1 (2.78%), tersanghut dengan frelcuensi 7 (19.44%), membersihkan
tunggak dengan frehensi 1 (2.78%). clroker tersan&ut dengan frekuensi 2 (5.56%) dan berhenti saat
melepas sebesar 5.56% dengan frekuensi 2.
Ura'aktu tidak efektif yang tidak dapat dillindari dan yang paling seriiig muncul adalah melepas

kabel pada katrol. Hal ini harus diperbaik dengan penempatan posisi katrol yang tepat.. Waktu tidak

.~.

efektif yang paling sering terjadi
. .untuk walttu tidak efektif yang dapat dihindari adalah tersangkutnya
kayu, dapat diperbaiki dengan penetapan arah sarad yang benar oleh operator. Hal lain yang penting
adalah pembersihan halangan sebelum penyaradan berlangsung dan pemotongan tunggak maksimal 510 cm diatas p m u k a a n tanah. Pernasangan katrol mmpakan waktu tidak efektif terbesar, ha1 ini
tidak dapat dillindarkan namun bisa diupayakan pemasangannya pada pohon sebelum operasi
penyaradan berlangsung dan dapat ditekan dengan memilih tunggak atau pohon yang h a t sehingga
tidak menierlukan pemasangan ulang jika katrol mengalami k e ~ s a k a n .Kejadian menumpuk kayu
pada elemen kerja persiapan dapat dihilangkan apabila menggunakan sistem penyaradan yang lain
yaitu fufl free syslem. Waktu hilang sepeni berhenti karena merokok atau niengobrol dapat dihindari
dengan peningkatan kedisiplinan dari pekerja.

Dokumen yang terkait

Penentuan Kebutuhan Energi Pekerja pada Kegiatan Penebangan Jati (Tectona grandis) di RPH Ciogong, BKPH Tanggeung, KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 10 162

Produktivitas Penyaradan Kayu Dengan Sulky Tangan Di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 10 62

Studi Produktivitas dan Biaya Penyaradan Kayu Jati dengan Menggunakan Traktor Unimog

0 6 107

Prestasi Kerja Penyaradan dengan Sistem Skyline Tipe Endless pada Pemanenan Kayu Rimba di Daerah Pegunungan, Studi Kasus di BKPH Cikajang, KPH Garut, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 100

Produktivitas dan Biaya Penyaradan Sistem Kabel dengan Gaya Berat Memakai Rem, (Stndi Kasus di RPH Citenggek, BKPH Singaparna, KPH Tasikmalaya,Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

0 9 100

Produktifitas Penggunaan Unimog dalam Penyaradan Kayu Pinus Studi Kasus di BKPH Ciwaringin, KPH Majalengka, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 9 63

Prestasi Kerja dan Analisis Biaya Penyaradan Kayu Pinus dengan Skyline System di BKPH Cadasngampar, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit Ill Jawa Barat

0 6 85

"Angkutan Antara" pada Pemanenan Kayu Jati (Studi Kasus di BKPH Conggeang KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

1 22 101

Analisis biaya pembuatan jalan sogokan dengan Truck loader (Studi kasus di BKPH Tanggeung, KPH Cianjur, Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat)

0 9 59

Penyusunan Tabel Volume Pohon Untuk Jenis Mahoni Daun Besar (Swietenia macrophylla, King) di BKPH Tanggeung KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.

2 31 93