Produktifitas Penggunaan Unimog dalam Penyaradan Kayu Pinus Studi Kasus di BKPH Ciwaringin, KPH Majalengka, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

e/n+\-t
?--oO \
00 lao
PRODUKTIFITAS PENGGUNAAN UNIMOG
DALAM PENYARADAN KAYU PINUS

Studi Kasus di BKPH Ciwaringin, KPH Majalengka,
Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

Oleh:
Muhamad Arief Syarifudin

E 28.0712

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

RINGKASAN


E 28.0712.
Produktifitas Penggunaan
Muhamad Arief Syarifudin.
Unimog Dalarn Penyaradan Kayu Pinus (Studi KaSllS di BKPH Ciwaringin,
KPH Majalengka, Perum Perhutani Uit III Jawa Barat).
Pembirnbing
utama Ir.
H.
Bambang Pranggodo dan pembimbing kedua Ir.
Gunawan
Santosa, MS.

Kayu sebagai salah satu hasil hutan yang dapat dimanfaatkan baru
akan rnerniliki

pengolahan

dapat

yang


nilai

lebih

lanjut

mengeluarkan

pacta

(minor

bila

atau

kayu

dasarnya


telah berada

dijual

dari

dibagi

luar

langsung

menjadi

dua

hutan dan

ke


hutan dilakukan

dan

transportation)

di

Untuk

konsumen.

kegiatan

bagian

pengangkutan

dilakukan


pengangkutan

yaitu,

(major

penyaradan

transportation).

Penyaradan sebagai salah satu mata rantai dalam kegiatan eksploltasi
adalah membawa
dapat

kayu dari

dilakukan

dengan


Kegiatan penyeradan

di

lokasi
tenaga

Perum

tebangan
manusia,

ke tempat pengumpulan dan
hewan,

Perhutani

kabel


dilakukan

dan

dengan

traktor.
dua

cara,

dengan tenaga mekanis dan tenaga non mekanis.
Untuk

lebih

penyaradan,

meningkatkan


dirnana

kelemahan antara
yang

disarad

sistim

penyaradan

dan

non

produktifitas

mekanis

lain dalam kemampuan mengatasi


dan

dibandingkan

efisiensi

produktifitas

penyaradan

lereng,

persatuan

waktu

mekanis,

maka


sistim

banyak

yang

kerja

mempunyai
berat

lebih

Perurn

kayu
kecil

Perhutani


menggunakan Unimog untuk kegiatan penyaradan.
Penyaradan
Unimog

sangat

Topografi

pinus

membantu

lokasi

menyebabkan
dilakukan

kayu

di

mempercepat

tebangan

penyaradan

Perum

dengan

pengeluaran

kayu

dengan

pinus

dengan

Perhutani

sistem

dari

kelerengan

manual

karena memakan banyak waktu

rnenggunakan

tidak

hutan.

yang

curam

efisien

untuk

karena produktifitasnya

yang

kecil.

Melihat hal tersebut diatas maka untuk mengetahui sampai sejauh
mana

efisiensi

penyaradan

dan

produktifitas

diperlukan

penggunaan

penelitian

suatu

Unirnog

dalam

tentang

kegiatan

produktifitas

penyaradan dan penentuan besarnya biaya sarad yang optimal.
Penelitian
Majalengka
terkait

dilakukan

Perurn

Perhutani

di

RPH

Unit

Rajagaluh

III

Jawa

dengan penelitian rnerujuk pada

BKPH

Barat.

kondisi

Ciwaringin
Sernua

yang

data

ada di

KPH
yang

lokasi

penelitian.

Pada

produktifitas

penelitian

hanya

dibatasi

ini

faktor
masalah

pada

mempengaruhi

yang

kelerengan

Kelerengan areal diperoleh dengan menggunakan abney level
kelerengan

lahan

dari



sampai

40°,

dimana

areal.
terhadap

short

sistim

wood

dilakukan pada kelerengan 15° sampai 40°
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dalam 7 jam kerja
perhari terdapat rata-rata 1 jam istirahat,

3,16 jam waktu murni dan

2,84 jam waktu umum, hal ini disebabkan karena adanya tumpang tindih
kegiatan

yang

pengangkutan,
'Cempat

dilakukan
dimana

Unimog

di

jalan

beroperasi.

lokasi

angkutan

choker.
ェB[L・ャ」Aセ、ウ@

coker

j...:01Hc::'

Dokumen yang terkait

Alisis finansial model tumpangsari lengkong di BKPH Lengkong KPH Sukabumi Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 7 20

Praktek Pengujian Kayu Bundar Jati dan Pinus di KPH Kuningan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 27 65

Produktivitas Penyaradan Kayu Dengan Sulky Tangan Di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 10 62

Prestasi Kerja Penyaradan dengan Sistem Skyline Tipe Endless pada Pemanenan Kayu Rimba di Daerah Pegunungan, Studi Kasus di BKPH Cikajang, KPH Garut, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 100

Pengaruh Kelerengan, Jarak Sarad, dan Volume Kayu yang Disarad terhadap Produktivitas Penyaradan dengan menggunakan Traktor Unimog. Studi Kasus di BKPH Tanggeung KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 92

Pemanenan Hutan Tanaman Jati di BKPH Conggeang, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

1 18 83

Analisis biaya penggunaan sistem kabel layang untuk penyaradan kayu pinus di areal produksi terbatas, (Studi kasus di Hutan Pinus,RPH Mandalagiri, BKPH Cikajang, KPH Garut, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

0 15 134

Evaluasi Elemen dan Prestasi Kerja Pemanenan di Hutan Jati (Studi Kasus Pemanenan Kayu Jati BKPH Sadang KPH Purwakarta Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

0 19 74

Prestasi Kerja dan Analisis Biaya Penyaradan Kayu Pinus dengan Skyline System di BKPH Cadasngampar, KPH Sumedang, Perum Perhutani Unit Ill Jawa Barat

0 6 85

"Angkutan Antara" pada Pemanenan Kayu Jati (Studi Kasus di BKPH Conggeang KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat)

1 22 101