Latar belakang S BIO 0807589 Chapter1

1 Aprilia Handariani, 2016 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI CERTAINTY OF RESPONSE IND EX PAD A SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal dan bermakna siswa harus bisa memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa tidak memperoleh pembelajaran yang bermakna adalah siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Kesulitan belajar yang didefenisikan oleh The United States Office of Education USOE yang dikutip oleh Abdurrahman 2003: 6 adalah “suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan ”. Di samping defenisi tersebut, ada definisi lain yang yang dikemukakan oleh The National Joint Commite for Learning Dissabilites NJCLD dalam Abdurrahman 2003: 7 bahwa “kesulitan belajar menunjuk kepada suatu kelompok kesulitan yang didefinisikan dalam bentuk kesulitan nyata dalam kematian dan penggunan kemampuan pendengaran, bercakap-cakap, membaca, menulis, atau menalar ”. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan guru atau siswa sering dihadapkan pada kendala-kendala di lapangan yaitu diantaranya mengalami kesulitan memahami konsep yang diberikan oleh guru sehingga stimulus yang diberikan guru belum banyak berarti bagi siswa. Proses pembelajaran saat ini seharusnya sudah dilaksanakan dengan system student centered dimana seluruh kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Tapi pada kenyataannya, tidak semua guru-guru biologi di SMA dapat menerapkan sistem student centered secara menyeluruh untuk semua materi pelajaran. Guru hanya menerapkan sistem student centered untuk materi tertentu dengan alasan mereka lemah dalam penguasaan dan pengalaman untuk melaksanakan sistem tersebut. Dalam kegiatan belajar mengajar, tidak sedikit siswa yang mengalami hambatan dalam proses belajarnya. Kesulitan yang dialami siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik berupa eksternal maupun internal. Salah Aprilia Handariani, 2016 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI CERTAINTY OF RESPONSE IND EX PAD A SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu satu cara untuk melakukan identifikasi terhadap tanda-tanda kesulitan belajar yang di alami oleh siswa adalah melakukan kegiatan evaluasi dengan menggunakan instrument berupa tes diagnostik. Salah satu tes diagnostik yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan wawancara, karena wawancara memberikan informasi yang meyakinkan mengenal gambaran mengenai diri siswa yang berkaitan dengan prestasi, kebiasaan, sikap dan sifat kepribadian lainnya Makmun, 1997 : 218. Kebanyakan siswa menganggap biologi adalah mata pelajaran yang sulit. Siswa hanya menghafal fakta, prinsip, teori yang disampaikan oleh guru tanpa berusaha untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka. Selanjutnya siswa cenderung bersikap pasif sehingga membuat siswa kurang mengerti mengenai materi yang mereka pelajari dan tidak jarang mengebabkan miskonsepsi. CRI sering digunakan dalam identifikasi miskonsepsi atau survei-survei terutama yang meminta responden untuk memberikan derajat kepastian yang dia miliki dari kemampuannya untuk memilih dan membangun pengetahuan, konsep- konsep atau hukum-hukum yang terbentuk dengan baik dalam dirinya untuk menentukan jawaban dari suatu pertanyaan. Seorang responden siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep atau miskonsepsi dapat dibedakan secara sederhana dengan cara membandingkan benar tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi rendahnya indeks kepastian jawaban CRI yang diberikannya untuk soal tersebut. CRI biasanya didasarkan pada suatu skala, sebagai contoh skala enam 0-5 Konsep tentang filum Arthropoda dipilih oleh peneliti sebagai suatu konsep umum bagi siswa karena keberadaan hewan-hewan anggota filum tersebut pada kehidupan siswa. Hewan-hewan yang termasuk filum Arthropoda relatif cukup sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan hewan- hewan invertebrata dari filum lainnya. Dikatakan cukup sulit juga karena mencakup banyak istilah yang harus mereka kuasai dan pahami, dari mulai ciri khas filum, pengklasifikasian, sampai contoh-contoh spesies. Menurut Bullough 1958 Arthropoda merupakan filum tersukses dan terbesar dalam dunia hewan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Arthropoda memiliki jumlah anggota yang sangat banyak. Aprilia Handariani, 2016 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI CERTAINTY OF RESPONSE IND EX PAD A SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Di Indonesia, penelitian mengenai miskonsepsi Arthropoda masih jarang ditemukan maka dari itu dinilai cukup penting untuk dilakukan, agar bisa di ukur sampai sejauh mana siswa paham mengenai materi filum Arthropoda ini. Subkonsep Arthropoda yang yang dikaji diantaranya anatomi, morfologi, pengelompokkan dan juga peranan hewan-hewan Arthropoda bagi kehidupan sehari-hari. Subkonsep ini di ambil berdasarkan kesesuaian dengan Kurikulum 2013 dalam Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Mata Pelajaran Biologi SMA. Konsep Arthropoda ini merupakan bagian dari BAB 8 materi tentang Invertebrata pada semester 2 kelas X sepuluh. Menimbang adanya penelitian terdahulu yang telah diadakan tentang kesulitan belajar yang diberi judul “ Identifikasi Kesulitan Mempelajari Konsep Sistem Hormon pada Siswa SMA kelas XI ” dengan hasil sebagai berikut : pada subkonsep pengertian dan fungsi hormon siswa yang mengalami kesulitan sebesar 41,1, perbedaan homon prolactin dan oksitosin siswa yang mengalami kesulitan sebesar 55,9, kesulitan pada subkonsep letak masing-masing kelenjar pada sistem hormon sebesar 81,4, subkonsep kelainan-kelainan yang berhubungan dengan sistem hormon dan fungsi kelenjar pencernaan yang mengalai kesulitan masing-masing sebesar 67,6 dan kesulitan pada subkonsep perbedaan fungsi dari berbagai jenis hormone sebesar 72,4. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pembelajaran konsep sistem hormon salah satunya adalah karena cara belajar siswa yang kurang baik seperti tidak mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari, tidak memperhatikan penjelasan guru di kelas dan siswa yang jarang membuat catatan. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa sehingga materi yang disampaikan sulit untuk dipahami oleh siswa. Peneliti tertarik dan ingin mencoba menerapkan penelitian tersebut di konsep lain yaitu mengenai konsep Arthropoda yang diberi judul “ Identifikasi Miskonsepsi Dalam Pembelajaran Filum Arthropoda Menggunakan CRI Certainty of Respons Index pada Siswa SMA Kelas X ”. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk mengadakan perubahan atau perbaikan pada pembelajaran materi filum Arthropoda. Aprilia Handariani, 2016 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI D ALAM PEMBELAJARAN FILUM ARTHROPOD A MENGGUNAKAN CRI CERTAINTY OF RESPONSE IND EX PAD A SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah