Kerangka Konsep Penelitian Pedoman Proposal tesis disertasi 2010

 Baca tesis dan disertasi yang variabelnya sama dengan variabel yang diteliti dalam proposal penelitian, mungkin akan diperoleh bahan- bahan yang berharga dan relevan.  Beri tanda khusus pada bagian-bagian dari jurnal, tesis atau disertasi yang akan dikutip dengan tidak lupa mencatat sumber aslinya.  Seleksi bahan-bahan yang diperoleh lalu himpun per variabel, bagian, sub-bagian dan seterusnya hingga bagian terkecil.  Gunakan bahan-bahan tersebut sesuai kebutuhan, urutan, dan prioritas penggunaannya. Diktat kuliah, penuntun praktikum dan bahan kuliah dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan, asalkan karya asli dari penulis yang bersangkutan. Sumber pustaka berasal dari jurnal ilmiah, kutipan text book boleh asal relevan. Tinjauan pustaka ditulis maksimum 10-20 halaman, diketik 2 spasi, font size 11 cpi, huruf Arial.

Bab 3. Kerangka Konsep Penelitian

Sub-bab ini dapat disajikan apabila dibutuhkan. “Konsep” pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses berfikir. Kerangka konsep penelitian meliputi: a kerangka fikir, b hipotesis, dan c definisi operasional variabel dan pengukurannya. Kerangka ini dapat merupakan ringkasan tinjauan pustaka yang mendukungdan atau menolak teori di sekitar permasalahan penelitian. Dapat juga diuraikan kesenjangan yang ditemukan di antara hasil-hasil penelitian terdahulu, sehingga perlu diteliti. Uraian kerangka pikir kerangka pemikiran biasanya mengarah ke hipotesis bila ada dan dapat disusun berupa narasi atau diagram alir flow diagram. Kerangka pemikiran pada dasarnya menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel yang akan diteliti. Konstelasi hubungan tersebut idealnya dikuatkan oleh teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dalam menyusun kerangka pemikiran, penyajiannya dapat dimulai dari variabel yang mewakili masalah penelitian. Apabila masalah yang diteliti adalah masalah kinerja pegawai dalam hubungannya dengan motivasi dan kompensasi, maka penyajiannya dimulai dari teori kinerja lalu dikaitkan dengan teori motivasi. Keterkaitan dua variabel tersebut sedapat mungkin dilengkapi dengan teori dan hasil-hasil penelitian tedahulu yang dilakukan para peneliti yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya. Jika konstelasi hubungan antara kinerja dan motivasi sudah terbangun dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah merangkai konstelasi hubungan antara kinerja dengan kompensasi, dengan persyaratan teoritis serupa. Artinya, konstelasi hubungan atar keduanya juga harus diperkuat teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. 36 Pada bagian akhir kerangka pemikiran umumnya disajikan konstelasi hubungan antara keseluruhan variabel dilengkapi dengan bagan diagram lingkar atau diagram alir yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian. Berikut ini beberapa contoh penyajian kerangka konsep penelitian tesis disertasi. Contoh 1: Kerangka Konsep Penelitian: INTEGRASI PASAR KOMODITAS PANGAN 37 Sistem Pemasaran Komoditas Penawaran Komoditas Pangan Distribusi Permintaan konsumsi Integrasi Pasar Horizontal Vertikal Jgk. Pendek Jgk. Panjang Pasar D Pasar A Pasar C Pasar B KUAT LEMAH Inefisiensi dalam Pemasaran Sistem Pemasaran yang Efisien Salah satu syarat sistem pemasaran dikatakan efisien apabila dpt memberikan manfaat yang sama baiknya bagi pelaku pasar dan kosumen Contoh 2: Kerangka Pemikiran Penelitian: PERANAN SEKTOR INFORMAL TENAGA KERJA DAN PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA PETANI Keluarga Petani Usahatani Usaha Sektor Informal Penyerapan TK Mandays Penyerapan TK Mandays Pendapatan Sektor Informal Pendapatan Usahatani Total Pendapatan Keluarga Luas Lahan - Umur - Pendidikan - Luas lahan - Tanggungan Kel DR - Pendapatan Sektor Informal dipengaruhi Alternatif Utama Kegiatan 38 Contoh 3. Kerangka Pemikiran: Hubungan antara partisipasi masyarakat dengan keberhasilan PPK program IDT dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Pemikiran ini dilandasi oleh pemikiran bahwa berhasilnya program pengentasan kemiskinan program IDT mempunyai buhungan dengan partisipasi masyarakat anggota pokmas IDT. Dengan demikian untuk meningkatkan keberhasilan program tersebut, maka partisipasi masyarakat anggota pokmas perlu dibina dan ditingkatkan. Sedangkan untuk membina dan meningkatkan partisipasi masyarakat anggota pokmas perlu dipahami faktor-faktor apa yang mempengaruhi partisipasi mereka dalam program pengentasan kemiskinan program IDT. Atau dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut : 39 VARIABEL ANTESEDEN Xi :   Keadaan demografi X 1  Keadaan sosial X 2  Wawasan X 3  Persepsi X 4  Motivasi X 5  Etos kerja X 6  Pengalaman X 7  Pendampingan X 8 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PPK Y  Indikatornya adalah keterlibatan masyarakat dalam :  Perencanaan Y 1  Pelaksanaan Y 2  Pelaporan Pengawasan Y 3 KEBERHASILAN PPK Z  Indikatornya adalah keadaan :  Pendapatan keluarga setelah menerima PPK  Pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga setelah menerima PPK  Usaha ekonomi keluarga setelah menerima PPK VARIABEL POKOK Contoh 4. KERANGKA KONSEP PENELITIAN: Pemasaran Salak Suatu sistem pemasaran dikatakan baik apabila sistem tersebut dapat memberikan manfaat yang sama baiknya bagi setiap pelaku pasar, yaitu produsen dan lembaga pemasaran, memperoleh manfaat berupa marjin keuntungan yang pantas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Salah satu syarat tercapainya sistem pemasaran yang baik dan efisien adalah tersedianya informasi pasar yang memadai. Informasi yang baik adalah informasi yang dapat mempengaruhi perencanaan produksi yang lebih baik ditingkat produsen serta menjamin peluang berusaha bagi pedagang. Struktur pasar akan mempengaruhi prilaku pasar, dimana pedaganglembaga pemasaran akan menyesuaikan jumlah pembelian dan penjualannya. Disatu pihak lembaga pemasaran mengeluarkan biaya dalam usahanya dan di pihak lain mempunyai kepentingan untuk mencari keuntungan yang tinggi, sehingga dalam usahanya tersebut antara lembaga pemasaran yang satu dengan yang lain, tidak jarang terjadi praktek-praktek kolusi dalam penentuan harga, akibatnya harga pasar yang satu dengan harga pasar diatasnya vertikal tidak terintegrasi. Kerangka konsep penelitian secara ringkas dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut. Contoh 5. Kerangka Konseptual Penelitian Disertasi: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMINJAM PADA BANK UMUM SYARI’AH 40 Petani Konsumen Lembaga pemasaran Struktur pasar Perilaku pasar Penampilan pasar Elemen struktur pasar: - jumlah pembeli penjual - diferensiasi produk - hambatan keluar Efisiensi Pemasaran Harga di tingkat petani Fungsi Pemasaran Marjin Pemasaran Harga di tingkat konsumen DI JAWA TIMUR Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah: Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan atau jawaban sementara berdasarkan kajian hasil-hasil penelitian atau kajian pustaka sebelumnya 41 STRATEGI PEMASARAN KEPUTUSAN MEMINJAM STIMULI PASAR STIMULI NON-PASAR KARAKTERISTIK KONSUMEN S PASAR x16 a6 1 1 x15 a5 1 x14 a4 1 x13 a3 1 x12 a2 1 x11 a1 1 S N PASAR S K KONSUMEN x22 b2 1 1 x21 b1 1 x34 c4 1 1 x33 c3 1 x32 c2 1 x31 c1 1 K MEMINJAM y1 e1 1 1 y2 e2 1 y3 e3 1 y4 e4 1 y5 e5 1 u2 x17 a7 1 S PEMASARAN x41 d1 1 1 x42 d2 1 x43 d3 1 x44 d4 1 xx45 d5 1 x46 d6 1 x47 d7 1 x48 d8 1 u1 1 x49 d9 1 x23 b3 1 1 atas pertanyaan penelitian research question, yang akan diuji dengan data empirik melalui penelitian. A hypothesis from Greek ὑπόθεσις [iˈpoθesis]; plural hypotheses is a proposed explanation for an observable phenomenon. The term derives from the Greek, hypotithenai meaning to put under or to suppose. For a hypothesis to be put forward as a scientific hypothesis, the scientific method requires that one can test it. Scientists generally base scientific hypotheses on previous observations that cannot be satisfactorily explained with the available scientific theories. Even though the words hypothesis and theory are often used synonymously in common and informal usage, a scientific hypothesis is not the same as a scientific theory – although the difference is sometimes more one of degree than of principle. Hipotesis merupakan dugaan sementara sehingga masih memerlukan pembuktian. Hipotesis dapat dinyatakan dalam bentuk ’pernyataan’ dan sinkron dengan rumusan masalah. Bentuk-bentuk hipotesis : Hipotesis Null :  Ho:Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Ha:Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Ho:Tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Ha:Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Ho:Tidak terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X  Ha:Terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X Hipotesis Kerja :  Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X Definisi operasional dan pengukuran peubah variabel adalah penjelasan operasionalisasi semua peubah yang dimasukkan dalam hipotesis. 42 Contoh 1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Integrasi Pasar Komoditi Pangan Untuk menghindari kesalahan penafsiran, maka perlu dikemukakan definisi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Harga komoditas pangan yang diteliti di tingkat produsen adalah harga RpKg yang diterima produsen di beberapa pasar produsen di Daerah Aceh. Periode harga dari tahun 1996-2001. 2. Harga komoditas pangan di tingkat konsumen, adalah harga RpKg yang dibayarkan oleh konsumen dibeberapa pasar konsumen di Propinsi NAD. Periode harga dari tahun 1996-2001. 3. Integrasi pasar digunakan untuk menggambarkan bagaimana harga pada pasar yang berbeda saling berhubungan, baik antar tempat, antar pasar produsen dan atau antar pasar konsumen secara spatial maupun antar waktu diukur dengan koefesien korelasi, koefesien regresi dan Index of Market Connection. 4. Integrasi pasar secara vertikal, yaitu hubungan harga antara pada level pasar yang tidak sama dimana harga di tingkat konsumen Pr atau harga jual pengecer dengan perubahan harga di tingkat produsen Pf Komoditas pangan yg diteliti, dengan melibatkan nilai koefesien regresi dan kecenderungan perubahan harga di tingkat pengecer terhadap perubahan harga di tingkat produsen dengan koefesien PrPf Rpkg. 5. Integrasi pasar secara horisontal, hubungan harga antara dua pasar pada level yang sama, dengan melibatkan nilai korelasi antara dua pasar Rpkg. 6. Pasar Rujukan adalah pasar sentral dimana pusat produksi komoditas yang dihasilkan di daerah untuk komoditas tertentu yang terdapat di beberapa Daerah Tingkat II tersebut yang menjadi acuan harga pasar bagi pasar diluar pasar rujukan tersebut atau dinamakan pasar lokal. 7. Integrasi pasar dalam jangka pendek, yaitu hubungan harga komoditas pangan yang diteliti Rpkgbun pada suatu pasar dengan pasar lainnya pada periode ke-t sebagai fungsi dari komoditas pangan yang diteliti pada periode ke-t pada pasar tersebut dan harga komoditas pangan tertentu pada periode ke t-1 pada pasar tersebut dan harga di pasar rujukan pada periode ke t-1, yang diukur dengan nilai Index of Market Connection dan koefesien regresi harga komoditas pangan yang diteliti pada periode t-1  1 yang sama dengan nol. Variabel yang di ukur yang bersatuan uang Rp pada data time series. 8. Integrasi pasar jangka panjang, hubungan harga komoditas pangan yang diteliti pada periode ke-t merupakan fungsi dari selirih harga di pasar rujukan pada periode ke t-1 dengan periode ke-t Rpkgbulan. 9. Index of Market Connection adalah rasio antara koefesien regresi variabel harga periode t-1 di pasar lokal dengan koefesien regresi di pasar rujukan pada periode ke t-1. 10. Elastisitas transmisi harga adalah harga yang dilihat dari respon perubahan nisbi harga komoditas pangan pada tingkat produsen jika terjadi perubahan harga di tingkatkonsumen. 43 44

Bab 4. Metode Penelitian Metode penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian yang