Baca tesis dan disertasi yang variabelnya sama dengan variabel yang diteliti dalam proposal penelitian, mungkin akan diperoleh bahan-
bahan yang berharga dan relevan.
Beri tanda khusus pada bagian-bagian dari jurnal, tesis atau disertasi yang akan dikutip dengan tidak lupa mencatat sumber aslinya.
Seleksi   bahan-bahan   yang   diperoleh   lalu   himpun   per   variabel, bagian, sub-bagian dan seterusnya hingga bagian terkecil.
Gunakan   bahan-bahan   tersebut   sesuai   kebutuhan,   urutan,   dan prioritas penggunaannya.
Diktat kuliah, penuntun praktikum dan  bahan kuliah dapat digunakan sebagai   bahan   kepustakaan,   asalkan   karya   asli   dari   penulis   yang
bersangkutan. Sumber pustaka berasal dari jurnal ilmiah, kutipan text book boleh   asal   relevan.  Tinjauan   pustaka   ditulis   maksimum   10-20     halaman,
diketik 2 spasi, font size 11 cpi, huruf Arial.
Bab 3. Kerangka Konsep Penelitian
Sub-bab   ini   dapat   disajikan   apabila   dibutuhkan.     “Konsep”   pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang
merupakan elemen dasar dari proses berfikir. Kerangka konsep penelitian meliputi: a kerangka fikir, b hipotesis,
dan c definisi operasional variabel dan pengukurannya.  Kerangka ini dapat merupakan  ringkasan tinjauan pustaka yang mendukungdan atau menolak
teori di sekitar permasalahan penelitian. Dapat juga diuraikan kesenjangan yang  ditemukan  di   antara   hasil-hasil   penelitian   terdahulu,   sehingga   perlu
diteliti. Uraian kerangka pikir kerangka pemikiran biasanya mengarah ke hipotesis bila ada dan dapat disusun berupa narasi atau diagram alir flow
diagram.
Kerangka pemikiran pada dasarnya menjelaskan konstelasi hubungan antar   variabel   yang   akan   diteliti.   Konstelasi   hubungan   tersebut   idealnya
dikuatkan oleh teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dalam menyusun kerangka   pemikiran,   penyajiannya   dapat   dimulai   dari   variabel   yang
mewakili masalah penelitian. Apabila masalah yang diteliti adalah masalah kinerja pegawai dalam hubungannya dengan motivasi dan kompensasi, maka
penyajiannya dimulai dari teori kinerja lalu dikaitkan dengan teori motivasi. Keterkaitan dua variabel tersebut sedapat mungkin dilengkapi dengan teori
dan   hasil-hasil   penelitian   tedahulu   yang   dilakukan   para   peneliti   yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya. Jika konstelasi
hubungan antara kinerja dan motivasi sudah terbangun dengan baik, maka tahap   selanjutnya   adalah   merangkai   konstelasi   hubungan   antara   kinerja
dengan kompensasi, dengan persyaratan teoritis serupa. Artinya, konstelasi hubungan atar keduanya juga harus diperkuat teori dan hasil-hasil penelitian
sebelumnya.
36
Pada bagian akhir kerangka pemikiran umumnya disajikan konstelasi hubungan  antara   keseluruhan  variabel   dilengkapi   dengan   bagan   diagram
lingkar  atau  diagram  alir  yang menggambarkan  hubungan antar  variabel penelitian.
Berikut   ini   beberapa   contoh   penyajian   kerangka   konsep   penelitian tesis  disertasi.
Contoh 1: Kerangka Konsep Penelitian: INTEGRASI PASAR KOMODITAS PANGAN
37
Sistem Pemasaran
Komoditas
Penawaran Komoditas
Pangan Distribusi
Permintaan konsumsi
Integrasi Pasar
Horizontal Vertikal
Jgk. Pendek Jgk. Panjang
Pasar D
Pasar A
Pasar C
Pasar B
KUAT LEMAH
Inefisiensi dalam
Pemasaran Sistem Pemasaran
yang Efisien
Salah satu syarat sistem pemasaran dikatakan efisien apabila dpt memberikan manfaat yang sama baiknya bagi pelaku pasar dan kosumen
Contoh 2: Kerangka Pemikiran Penelitian: PERANAN SEKTOR INFORMAL TENAGA KERJA DAN PENINGKATAN
PENDAPATAN KELUARGA PETANI
Keluarga Petani
Usahatani Usaha Sektor
Informal
Penyerapan TK Mandays
Penyerapan TK Mandays
Pendapatan Sektor Informal
Pendapatan Usahatani
Total Pendapatan Keluarga
Luas Lahan - Umur
- Pendidikan - Luas lahan
- Tanggungan Kel DR
- Pendapatan Sektor Informal
dipengaruhi
Alternatif Utama
Kegiatan
38
Contoh 3. Kerangka Pemikiran:
Hubungan antara partisipasi masyarakat dengan keberhasilan PPK program IDT dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat.
Pemikiran   ini   dilandasi   oleh   pemikiran   bahwa   berhasilnya   program pengentasan kemiskinan program IDT   mempunyai buhungan dengan partisipasi
masyarakat     anggota   pokmas   IDT.    Dengan   demikian   untuk   meningkatkan keberhasilan program tersebut, maka partisipasi masyarakat anggota pokmas perlu
dibina dan ditingkatkan.  Sedangkan untuk membina dan meningkatkan partisipasi masyarakat anggota pokmas perlu dipahami faktor-faktor apa yang mempengaruhi
partisipasi mereka  dalam  program  pengentasan  kemiskinan program  IDT.  Atau dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut :
39
VARIABEL ANTESEDEN Xi :
 
Keadaan demografi X
1
 Keadaan sosial X
2
 Wawasan X
3
 Persepsi X
4
 Motivasi X
5
 Etos kerja X
6
 Pengalaman X
7
 Pendampingan X
8
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PPK Y 
Indikatornya   adalah keterlibatan   masyarakat
dalam : 
Perencanaan  Y
1
 Pelaksanaan  Y
2
 Pelaporan
Pengawasan  Y
3
KEBERHASILAN PPK Z 
Indikatornya adalah  keadaan :
 Pendapatan keluarga setelah menerima PPK
 Pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga
setelah menerima PPK  Usaha ekonomi keluarga
setelah menerima PPK
VARIABEL POKOK
Contoh 4. KERANGKA KONSEP PENELITIAN:
Pemasaran Salak
Suatu   sistem   pemasaran   dikatakan   baik   apabila   sistem   tersebut   dapat memberikan manfaat yang sama baiknya bagi setiap pelaku pasar, yaitu produsen
dan   lembaga   pemasaran,   memperoleh   manfaat   berupa   marjin   keuntungan   yang pantas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.  Salah satu syarat tercapainya sistem
pemasaran yang baik dan efisien adalah tersedianya informasi pasar yang memadai. Informasi   yang   baik   adalah   informasi   yang   dapat   mempengaruhi   perencanaan
produksi yang lebih baik ditingkat produsen serta menjamin peluang berusaha bagi pedagang.
Struktur pasar akan mempengaruhi prilaku pasar, dimana pedaganglembaga pemasaran akan menyesuaikan jumlah pembelian dan penjualannya. Disatu pihak
lembaga   pemasaran   mengeluarkan   biaya   dalam   usahanya   dan   di   pihak   lain mempunyai kepentingan  untuk mencari  keuntungan  yang tinggi, sehingga dalam
usahanya   tersebut   antara   lembaga   pemasaran   yang   satu  dengan   yang   lain,   tidak jarang terjadi praktek-praktek kolusi dalam penentuan harga, akibatnya harga pasar
yang satu dengan harga pasar diatasnya vertikal tidak terintegrasi.
Kerangka konsep penelitian secara ringkas dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut.
Contoh 5. Kerangka Konseptual Penelitian Disertasi: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
MEMINJAM PADA BANK UMUM SYARI’AH
40
Petani
Konsumen Lembaga
pemasaran
Struktur pasar Perilaku pasar
Penampilan pasar
Elemen struktur pasar: -
jumlah pembeli penjual
- diferensiasi produk
- hambatan keluar
Efisiensi Pemasaran
Harga di tingkat petani
Fungsi Pemasaran
Marjin Pemasaran
Harga di tingkat
konsumen
DI JAWA TIMUR
Berdasarkan   landasan   teori   dan   penelitian   terdahulu,   kerangka   konseptual dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis   adalah   pernyataan   atau   dugaan   atau   jawaban   sementara berdasarkan kajian hasil-hasil penelitian atau kajian pustaka sebelumnya
41
STRATEGI PEMASARAN
KEPUTUSAN MEMINJAM
STIMULI PASAR
STIMULI NON-PASAR
KARAKTERISTIK KONSUMEN
S PASAR
x16 a6
1 1
x15 a5
1
x14 a4
1
x13 a3
1
x12 a2
1
x11 a1
1
S N PASAR
S K KONSUMEN x22
b2
1 1
x21 b1
1
x34 c4
1 1
x33 c3
1
x32 c2
1
x31 c1
1 K MEMINJAM
y1 e1
1 1
y2 e2
1
y3 e3
1
y4 e4
1
y5 e5
1
u2 x17
a7
1 S PEMASARAN
x41 d1
1 1
x42 d2
1
x43 d3
1
x44 d4
1
xx45 d5
1
x46 d6
1
x47 d7
1
x48 d8
1
u1
1
x49 d9
1
x23 b3
1 1
atas pertanyaan penelitian research question, yang akan diuji dengan data empirik melalui penelitian.
A  hypothesis  from  Greek ὑπόθεσις  [iˈpoθesis]; plural  hypotheses is a
proposed explanation for an observable phenomenon. The term derives from the  Greek,  hypotithenai  meaning   to   put   under   or   to   suppose.   For   a
hypothesis to be put forward as a scientific hypothesis, the scientific method requires that one can test it. Scientists generally base scientific hypotheses on
previous  observations  that   cannot   be   satisfactorily   explained   with   the available  scientific   theories.   Even   though   the   words   hypothesis   and
theory  are  often  used  synonymously  in common   and informal  usage,  a scientific  hypothesis  is not the same as a scientific  theory  – although the
difference is sometimes more one of degree than of principle.
Hipotesis merupakan dugaan sementara sehingga masih memerlukan pembuktian.   Hipotesis   dapat   dinyatakan   dalam   bentuk   ’pernyataan’  dan
sinkron dengan rumusan masalah. Bentuk-bentuk hipotesis :
Hipotesis Null :
 Ho:Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Ha:Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X
 Ho:Tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Ha:Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X
 Ho:Tidak terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X
 Ha:Terdapat   pengaruh   motivasi   dan   kompensasi   secara   bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X
Hipotesis Kerja :
 Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X  Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X
 Terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X
Definisi   operasional   dan   pengukuran   peubah   variabel   adalah penjelasan operasionalisasi semua peubah yang dimasukkan dalam hipotesis.
42
Contoh 1.  Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian Integrasi Pasar Komoditi Pangan
Untuk menghindari  kesalahan penafsiran,  maka perlu dikemukakan definisi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Harga komoditas pangan yang diteliti di tingkat produsen
adalah   harga   RpKg   yang   diterima   produsen     di   beberapa   pasar produsen di Daerah Aceh. Periode harga dari tahun 1996-2001.
2. Harga   komoditas   pangan   di   tingkat   konsumen,   adalah
harga   RpKg   yang   dibayarkan   oleh   konsumen   dibeberapa   pasar konsumen di Propinsi NAD. Periode harga dari tahun 1996-2001.
3. Integrasi   pasar   digunakan   untuk   menggambarkan
bagaimana harga  pada  pasar  yang berbeda  saling berhubungan,  baik antar   tempat,   antar   pasar   produsen   dan   atau   antar   pasar   konsumen
secara  spatial  maupun antar waktu diukur dengan koefesien korelasi, koefesien regresi dan Index of Market Connection.
4. Integrasi   pasar   secara   vertikal,   yaitu   hubungan   harga
antara   pada   level   pasar   yang   tidak   sama   dimana   harga   di   tingkat konsumen  Pr atau  harga  jual  pengecer  dengan  perubahan  harga  di
tingkat produsen Pf Komoditas pangan yg diteliti, dengan melibatkan nilai koefesien regresi dan kecenderungan perubahan harga di tingkat
pengecer   terhadap   perubahan   harga   di   tingkat   produsen   dengan koefesien PrPf Rpkg.
5. Integrasi  pasar secara  horisontal, hubungan harga  antara
dua pasar pada level yang sama, dengan melibatkan nilai korelasi antara dua pasar Rpkg.
6. Pasar Rujukan adalah pasar sentral dimana pusat produksi
komoditas  yang  dihasilkan  di   daerah   untuk  komoditas  tertentu  yang terdapat  di beberapa  Daerah Tingkat II tersebut yang menjadi acuan
harga pasar bagi pasar diluar pasar rujukan tersebut  atau dinamakan pasar lokal.
7. Integrasi   pasar   dalam   jangka   pendek,   yaitu   hubungan
harga   komoditas   pangan   yang   diteliti   Rpkgbun   pada   suatu   pasar dengan pasar lainnya pada periode ke-t sebagai fungsi dari komoditas
pangan yang diteliti pada periode ke-t pada pasar tersebut dan harga komoditas pangan  tertentu pada periode ke t-1 pada pasar tersebut dan
harga di pasar rujukan pada periode ke t-1, yang diukur dengan nilai Index   of   Market   Connection  dan   koefesien   regresi   harga   komoditas
pangan   yang   diteliti   pada   periode   t-1
1
yang   sama   dengan   nol. Variabel yang di ukur yang bersatuan uang Rp pada data time series.
8. Integrasi   pasar   jangka   panjang,   hubungan       harga
komoditas pangan yang diteliti pada periode ke-t merupakan fungsi dari selirih harga di pasar rujukan pada periode ke t-1 dengan periode ke-t
Rpkgbulan. 9.
Index of Market Connection adalah rasio antara koefesien regresi   variabel   harga   periode   t-1   di   pasar   lokal   dengan   koefesien
regresi di pasar rujukan pada periode ke   t-1. 10.
Elastisitas transmisi harga adalah harga yang dilihat dari respon perubahan nisbi  harga komoditas pangan pada tingkat produsen
jika terjadi perubahan harga di tingkatkonsumen.
43
44
Bab 4. Metode Penelitian Metode   penelitian   dapat   dibedakan   menjadi   penelitian   yang