Produktivitas dan Biaya Penyaradan Sistem Kabel dengan Gaya Berat Memakai Rem, (Stndi Kasus di RPH Citenggek, BKPH Singaparna, KPH Tasikmalaya,Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

Tedi Purnania (E02495049). Produktivitas dan Biaya Penyaradan Sistem Kabel dengan Gaya
Berat Mcnialiai Rem, (Stndi Kasus di RPH Citenggek, BKPH Singaparna, K P H Tasikmalaya,
Perum Perhutani Unit III Jawa Barat). Di bawali bimbingan Dr. Ir. Elias.
Suinberdaya hutan di Indonesia terutama di pulau Jawa banyak yang berada di daerah
pegunungan, termasuk daerah yang dikelola oleh Perum Perhutani, Teknik pemungutan hasil liutan
terutania kayu di daerah-daerah pegunungan perlu mendapat perhatian agar dampak negatif terhadap
lingkungan akibat kegiatan pemungutan hasil hutan tersebut dapat dikurangi.
Penggunaan alat sarad hams mempertiinbangkan segi teknis, ekologis dan ekonomis. Salah
satu alat sarad manual adalal~sistem kabel dengan gaya berat memakai rem atau GSS (gravity skyline
s~~sfenl)
yang digunakan di daerah bertopogafi berat, untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Penelitian ini dilakukan untuk studi penyaradan dengan sistem kabel dengan gaya berat
memakai rem.

Bertujuan untuk mengetahui komponen biaya meiniliki dan biaya operasi dan

illengetahui produktivitas serta biaya penyaradan sistem kabel dengan gaya berat inemakai rem.
Tahap pemasangan sistem kabel dengan gaya berat memakai rern dikerjakan dalam waktu 3
h x i atau 21 jam kerja. Lamanya pemasangan disebabkan tenaga kerja yang digunakan baru dilatih
pada saat pemasangan. Jutnlah tenaga kerja yang digunakan dalam tahap pemasangan adalah 7 orang,
4 orang tenaga teknis dengan upah Rp 17.500,OOfllari dan 3 orang tenaga pembantu dengan upah Rp

9.000,OOhari. Kegiatan pemasangan sistetii kabel dengan gaya berat nmliputi penlasangan divin rem,
rail-spar free, gtryline, katrol, pemasangan kabel utama peitama dan kedua, kabel rem, pen,pkuran
kekencangan kabel utama dan pemasangan kereta (carriage).
Tahap operasi penyaradan dilakukan dalam waktu 41 hari atau 287 jam kerja, yang
nlelibatkan 6 orang pekerja yaitu satu operator, 4 chokennen dan satuplalfortnr~en. Sistem upah yang
diberikan pihak Perum Perhutani adalah borongan yaitu sebesar Rp 3.000,00/m'.
Setelah kegiatan pengeluaran kayu selesai maka tahap selanjutnya adalah pembongkaran alat
yang metnerlukan waktu satu hari atau 7 jatn kerja, dikerjakan oleh 6 orang dengan upah Rp
9.000,OOfliari. Tahap pembongkaran meliputi kegiatan inelepaskan kereta dari kabel utama dan kabel
rein, melepaskan kabel rein dan druni rem, melepaskan ikatail kabel utatna pertama dan kedua
keniudian iilenggulungnya, melepaskan karrol besar dan kecil dengan cara melepaskan ikatan rigging
?ope.
Produktivitas inerupakan rasio antara junilah hasil kegiatan produksi dengan satuan waktu.
Berdasarkan hasil pengamatan kenyataan di lapangan total waktu penyaradan dengan sistem kabel
gaya berat selama 45 hari atau 315 jam kerja dengan volume hasil tebangan yang diperoleh 664,92 rn',
dengan jarak sarad 330 meter dan kelerengan lapangan 11' produktivitas penyaradan sistern kabel gaya

berat ini adalah ?,I5 mi/jam. Sedangkan produktivitas efektifnya sebesar 3,32 m'ija~n atau 21,35
ni'lhari.
Biaya usaha penyaradan sistem kabel dengan gaya berat me~nakairem diperoleh dengan

menjumlahkan upah pemasangan dan pembongkaran alat dengan biaya memiliki dan operasi alat.
Total biaya usaha didapat sebesar Rp 6.993.0S2,95/operasionalatau Rp 22.200,17/jan1 yang terdiri dari
upah pemasangan dan pe~nbongkaranalat sebesar Rp 345.000,00/operasional (4.93% dari total biaya
dan operasi alat sebesar Rp 6.648.052,95/operasional
usaha) atau Rp 1.095,24/jam dan biaya n~e~niliki
(95,07% dari total biaya usaha) atau Rp 21,104,931jam. Biaya usaha penyaradan per-m3 didapat
dengan membagi biaya usaha rata-rata penyaradan per-jam dengan produktivitas rata-rata perjam
yaitu sebesar Rp 10.325,66/mi.

Dokumen yang terkait

ANALISIS MODEL AGROFORESTRI DI RPH SEKARANG BKPH LODOYO BARAT KPH BLITAR PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR

0 3 1

Produktivitas Penyaradan Kayu Dengan Sulky Tangan Di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 10 62

Prestasi Kerja Penyaradan dengan Sistem Skyline Tipe Endless pada Pemanenan Kayu Rimba di Daerah Pegunungan, Studi Kasus di BKPH Cikajang, KPH Garut, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 100

Pengaruh Kelerengan, Jarak Sarad, dan Volume Kayu yang Disarad terhadap Produktivitas Penyaradan dengan menggunakan Traktor Unimog. Studi Kasus di BKPH Tanggeung KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 92

Pemanenan Hutan Tanaman Jati di BKPH Conggeang, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

1 18 83

Analisis biaya penggunaan sistem kabel layang untuk penyaradan kayu pinus di areal produksi terbatas, (Studi kasus di Hutan Pinus,RPH Mandalagiri, BKPH Cikajang, KPH Garut, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

0 15 134

Produktifitas Penggunaan Unimog dalam Penyaradan Kayu Pinus Studi Kasus di BKPH Ciwaringin, KPH Majalengka, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 9 63

Laju Infiltrasi pada Berbagai Jenis Penutupan Laban Hutan Di RPH Tenjowaringin, BKPH Singaparna, KPH Tasikmalaya Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 12 73

Prestasi Kerja dan Analisis Biaya Penyaradan Kayu Pinus dengan Skyline System di BKPH Cadasngampar, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit Ill Jawa Barat

0 6 85

Analisis biaya pembuatan jalan sogokan dengan Truck loader (Studi kasus di BKPH Tanggeung, KPH Cianjur, Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat)

0 9 59